Anda di halaman 1dari 8

Nama: Syarifah Nuraida Yana

Nim:1914201047
Kelas:3B keperawatan
Soal kuis
1. Budaya adalah seni atau aturan dan keyakinan wilayah tertentu, budaya juga
dideskripsikan dalam 8 aktivitas kehidupan , coba jelaskan ?
2. Jelaskan 3 proses pewarisan budaya?
3. Jelaskan 3 indikator seseorang mampu memenuhui kebutuhan spritualnya?
4. Kehilangan adalah sesuatu yg sebelumnya ada kini tidak ada, jelaskan factor-faktor yang
mempengaruhui kehilangan seseorang?
5. Jelaskan askep berduka dalam pengkajian keperawatan?

Jawab :

1. a. Bahasa

Unsur pertama yang ada di dalam budaya adalah bahasa. Bahasa merupakan sebuah media
yang berfungsi sebagai cara atau metode bagi manusia untuk berkomunikasi. Dalam melakukan
komunikasi, bahasa yang digunakan bisa berupa bahasa lisan maupun tulisan. Adanya budaya
juga bisa menjadi indikasi atau tanda akan adanya budaya pada sebuah peradaban.

b. Sistem Pengetahuan

Unsur selanjutnya dalam kebudayaan adalah sistem Pengetahuan. Unsur ini mencakup
pengetahuan tentang berbagai hal, mulai dari kondisi alam sekitar hingga perilaku sosial
manusia. Adanya sistem pengetahuan menjadi penanda adanya budaya pada sebuah
peradaban.

c. Sistem Religi
Sistem religi mencakup agama dan aliran kepercayaan yang dianut oleh sekelompok
masyarakat. Unsur ini merupakan unsur yang penting dalam budaya karena mengatur
kehidupan antara manusia dengan manusia dan antara manusia dengan Tuhan. Unsur agama
dalam sebuah budaya juga meliputi kegiatan atau praktek yang bersifat suci, baik itu berupa
upacara keagamaan maupun tradisi yang berkaitan dengan keagamaan.

d Sistem Kemasyarakatan

Unsur sistem Kemasyarakatan ini merupakan unsur budaya dimana ada sekelompok
masyarakat dimana di dalamnya memiliki kesamaan atau berada dalam satu sistem
kekerabatan tertentu. Adanya unsur berupa sistem kemasyarakatan ini berperan sangat
penting dalam pewarisan budaya. Sistem Kemasyarakatan yang ada tidak hanya berlaku secara
general seperti kehidupan bermasyarakat saja, namun bahkan sudah dimulai dari keluarga.
Keluarga sendiri merupakan sebuah sistem Kemasyarakatan paling dasar yang ada.

e. Sistem Mata Pencaharian dan Ekonomi

Unsur berikutnya yang ada di dalam budaya adalah sistem mata pencaharian. Unsur ini
merupakan upaya manusia untuk bertahan hidup dengan melakukan berbagai kegiatan yang
bisa menghasilkan barang atau jasa yang diperlukan. Kegiatan yang dilakukan bisa berupa
bercocok tanam, perdagangan, berkebun dan lain sebagainya.

f. Lingkungan

Kondisi alam yang ditempati manusia untuk tinggal membawa pengaruh besar pada
akeragaman budaya yang ada di dalamnya. Kondisi alam ini jugalah yang nantinya bisa
memunculkan corak budaya dari sebuah kelompok masyarakat. Dari keadaan alam atau
lingkungannya inilah dapat berpengaruh pada sistem mata pencaharian masyarakat setempat.
Seperti yang disebutkan sebelumnya, mata pencaharian juga menjadi salah satu unsur dari
budaya.

g. Pertemuan Antar Bangsa


Faktor selanjutnya yang berperan dalam menciptakan keragaman budaya adalah pertemuan
antar bangsa. Sebagai contoh yang terjadi di Indonesia. Munculnya penjajah di era kolonialisme
sedikit banyak berpengaruh pada keragaman budaya yang ada di Indonesia. Mulai dari bahasa
hingga kebiasaan lainnya kemudian turut memperkaya budaya bangsa ini.

h. Ras

Faktor terakhir adalah ras yang berdasarkan penelitian bisa dilihat dari ciri tubuhnya. Namun,
penelitian lain juga menyatakan jika perbedaan ras juga bisa dilihat dari rohani atau jiwanya.
Hal inilah yang membuat budaya di dunia semakin beragam.

