Anda di halaman 1dari 11

PENGARUH SOSIAL BUDAYA TERHADAP PERKEMBANGAN

KEPERAWATAN KELUARGA

DOSEN PENGAMPU :
Ns. Siska Evi Simanjuntak, MNS

Disusun Oleh :

Kelompok 2

1. Alvani Elena Solin (200204003)

2. Audyna Riski (200204004)

3. Bandi Yanto Hulu (200204008)

4. Mukhlis Laia (200204035)

5. Rani Mukherzi Berampu (200204041)

6. Rini R.R Sihombing (200204044)

7. Risfal Hidayat (200204090)

8. Riska Finte Nate (200204091)

9. Roymanta E.H Sianturi (200204046)

10. Siti Aisyah (200204048)

11. Tiur Y.M Gultom (200204052)

12. Vitalia Analisa Sitompul (200204092)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN

FAKULTAS FARMASI DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS SARI MUTIARA INDONESIA MEDAN

2022
BAB I
TREND DAN ISSUE DALAM KEPERAWATAN KELUARGA
AKIBAT PENGARUH SOSIAL BUDAYA

A. Defenisi soaial dan budaya

a. Sosial adalah sesuatu yang dicapai oleh seseorang, yang dihasilkan dan ditetapkan
dalam kehidupan sehari-hari antara individu dengan individu yang lain atau
kelompok.

b. Budaya adalah cara hidup yang berkembang dan dimiliki seseorang atau
sekelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Berikut ciri, unsur,
fungsi dan penjelasan mengenai identitas budaya.

Pengertian sosial budaya adalah suatu tatanan dan interaksi dalam kehidupan
masyarakat yang meliputi elemen-elemen seperti adat istiadat, pengetahuan,
kepercayaan, juga moral. Sosial budaya yang berkembang dalam suatu masyarakat
dapat mengalami perubahan yang didorong oleh faktor-faktor seperti globalisasi serta
pengaruh dari luar yang antara lain mengakibatkan terjadinya akulturasi dan asimilasi.
Sementara faktor penghambat dalam perubahan sosial budaya adalah situasi masyarakat
yang terisolasi serta sifat konservatif.

B. Defenisis social budaya dalam keluarga

Keluarga merupakan sistem sosial yang paling dasar. Keluarga merupakan kelompok
sosial terkecil dalam masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan terdiri
dari suami, istri dan anak yang pada umumnya tersusun dari orang-orang
berhubungan darah atau perkawinan.
budaya keluarga adalah segala sesuatu yang membentuk sebuah keluarga dalam
bersikap dan berperilaku yang dijadikan itu sebuah aturan yang mengharuskan setiap
anggota dalam keluarga dapat memahami dan mengimplentasikannya dalan kegiatan
setiap hari.

C. Penerapan fungsi social budaya dalam keluarga.

Fungsi sosial budaya mempunyai makna bahwa keluarga adalah wahana pertama dan
utama dalam pembinaan dan penanaman nilai-nilai luhur budaya yang selama ini
menjadi panutan dalam tata kehidupan. Dengan penerapan fungsi sosial budaya dalam
keluarga, nilai luhur yang selama ini sudah menjadi panutan dalam kehidupan bangsa
tetap dapat dipertahankan dan dipelihara.

Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat telah mengalami banyak perubahan,


dimana nilai-nilai sosial dan budaya yang dianut sudah semakin bebas, dan
menyebabkan kurang dipegangnya lagi aturan-aturan dalam masyarakat. Penanaman
nilai-nilai sosial budaya juga dimulai dari keluarga, karena keluarga merupakan
lingkungan sosial yang pertama sekali dikenal oleh anak.

Di dalam keluarga inilah pertama sekali mulai terbentuknya penanaman nilai sosial
budaya yang diajarkan melalui contoh perilaku orangtuanya. Adanya interaksi di
dalam lingkungan keluarga antara satu anggota dengan anggota lainnya akan
menyadarkan anak bahwa mereka berfungsi sebagai individu dan mahluk sosial.

