Anda di halaman 1dari 17

DIMAS BULAN FRIZKA JAMAS PUTIK

KELOMPOK 10

P E N E R A P A N
T R A N S C U L T U R A L
D A L A M P R A K T E K
K E P E R A W A T A N
M E L A K U K A N
A N A M N E S A K E P A D A
P A S I E N
안녕하세요 Kebudayaan dapat
diartikan sebagai
keseluruhan simbol,
pemaknaan, penggambaran
(image), struktur aturan,
kebiasaan, nilai,
pemprosesan informasi
dan pengalihan pola-pola
konvensi pikiran,
perkataan dan perbuatan /
tindakan yang dibagikan
diantara para anggota
suatu sistem sosial dan
kelompok sosial dalam
suatu masyarakat
(Liliweri, 2001: 4).

브랜드
Kebudayaan menurut beberapa
ahli : Simple P.

1. Koentjaraningrat
Menurut Bapak Antropologi Indonesia ini,
kebudayaan adalah keseluruhan gagasan dan
karya manusia yang harus dibiasakan dengan
belajar, termasuk keseluruhan dari hasil budi
pekertinya.
2. Malinowski 우리의 이야기
Kebudayaan itu pada prinsipnya adalah dibagi
atas berbagai sistem kebutuhan manusia. Masing-
masing tingkatan kebutuhan itu menghadirkan
berbagai corak budaya yang khas. Contohya
adalah untuk memenuhi berbagai kebutuhan
manusia yang berfokus pada keselamatan
mereka, maka muncullah kebudayaan yang
diwujudkan dalam bentuk perlindungan.
Misalnya dibentuklah lembaga kemasyarakatan.
a
d
a
Simple P.
Budaya memiliki ciri-ciri tertentu, diantaranya : l
a

1. Budaya bukan bawaan, tetapi dipelajari. h

2. Budaya dapat disampaikan dari orang ke orang, dari kelompok


ke kelompok dan dari generasi ke generasi.
3. Budaya berdasarkan simbol.
4. Budaya bersifat dinamis, suatu sistem yang terus berubah
sepanjang waktu.
5. Budaya bersifat selektif, merepresentasikan pola-pola perilaku
pengalaman manusia yang jumlahnya terbatas.
6. Berbagai unsur budaya saling berkaitan.
7. Etnosentrik (menganggap budaya sendiri sebagai yang terbaik
atau standar untuk menilai budaya lain) (Mulyana,2004: 23).
브랜드
B. Kompetensi Budaya yang Harus Dimiliki oleh Perawat
미니멀한 Kompetensi budaya adalah praktik nilai dan sikap yang bertujuan
untuk mengoptimalkan pengalaman perawatan kesehatan pasien
dengan latar belakang lintas budaya.
Kompetensi perawat dalam buku yang berjudul Intercultural
Communication In Context terdiri atas 2 komponen yaitu komponen
individu yang terdiri atas: motivasi, perilaku, sikap, pengetahuan,
serta kemampuan. Selain itu juga dalam komponen kontekstual antar
budaya antara lain konteks historis, hubungan, budaya, gender dan ras
(Martin & Nakayama, 2012).
Selain itu, ada beberapa Kompetensi Tantangan kompetensi
budaya yang harus dimiliki oleh seorang budaya :
perawat : 1.Hambatan Bahasa
2.Hambatan Budaya
1. Kesadaran
2. Sikap
3. Pengetahuan
4. keterampilan
6
Transcultural Nursing Theory (Leininger, 1978). Teori ini

브랜드
berasal dari disiplin ilmu antropologi dan dikembangkan
dalam konteks keperawatan. Menurut Leininger (2002)
Transkultural keperawatan adalah suatu area / wilayah
keilmuwan budaya pada belajar dan praktik keperawatan
C. Konsep dan yang fokus memandang perbedaan dan kesamaan diantara
Prinsip budaya dengan menghargai asuhan, sehat dan sakit
didasarkan pada nilai budaya kepercayaan dan tindakan,
Transcultural
dan ilmu ini digunakan untuk memberikan asuhan
Nursing keperawatan khususnya budaya atau keutuhan budaya
kepada manusia (Harmoko dan Riyadi, 2016). Asumsi
mendasar dari teori transkultural keperawatan adalah :
1. Perilaku Peduli
2. Perilaku Caring
Konsep Transcultural Nursing Leninger (1995)
berfokus pada analisa komparatif dan budaya yang
berbeda, nilai-nilai kesehatan-penyakit, perilaku
kepedulian dan pola keperawatan (Roman et al.,
2013).
Tujuan Transcultural Nursing
7
심플하지만
강력한 Tujuan utama dari Transcultural Nursing yaitu untuk melihat dari budaya maupun etnis dalam mempengaruhi komunikasi dan
ABOUT THIS
juga diagnosa keperawatan serta pengambilan keputusan dalam pengobatan yang dilakukan (Roman et al., 2013) P I C T U RE

