Anda di halaman 1dari 18

PRESPEKTIF TRANSKULTURAL

KEPERAWATAN

Kelompok 3
PENGERTIAN

Keperawatan transkultural adalah keperawatan yang berfokus pada studi komparatif


dan analisa pada perbedaan budaya. Keperawatan ini berhubungan dengan kepedulian
akan perilaku, keperawatan, dan nilai sehat-sakit, serta kepercayaan mereka. Tujuannya
adalah untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dan kemanusiaan untuk memberikan
keperawatan dalam kebudayaan khusus dan kebudayaan universal. Keperawatan
transkultural memerlukan kemampuan dan keterampilan untuk menilai dan
mengabalisa untuk menyusun rencana, implementasi, dan evaluasi keperawatan.
• Menurut Leininger (1995), keperawatan transkultural penting karena beberapa faktor, yaitu :
• Terjadi peningkatan imigrasi
• Terjadi peningkatan idealitas multikultural dalam pemahaman dan penghargaan pada perawat dan tenaga kesehatan
lain
• Peningkatan teknologi kesehatan
• Konflik budaya yang terjadi berdampak pada interaksi budaya lain
• Terjadi peningkatan jumlah orang yang bekerja atau berwisata kenegara lain
• Terjadi peningkatan konflik budaya yang dihasilkan oleh praktik kesehatan
• Adanya emansipasi wanita dan gender
• Peningkatan permintaan untuk komunitas dan latar belakang budaya dalam konteks lingkungan
KLASIFIKASI TRANSKULTURAL
KEPERAWATAN

a. Keperawatan transkultural dalam sejarah kesehatan


Untuk mengetahui aspek positif dan negatif sejarah kesehatan klien, mencakup :
• Data biografi : informasi dasar
• Alasan : apa yang dikeluhkan oleh klien
• Riwayat kesehatan : sebagai penilaian dan evaluasi tentang riwayat kesehatan klien
• Budaya : untuk mengantisipasi gangguan keterbatasan budaya
• Pengobatan saat ini : persepsi klien dan masyarakat terhadap obat
• Sejarah : silsilah dalam keluarga dan status sosial
b. Keperawatan transkultural dalam pemeriksaan fisik
Untuk mengidentifikasi variasi biokultural yang dibutuhkan klien, mencakup :
• Variasi ukuran (tinggi, proporsi, dan berat badan)
• Variasi tanda-tanda vital (ras dan gender)
• Variasi penampilan (tubuh secara keseluruhan)
• Variasi kulit
• Variasi sistem sekresi tubuh
• Variasi wajah, mata, telinga, dan mulut
• Variasi pleksus vena susu
• Variasi sistem muskuloskeletal
• Variasi penyakit
KONSEP DAN PRINSIP ASUHAN
KEPERAWATAN PADA KLIEN DEWASA

• Budaya • Care
• Nilai budaya • Caring
• Perbedaan budaya dalam pemberian • Culture care
asuhan keperawatan
• Cultural imposition
• Emosentris
• Etnis
• Ras
• Etmografi
PARADIGMA TRANSCULTURAL
NURSING

Leininger (1985) mengartikan paradigma keperawatan transkultural sebagai cara


pandang,keyakinan, nilai-nilai, konsep-konsep dalam terlaksananya asuhankeperawatan
yang sesuaidengan latar belakang budaya terhadap empat konsepsentral keperawatan
yaitu : manusia, sehat,lingkungan dan keperawatan (Andrewand Boyle, 1995).
1. PENGKAJIAN ASUHAN
KEPERAWATAN BUDAYA

Model konseptual yang di kembangkan oleh Leininger dalam menjelaskan asuhan


keperawatan dalam konteks budaya digambarkan dalam bentuk matahari terbit
(Sunrise Model). Pengelolaan asuhan keperawatan dilaksanakan dari mulai tahap
pengkajian,diagnosa keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
Pengkajian adalah proses mengumpulkan data untuk mengidentifikasi masalah
kesehatan klien sesuai dengan latar belakang budaya klien ( Giger and Davidhizar,
1995).
Tindakan keperawatan yang diberikan harus memperhatikan 3 prinsip asuhan keperawatan yaitu:

