Anda di halaman 1dari 16

Pengkajian budaya

Kelompok 12
Silvia Amelia 2110157P

Anita Royani 21101170P


M. Vaizul Rahman 2110167P
Latar belakang

Teori yang diungkapkan pada midle range theory yaitu Transcultural Nursing Theory.
Teori yang berasal dari antropologi lalu dikembangkan dalam konteks keperawatan.
Teori yang menjabarkan konsep keperawatan yang didasari oleh pemahaman
tentang perbedaan nilai-nilai kultural yang melekat dalam masyarakat.
Memperhatikan keanekaragaman budaya serta nilai-nilai yang diterapkan dalam
asuhan keperawatan terhadap pasien. Bila diabaikan oleh perawat, maka akan
terjadinya cultural shock.
Pengertian budaya
Pengertian secara umum kata “kebudayaan” berasal dari kata sansekerta  buddhayah, yaitu bentuk jamak dari
buddhi (budi atau akal). Koentjaraningrat (2002; 180) kebudayaan adalah ‘’keseluruhan sistem gagasan,
tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia
belajar’’. A. L. Kroeber dan C.Kluckhon. A. L. dalam bukunya Culture, A Critical Review of Concepts and
devinitions (1952) mengatakan bahwa kebudayaan adalah manifestasi atau penjelmaan kerja jiwa manusia
dalam arti seluas luasnya. (Noorkasiani,2009)
Koentjaraningrat lebih jauh menguraikan kebudayaan dalam tiga wujudnya yaitu: 1) Wujud kebudayaan
sebagai suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, peraturan dan sebagainya; 2) Wujud
kebudayaan sebagi suatu kompleks aktivitas serta tindakan berpola dari manusia dalam masyarakat; 3)
Wujudkebudayaan sebagai benda-benda hasil karya manusia.
Kebudayaan adalah hasil belajar dan bukan warisan biologi. Kebudayaan dikaitkan dengan norma, nilai, dan
tradisi yang diwariskan dari generasi kegenerasi. Ini juga dianggap sama dengan etnik,ras, kebangsaan, dan
bahasa (Kleinman dan Benson, 2006).
Pengkajian budaya
Dalam dunia profesi keperawatan, maka wujud kebudayaan
dalam bentuk adat-istiadat yang terdiri dari nilai-nilai
budaya, pandangan hidup, cita-cita, norma-norma serta
pengetahuan dan keyakinan serta dalam wujud sistem
sosial perlu dikaji secara lebih mendalam.

Kebudayaan & kesehatan


Penyakit dapat merupakan hasil dari interaksi manusia
terhadap lingkungannya. Sebagai contoh karena lingkungan
tempat hidup manusia itu kotor maka manusia dapat
terserang penyakit yang diakibatkan oleh lingkungan yang
kotor tersebut. Hubungan antara penyakit dan berbagai
kebudayaan bersifat kompleks dan banyak faktor yang
harus dipertimbangkan. Kebudayaan juga ada kaitannya
dengan persepsi seseorang terhadap kesehatannya.
Para ahli perilaku yang mempelajari penyakit,
menyadari bahwa kebudayaan berperan dalam
membentuk tingkah laku orang yang sakit. Sejumlah
faktor seperti kelas sosial, perbedaan suku bangsa
dan budaya sangat memengaruhi tingkah laku sakit,
peranan sakit dan peranan pasien (Foster &
Anderson, 2006).
Konsep & prinsip pengkajian
budaya dalam keperawatan
Salah seorang pelopor Teori perawatan budaya (Culture
Care Theory) adalah Madeliene Leininger. Leininger telah
mengembangkan suatu model yang dikenal dengan Model
sunrise. Model sunrise memberikan gambaran yang
holistik dan komprehensif untuk merefleksikan totalitas
pengetahuan seseorang dalam kehidupan dunia atau
budaya mereka.

Prinsip pengkajian budaya


Secara umum pengkajian budaya mempunya prinsip prinsip
sebagai berikut :
a. Jangan menggunakan asumsi.
b. Jangan membuat streotif bisa menjadi konflik misalnya:
c. orang Padang pelit, orang Jawa halus.
d. Menerima dan memahami metode komunikasi.
e. Menghargai perbedaan individual.
f. Tidak boleh membeda-bedakan keyakinan klien.
g. Menyediakan privacy terkait kebutuhan pribadi.
Konsep pengkajian budaya

Konsep dalam transcultural nursing adalah :

a. Budaya
b. Nilai budaya
c. Perbedayaan budaya dalam asuhan keperawatan
d. Etnosentris
e. Etnis
f. Ras
g. Etnografi / ilmu budaya
h. Care
i. Caring
j. Curtural care
k. Curtural imposition
Paradigma transcultural nursing (Leinenger 1985) adalah cara pandang,keyakinan,konsep dan
nilai dalam asuhan keperawatan, 4 konsep sentral keperawatan yaitu :

a. Manusia
Menurut Leininger (1984) manusia memiliki kecenderungan untuk mempertahankan
budayanya pada setiap saat dimanapun dia berada (Geiger and Davidhizar, 1995).

b. Sehat
Klien dan perawat mempunyai tujuan yang sama yaitu ingin mempertahankan keadaan
sehat dalam rentang sehat-sakit yang adaptif (Andrew and Boyle, 1995).

c. Lingkungan
Lingkungan dipandang sebagai suatu totalitas kehidupan dimana klien dengan budayanya
saling berinteraksi. Terdapat tiga bentuk lingkungan yaitu : fisik, sosial dan simbolik.