Tujuan keperawatan transkultural :


a. Mengidentifikasi, menguji, memahami keperawatan dari aspek budaya yg spesifik dari pasien dan perawat dalam
memberikan asuhan keperawatan
b. Asumsi yang dikembangkan : Perilaku Caring yaitu memahami manusia dg sentuhan kasih sayang, empati, human caring
dan tulus ikhlas.
c. Human caring diekpresikan dalam perasaan, ucapan, perbuatan yg memandang manusia secara utuh dan memanusiakan
manusia.
해 결 책 을 추 구 합 니 다
Tujuan penggunaan perawatan transcultural (Leininger, 1978) :
a. Mengembangkan sains dan pohon keilmuan yg humanis
b. Tercipta praktik keperawatan yg berbasis kultur spesifik dan universal
c. Kultur yg spesifik didasari nilai, norma, moral yg membangun konsep sehat-sakit, bugar, budaya makanan dan minuman
yg menyehatkan
d. Memberikan perawatan yg humanis, membiasakan intervensi dalam mempertahankan, bernegosiasi, merestrukurisasi
budaya sehat
Konsep Dalam Transcultural Nursing :
Konsep dalam transcultural nursing :
1. Budaya 5. Etnis 9. Caring
2. Nilai Budaya 6. Etnografi 10. Cultural Care
3. Perbedaan Budaya 7. Ras 11. Cultural Imposition
4. Etnosentris 8. Care
Kozier (2004) menjelaskan
Ada beberapa faktor kebudayaan
Beberapa konsep yang
yang menjadi pertimbangan
berhubungan dengan toleransi, diantaranya:
1. Ras
asuhan keperawatan
2. Prasangka
transkultural ini : 3. Stereotipe
4. Diskriminasi
1. Subkultur
5. Culture Shock
2. Enkultural
3. Keanekaragaman
4. Akulturasi
5. Asimilasi

심 플 하 지 만 강 력 한 우리의 이야기
D.Paradigma Transcultural Nursing
Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan
9
transcultural sebagai cara pandang, keyakinan, nilai-nilai, konsep-
격 이 다 른
konsep dalam terlaksananya asuhan keperawatan yang sesuai
dengan latar belakang budaya terhadap empat konsep sentral
keperawatan yaitu : manusia, sehat, lingkungan dan keperawatan
(Andrew and Boyle, 1995).
1. Manusia
2. Sehat
3. Lingkungan (Lingkungan fisik, sosial dan simbolik)
4. Keperawatan
-Strategi yang digunakan dalam asuhan keperawatan adalah
perlindungan / mempertahankan budaya, mengakomodasi /
negoasiasi budaya dan mengubah / mengganti budaya klien
(Leininger, 1991), antara lain dengan cara :
1. Mempertahankan Budaya
2. Negosiasi Budaya

격이 다른 3. Restrukturasi/Mengganti atau Mengubah Budaya


E. Penerapan Transcultural Nursing
Model konseptual yang dikembangkan oleh
Leininger dalam menjelaskan asuhan 2. Diagnosa keperawatan 10
keperawatan dalam konteks budaya Diagnosa keperawatan merupakan penilaian
digambarkan dalam bentuk matahari terbit
(Sunrise Model). Pengelolaan asuhan klinis tentang respon manusia yang tidak
keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap diinginkan terhadap gangguan kesehatan/yang
pengkajian, diagnosa keperawatan,

우리의 서비
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. ada dalam proses kehidupan individu, keluarga,
kelompok atau maysrakat (NANDA, 2015).


1. Pengkajian
a) Faktor Teknologi Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang
b) Faktor Agama dan Falsafah Hidup sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
c) Faktor Sosial dan Keterikatan Keluarga
d) Nilai-nilai Budaya dan Gaya Hidup transkultural yaitu :
e) Faktor Kebijakan Peraturan yang Berlaku a. Gangguan komunikasi verbal
f) Faktor Ekonomi
g) Faktor Pendidikan berhubungan dengan perbedaan kultur,
Prinsip-prinsip pengkajian budaya b. Gangguan interaksi sosial berhubungan
• Jangan menggunakan asumsi’
• Jangan membuat stereotip disorientasi sosiokultural dan
• Menerima dan memahami metode c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan
komunikasi
• Menghargai perbedaan individual berhubungan dengan sistem nilai yang
• Menghargai kebutuhan personal dari diyakini.
setiap individu
• Menghargai kebutuhan personal dari
setiap individu
• Tidak boleh membeda-bedakan klien,dll 강 력 한 해 결 책 을 제 시 합 니 다
4. Tingkat pemenuhan gizi sebuah
3. Perencanaan dan Pelaksanaan
masyarakat dipengaruhi oleh
Perencanaan dan pelaksanaan dalam kemampuan sosial, ekonomi,
keperawatan trnaskultural adalah suatu proses ketidaktahuan atau ketidakmauan
masyarakat
keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. 5. Program KB(Keluarga Berencana)
1) Culltural care preservation/maintenance dll.
2) Cultural careaccomodation/negotiation
3) Cuktural care repartening/reconstruction
4. Evaluasi
Secara umum berikut adalah asuhan
keperawatan yang berbasis sosial-budaya :
1. Perilaku individu terhadap kesehatan
dipengaruhi oleh lingkungan sosial budaya
dimana ia berasal.
2. Kesembuhan seseorang tidak hanya
dipengaruhi oleh masalah medis, ataupun

