KONTUSIO PULMONAL
NIM : P27820820022
a. Pengkajian
1) Nama : Tn.D
2) Jenis kelamin : Laki-laki
3) Umur : 22 tahun
4) Pekerjaan : Pegawai swasta
5) Alamat : Surabaya
6) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
b. Diagnosa medis : Kontusio Pulmonal
c. Hari rawat ke :4
d. Keluhan Utama :
Kesadaran menurun
e. Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien rujukan dari RS Siti Khodijah dengan diangnosis kontusio pulmonal.
korban kecelakaan sepeda motor dan dada membentur setir sepeda, setelah
kecelakaan pasien muntah darah, keluar hidung dari telinga dan hidung, pasien
tidak sadar. Saat di IGD klien mengalami penurunan kesadaran, napas cepat
dan dangkal, suara napas ronchi, dan stridor (+). Terdapat bengkak dan jejas
di dada sebelah kiri, terdapat memar dan bengkak pada kaki sebelah kanan.
Hasil pemeriksaan GCS 8 (E2V2M4) kesadaran sopor, hasil pemeriksaan TTV,
TD : 140/80 mmHg, nadi : 110x/menit, RR : 35x/menit, suhu : 38,7 0C, akral
dingin, tampak sianosis, penggunaan otot-otot pernapasan, dan napas cuping
hidung, klien menjalani perawatan di RS Siti Khodijah selama 5 hari perawatan,
klien sudah mendapatkan perawatan dan amputasi, klien membutuhkan ventilasi
tetapi di RS Siti Khodijah penuh dan akhirnya di rujuk ke RSUD Dr. Soetomo
Surabaya.
f. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien dirawat sejak 5 hari lalu dengan diagnose kontusio pulmonal
Riwayat operasi : 3 hari yang lalu (amputasi pada kaki sebelah kanan)
g. Pemeriksaan Fisik
1) (B1) Breathing
Pasien mengalami obstruksi jalan napas total, klien terintubasi, pergerakan
dada tidak simetris, mengeluh nyeri saat bernapas, terdapat batuk tidak
produktif, sekret warna kuning kehijauan, konsistensi kental, terdapat suara
nafas tambahan ronchi, suara perkusi hipersonor, RR 30x/menit irama tidak
teratur, nafas dangkal, menggunakan alat bantu napas Ventilator mode CMV
PEEP 13, FiO2 100% , sPO2 89%
2) (B2) Blood
Akral teraba dingin, basah, pucat, CRT >2detik, TD 142/85 mmHg, N : 136
x/menit teraba lemah, S : 38,7 0C, tidak ada penonjolan vena jugularis,
pergerakan dada asimetris
3) (B3) Brain
GCS (E2VXM2), kesadaran menurun, pupil isokor.
4) (B4) Bladder
Terpasang DC dengan produksi urine 600ml/jam
Intake cairan oral = 60 cc/hari , parenteral = 600 cc/hari
5) (B5) Bowel
Mulut kotor, mukosa lembab, terpasang NGT, peristaltic 20x/menit, BAB
1x/hari. Konsistensi cair, diet cair, nafsu makan baik, porsi makan habis
6) (B6) Bone
2 2
Pergerakan terbatas, kekuatan otot , post operasi amputasi kaki kanan.
