Anda di halaman 1dari 51

ASSALAMUALAIKUM WR WB

PERBANDINGAN ANTAR BUDAYA

ROSSYANA S HERMAWAN.
Kebudayaan

• Dari kata - Buddhayah (Buddhi) – “budi” atau akal


• Seluruh cara hidup suatu masyarakat dan menjadi
acuan dalam berpikir dan berperilaku yang
didapat melalui proses
*Melalui proses internalisasi
Tertanamnya nilai-nilai budaya kedalam diri masyarakat

*Melalui proses sosialisasi


Proses penanaman nilai-nilai

• Keseluruhan pikiran, dan hasil karya manusia


(Prof.Koentjaraningrat)
PENGERTIAN
• Transkultural : Lintas Budaya
• Budaya ? Ciri khas suatu kelompok yang
membedakan antara kelompok yang satu
dengan yang lain.
Wujud Budaya

* Berbentuk nilai, norma, peraturan, gagasan


– Sifat – abstrak
– Fungsi – mengatur, mengendalikan perbuatan manusia

* Berbentuk sistem sosial


– Yaitu aktivitas manusia yang saling berinteraksi,
berhubungan,mengikuti pola tertentu berdasarkan pada
adat istiadat yang berlaku
Contoh :
Tingkah laku berbicara, cara memberi hormat

* Berbentuk benda-benda hasil karya manusia


Formal
Tingkatan Budaya Informal
Teknis
Formal
Budaya pada tingkatan ini
merupakan tradisi atau kebiasaan
yang dilakukan oleh sebuah
masyarakat yang turun-temurun dari
satu generasi ke generasi berikutnya
dan hal tersebut bersifat resmi /
formal
Contoh: mengemudi pada jalur
sebelah kiri (Indonesia) atau
sebelum memasuki ruangan
mengetuk pintu terlebih dahulu
lanjutan Formal
Informal
Teknis

Informal
Pada tingkatan ini, budaya lenih banyak diteruskan
oleh suatu masyarakat dari generasi ke generasi
berikutnya melalui apa yang mereka lihat, dengar,
gunakan dan lakukan, tanpa diketahui alasan
melakukan budaya tersebut:
Contoh: pertemuan yang dimulai pada jam 10.00
baru dimulai pada jam 10.15
lanjutan Formal
Informal
Teknis
Teknis
Pada tingkat ini, aturan yang mengikat
secara formal sudah diterapkan. Selain
itu ada penjelasan yang logis terhadap
budaya yang digunakan.
Contoh: Kampus tidak memperkenankan
mahasiswa untuk menggunakan sandal
Proses Transpormasi Budaya
• Enkulturasi
Budaya ditransmisikan dari satu
generasi kegenerasi berikutnya
melalui proses belajar
• Akulturasi
Budaya seseorang terbentuk melalui
kontak langsung dengan budaya lain
yang terjadi secara terus menerus
• Subkultur
Kelompok-kelompok kecil yang
tinggal dan berinteraksi dalam kultur
yang lebih besar dan dominan
Komunikasi antar Budaya

Komunikasi antara orang-orang yang berasal


dari kultur yang berbeda-beda yang memiliki
kepercayaan, nilai , dan perilaku yang berbeda
Culture care adalah

• adalah teori yang holistik karena meletakkan


didalamnya ukuran dari totalitas kehidupan
manusia dan berada selamanya, termasuk
sosial struktur, pandangan dunia nilai kultural
konteks lingkungan, ekspresi bahasa dan etnik
serta sistem professional
Konsep UtamaTranscultural Nursing :
Care
Perawat memberikan bimbingan dukungan kepada klien untuk
meningkatkan kondisi klien

Caring
Tindakan mendukung berbentuk aksi atau tindakan

Culture
Perawat mempelajari, saling share/berbagi pemahaman tentang
kepercayaan dan budaya klien

Cultural care
Kemampuan kognitif untuk mengetahui nilai, norma/kepercayaan
Lanjutan :

Nilai kultur
Keputusan,kelayakan untuk bertindak

Perbedaan kultur
Berupa variasi-variasi pola nilai yang ada di
masyarakat mengenai keperawatan

Cultural care university


Hal-hal umum dalam sistem nilai, norma dan
budaya
Lanjutan :
Etnosentris
Keyakinan ide, nilai, norma, kepercayaan lebih
tinggi dariyang lain

Cultural Imposion
Kecenderungan tenaga kesehatan
memaksakan kepercayaan kepada klien
Culture

