Anda di halaman 1dari 7

Tugas Personal ke-1

Week 2/ Sesi 3
Nama : Alifiya Putri Fania

NIM : 2502131711

Pertanyaan:

1. Tidak ada standar budaya di mana persepsi satu kelompok tentang dunia secara intrinsik
lebih tinggi dari persepsi orang lain, tetapi budaya ditentukan oleh beberapa faktor. Berikan
penjelasan mengenai hal ini.

Jawab :

 Faktor Ras
pengertian ras di bagi menjadi dua bagian ada ras superior yaitu ras yang mampu
menciptakan kebudayaan . dan yang ke dua yaitu ras imperior dimana ras imperior yaitu
ras yang mampu mempergunakan hasil budaya dan menurut saja. oleh karena itu ras
merupakan suatu faktor yang sangat mendukung terhadap perkembangan suatu
kebudayaan, yang mana harus ada dorongan dari induvidu manusia untuk membentuk
kebudayaan tersebut. peran ras dalam mempengaruhi suatu kebudayaan tidak akan
efektif  tanpa di dorong dengan kesadaran individu seseorang yang menjadi subjek dalam
pengembangan kebudayaan.
suatu ras akan mengalami kemajuan bilamana setiap individu yang ada di dalamnya
cakap dan mampu menghasilkan kebudayaan, maka ras tersebut akan nampak dan akan
terdapat suatu kebudayaan yang meningkat pesat. namun sebaliknya bilamana jiwa
individu yang ada di dalam ras tersebut tidak membuat suatu kebudayaan maka ras
tersebut akan lamban dalam perkembangan kebudayaannya.

 Faktor Lingkungan Geografis


Faktor yang kedua ini terdapat kalimat "geografis" yang mana dengan kata tersebut kita
akan dapat mengartikan bahwa hal ini akan bersangkutan dengan fenomena geosfernya
seperti keadaan tanah, iklim, suhu udara, dan yang lainnya yang menyangkut dengan

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


alam dimana manusia bertempat tinggal. oleh karena itu lingkungan alam sangat
mempengaruhi suatu kebudayaan daerah tertentu. misalanya orang yang tinggal di daerah
yang iklimnya tropis dalam segi pakaiannya akan berbeda dengan orang yang tinggal di
daerah yang suhunya subtropis.

 Faktor Perkembangan Teknologi


Era globalisasi ini merupakan era yang serba modern dan terjadinya perkembangan
teknologi yang sangat pesat. tingkat perkembangan teknologi merupakan suatu faktor
yang mempengaruhi kebudayaan. semakin pesat dan tinggi tingkat teknologi manusia,
maka pengaruh lingkungan geografis akan semakin berkurang terhadap perkembangan
suatu kebudayaan. dikarenakan dengan teknologi yang mutakhir dapat mempermudah
suatu bangsa untuk mengatasi lingkungan alam.

 Faktor Hubungan Antar Bangsa


hubungan antar bangsa mempunyai suatu pengaruh yang signifikan terhadap kebudayaan.
dapat kita buktikan dengan adanya peristiwa berikiut ini:

- Perembasan kebudayaan secara damai (penetration pasifique) 


hal tersebut terjadi dikarenakan adanya imigran dan menetap di negara lain. mereka
membawa kebudayaan mereka dan diterima oleh bangsa di negri tersebut tanpa
menimbukan kegoncangan masyarakat penerima.
- Akulturasi (culture contact) 
akulturasi merupakan proses persilangan unsur kebudayaan asing dengan kebudayaan
setempat dan di cerna menjadi kebudayaan sendiri.
- Difusi kebudayaan
difusi kebudayaan merupakan penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari suatu tempat
ke tempat lain.
- Culture creisse
merupakan perkawinan antara dua unsur budaya di suatu tempat yang merupakan
diluar ke dua tempat kebuyaan tersebut.

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


 Faktor Sosial
lapisan masyarakat dan hubungan interaksi sosial diantara suatu warga  akan membentuk
suatu watak dan ciri-ciri dari masyarakat tersebut. hubungan antara anggota masyarakat
dengan sesamanya akan mempunyai pengaruh terhadap kebudayaan seperti halnya pada
masyarakat yang masih mempunyai jenjang dimensi stratifikasi sosial tersebut. 

 Faktor Religi
keyakinan yang dimiliki suatu masyarakat yang diyakini sejak lama maka akan sulit hilang
dengan begitu saja. penghilangan suatu bentuk kebiasaan akan membutuhkan keberanaian
dari individu- individu sebagai kreatifator dan inovator dalam pembangunan.

 Faktor Prestige
faktor tersebut umumnya bersifat individual yang di populerkan di dalam kehidupan sosial.
konkritisasi dari faktor tersebut akan mempunyai efek negative berupa pemaksaan diri
ataupun keluarga, seperti halnya perayaan dan pesta besar besaran, kejadian tersebut secara
ekonomis tidak bisa di pertanggung jawabkan.

 Faktor Mode
faktor ini bukanlah sebagai motif ekonomi melainkan hasil budaya pada saat-saat tertentu.
ini lebih bersifat temporer sebagai siklus yang terus menerus. faktor ini sedikit banyak
berpengaruh terhadap kebudayaan.

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


2. Lembaga-lembaga apakah yang berkontribusi pada pembentukan budaya nasional? Sebutkan
dan berikan penjelasan Anda.

Jawab :

Lembaga kebudayaan nasional berada dibawah partai nasional indonesia (PNI).  Lembaga


kebudayaan nasional dibentuk pada tahun 1959 dikota Jakarta yang diketuai oleh Sitor
Situmorang seorang penyair sekaligus ketua lembaga kebudayaan nasional. PNI dibentuk
sebagai organisasi untuk membantu Indonesia dalam meraih kemerdekaan.

Kebudayaan nasional merupakan budaya yang diakui sebagai jati diri bangsa Indonesia.
Indonesia memiliki beragam kebudayaan yang tersebar di seluruh Indonesia dari sabang
sampai merauke. Budaya Indonesia tidak hanya mencakup budaya asli bumiputra namun
juga mencakup budaya pribumi yang didalamnya terdapat pengaruh dari budaya asing
seperti; Tionghoa, Arab, Eropa, dan  India.

Menurut TAP MPR No. II tahun 1998 kebudayaan nasional merupakan perwujudan cipta,


karya, dan karsa bangsa Indonesia dan merupakan keseluruhan daya upaya manusia
Indonesia untuk mengembangkan harkat dan martabat sebagai bangsa, serta diarahkan untuk
memberikan wawasan dan makna pada pembangunan nasional dalam segenap bidang
kehidupan bangsa.

Berikut wujud kebudayaan daerah yang ada di Indonesia :


 Rumah adat, bangsa Indonesia terdiri dari banyak suku bangsa yang setiap suku
memiliki rumah adat tersendiri.
 Upacara adat, merupakan bentuk tradisi yang bersifat turun temurun dan
dilaksanakan secara tertib sesuai dengan aturan yang berlaku. Upacara adat juga
merupakan perwujudan dari sistem kepercayaan yang ada.

 Drama atau teater, merupakan sebuah pertunjukan yang berasal dari berbagai macam
daerah dan memiliki ciri khas serta arti tersendiri.

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


3. Hofstede adalah salah satu tokoh budaya yang terkenal, yang menjabarkan budaya nasional
dalam 5 dimensi. Jelaskan ke 5 dimensi tersebut!

Jawab :

 Power Distance
Menurut Hofstede, “power distance” adalah suatu tingkat kepercayaan atau penerimaan
dari suatu power yang tidak seimbang di antara orang. Budaya di mana beberapa orang
dianggap lebih superior dibandingkan dengan yang lain karena status sosial, gender, ras,
umur, pendidikan, kelahiran, pencapaian, latar belakang atau faktor lainnya merupakan
bentuk power distance yang tinggi. Pada negara yang memiliki power distance yang
tinggi, masyarakat menerima hubungan kekuasaan yang lebih autokratik dan
patrenalistik. Sementara itu budaya dengan power distance yang rendah cenderung untuk
melihat persamaan di antara orang dan lebih fokus kepada status yang dicapai daripada
yang disandang oleh seseorang.

 Uncertainty Avoidance
Salah satu dimensi dari Hofstede adalah mengenai bagaimana budaya nasional berkaitan
dengan ketidakpastian dan ambiguitas, kemudian bagaimana mereka beradaptasi terhadap
perubahan yang terjadi. Pada negara-negara yang mempunyai uncertainty avoidance yang
besar, cenderung menjunjung tinggi konformitas dan keamanan, dan memilih
menghindari risiko dan mengandalkan peraturan formal dan juga ritual. Kepercayaan
hanyalah diberikan kepada keluarga dan teman yang terdekat. Akan sulit bagi seorang
negotiator dari luar untuk menjalin hubungan dan memperoleh kepercayaan dari mereka.