Mempertahankan Negosisasi
budaya budaya

Restrukturisasi
budaya
2. INSTRUMEN PENGKAJIAN BUDAYA

A. SUNRISE MODEL (Leininger)

Faktor agama dan Faktor sosial dan


Faktor teknologi keterikatan keluarga
falsafah hidup

Faktor kebijakan
Nilai-nilai budaya dan
dan peraturan yang Faktor ekonomi
gaya hidup
berlaku

Faktor
pendidikan
b. Giger & Davidhizar Model

Dalam model ini klien/individu dipandang sebagai hasil unik dari suatu kebudayaan,pengkajian keperawatan
transkultural model ini meliputi:

komunikasi Ruang gerak

Orientasi sosial waktu

Kontrol
Variasi biologis
lingkungan
c. Andrew & Boyle Model

• 1) Identitas budaya • 8) Politik


• 2) Ethnohistory • 9) Status ekonomi dan social
• 3) Nilai-nilai budaya • 10) Kebiasaan dan gaya hidup
• 4) Hubungan kekeluargaan • 11) Faktor/sifat-sifat bawaan
• 5) Kepercayaan agama dan spiritual • 12) Kecenderungan individu
• 6) Kode etik dan moral • 13) Profesi dan organisasi budaya
• 7) Pendidikan
3. DIAGNOSA KEPERAWATAN

Diagnosa keperawatan adalah respon klien sesuai latar belakang budayanya yang dapat
dicegah, diubah atau dikurangi melalui intervensi keperawatan. (Giger and Davidhizar,
1995).
Terdapat tiga diagnose keperawatan yang sering ditegakkan dalam asuhan
keperawatan transkultural yaitu :

a. gangguan komunikasi verbal berhubungan dengan perbedaan kultur


b. gangguan interaksi sosial berhubungan disorientasi sosiokultural
c. ketidakpatuhan dalam pengobatan berhubungan dengan sistem nilai yang
diyakini.
4. PERENCANAAN DAN
PELAKSANAAN

Perencanaan dan pelaksanaan dalam keperawatan trnaskultural adalah suatu proses


keperawatan yang tidak dapat dipisahkan. Perencanaan adalah suatu proses memilih
strategi yang tepat dan pelaksanaan adalah melaksanakan tindakan yang sesuai
denganlatar belakang budaya klien (Giger and Davidhizar, 1995).
Ada dua pedoman yang ditawarkan dalam keperawatan transkultural (Andrew and
Boyle, 1995) yaitu :
1. mempertahankan budaya yang dimiliki klien bila budaya klien tidak bertentangan
dengan kesehatan,
2. mengakomodasi budaya klien bila budaya klien kurang menguntungkan kesehatan
dan merubah budaya klien bila budaya yang dimiliki klien bertentangan dengan
kesehatan.
a. Cultural care preservation/maintenance
1) Identifikasi perbedaan konsep antara klien dan perawat
2) Bersikap tenang dan tidak terburu-buru saat berinterkasi dengan klien
3) Mendiskusikan kesenjangan budaya yang dimiliki klien dan perawat
b. Cultural care accomodation/negotiation
1) Gunakan bahasa yang mudah dipahami oleh klien
2) Libatkan keluarga dalam perencanaan perawatan
3) Apabila konflik tidak terselesaikan, lakukan negosiasi dimana kesepakatan
berdasarkan pengetahuan biomedis, pandangan klien dan standar etik.
c. Cultual care repartening/reconstruction
1) Beri kesempatan pada klien untuk memahami informasi yang diberikan dan
melaksanakannya
2) Tentukan tingkat perbedaan pasien melihat dirinya dari budaya kelompok
3) Gunakan pihak ketiga bila perlu
4) Terjemahkan terminologi gejala pasien ke dalam bahasa kesehatan yang dapat
dipahami oleh klien dan orang tua
5) Berikan informasi pada klien tentang sistem pelayanan kesehatan
5. EVALUASI

Evaluasi asuhan keperawatan transkultural dilakukan terhadap keberhasilan klien


tentang mempertahankan budaya yang sesuai dengan kesehatan, mengurangi budaya
klien yang tidak sesuai dengan kesehatan atau beradaptasi dengan budaya baru yang
mungkin sangat bertentangan dengan budaya yang dimiliki klien. Melalui evaluasi dapat
diketahui asuhan keperawatan yang sesuai dengan latar belakang budaya klien.

Anda mungkin juga menyukai