2.a. Internalisasi

Proses yang berlangsung sepanjang hidup individu, yaitu mulai dari lahir hingga akhit hayat nya.
Sepanjang hayat nya seseorang terus belajar untuk mengolah segala perasaan, hasrat nafsu,
dan emosi kemudian menjadi sebuah kepribadian.

b.Sosialisasi

Dalam proses sosialisasi, individu dari masa kanak-kanak hingga masa tuanya belajar terhadap
nilai-nilai, norma-norma dan pola tindakan orang lain atau masyarakat dalam berinteraksi sosial
dengan segala macam individu di sekitarnya yang memiliki beraneka macam status, peran dan
pranata sosial yang ada di dalam kehidupan di masyarakatnya, misalnya seorang anak telah
diajari cara bersikap dan sopan santun, berbicara yang sopan dan baik, berlaku jujur,
adil,berpakaian, cara makan dan minum sesuai dengan adat istiadat dan norma-norma yang
berlaku dalam masyarakat. Dengan meniru dan mempelajari berbagai pola-pola sikap dan
prilaku orang lain disekitarnya, maka individu tadi berusaha meniru kemudian terbentuk dalam
kepribadiannya.

c. Enkulturasi
Menurut kontjaningrat, enkulturasi yaitu proses pembudayaan yakni seseorang individu
mempelajari dan menyesuaikan alam pikiran serta sikapnya terhadap adat-istiadat, sistem
norma dan peraturan-peraturan yang hidup dalam kebudayaannya. Dengan kata

lain, enkulturasi adalah pewarisan budaya dengan cara unsur-unsur budaya itu dibudayakan
kepada individu-individu warga masayarakat pendukung kebudayaan tersebut.

3. 1)merumuskan arti personal yang positif tentang tujuan keberadaannya di dunia/kehidupan,

2) mengembangkan arti penderitaan dan menyakini hikmah dari suatu kejadian atau
penderitaan,

3) menjalin hubungan positif dan dinamis melalui keyakinan, rasa percaya dan cinta,

4.1. Faktor Perkembangan

-Anak-anak

Belum mengerti seperti orang dewasa, belum bisa merasakan.

Belum menghambat perkembangan.

Bisa mengalami regresi.

-Orang dewasa

Kehilangan membuat orang menjadi mengenang tentang hidup, tujuan hidup.

Menyiapkan diri bahwa kematian adalah hal yang tidak bisa dihindari.

2.Faktor Keluarga

Keluarga mempengaruhi respond an ekspresi kesedihan. Anak terbesar biasanya menunjukkan


sikap kuat, tidak menunjukkan sikap sedih secara terbuka.

3.Faktor Sosial Ekonomi


Apabila yang meninggal merupakan penanggung jawab ekonomi keluarga, berarti kehilangan
orang yang dicintai sekaligus kehilangan secara ekonomi. Dan hal ini bisa mengganggu
kelangsungan hidup.

4.Faktor Kultural

Kultur mempengaruhi manifestasi fisik dan emosi. Kultur barat menganggap kesedihan adalah
sesuatu yang sifatnya pribadi sehingga hanya diutarakan pada keluarga, kesedihan tidak
ditunjukkan pada orang lain. Kultur lain menganggap bahwa mengekspresikan kesedihan harus
dengan berteriak dan menangis keras-keras.

5.Faktor Agama

Dengan agama bisa menghibur dan menimbulkan rasa aman. Menyadarkan bahwa kematian
sudah ada dikonsep dasar agama. Tetapi ada juga yang menyalahkan Tuhan akan kematian.

6.Faktor Penyebab Kematian

Seseorang yang ditinggal anggota keluarga dengan tiba-tiba akan menyebabkan goncangan jiwa
yang berat dan tahapan kehilangan yang lebih lama. Ada yang menganggap bahwa kematian
akibat kecelakaan diasosiasikan dengan kesialan.

Kebutuhan keluarga yang kehilangan membutuhkan hal-hal sebagai berikut.