Culture includes :
* Race/ethnicity
* Migration Status
* Gender
* Sexual Orientation
Lanjutan :
* Age
* Religion
* Education
* Cocioeconomic Status
* Disability Status
TUJUAN
• Membantu individu/keluarga dengan budaya yang
berbeda-beda untuk mampu memahami kebutuhannya
terhadap asuhan keperawatan dan kesehatan.
• Membantu perawat dalam mengambil keputusan selama
pemberian asuhan keperawatan pada individu/keluarga
melalui pengkajian gaya hidup, keyakinan tentang
kesehatan dan praktik kesehatan klien.
• Asuhan keperawatan yang relevan dengan budaya dan
sensitif terhadap kebutuhan klien akan menurunkan
kemungkinan stres dan konflik karena kesalahpahaman
budaya.
UNSUR BUDAYA
• Material
– Berupa objek. Ex: Pakaian, Makanan
• Non-Material
– Kepercayaan
– Kebiasaan
– Bahasa
KARAKTERISTIK BUDAYA
• Culture is learned and taught.
– Transmitted from one generation to another. A person is not born
with cultural concepts but learn through socialization
• Culture is shared.
– The sharing of common practices provides a group with part of its
cultural identity.
• Culture is social in nature.
– Culture develops in and is communicated by groups of people.
• Culture is dynamic, adaptive and ever-changing
– Adaptation allows cultural groups to adjust to meet
environmental changes. Cultural change occurs slowly and in
response to the needs of the group.
• Budaya menggambarkan cara seseorang
mempersepsikan sesuatu, bertingkah laku, dan
menilai sesuatu yang ada di sekitar mereka
• Budaya menentukan perilaku kesehatan
seseorang
• Untuk memberikan asuhan keperawatan yang
tepat dan berkualitas pada keluarga, perawat
harus memahami budaya keluarga
• Hati-hati dengan ethnocentrism dan stereotipe
INDONESIA
• Negara kepulauan.
• Terdiri dari 13.000 pulau dan kepulauan.
• Terdiri dari 250 lebih suku bangsa dengan
budaya yang berbeda.
• Keluarga merupakan kelompok kecil yang
menyusun sistem kesukuan Tiap keluarga
memiliki budaya masing-masing.
PARADIGMA TRANSKULTURAL
NURSING
• manusia
• sehat
• lingkungan
• keperawatan
Perbedaan Budaya
Perbedaan budaya dapat dilihat ari beberapa
aspek, diantaranya:
1. Nilai-nilai sosial
2. Peran dan Status
3. Pengambilan keputusan
4. Konsep waktu
5. Konsep jarak
6. Konteks budaya
7. Bahasa tubuh
8. Perilaku sosial
9. Perilaku etis
10. Perbedaan budaya perusahaan
Manusia
• Manusia adalah individu, keluarga atau
kelompok yang memiliki nilai-nilai dan norma-
norma yang diyakini dan berguna untuk
menetapkan pilihan dan melakukan pilihan

• Menurut Leininger (1984) manusia memiliki


kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia
berada (Geiger and Davidhizar, 1995).
Alasan mempelajari komunikasi lintas budaya
menurut Litvin (1977) :

• Dunia sedang menyusut dan kapasitas untuk


memahami keanekaragaman budaya sangat
diperlukan.

• Semua budaya berfungsi dan penting bagi


pengalaman anggota-anggota budaya tersebut
meskipun nilai-nilainya berbeda.
• Setiap individu dan/atau budaya berhak
menggunakan nilai-nilainya sendiri.
• Perbedaan-perbedaan individu itu penting, namun ada
asumsi-asumsi dan pola-pola budaya mendasar yang
berlaku.

• Dengan mengatasi hambatan-hambatan budaya untuk


berhubungan dengan orang lain kita memperoleh
pemahaman dan penghargaan bagi kebutuhan, aspirasi,
perasaan dan masalah manusia.

• Pemahaman atas orang lain secara lintas budaya dan antar


pribadi adalah suatu usaha yang memerlukan keberanian
dan kepekaan. Semakin mengancam pandangan dunia
orang itu bagi pandangan dunia kita, semakin banyak yang
harus kita pelajari dari dia, tetapi semakin berbahaya untuk
memahaminya.
Tujuan mempelajari komunikasi
lintas budaya, Litvin (1977)

1. Menyadari bias budaya sendiri


2. Lebih peka secara budaya
3. Memperoleh kapasitas untuk benar-benar
terlibat dengan anggota dari budaya lain
untuk menciptakan hubungan yang
langgeng dan memuaskan orang tersebut.
4. Merangsang pemahaman yang lebih besar
atas budaya sendiri
5. Memperluas dan memperdalam
pengalaman seseorang
6. Mempelajari keterampilan komunikasi yang
membuat seseorang mampu menerima gaya
dan isi komunikasinya sendiri.
Lanjutan
7. Membantu memahami budaya sebagai hal
yang menghasilkan dan memelihara semesta
wacana dan makna bagi para anggotanya
8. Membantu memahami kontak antar budaya
sebagai suatu cara memperoleh pandangan
ke dalam budaya sendiri: asumsi-asumsi, nilai-
nilai, kebebasan-kebebasan dan
keterbatasan-keterbatasannya.
9. Membantu memahami model-model, konsep-
konsep dan aplikasi-aplikasi bidang
komunikasi antar budaya.
10. Membantu menyadari bahwa sistem-sistem
nilai yang berbeda dapat dipelajari secara
sistematis, dibandingkan, dan dipahami.
* Field of Experience (latar belakang pengalaman)
Pengalaman dapat berupa pengalaman pribadi

Pengaruh Budaya terhadap Persepsi


Disamping latar belakang pengalaman pribadi
norma, adat istiadat, kepercayaan juga
mempengaruhi “Field Experience” terhadap objek
dan pada akhirnya mempengaruhi persepsi terhadap
suatu objek.

• Misal : sikap menghargai waktu


Kebudayaan mengajarkan Tata cara komunikasi
• Kebudayaan berfungsi untuk mengajarkan tata cara
berkomunikasi, baik verbal maupun non verbal

Misal : Tidak setuju terhadap sesuatu


- India mengangguk
- Indonesia menggeleng
Komunikasi mentransmisikan nilai budaya

• Komunikasi menjadi alat untuk mensosialisasikan nilai


budaya kepada masyarakat

• Melalui komunikasi, secara verbal dan non verbal


mentransmisikan nilai budaya, norma sosial dan adat
kebiasaan dari satu generasi kegenerasi, dari satu kelompok
kepada kelompok lainnya

Misal : Dongeng yang disampaikan secara lisan


dapat dibukukan dan disampaikan
kepada generasi selanjutnya
“Menganggap orang lain seperti diri kita ketika kita
berbicara kepada mereka sama saja dengan
berbicara sendirian”

Asumsi kesamaan yang paling tegas menyatakan


bahwa :

Semua manusia pada pokoknya sama, dengan


pandangan ini perbedaan jasmani, kepribadian
bahkan kebudayaan hanya dianggap lahiriah saja.
Pentingnya Komunikasi antar Budaya
• Mobilitas
• Saling ketergantungan ekonomi
• Teknologi komunikasi
• Pola Imigrasi
• Kesejahteraan Politik

Ciri yang menandakan komunikasi lintas budaya :


• Sumber dan Penerima pesan berasal dari budaya
yang berbeda
Memahami Perbedaan Budaya

Parameter Budaya
• Gaya hidup yang unik dari suatu kelompok masyarakat
tertentu

• Budaya dimiliki oleh seluruh manusia (masyarakat)sehingga


merupakan faktor pemersatu

• Merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan

• Memiliki andil pada perubahan sosial


Karakteristik Budaya

• Komunikasi dan Bahasa


Dalam suatu kelompok bahasa terdapat
perbedaan seperti dialek, makna yang
diberikan pada gerakan tubuh
Karakteristik Budaya

• Pakaian dan Penampilan


* Kimono – orang jepang
* Wajah yang dicoret – suku indian

• Makanan dan kebiasaan makan


* Daging sapi – dimakan oleh orang Amerika
terlarang bagi orang India
(hindu)
* Mempergunakan tangan - Indonesia
Mempergunakan sumpit - Jepang
Karakteristik Budaya

• Waktu dan Kesadaran akan waktu


* Tepat waktu – orang jerman
Lebih santai – orang Amerika Latin

* Empat musim – lebih menandai datangnya


perubahan musim

Musim hujan dan kemarau – banjir dan


kekeringan
Karakteristik Budaya

• Hubungan
* Hubungan pernikahan - monogami
poligami

• Nilai dan norma


* Etika kerja - faktor senioritas
kualitas

• Kepercayaan dan sikap


* Perhatian terhadap hal-hal supernatural
* Lebih perhatian pada masalah agama
Faktor penyebab kesulitan memahami
komunikasi antarbudaya
• Etnosentrisme yakni kecenderungan untuk
mengevaluasi nilai, kepercayaan dan perilaku dalam
kultur sendiri sebagai lebih baik, lebih logis, dan lebih
wajar ketimbang dalam kultur lain

•Kesadaran dan ketidaksadaran.