d. Keperawatan
Strateginya yaitu dperlindungan atau mempertahankan budaya klien( Leinenger,1991).
Pengkajian budaya dalam asuhan keperawatan

Tindakan Keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan, yaitu:

Cara I Mempertahankan kebudayaan :

Cara II Negosiasi budaya

Cara III Restruksisasi budaya

Pengkajian dirancang berdasarkan tujuh komponen yang ada pada”Sunrise Model” yaitu:

a. Faktor teknologi (technological factors)


b. Faktor agama dan falsafah hidup (religious and philosophical factors)
c. Faktor sosial dan keterikatan keluarga (kinshop and Social factors)
d. Nilai-nilai budaya dan gaya hidup (cultural value and life ways)
e. Faktor kebijakan dan peraturan yang berlaku (political and legal factors)
f. Faktor ekonomi (economical factors)
g. Faktor pendidikan (educational factors)
Sedangkan, menurut Leininger (Marriner-Tomey & Alligood, 2010)
ada empat prinsip utama yang dikonseptualisasi dan
diformulasikan dalam Theory Culture Care yaitu:

1. Ekspresi, pemaknaan, pola, dan praktik perawatan budaya beragam


atau bervariasi.
2. Pandangan dunia (worldviews)
3. Generic emic (folk) dan professional etic care
4. Tiga bentuk tindakan dan keputusan yang berbasis budaya untuk
memberikan perawatan yang kongruen, aman dan bermakna secara
budaya adalah (1) preservasi atau pemeliharaan budaya perawatan (2)
akomodasi atau negosiasi budaya perawatan; (3) pembuatan pola baru
atau restrukturisasi budaya perawatan.
Instrumen pengkajian budaya

a. Sunrise model (Leininger) b. Keperawatan transkultural c. Keperawatan transkultural model


Yang terdiri dari komponen: model Giger & Davidhizar Andrew & Boyle
a. Faktor teknologi (technological Dalam model ini klien/individu Komponen-komponenya meliputi:
factors) dipandang sebagai hasil unik dari a. Identitas budaya
b. Faktor agama dan falsafah suatu kebudayaan,pengkajian b. Ethnohistory
hidup (religious and keperawatan transkultural model c. Nilai-nilai budaya
philosophical factors) ini meliputi: d. Hubungan kekeluargaan
c. Faktor sosial dan keterikatan a. Komunikasi (Communication) e. Kepercayaan agama dan spiritual
keluarga (kinshop and Social b. Space (ruang gerak) f. Kode etik dan moral
factors) c. Orientasi social (social g. Pendidikan
d. Nilai-nilai budaya dan gaya orientastion) h. Politik
hidup (cultural value and life d. Waktu (time) i. Status ekonomi dan social
ways) e. Kontrol lingkungan j. Kebiasaan dan gaya hidup
e. Faktor kebijakan dan (environmental control) k. Faktor/sifat-sifat bawaan
peraturan yang berlaku f. Variasi biologis (Biological l. Kecenderungan individu
(political and legal factors) variation) m. Profesi dan organisasi budaya
f. Faktor ekonomi (economical
factors)
g. Faktor pendidikan (educational
factors)
Cara pengkajian budaya
Pengkajian tidak dapat dilakukan dengan lengkap dan akurat tanpa mempertimbangkan latar
belakang budaya pasien. Jika terdapat perbedaan budaya antara  perawat dan pasien, maka
kenalilah dengan segera. Hal ini dapat menghindarkan menghindarkan anda dari kesimpulan
diagnosis yang salah. Jangan membuat asusmsi mengenai nilai budaya dan  perilaku tanpa
melakukan konfirmasi pada klien (Seidel et al., 2003).
Sebagai contoh, bangsa spanyol dan perancis menggunakan kontak mata saat berkomunikasi.
Namun, hal ini merupakan sesuatu yang kasar dan tidak sopan bagi budaya bangsa Asia dan
Timur Tengah. Orang Amerika cendrung suka menggerakan bola matanya (Seidel et al., 2003).

Berikut ini adalah contoh (pada saat membicarakan penyakit klien) :


 Apa yang menurut Anda salah pada diri Anda?
 Orang-orang mengatakan pada saya bahwa ada beberapa penyakit yang tidak diketahui oleh
dokter dan perawat. Apakah Anda pernah dengar hal ini sebelumnya? Penyakit apakah itu?
 Apakah Anda mengenal seseorang yang mengalami penyakit itu?
 Apakah Anda pernah menderita salah satu penyakit tersebut?
 Apakah Anda pikir Anda mengalaminya saat ini?
Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat dicegah,
diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar, 1995).

Terdapat tiga diagnosa keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan keperawatan
transkultural yaitu :
a. Gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur
b. Gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosikultural
c. Ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang diyakini
Perencanaan dan Pelaksanaan
Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan transkultural adalah suatu proses
keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses memilih strategi
yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai dengan latar belakang
budaya klien (Ginger and Davidhizar, 1995).
Ada tiga pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and Boyle, 1995)
yaitu :
- Mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan dengan
kesehatan.
- Mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan dan
- Merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan kesehatan.
a. Cultural care preservation/maintenance
b. Cultural careaccomodation/negotiation
c. Cultural care repartening/reconstruction.

Perawat dan klien harus mencoba untuk memahami budaya masing-masing melalui proses
akulturasi.
EVALUASI
Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien tentang
mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya klien yang tidak
sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang mungkin sangat
bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat diketahui asuhan
keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai