Anda di halaman 1dari 9

PSIOKOSOSIAL DAN BUDAYA DALAM KEPERAWATAN

PORTOPOLIO
“Konsep Keperawatan Transkultural, Hubungan Antar Masyarakat, Rumah
Sakit Dan Kebudayaan Masyarakat”

Dosen PJMK
Ari Susanti, S.KM.,M.Kes

Dosen Pembimbing
Dr. AV Sri S, S.Kp., M. Kes
Disusun Oleh :
Aditya Hadi Albid 1610004

PRODI S1 KEPERAWATAN
STIKES HANG TUAH SURABAYA
T.A 2017-2018
KONSEP KEPERAWATAN TRANSKULTURAL

A. Teori Culture Care (Leinengers Teory)


Area keilmuwan budaya pada proses belajar dan praktek keperawatan
yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara budaya dengan
menghargai asuhan, sehat dan sakit didasarkan pada nilai budaya manusia,
digunakan untuk memberikan asuhan keperawatan.
Asumsi mendasar dari teori adalah perilaku caring, perilaku caring dalam
keperawatan diberikan sejak :
1. Lahir
2. Perkembangan
3. Pertumbuhan
4. Masa pertahanan sampai dikala manusia itu meninggal
B. Paradigma Keperawatan
1. Manusia
2. Kesehatan
3. Lingkungan
4. Keperawatan
C. Definisi Teori Leinengers
Sangatlah penting memperhatikan keanekaragaman budaya dan nilai-nilai
dalam penerapan asuhan keperawatan pada klien, jika hal tersebut
diabaikan maka akan terjadi cultural shock.
Cultural Shock perawat tidak mampu beradaptasi dengan klien, dan akan
memunculkan rasa ketidaknyamanan, ketidakberdayaan dan akhirnya
mengalami penurunan kualitas pelayanan keperawatanb yang diberikan.
D. Teori Sunrise Model
Disebut juga dengan teori matahari terbit, melambangkan esensi
keperawatan dalam transkultural yang menjelaskan bahwa sebelum
memberikan asuhan keperawatan pada klien perawat harus mempunyai
pengetahuan mengenai pandangan dunia tentang dimensi, budaya dan
struktur sosial.
E. Komponen Sunrise Model
Pengkajian perawatan transkultural
1. Faktor agama dan falsafah hidup
2. Faktor sosial dan keterikatan keluarga
3. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup
4. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku
5. Faktor ekonomi
6. Faktor pendidikan
7. Faktor teknologi
F. Tindakan Keperawatan Harus Meperhatikan 3 Prinsip
1. Culture care preservation/maintenance
Membantu, memfasilitasi fenomena budaya guna membantu individu
menentukan tingkatan kesehatan dan gaya hidup
2. Culture care accommodation/negatiation
Untuk beradaptasi. Bernegosiasi kondisi kesehatan dan gaya hidup
3. Culture care repatterning/restructuring
Prinsip merekontruksi desain untuk membantu memperbaiki kondisi
kesehatan dan pola hidup
G. Konsep Dalam Transkultural
1. Budaya
Dipelajari dan dibagi serta memberi petunjuk dalam berfikir
2. Nilai budaya
Keinginan individu
3. Perbedaan budaya
Bentuk yang optimal dari pemberian suhan keperawatan
4. Etnosentris
Presepsi yang dimiliki individu bahwa budayanya yang terbaik
5. Etnis
Berkaitan dengan manusia dari ras tertentu
6. Ras
Perbedaan macam-macam manusia
7. Etnografi
Ilmu yang mempelajari budaya
8. Care
Bimbingan. Bantuan, dukungan perilaku pada individu
9. Caring
Tindakan langsung untuk membimbing, mendukung
10. Cultural care
Berkenaan dengan kemampuan kognitif
11. Cultural imposition
Berkenaan dengan kecenderungan tenaga kesehatan untuk
memaksakan kepercayaan
H. Sifat Manusia Dapat Ditunjukkan Melalui 5C
1. Compassion (rasa kasihan)
2. Competence (kemampuan)
3. Confidence (kepercayaan)
4. Consicience (hati nurani)
5. Commitment (tanggung jawab)
I. Peran Teori Leinenger Dalam Proses Kperawatan
Perawat harus mampu membuat keputusn dan rencana tindakan
keperawatan yang akan diberikan kepada masyarakat (perencanaan
tindakan keperawatan)
Dengan Strategi:
1. Perlindungan/mempertahankan budaya
Bila budaya klien tidak bertentangan dengan kesehatan
2. Mengakomodasi/negosiasi budaya
Beradaptasi dengan budaya tertentu yang lebih menguntungkan, agar
dapat memilih atau mempertimbangkan budaya lain yang lebih
mendukung peningkatan kesehatan
3. Mengubah/mengganti budaya
Bila budaya yang dimiliki merugikan status kesehatan
J. Proses Keperawatan Transkultural
1. Pengkajian
1. Faktor teknologi
2. Faktor agama dan filosofis
3. Faktor kekerabatan dan sosial
4. Faktor nilai budaya dan gaya hidup
5. Faktor politis dan legal
6. Faktor ekonomi
7. Faktor pendidikan
2. Pendekatan
1. Self awereness
Kesadaran diri sendiri
2. Nonjudgemental approach
Tidak mengejudge budaya lain
3. Client education
Pemberian edukasi atau pendidikan pada klien
3. Penerapan
Perawat dan keluarga menghargai budaya yg dimiliki dan menuju
akulturasi, dan akan melakukan hubungan terapeutik dan akan
menghasilkan kepuasan dan kesembuhan.
HUBUNGAN ANTAR MASYARAKAT, RUMAH SAKIT DAN
KEBUDAYAAN MASYARAKAT

Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sansekerta yaitu buddhayah, yang
merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal
yang berkaitan dengan budi dan akal manusia.

Kebutuhan Manusia (Universal) :


1. Kebuthan utama (primer), muncul disebabkan aspek biologis/organisme
tubuh manusia
2. Kebutuhan sosial (sekunder), akibat dari usaha untuk dapat memenuhi
kebutuhan primer dan melibatkan orang lain
3. Kebutuhan integrative, muncul dari hakekat manusia sebagai mahluk
pemikir dan bermoral

Unsur- Unsur Kebudayaan


1. Bahasa dan komunikasi
2. Ilmu pengetahuan
3. Teknologi
4. Ekonomi
5. Organisasi sosial
6. Agama
7. Kesenian

Kebudayaann adalah pengetahuan yang digunakan untuk menghadapi lingkungan


dan mendorang terwujudnya tindakan sesuai dengan lingkungan yang dihadapi
dan motif yang dipunyai oleh pelaku.
Kaitan kebudayaan dengan masyarakat
1. Cultural relativism
Mempelajari tentang “budaya orang lain” (other cultures); dalam segala
aspek kemanusiaannya agar dari hasil kajian tersebut mereka bisa bercermin
tentang siapa diri mereka
2. Stereotype kebudayaan
Gambaran subyektif mengenai kebudayaan suku bangsa tertentu dan biasanya
dijadikan sebagai ciri khas yang melekat
a. Strepotype pisitif
b. Sterepotype negative

Faktor yang mempengaruhi perubahan budaya


1. Jumlah dan komposisi penduduk
2. Perubahan lingkungan
3. Penemuan baru dalam teknologi dan ekonomi (inovasi)
4. Adanya invasi/penyerangan/penjajahan
5. Kontak hubungan dengan masyarakat lain (defusi)

Faktor yang mempengaruhi penerimaan budaya


1. Kebutuhan
2. Keuntungan langsung yg dpt dinikmati
3. Senang thd sesuatu hal yg baru (novelty)
4. Sifat inovatif yg selalu ingin berkreasi.

Sikap melonak perubahan


1. Hal-hal yang baru dianggap merugikan
2. Bertentangan dengan tata nilai yang sudah ada sebelumnya
3. Menolak karena tanpa alasan yang jelas.

Sistem Nilai dan Pandangan Hidup


1. Sistem nilai merupakan pedoman hidup yang dianut oleh sebagian besar
warga masyarakat.
2. Pandangan hidup atau world view adalah suatu sistem pedoman yang
dianut oleh golongan-golongan, atau individu-individu di dalam
masyarakat.

Tahap-tahap kebudayaan
1. Tahap mistis
2. Tahap ontologis
3. Tahap fungsional

Aspek sosio budaya meliputi


1. Sosiologi
2. Antropologi
3. Psikologi
4. Ilmu sosial lain (ekonomi, komunikasi massa, hukum, dll)

3 wujud kebudayaan
1. Tata kelakuan
2. Kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
3. Benda hasil karya manusia

Konsep mempelajari kebudayaan suatu masyarakat :


1. Menghindari sikap ethocentrism, yaitu sikap yang memberi penilaian tetap
suatu kebudayaan.
2. Masyarakat yang hidup dalam kebudayaannya sendiri biasanya tidak
menyadari memiliki kebudayaan.
3. Variabilitas dalam perubahan kebudayaan
4. Unsur kebudayaan saling kait mengkait

Aspek budaya yang mempengaruhi status kesehatan dan derajat kesehatan :


1. Pengaruh tradisi
2. Pengaruh sikap fatalistis
3. Pengaruh sikap ethnocentris
4. Pengaruh perasaan bangga pada statusnya
5. Pengaruh norma
6. Pengaruh nilai
7. Pengaruh unsur budaya yang dipelajari
8. Pengaruh konsekuensi dari inovasi

Anda mungkin juga menyukai