브랜드 컨셉
fisik.
3. Pandangan seseorang tentang sehat/sakit
dipengaruhi latar belakang sosial budaya.
심 플 하 지 만 강 력 한
Heritage Consistency adalah melihat akulturasi sebagai
suatu kontinum. Dengan menggunakan teori ini, dikaji
tingkat dimana masyarakat menjadi bagian dari kultur
dominan dan tradisional.
1. Keyakinan tradisional tentang kesehatan penyakit 지 속 가 능 성

2. Praktik Tradisional 12
3. Penggunaan benda pelindung
a) Pengobatan rakyat alamiah
4. Penggunaan makanan
b) Pengobatan rakyat magisoreligius 5. Praktik religious
6. Ramuan tradisional
7. Penyembuh (dukun)

성 장 의 시 기
우리가
걸어온 길
F. Aplikasi Transcultural Nursing

13
1. Selalu memperlakukan pasien dengan hormat
2. Sebagai perawat, kita harus mengenali, memahami dan membiasakan diri
dengan berbagai adat dan kepercayaan kelompok budaya tertentu pada ruang
asuhan keperawatan yang kita jaga dan urus.
3. Pintar menggabungkan berbagai simbol dan praktik budaya ke dalam
rencana asuhan keperawatan klien.
4. Mampu melepaskan berbagai stereotipe kultural yang terkadang belum tentu
tepat.
5. Perawat harus mampu mempelajari bagaimana klien memandang kesehatan,
penyakit, kesedihan, kebahagiaan serta sistem pelayanan kesehatan.
6. Perawat harus mampu menerjemahkan atau mencari tenaga penerjemah
untuk para pasien yang tidak memiliki kemampuan bahasa Indonesia yang
baik.

명확한 가치
7. Perawat harus selalu meletakkan kertas dan pensil di sisi tempat tidur pasien.
심플한
• Hambatan Komunikasi Transkultura l 프리젠테이션
브랜드

1) Hambatan Manusiawi
2) Hambatan Semantik
3) Hambatan Manusiawi

• Panduan untuk melakukan komunikasi antar budaya adalah sebagai berikut:


1) Yang harus dilakukan :
a. Jangan lupa bahwa kita sendiri sudah yakin dengan budaya yang kita miliki
b.Kita memiliki sikap dan pikiran terbuka terhadap apapun
c.Kita memiliki sikap dan pikiran terbuka terhadap apapun, serta melakukannya
d.Secara aktif melakukan berbagai praktik mendengar dan membuat semacam kontrak
waktu.
e.Harus memiliki sikap hormat-menghormati
f. melakukan proses eksplorasi atas berbagai pola komunikasi kelompok yang diajak
bekerja sama.
g.Jangan pernah lupa memperhatikan komunikasi nonverbal
h. melakukan proses klarifikasi pesan terlebih dahulu kepada pemberi pesan.
i.Ketika sedang berkomunikasi, maka jangan melepaskan diri dari konteks komunikasi.

우 리 의 심 플 한 브 랜 드
심플한

명확한 가치
프리젠테이션
브랜드

• Panduan untuk melakukan komunikasi antar budaya adalah sebagai berikut:


1) Yang tidak boleh dilakukan :
a. Saat berhubungan dengan orang lain, kita menempelkan stereotipe -stereotipe,
terutama yang negatif, kepada kelompok-kelompok lain.
b. Kita berasumsi bahwa hanya ada satu cara komunikasi yang sempurna.
c. Kita berasumsi bahwa kerusakan dalam komunikasi adalah karena kesalahan
orang lain.
d. Kita dengan semena menganggap bahwa komunikasi adalah pemahaman.
e. Kita berasumsi bahwa seluruh budaya adalah sama bagi diri kita.

우 리 의 심 플 한 브 랜 드
Manfaat Dari Pengaplikasian Asuhan Keperawatan
Berbasis Sosisal-Budaya
16

1. Pasien atau klien akan merasa nyaman, dan merasa diterima identitas dirinya yang
sejati.
2. Seluruh pekerja dan elemen dalam alur proses keperawatan dapat bekerja dengan
sinergis.
3. Kesembuhan pasien dapat tercapai secara menyeluruh
4. Kesehatan suatu masyarakat dapat tercapai maksimal.
Corita Kent

순간을 사랑하라.
그러면 그 순간의 에너지가
모든 경계를 넘어 퍼져나갈 것이다.
Simple P.

TERIMAKASIH

명확한 가치

Anda mungkin juga menyukai