Nilai-nilai dalam fungsi sosial budaya yang dapat ditanamkan didalam lingkungan
keluarga antara lain :

a. Toleransi dan saling menghargai

Toleransi bisa diartikan sebagai sikap menghargai pendirian yang berbeda atau
bertentangan dengan pendirian kita sendiri. Sikap toleransi ini bisa ditanamkan
kepada anak-anak sejak kecil, karena pada usia anak mereka masih lebih bersifat
egosentris, dimana anak menganggap bahwa dirinya adalah segalanya, yang
membuat mereka sulit berbagi atau belum bersedia bermain dengan orang lain.
Mereka juga sangat sensitif akan sesuatu yang berbeda yang ada di sekitarnya dan
sering kali berhubungan dengan kemampuan orangtua dengan cara:

1) Memberikan perhatian penuh secara tulus dan ikhlas terhadap kesulitan dan
permasalahan yang dihadapi anak remaja

2) Tidak bersikap kasar, dan mengingatkan anak bahwa sikap kasar tidak boleh
dilakukan oleh siapa saja dan kepada siapapun.
b. Gotong royong

Gotong royong adalah melaksanakan pekerjaan secara bersama-sama yang


dilandasi dengan kesukarelaan dan kekeluargaan. Membangkitkan jiwa gotong
royong dalam kehidupan keluarga berkaitan dengan kesediaan orang tua dan anak-
anak untuk saling menolong dan tanpa pamrih dalam melakukan pekerjaan.

c. Sopan Santun

Semua orangtua tentu berharap anak mereka bersikap sopan dan santun. Namun,
budi pekerti atau tata krama yang baik tidak bisa muncul begitu saja. Anak perlu
mendapat pengajaran bagaimana bersikap sopan dan santun.

d. Kebersamaan dan kerukunan

Keluarga adalah tempat dimana seseorang dapat merasakan kebahagian atau


kesedihan dalam dunia ini. Dalam keluarga kita tumbuh dan belajar tentang nilai-
nilai kehidupan. Dengan keluarga pula kita berbagi suka duka kehidupan dan bahu
membahu menghadapi berbagai masalah yang terjadi.
Orangtua seharusnya mengajarkan kebersamaan kepada anak bukan malahan
sibuk dengan bisnis dan menitipkan anak kepada kakek atau nenek atau bahkan
pembantu. Kebersamaan sangatlah penting dan tidak bernilai harganya.
Kebersamaan orangtua dan anak tidak akan tergantikan dengan kebersamaan
lainnya.

e. Kepedulian

Peduli artinya menanggapi perasaan dan pengalaman orang lain. Ciri-ciri


kepedulian sosial budaya yaitu upaya menghargai dan menghormati adat istiadat
setempat. Setiap orang lahir disertai sifat/watak/karakter dan kepribadian yang
berbeda. Begitupun dalam hidup di masyarakat akan diwarnai oleh sosial, budaya
dan adat yang berbeda setiap anggota keluarga semestinya mempunyai sikap
kepedulian terhadap masalah sosial, budaya dan adat yang berbeda dimana saja
berada.
D. Defenisis trend dan issue keperawatan keluarga

a. Definisi Trend 

Trend adalah hal yang sangat mendasar dalam berbagai pendekatan analisa, tren
juga dapat di definisikan salah satu gambaran ataupun informasi yang terjadi pada
saat ini yang biasanya sedang popular di kalangan masyarakat. Trend adalah
sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak orang saat ini dan kejadiannya
berdasarkan fakta

b. Definisi Issu.

Issu adalah suatu peristiwa atau kejadian yang dapat diperkirakan terjadi atau
tidak terjadi pada masa mendatang, yang menyangkut ekonomi, moneter, sosial,
politik, hukum, pembangunan nasional, bencana alam, hari kiamat, kematian,
ataupun tentang krisis. Issu adalah sesuatu yang sedang di bicarakan oleh banyak
namun belum jelas faktannya atau buktinya.

c. Definisi Trend dan Issu Keperawatan

Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak


orang tentang praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun
tidak, trend dan issu keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan
etis keperawatan.
E. Contoh trend dan issue didalam keluarga yang mempengaruhi keperawatan keluarga

1. Mengunyah makan sebelum siberikan kepada bayi

Kebiasaan mengunyah makanan dengan tujuan untuk melumatkan dan diberikan


kepada bayi. Hal ini membawa risiko besar bagi bayi yang diasuhnya, mengingat
di dalam mulut orang dewasa banyak berkembang kuman dan akan berbahaya bila
kuman tersebut sampai masuk ke dalam tubuh bayi.