2 0
h. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan Laboratorium
2) Foto Thorax :
i. Terapi/Pengobatan
Cairan IV
- Aminofluid : RL > 2 : 1/24 jam
- Nebul ventolin 3x1
Parenteral
j. Analisa Data
DO : Thorax
DO : Thorax
AGD :
pH : 7,10
PCO2 : 61 mmHg
PO2 : 64 mmHg
k. Diagnosa Keperawatan
Intervensi Pendukung
Manajemen Ventilasi mekanik
(1.01013)
Observasi
1. Periksa indikasi ventilator
mekanik ( kelelahan otot
nafas)
2. Monitor efek ventilator
terhadap status oksigenasi
( AGD, SaO2, dan respon
subjektif klien)
3. Monitor gejala peningkatan
pernapasan ( peningkatan
denyut jantung, RR, dan TD)
4. Monitor kondisi yang
meningkatkan konsumsi
oksigen ( mis: demam,
menggigil, kejang, dan nyeri)
5. Monitor gangguan mokusa
oral, nasalm trakea, dan
laring
Terapeutik
Kolaborasi
Kolaborasi pemberian
analgesic,sedative sesuai
kebutuhan
Edukasi
Kolaborasi
10. Kolaborasi
penentuan dosis oksigen
11. Kolaborasi
penggunaan oksigen saat
aktivitas dan/atau tidur
12. Kolaborasi
penggunaan PS atau PEEP
untuk meminimalkan
hipoventilasi alveolus
Intervensi Pendukung
Manajemen Ventilasi mekanik
(1.01013)
Observasi
1. Periksa indikasi ventilator
mekanik ( kelelahan otot
nafas)
2. Monitor efek ventilator
terhadap status oksigenasi
( AGD, SaO2, dan respon
subjektif klien)
3. Monitor gejala peningkatan
pernapasan ( peningkatan
denyut jantung, rr, dan td)
4. Monitor kondisi yang
meningkatkan konsumsi
oksigen ( mis: demam,
menggigil, kejang, dan nyeri)
5. Monitor gangguan mokusa
oral, nasalm trakea, dan
laring
Terapeutik
Kolaborasi
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan atau hepersekresi jalan nafas ditandai dengan sekresi yang berlebih,
suara nafas ronchi (D.0001)
Hasil : bunyi nafas ronchi +/+ A : Masalah keperawatan pola nafas tidak efektif teratasi
6. Memonitor saturasi oksigen sebagian
Hasil : RR : 32x/Menit
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-perfusi ditandai dengan hasil AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan
PO2 : 64 (D.0003)
Intervensi Pendukung
Manajemen Ventilasi mekanik (1.01013)
1. Memeriksa indikasi ventilator mekanik ( kelelahan otot
nafas)
Hasil : AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64, tidak ada
respon subjektif
3. Memonitor gejala peningkatan pernapasan ( peningkatan
denyut jantung, rr, dan td)
Hasil : RR : 30x/mnt, TD : 140/85 mmhg
4. Memonitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen
( mis: demam, menggigil, kejang, dan nyeri)
Hasil : suhu klien 37.8 derajat celcius
5. Memonitor gangguan mokusa oral, nasal trakea, dan laring
Hasil : tidak ada gangguan mukosa terhadap nasal, oral dan
laring karena klien selalu dilakukan tindakan suction secara
rutin
6. Mengatur posisi kepala 45-60 derajat untuk mencegah
aspirasi
Hasil : klien dalam posisi semi fowler
7. Melakukan perawatan mulut secara rutin setiap 12 jam
Hasil : klien selalu diberikan tindakan suction setiap pagi
dan sore rutin setiap hari
8. Melakukan penghisapan lendir sesuai kebutuhan
Hasil : klien diberikan suction
9. Mengganti sirkuit ventilator setiap 24 jam sesuai protokol
Hasil : sirkuit ventilator setiap 24 jam sesuai protokol
10. Mendokumentasikan respon terhadap ventilator
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan
30x/menit SPO2 :89%
11. Melakukan kolaborasi pemilihan mode ventilator (control
volume, tekanan / gabungan)
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan
30x/menit SPO2 :89%
12. Melakukan kolaborasi pemberian analgesic,sedative sesuai
kebutuhan
Hasil : Inj Ceftriaxone 2x1, Inj Ranitidine 2x1, Inj
Metronidazole 3x1, dan Inj Vit K 3x1
13. Melakukan kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk
meminimalkan hipoventilasi alveolus.
