Anda di halaman 1dari 16

Kelompok 2

“Diversity Dalam Masyarakat”


Anggota kelompok:
1. Lutfiatul Ashari 15. Metha Prasetiana
2. Lutfiatul Ummah 16. Mohamad Amar Zakaria
3. Monica Maharani 17. Monaleta Liska Kismana
4. Maelina Fitasari 18. Muhammad Athfal Dafiq
5. Mailin Nadhifah 19. Muhammad Aulia Akbar
6. Maratus Sholekha 20. Muhammad Hadi Nur Rofiq
7. Maria Nurul Islami
8. Maryama Luqmana Al Fafa
9. Maulina Yasin
10. Mauludatus Syafa’ah
11. Mayang Lestari
12. Melati Kinasih Kusumastuti
13. Mella Roudhotul Jannah
14. Melli Lutfiana
DIVERSITY DALAM
MASYARAKAT
A. Pengertian Diversity (Keragaman)
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut
kamus besar bahasa Indonesia artinya tingkah laku,
macam jenis, lagu musik langgan, warna corak
ragi, laras.
Sehingga keragaman berarti perihal beeragam-
ragam, berjenis-jenis ; perihal ragam hal jenis
keragaman yang dimaksud disini suatu kondisi
dalam masyarakat dimana terdapat perbedaan-
perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi,
adat kesopanan serta situasi ekonomi.
B. Unsur – unsur Keragaman Dalam
Masyarakat Indonesia
a. Suku bangsa dan ras
suku bangsa yang menempati wilayah
indonesia dari sabang sampai merauke sangat
beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul
karena adanya pengelompokkan besar
manusia yang memiliki ciri-ciri biologis
lahiriyah yang sama seperti, rambut, warna
kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala dan
lain sebagainya.
b. Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia.
Ikatan yang dimaksud berasal dari kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Namun
mempunyai pengaruh yang besar sekali terhadap kehidupan manusia sehari-hari.

Menurut Robert H. Thouless, fakta menunjukkan bahwa agama berpusat pada


tuhan atau dewa-dewa sebagai ukuran yang menentukan yang tak boleh di
abaikan, masalah agama tak akan mungkin dapat dipisahkan dari kehidupan
masyarakat. Dalam praktiknya fungi agama dalam masyarakat antara lain adalah:
1. berfungsi edukatif
2. berfungsi penyelamat
3. berfungsi sebagai perdamaian
4. berfungsi sebagai sosial kontrol
5. berfungsi sebagai pemupuk ras dan solidaritas
6. berfungsi transformatif
7. berfungsi kreatif
8. berfungsi sublimatif
c. Tata krama
Tata krama di bentuk dan di kembangkan oleh
masyarakat yang terdiri dari aturan-aturan yang kalo
dipatuhi diharapkan akan tercipta interaksi sosial yang
tertib dan efektif di dalam masyarakat yang
bersangkutan.

d. Kesenjangan ekonomi
Bagi sebagian negara, perekonomian akan menjadi
salah satu perhatian yang harus ditingkatkan, namun
umumnya masyarakat kita berada di golongan tingkat
ekonomi menengah kebawah. Hal ini tentu saja
menjadi sebuah pemicu adanya kesenjangan yang tak
dapat di hindari lagi.
e. Kesenjangan Sosial
Masyarakat indonesia merupakan
masyarakat yang majemuk dengan bermacam
tingkat pangkat, dan seterata sosial yang
hierearkis.
Hal ini dapat menimbulkan kesenjangan
sosial yang tidak dapat menyakitkan, namun
juga membahayakan bagi kerukunan
masyarakat.
C. Pengaruh Keragaman dalam Kehidupan Beragama,
Bermasyarakat, Bernegara dan Kehidupan Global

Manusia secara kodrat diciptakan sebagai makhluk yang mengusung nilai harmoni.