Pada negara dengan uncertainty avoidance yang rendah, mereka memiliki toleransi yang
lebih tinggi untuk menghadapi ketidakpastian, mereka cenderung lebih bias untuk
menerima risiko, dapat memecahkan masalah, dimana memiliki struktur organisasi yang
flat, dan memilki toleransi terhadap ambiguitas. Bagi orang dari masyarakat luar atau
yang berbeda, mereka akan lebih mudah untuk menjalin hubungan dan memperoleh
kepercayaan terhadap masyarakat luar yang baru tersebut..

 Individualism / Collectivism
Individalisme dan kolektivisme merupakan salah satu dari aspek yang ada pada 5
Hofstede’s Cultural Dimensions. Dimana dapat melakukan penilaian terhadap suatu
budaya agar cepat beradaptasi pada suatu budaya baru. Dalam konsep individualisme,
dimana masyarakat sekitar lebih mengfokuskan dirinya untuk bersosialisasi kedalam
suatu kelompok. Dan didalam grup masyarakat Individualisme, mereka lebih
mementingkan terhadap dirinya dan keluarga dekatnya. Tidak mempedulikan yang

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


berada diluar kelompok yang ada.  Masyarakat Individualisme ini lebih menekankan
kepada kata ” Saya” dibandingkan “Kami”. Menjadikan diri mereka menjadi lebih
individu yang tidak mempedulikan yang berada dalam kelompok mereka, demi mencapai
kebutuhan yang diperlukan.

Berbeda dengan Individualisme, dalam suatu negara yang memiliki pemikiran


kolektivisme, masyarakatnya tidak hanyak memikirkan akan kelompoknya sendiri tetapi
juga lebih dapat untuk bersosialisasi dengan kelompok lainnya. Dengan bersikap lebih
sosialisasi, untuk mendapatkan sifat loyalty dari masyarakat yang berada diluar anggota.
Dikarenakan telah bersikap lebih mempedulikan yang lainnya dibandingkan
menfokuskan pada diri sendiri.

 Masculinity / Femininity
Masculinity dan Feminity berkaitan dengan nilai perbedaan gender yang ada dalam
masyarakat. Masculinity/Femininity dapat dibedakan dengan melihat dari budaya pada
negara tersebut. Dimana masculinity sangat mementingkan keberhasilan sedangkan
feminity sangat mementingkan hubungan antar manusia. Berikut adalah penjelasan lebih
detail dari Masculinity dan Feminity.

Masculinity merupakan pola pikir masyarakat yang membedakan secara tegas peran
gender dimana kaum pria lebih bersifat asertif, kompetitif serta tegas. Sementara para
kaum wanita diharapkan bersifat lebih lunak, memperhatikan kualitas hidup anak dan
keluarga. Secara umumnya Masculinity memiliki nilai-nilai masyarakat yang sangat
dominan yakni keberhasilan dan kemajuan ekonomi, serta uang dan harta benda lainnya
dianggap sangat penting.

Feminity adalah pola pikir masyarakat yang tidak tegas membedakan peran masing-
masing gender, dimana baik pria maupun wanita dituntut lebih kompetitif namun disaat
yang sama juga dapat diharapkan dapat kooperatif. Secara umum, Feminity  memiliki
nilai-nilai masyarakat yang sangat dominan yakni peduli dan menjaga hubungan dengan
orang lain, manusia jauh lebih penting daripada harta benda, demikian juga hubungan
baik antar manusia, baik laki-laki maupun perempuan memiliki peran yang sama.

 Short-term vs long term orientation.


Dimensi ini memiliki istilah lain sebagai Konghucu Dinamisme . Dimana masyarakat yang
memiliki orientasi jangka panjang atau long term orientation lebih mementingkan masa
depan mereka. Mereka mendorong nilai-nilai pragmatis dan berorientasi pada
penghargaan, ketekunan, tabungan dan kapasitas adaptasi terhadap lingkungan mereka.
Dengan mementingkan masa depan, maka masyarakat akan lebih cepat untuk menerima
perubahan untuk mendapatkan masa depan yang lebih baik dibandingkan masa sekarang.

Berbeda dengan long- term orientation, Masyarakat yang memiliki dimensi orientasi
hubungan jangka pendek atau short term orientation adalah mereka akan lebih

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3


mementingkan nilai yang dipromosikan terkait dengan masa lalu dan sekarang, termasuk
kestabilan, menghormati tradisi, menjaga penampilan di muka umum, dan memenuhi
kewajiban-kewajiban sosial. Sulit untuk melakukan perubahan karena terlalu menghormati
tradisi.

MGMT6255 - Global Human Resources Management-R3

Anda mungkin juga menyukai