Hasil : PEEP 13
2. 16 Januari Intervensi Utama S:-
2019 Terapi oksigen (I.01026)
O:
1. Memonitor kecepatan aliran oksigen - Kesadaran klien mmenurun , GCS E2 VX M2
- Nafas dangkal
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 28, Peep : 13 pernapasan
- Tampak sianosis
29x/menit SPO2 :90%
- Warna kulit pucat
2. Memonitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi
- terpasang ventilator CMV, FiO : 100%, BR : 30,
yang diberikan cukup
Peep : 13 pernapasan 29x/menit SPO2 :90%
Hasil : oksigen yang diberikan sesuai dengan kebutuhan - Tanda-tanda vital :
klien TD : 130/75 mmHg
3. Memonitor efektifitas terapi oksigen Nadi: 128 x/menit
Suhu : 37°C
Hasil : SpO2 :89%, AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64
RR : 29 x/Menit
4. Memonitor tanda-tanda hipoventilasi
- AGD :
Hasil : tidak terdapat pada klien dengan tanda tanda pH : 7,10
hipoventilasi PCO2 : 61 MmHg
5. Melakukan kolaborasi penentuan dosis oksigen PO2 : 64
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan A : Masalah keperawatan Gangguan pertukaran gas
29x/menit SPO2 :90% teratasi sebagian
6. Melakukan kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas
dan/atau tidur P : lanjutkan intervensi utama no 1-4, 9,10
Intervensi Pendukung
Manajemen Ventilasi mekanik (1.01013)
1. Memeriksa indikasi ventilator mekanik ( kelelahan otot
nafas)
Hasil : klien mengalami kelelahan otot nafas
2. Memonitor efek ventilator terhadap status oksigenasi ( AGD,
SaO2, dan respon subjektif klien)
Hasil : AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64, tidak ada
respon subjektif
3. Memonitor gejala peningkatan pernapasan ( peningkatan
denyut jantung, rr, dan td)
Hasil : RR : 29x/mnt, TD : 130/75 mmhg
4. Memonitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen
Hasil : suhu klien 37 derajat celcius
5. Memonitor gangguan mokusa oral, nasalm trakea, dan laring
Hasil : tidak ada gangguan mukosa terhadap nasal, oral dan
laring karena klien selalu dilakukan tindakan suction secara
rutin
6. Melakukan perawatan mulut secara rutin setiap 12 jam
Hasil : klien selalu diberikan tindakan suction setiap pagi
dan sore rutin setiap hari
7. Mendokumentasikan respon terhadap ventilator
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 28, Peep : 13 pernapasan
28x/menit SPO2 :90%
8. Melakukan kolaborasi pemilihan mode ventilator (control
volume, tekanan / gabungan)
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 28, Peep : 13 pernapasan
28x/menit SPO2 :90%
9. Melakukan kolaborasi pemberian analgesic,sedative sesuai
kebutuhan
Hasil : Inj Ceftriaxone 2x1, Inj Ranitidine 2x1, Inj
Metronidazole 3x1, dan Inj Vit K 3x1
10. Melakukan kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk
meminimalkan hipoventilasi alveolus.