Perbedaan yang mewujud baik secara fisik ataupun mental sebenarnya merupakan

kehendak tuhan yang seharusnya dijadikan sebagai sebuah potensi untuk

menciptakan sebuah kehidupan yang menjunjung tinggi toleransi. Di kehidupan

sehari-hari kebudayaan suku bangsa, kebudayaan agama bersama-sama sengan

pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara, mewarisi perilaku dan kegiatan kita.

Berbagai kebudayaan itu beriringan, saling melengkapi. Perbedaan-perbedaan

tersebut dapat menciptakan ketegangan hubungan antara anggota masyarakat. Hal

ini disebabka oleh, sifat dasar yang selalu dimiliki oleh masyarakat majemuk.
Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap
dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta
masalah-masalah yang menggoyahkkan kesatuan dan
persatuan bangsa seperti:
1. Disharmonisasi
2. Perilaku diskriminatif
3. Ekslusiveme, realisis
D. Contoh Keberagaman Dalam
Keperawatan
Asuhan Keperawatan adalah suatu proses atau rangkaian kegiatan pada praktik keperawatan yang
diberikan kepada klien sesuai dengan latar belakang budayanya. Proses keperawatan transcultural
nursing:

1. Pengkajian
Adalah proses mengumpulkan data untk mengidentifikasi masalah kesehatan klien sesuai
dengan latar budaya klien (giger and davit hizar, 1995).
pengkajian dirancang berdasaarkan 7 komponen yang ada pada sunrise model:
a. Faktor teknologi
b. faktor agama dan falsafah hidup
c. faktor sosial dan keterikatan keluarga
d. Nilai – nilai budaya dan gaya hidup
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
f. Faktor ekonomi
g. Faktor pendidikan
prinsip-prinsip pengkajian budaya yaitu,
1. Jangan menggunakan asumsi
2. Jangan membuat stereotis
3. Menerima dan memahami metode komunikasi
4. Menghargai perbedaan individual
5. Menghargaikebutuhan personal dari setial
individu
6. Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien
7. Menyediakan privasi terkait kebutuhan pribadi
2. Diagnosa keperawatan
Terdapat 3 diagnosa keperawatan yang
sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transcultural yaitu:
1. Gangguan komunikasi verbal b.d perbedaan kultur.
2. Gangguan interaksi sosial b.d disorientasi sosial kultural.
3. Ketidak patuhan dalam pengobatan b.d sistem nilai yang
diyakini.
3. Perencanaan dan pelaknsanaan
Ada 3 pedoman yang ditawarkan dalam
keperawatan transcultural yaitu:
1. Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya
klien tidak bertentangan dengan kesehatan.
2. Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang
menguntungkan kesehatan.
3. Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien
bertentangan dengan kesehatan.
4. Evaluasi
Evaluasi asuhan keperawatan transcultural
dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan
kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi
dengan budaya baru yang mungkin bertentangan
dengan budaya yang dimiliki klien.
Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang
budaya klien.
E. Pemecahan Masalah Dalam Masyarakat
Multi Kultural
Kemampuan untuk menampung berbagai perbedaan dan
keanekaragaman kebudayaan dalam sebuah kesatuan yang
dilandasi suatu ikatan kebersamaan. Salah satu pengembangan
konsep toleransi terhadap keragaman budaya adalah
mewujudkan masyarakat indonesia yang multikultural dengan
bentuk pengakuan dan toleransi, terhadap perbedaan dalam
kesetaraan individual maupun secara kebudayaan.
Selain itu, alternatif penyelesaian keberagaman budaya yang
ada di indonesia dilakukan melalui interaksi lintas budaya
dengan mengembangkan media sosial, seperti pengembangan
lambang-lambang komunikasi lisan maupun tertulis, norma-
norma yang disepakati dan diterima sebagai pedoman bersama,
dan perangkat nilai sebagai kerangka acuan bersama.
Daftar Pustaka
Tumanggor, Rusmin. Jurnal Masyarakat &
Budaya, Volume 12 No. 2 Tahun 2017.
Bagir, Zainal Abidin dkk. Harmoni dalam
keragaman. yogyakarta. 2015
Muhiddur. Pendidikan Multikultural bagi
Masyarakat. 2018

Anda mungkin juga menyukai