Week 2/ Sesi 3
Tugas personal
NIM: 2502133950
Pertanyaan:
1. Tidak ada standar budaya di mana persepsi satu kelompok tentang dunia secara intrinsik
lebih tinggi dari persepsi orang lain, tetapi budaya ditentukan oleh beberapa faktor. Berikan
penjelasan mengenai hal ini.
Jawab:
Faktor penentu dari suatu budaya antara lain yaitu nilai dan norma dari perilaku yang
dihasilkan dari suatu kelompok masyarakat dengan ide yang dimiliki bersama pada berbagai
bidang kehidupan.
Pada tingkat ini dapat diamati secara nyata pada tindakan seseorang pada suatu organisasi
masyarakat, hal ini meliputi gaya, bahasa, aturan berpakaian, ritual dan lain sebagainya.
Sehingga dapat membedakan anggota satu kelompok dengan lainnya. Keyakianan atau
norma adalah suatu hal keadaan yang nyata sesungguhnya.
- Politik
Pengaruh politik budaya didalam suatu organisasi meliputi perubahan nilai-nilai dan tata
suatu kelompok, dimana budaya politik sangat mempengaruhi sistem sosial, ras dan pola
perilaku individu diantara kelompok itu sendiri.
- Perkembangan teknologi
Pada era saat ini merupakan era dimana semua serba modern dan terjadinya
perkembangan yang sangat pesat, dan tingkat ini memperngaruhi perkembangan budaya
yang berlangsung lebih cepat pula perubahannya.
Jawab.
- Keluarga, adalah unit sosial dasar tempat terjadinya akulturasi yang berperan dalam
pembentukan budaya, dimana budaya pasti ditanamkan pada tingkat lingkungan yang
paling dasar yaitu keluarga.
- Agama, adalah suatu keyakinan religi yang dapat dimiliki oleh setiap mahluk sejak lahir,
hal ini mempengaruhi pandangan seseorang terhadap dunia.
3. Hofstede adalah salah satu tokoh budaya yang terkenal, yang menjabarkan budaya nasional
dalam 5 dimensi. Jelaskan ke 5 dimensi tersebut!
Jawab
Terdapat 5 dimensi yang diindentifikasi, dalam budaya nasional menurut Hofstede antara lain;
Power distance adalah sejauh mana anggota menerima kekuasaan dalam intitusi dan
organisasi didstribusikan tidak merata. Masyarakat dalam small power distance
membutuhkan kesamaan dalam kekuasaan dan justifikasi untuk ketidaksejahteraan kekuasan.
Masyarakat di large power distance menerima perintah hirarki dimana setiap orang
mempunyai tempat tanpa perlu justifikasi lagi. Masalah utaman dimensi ini adalah
bagaimana sebuah masyarakat menangani ketidaksetraan diantara orang orang jika memang
terjadi.
2. Uncertain avidance
Individualism berkaitan dengan sifat fungsional sosial bebas dan individual berarti hanya
mengurus diri sendiri dan keluarganya. Kebalikannya kolektivisme adalah kecenderungan
fungsi fungsi sosial yang relative ketat dimana masing masing individu dalam
mengidentifikasi diri sebagai kelompok dengn loyalotas yang tidak perlu ditanyakan, maslah
terpenting dalam dimensi ini adalah tingkat interpedensi individu dalam sebuah masyarakat.
4. Maskulin vs Feminim
Dalam hal ini maskulin cenderung pada suatu masyarakat yang berbeda pada parameternya
disuatu keluarga. Denagan feminim cenderung pada hubungan personal, toleran pada
kelemahan dan kualitas hidup. Tema utama dimensi ini adalh bagaimana masyarakat
memebrikan peran peran sosial behrubungan dengan gender.
Dimensi ini menggambarkan bagaimana cara masyarakat memelihara hubungan masa lalu
yang dimilikinya dengan tantangan yang akan dihadapi masa kini dan masa akan datang.
Dalam hal ini akan mencipkatan padanagn yang berbeda yaitu normatif dan pragmatis.
Dalam normatif akan memiliki kecurigaan yang tinggi, karena perubahan yang terjadi
bertentangan dengan nilai atau tradisi yang mereka punya selama ini. Sedangkan paramagtis
lebih melihat bahwa kebenaran akan sangat bergantung pada konteks, situasi, dan waktu.
Masyarakat ini mempunyai kemampuan menyesuikan tradisi atau nilai yang dimiliki
terhadap kondisi yang berubah.
Pada hal ini berkaitan bagaimana orang orang mengontrol keinginan mereka dilihat dari nilai
yang mereka dapatkan selama hidup. Kontrol yang realtif lemah digolongkan indulgence dan
relative kerasa digolongkan restraint. Pada restraint digolongkan sinis dan pesimis,
sedangkan indulgence lebih bebas dalam bertindak.