Hasil : PEEP 13
3. 17 Januari Intervensi Utama S:-
2019 Terapi oksigen (I.01026)
1. Memonitor kecepatan aliran oksigen O:
- Kesadaran klien mmenurun , GCS E2 VX M2
Hasil : CMV, FiO2 : 100%, BR : 28, Peep : 13 pernapasan
- Nafas dangkal
32x/menit SPO2 :89%
- Tampak sianosis
2. Memonitor aliran oksigen secara periodic dan pastikan fraksi
- Warna kulit pucat
yang diberikan cukup
- terpasang ventilator CMV, FiO : 100%, BR : 30,
Hasil : oksigen yang diberikan sesuai dengan kebutuhan Peep : 13 pernapasan 30x/menit SPO2 :88%
klien - Tanda-tanda vital :
3. Memonitor efektifitas terapi oksigen TD : 140/65 mmHg
Nadi: 131 x/menit
Hasil : SpO2 :89%, AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64
Suhu :38°C
4. Memonitor tanda-tanda hipoventilasi
RR : 32 x/Menit
Hasil : tidak terdapat pada klien dengan tanda tanda - AGD :
hipoventilasi pH : 7,10
5. Melakukan kolaborasi penentuan dosis oksigen PCO2 : 61 MmHg
PO2 : 64
Hasil : CMV, FiO2 : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan
32x/menit SPO2 :89% A : Masalah keperawatan Gangguan pertukaran gas
6. Kolaborasi penggunaan oksigen saat aktivitas dan/atau tidur
teratasi sebagian
Hasil : menggunakan ventilator
P : lanjutkan intervensi utama no 1-4, 9,10
Intervensi Pendukung
Intervensi pendukung no 1-5,10-13
Manajemen Ventilasi mekanik (1.01013)
1. Memeriksa indikasi ventilator mekanik ( kelelahan otot
nafas)
Hasil : AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64, tidak ada
respon subjektif
3. Memonitor gejala peningkatan pernapasan ( peningkatan
denyut jantung, rr, dan td)
Hasil : RR : 30/mnt, TD : 130/75 mmhg
4. Memonitor kondisi yang meningkatkan konsumsi oksigen
Hasil : suhu klien 38 derajat celcius
5. Memonitor gangguan mokusa oral, nasalm trakea, dan laring
Hasil : tidak ada gangguan mukosa terhadap nasal, oral dan
laring karena klien selalu dilakukan tindakan suction secara
rutin
6. Melakukan perawatan mulut secara rutin setiap 12 jam
Hasil : klien selalu diberikan tindakan suction setiap pagi
dan sore rutin setiap hari
7. Mendokumentasikan respon terhadap ventilator
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan
32x/menit SPO2 :89%
8. Melakukan kolaborasi pemilihan mode ventilator (control
volume, tekanan / gabungan)
Hasil : CMV, FiO : 100%, BR : 30, Peep : 13 pernapasan
32x/menit SPO2 :89%
9. Melakukan kolaborasi pemberian analgesic,sedative sesuai
kebutuhan
Hasil : Inj Ceftriaxone 2x1, Inj Ranitidine 2x1, Inj
Metronidazole 3x1, dan Inj Vit K 3x1
10. Melakukan kolaborasi penggunaan PS atau PEEP untuk
meminimalkan hipoventilasi alveolus.
Hasil : PEEP 13
PEMBAHASAN
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
atau hepersekresi jalan nafas (D.0001)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (kelemahan
otot pernafasan) (D.0005)
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi (D.0003)
4. Nyeri akut berhubugan dengan agen pencedera fisik (trauma) (D.0077)
Sedangkan diangnosa keperawatan yang muncul pada Sdr. A pada pengkajian
yang dilakukan pada tanggal 14 Januari 2019 adalah :
1. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan sekresi yang tertahan
atau hepersekresi jalan nafas ditandai dengan sekresi yang berlebih, suara nafas
ronchi (D.0001)
2. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan hambatan upaya napas (kelemahan
otot pernafasan) ditandai dengan adanya pernafasan cuping hidung (D.0005)
3. Gangguan pertukaran gas berhubungan dengan ketidakseimbangan ventilasi-
perfusi ditandai dengan hasil AGD Ph : 7.10, PCO2 : 61, dan PO2 : 64 (D.0003)
1) Intervensi gangguan pertukaran gas yang utama adalah memonitor nilai AGD
Intervensi utama adalah Terapi Oksigen, ini didukung oleh beberapa jurnal
penelitian sebagai berikut :
No. Peneliti (Jurnal Judul Metode Hasil/Kesimpulan
dan edisi)
1. Peneliti : Oksigenasi Desain penelitian Terdapat
Sunarko Dengan Bag adalah cross peningkatan
Setyawan, And Mask 10 sectional study PaO2, pH dan
Tintin Sukartini, lpm dengan pCO2 yang
Sriyono, Memperbaik jumlah sampel signifikan sebelum
Kusmiati Asidosis 70 penderita dam sesudah
Respiratorik yang mengalami oksigenasi dengan
kesadaran Bag and
menurun. Mask 10 lpm pada
klien edema paru
akut.