2. Budaya patriarki 

Budaya patriarki di Indonesia atau dominasi laki-laki di dalam keluarga,


mempengaruhi angka kematian ibu. Seringkali terjadi keterlambatan dalam
pengambilan keputusan sehingga terlambat dibawa ke pelayanan kesehatan
sehingga terlambat mendapat penanganan.

3. Ritual penyembuhan dengan memanggil roh

Untuk menyembuhkan sakit penyakit yang dialami oleh masyarakat Etnik Batak
Toba memiliki berbagai cara dalam penyembuhannya misalnya berobat secara
medis ke bidan dan ke dokter, selain itu juga bisa berobat secara tradisional
kepada orang pintar yaitu datu. Dalam menjalani pengobatan tradisional ini bisa
dilakukan dengan cara memakan obat serta melakukan ritual. Salah satu
pengobatan tradisional yang dilakukan dengan ritual adalah ritual mangalap tondi.
Ritual mangalap tondi ini dilakukan oleh orang yang memiliki indra ke enam atau
datu. Ritual mangalap tondi ini dilaksanakan dalam dua kondisi yaitu dalam
kondisi sudah meninggal dan dalam kondisi sakit.

F. Peran perawat menghadapi Trend dan issue sosial budaya dalam keparawatan
keluarga

1. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang perawat adalah
kompetensi kultural. Seorang perawat yang memiliki kompetensi kultural akan
mempedulikan dan peka terhadap kebutuhan budaya pasien yang menerima
asuhan keperawatan.

2. Membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan cara


meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsidan tugas perawatan
kesehatan keluarga.
BAB II
PENUTUP

KESIMPULAN

Keluarga merupakan sistem sosial yang paling dasar. Keluarga merupakan kelompok sosial
terkecil dalam masyarakat yang terbentuk berdasarkan pernikahan dan terdiri dari suami, istri
dan anak yang pada umumnya tersusun dari orang-orang berhubungan darah atau
perkawinan.
Trend dan Issu Keperawatan adalah sesuatu yang sedang di bicarakan banyak orang tentang
praktek/mengenai keperawatan baik itu berdasarkan fakta ataupun tidak, trend dan issu
keperawatan tentunya menyangkut tentang aspek legal dan etis keperawatan.
Peran perawat menghadapi Trend dan issue sosial budaya dalam keparawatan keluarga
kompetensi kultural. Seorang perawat yang memiliki kompetensi kultural akan
mempedulikan dan peka terhadap kebutuhan budaya pasien yang menerima asuhan
keperawatan. Membantu keluarga untuk menyelesaikan masalah keluarga dengan cara
meningkatkan kesanggupan keluarga melakukan fungsidan tugas perawatan kesehatan
keluarga.

SARAN

Agar kedepannya perawat lebih memperhatikan kompetensi kultural yang dapat membantu
keluarga pasien dalam menyelesaikan masalah sosial budaya yang dialami oleh keluarga
tersebut. Seorang perawat yang memiliki kompetensi kultural akan mempedulikan dan peka
terhadap kebutuhan budaya pasien yang menerima asuhan keperawatan . Serta ,meningkatkan
kesanggupan keluarga melakukan fungsidan tugas perawatan kesehatan keluarga.
DAFTAR PUSTAKA

https://kumparan.com/azizahmpd7/budaya-keluarga-dalam-mengembangkan-nilai-karakter-
pada-anak-usia-dini-1w2HG2aVyxO/full
Indra Wirdhana, SH, MM (2013). Buku Pegangan Kader BKR Tentang Delapan Fungsi
Keluarga. Jl. Permata No. 1 Halim Perdana Kusuma – Jakarta Timur
http://mariberbagi-c.blogspot.co.id/2011/04/makalah-trend-dan-issue-keperawatan.html
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20180307/3525162/menkes-soroti-faktor-
perilaku-lingkungan-budaya/
https://media.neliti.com/media/publications/445803-ritual-mangalap-tondi-pada-etnik-batak-
t-1bd02460.pdf

Anda mungkin juga menyukai