7.Harapan

Perawatan yang terbaik sudah diberikan. Keyakinan bahwa mati adalah akhir penderitaan dan
kesakitan.

8.Partisipasi

Memberi perawatan. Sharing dengan staf perawatan.

9.Dukungan
Dengan dukungan seseorang bisa melewati kemarahan, kesedihan, dan penyangkalan.
Dukungan bisa digunakan sebagai koping dengan perubahan yang terjadi.

10.Kebutuhan Spiritual

Berdoa sesuai dengan kepercayaan yang dianut. Mendapatkan kekuatan dari Tuhan.

5. 1. Pengkajian

Pengkajian meliputi upaya mengamati dan mendengarkan isi duka cita klien: apa yang
dipikirkan, dikatakan, dirasakan, dan diperhatikan melalui perilaku.

Beberapa percakapan yang merupakan bagian pengkajian agar mengetahui apa yang mereka
pikir dan rasakan adalah :

· Persepsi yang adekuat tentang kehilangan

· Dukungan yang adekuat ketika berduka akibat kehilangan

· Perilaku koping yang adekuat selama proses

a. Faktor predisposisi

Faktor predisposisi yang mempengaruhi rentang respon kehilangan adalah:

1) Faktor Genetic : Individu yang dilahirkan dan dibesarkan di dalam keluarga yang
mempunyai riwayat depresi akan sulit mengembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu
permasalahan termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan.

2) Kesehatan Jasmani : Individu dengan keadaan fisik sehat, pola hidup yang teratur,
cenderung mempunyai kemampuan mengatasi stress yang lebih tinggi dibandingkan dengan
individu yang mengalami gangguan fisik

3) Kesehatan Mental : Individu yang mengalami gangguan jiwa terutama yang mempunyai
riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya pesimis, selalu dibayangi oleh
masa depan yang suram, biasanya sangat peka dalam menghadapi situasi kehilangan.
4) Pengalaman Kehilangan di Masa Lalu : Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang
berarti pada masa kana-kanak akan mempengaruhi individu dalam mengatasi perasaan
kehilangan pada masa dewasa (Stuart-Sundeen, 1991).

5) Struktur Kepribadian

Individu dengan konsep yang negatif, perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa percaya diri
yang rendah yang tidak objektif terhadap stress yang dihadapi

2. Analisa data

1) Merasa putus asa dan kesepian

2) Kesulitan mengekspresikan perasaan

3) Konsentrasi menurun

b. Data objektif:

1) Menangis

2) Mengingkari kehilangan

3) Tidak berminat dalam berinteraksi dengan orang lain

4) Merenungkan perasaan bersalah secara berlebihan

5) Adanya perubahan dalam kebiasaan makan, pola tidur, tingkat aktivitas

3. Diagnosa keperawatan

Lynda Carpenito (1995), dalam Nursing Diagnostic Application to Clinicsl Pratice, menjelaskan
tiga diagnosis keperawatan untuk proses berduka yang berdasarkan pada pada tipe kehilangan.
NANDA 2011 diagnosa keperawatan yang berhibungan dengan asuhan keperawatan kehilangan
dan berduka adalah :

a. Duka cita
b. Duka cita terganggu

c. Risiko duka cita terganggu

4. Intervensi

Intervensi untuk klien yang berduka :

a. Kaji persepsi klien dan makna kehilangannya. Izinkan penyangkalan yang adaptif.

b. Dorong atau bantu klien untuk mendapatkan dan menerima dukungan.

c. Dorong klien untuk mengkaji pola koping pada situasi kehilangan masa lalu saat ini.

d. Dorong klien untuk meninjau kekuatan dan kemampuan personal.

e. Dorong klien untuk merawat dirinya sendiri.

f. Tawarkan makanan kepada klien tanpa memaksanya untuk makan.

g. Gunakan komunikasi yang efektif.

1) Tawarkan kehadiran dan berikan pertanyaan terbuka

2) Dorong penjelasan

3) Ungkapkan hasil observasi

4) Gunakan refleksi

5) Cari validasi persepsi

6) Berikan informasi

7) Nyatakan keraguan

8) Gunakan teknik menfokuskan

9) Berupaya menerjemahkan dalam bentuk perasaan atau menyatakan hal yang tersira

Anda mungkin juga menyukai