Bila Anda dalam keadaan ‘tidak
sadar’, akan bertindak dengan
asumsi yang biasanya tidak layak
secara intelektual.
Bentuk-bentuk
komunikasi antarbudaya
• Komunikasi antarbudaya
• Komunikasi antar ras
• Komunikasi antar etnis
• Komunikasi antar agama
• Komunikasi antar bangsa
• Komunikasi antar subkultur
• Komunikasi antara jenis
kelamin yang berbeda
Hambatan-hambatan
Komunikasi Antarbudaya
• Mengabaikan perbedaan antara Anda dan
kelompok yang secara kultural berbeda
• Mengabaikan perbedaan antara kelompok
kultural yang berbeda
• Mengabaikan perbedaan dalam makna
• Melanggar adat kebiasaan kultural
• Menilai perbedaan secara negatif
• Kejutan budaya
Menghindari hambatan
• Sadari perbedaan antar anda dengan orang dari kultur
yang berbeda
• Sadari bahwa perbedaan selalu ada dalam kelompok
apapun
• Ingat bahwa makna ada pada orang bukan pada kata-
kata atau gerak gerik
• Ingat kebiasaan budaya dari konteks komunikasi
antarbudaya
• Hindari evaluasi negatif terhadap perbedaan kultur
• Hindari kejutan budaya
Belajar Budaya Negara lain
Di Spanyol, orang berjabat
tangan paling lama antara
lima sampai dengan tujuh
ayunan; melepas jabat
tangan segera dapar
diartikan sebagai suatu
bentuk penolakan. Di Prancis,
orang berjabat tangan cukup
dengan hanya sekali ayunan
atau gerakan.
Lingkungan
• Lingkungan didefinisikan sebagai keseluruhan
fenomena yang mempengaruhi
perkembangan, kepercayaan dan perilaku
klien.
• Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas
kehidupan dimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi.
• Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik,
sosial dan simbolik.
Ada tiga bentuk lingkungan:
• Lingkungan fisik
– Lingkungan alam atau lingkungan yang diciptakan oleh manusia.
Ex: pegunungan, iklim, daerah pemukiman.
• Lingkungan sosial
– Keseluruhan struktur sosial yang berhubungan dengan sosialisasi
keluarga atau kelompok ke dalam masyarakat yang lebih luas.
• Lingkungan simbolik
– Keseluruhan bentuk atau simbol yang membuat keluarga atau
kelompok merasa bersatu.
Ex: musik, seni, riwayat hidup, bahasa atau atribut yang digunakan
Keperawatan
• Asuhan keperawatan adalah suatu proses atau
rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan
yang diberikan kepada klien sesuai dengan
latar belakang budayanya.
• Asuhan keperawatan ditujukan memandirikan
individu sesuai dengan budaya klien
KOMPETENSI BUDAYA
1. Culture Awareness
2. Culture Knowledge
3. Culture Skill
4. Culture Encounters
STRATEGI
• Strategi I : Perlindungan/mempertahankan
budaya

• Strategi II : Mengakomodasi/negosiasi buday

• Strategi III : Mengubah/mengganti budaya


klien
Strategi I :
Perlindungan/mempertahankan budaya
Mempertahankan budaya dilakukan bila budaya
pasien tidak bertentangan dengan kesehatan.
Perencanaan dan implementasi keperawatan
diberikan sesuai dengan nilai-nilai yang
relevan yang telah dimiliki klien sehingga
klien dapat meningkatkan atau
mempertahankan status kesehatannya,
misalnya : budaya berolah raga setiap pagi
Strategi II :
Mengakomodasi/negosiasi budaya
• Intervensi dan implementasi keperawatan pada
tahap ini dilakukan untuk membantu klien
beradaptasi terhadap budaya tertentu yang
lebih menguntungkan kesehatan.
• Perawat membantu klien agar dapat memilih
dan menentukan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan, misalnya
klien sedang hamil mempunyai pantang makan
yang berbau amis, maka ikan dapat diganti
dengan sumber protein hewani yang lain.
Strategi III :
Mengubah/mengganti budaya klien
• Restrukturisasi budaya klien dilakukan bila
budaya yang dimiliki merugikan status
kesehatan.
• Perawat berupaya merestrukturisasi gaya
hidup klien yang biasanya merokok menjadi
tidak merokok.
• Pola rencana hidup yang dipilih biasanya yang
lebih menguntungkan dan sesuai dengan
keyakinan yang dianut.

Anda mungkin juga menyukai