Anda di halaman 1dari 19

CULTURAL DIVERSITY OF

ELDERLY
Anggota:

1. Agusta Putri Anggraini


2. Arifah Meilia Fajri
3. Arya Ramadhan Martana
4. Ilham Ripaldi
5. Rizka Khaer Noeraeni
6. Septya Devi Ratna Ningrum
Keberagaman Budaya

■ “Budaya terdiri dari kepercayaan dan persepsi, nilai dan norma, kebiasaan dan
perilaku yang digabungkan bersama oleh sebuah kelompok atau masyarakat dan
diwariskan dari satu generasi ke generasi berikutnya melalui pendidikan formal dan
informal yang bukan pendidikan.” Kielhofner (1995)
Tingkatan Budaya
Tingkatan Budaya

■ Individu adalah relasional, satu lawan satu melalui interaksi di mana


seseorang belajar dan mengekspresikan gambaran khas pada
budaya mereka.

■ Contoh tingkat budaya ini di mana orang menggunakan humor,


definisi ruang pribadi, gaya coping, dan pilihan peran.
Tingkatan Budaya

■ Family adalah tingkat kelompok sosialisasi awal yang terjadi

■ Termasuk gender, struktur keluarga, cara beribadah


Tingkatan Budaya

■ Community dilihat sebagai variasi di dalam budaya yang dibagi dengan


wilayah yang lebih besar, seperti bahasa, geografi, dan industri.

■ Region merupakan tampilan budaya sama nyatanya dengan etnisitas


bergantung pada generalisasi tentang seseorang yang termasuk ke
kelompok tertentu dan dapat menyebabkan asumsi yang salah tentang
kepribadian individu dan kepercayaan.
Masalah Keberagaman
■ Beberapa masalah keberagaman dipengaruhi oleh
1. Usia
2. Ras
3. Jenis kelamin
4. Kelas social ekonomi
5. Agama
6. Tingkat pendidikan
7. Situasi keluarga
Masalah Keberagaman
■ Peran OT dalam menghadapi keberagaman budaya adalah menyesuaikan
diri dengan budaya klien daripada menuntut agar klien menyesuaikan diri
dengan budaya terapis agar mendapat layanan.

■ Dalam perawatan kesehatan, budaya institusional sangat menghargai


pendekatan biomedis terhadap pengobatan, yang menempatkan kontrol
perawatan kesehatan dengan dokter dan bukan pada klien.
Keberagaman nilai

■ Keberagaman ditunjukkan melalui :


1. ras
2. jenis kelamin
3. usia
4. etnisitas
5. pengenalan seks
6. situasi keluarga
Keberagaman nilai

■ Dalam penjumlahan orang-orang berbeda satu sama lain di kemampuan fisik,


kecerdasan, kelas ekonomi sosial dan tipe kepribadian.
■ Setiap dimensi kehidupan dapat menciptakan kelompok identitas yang mungkin
atau tidak mungkin terlihat
Sensitivitas buaya dan keberagaman
dalam pemberian treatment
■ OT’s harus menyadari bahwa stigma adalah perilaku yang dipelajari dan tidak dapat
dipelajari melalalui peniningkatan kontak.
■ Perlu pemahaman orang-orang dari beragam kelompok budaya.
■ Terapis harus menyesuaikan diri dengan budaya klien agar tidak terjadi
miskomunikasi.
Tipe kognitif (cognitive style)

■ Cognitive style mengacu pada informasi yang diabaikan dan diterima seseorang
dalam kehidupan sehari-hari.
■ Cognitive style hasil dari kebiasaan yang dilakukan, cenderung dibawah alam sadar
■ Cognitive style merupakan variasi dari keterbukaan pikiran dan ketertutupan
pikiran.
■ Cognitive style adalah cara orang memproses informasi :
1. pemrosesan asosiatif
2. pemrosesan abstraktif
Bagaimana menerima kebenaran

■ Keyakinan
■ Fakta
■ Perasaan
SISTEM NILAI

■ Pembuatan Keputusan
■ Sumber Penurunan Ketertarikan
■ Masalah dari Kesamaan dan ketidaksamaan
■ Penggunaan waktu
TIPE KOMUNIKASI

■ Komunikasi setiap budaya berbeda-beda baik verbal dan non verbal, tergantung
konteks dan situasinya. Ots harus paham komunikasi verbal dan non verbal.
■ Baik Ots, lansia, keluarga dan caregiver sebaiknya menggunakan level konteks
komunikasi yang sama agar tidak menimbulkan ketidakpahaman.
Pertimbangan Dari Keberhasilan
Komunikasi
■ Awalnya, membuat frekuensi, melakukan kontak untuk mengembangkan hubungan.
■ Mengatur lingkungan di mana komunikasi terjadi. Mengurangi distraksi dan
gangguan.
■ Menggunakan teknik mendengar yang responsif. Memelihara kontak mata,
menggunakan bahsa tubuh. Dan menjadi pendengar yang aktif.
■ Menggunakan terminologi yang biasa yang dapat dipahami orang-orang secara
nonmedik.
■ Selalu menghormati rahasia klien, jika mungkin meminta ijin dari klien sebelum
mendiskusikannya secara detail dengan orang lain.
■ Menggunakan pertanyaan buka tutup untuk mendukung ekspresi diri.
■ Mengorganisasikan pikiranmu dan menghindari melompati di antara masalah.
Fokus pada satu topik di satu waktu dan mengklarifikasi apa yang tidak dimengerti.
■ Menyediakan edukasi pada lansia dan keluarga mereka untuk membuat pilihan.
Jangan terlalu menyarankan nasihat atau pendapat pribadimu. Selalui mengakui
pilihan yang benar.
■ Berkomunikasi dengan hormat dan nyaman. Jadilah suportif, dan berikan respon
untuk umpan balik.
■ Jangan berjanji jika kamu tidak dapat memberi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai