Anda di halaman 1dari 4

PENGERTIAN, TUJUAN DAN LATAR BELAKANG PERLUNYA MEMPELAJARI ILMU

BUDAYA DASAR

Ilmu Budaya Dasar adalah ilmu pengetahuan yang membicarakan tentang dasar-dasar budaya
masyarakat. Setiap masyarakat pasti mempunyai budaya Ilmu Budaya Dasar (ISD)dan budaya
masing-masing masyarakat tidak selamanya sama atau terkadang berbeda. Perbedaan budaya
masyarakat tersebut disebabkan oleh perbedaan dasar lahirnya budaya. Di antara yang menjadi
dasar atau faktor perbedaan budaya masyarakat antara lain, keadaan goegrafis atau alam
lingkungan, keadaan agama, keadaan pendidikan, keadaan ekonomi dan sebagainya.diberikannya
mata kuliah IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan
permasalahannya sebagai berikut:

a. Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala
keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang
biasanya tidak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
b. Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus- menerus menimbulkan dampak
positif dan dampak negative. Dampak negative dari proses pembangunan bangsa
Indonesia berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental
manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini
ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
c. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan
manusia, menimbulkan konfflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung
terhadap kemajuan yang telah diciptakannya itu. Hal ini merupakan sikap ambivalen
teknologi, di samping memberikan segi positf tetapi juga memiliki segi negatif.

MANUSIA DAN KEBUDAYAAN

Manusia adalah makhluk berbudaya, manusia merupakan sumber kebudayaan, hanya


manusia makhluk yang berbudaya. Manusia sebagai sumber kebudayaan karena manusia
mempunyai akal ‘hayawanun nathiq’. Dengan potensial akal yang dimiliki manusia terus
berfikir dan berkreasi atau berkarya. Dari sinilah kemudian manusia berbudaya.

Kebudayaan merupakan seluruh ide, gagasan, pemikiran dan hasil cipta, rasa dan karsa
manusia melalui proses belajar untuk memenuhi kebutuhan hidup dan dapat diwariskan pada
generasi sesudahnya. Berdasarkan konsep tersebut maka di dalam kebudayaan minimal
terdapat empat unsur yaitu : 1) adanya ide, gagasan, pemikiran, hasil cipta, rasa dan karsa.
Hal ini menunjukkan bahwa kebudayaan itu bisa berbentuk materi dan immateri, berbentuk
benda dan non benda seperti aturan atau norma. 2) adanya proses dalam menciptakan
kebudayaan yaitu belajar. 3) adanya tujuan dalam menciptakan kebudayaan yaitu untuk
memenuhi kebutuhan hidup, baik kebutuhan fisik atau psikis. 4) adanya kegunaan dalam
berbudaya yaitu untuk diwariskan pada generasi sesudahnya.

Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu :

1. Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto,
dan menempati ruang dan waktu.
2. Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
3. Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan
memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang
menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
4. Nafs; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri.

Konsep kebudayaan Indonesia di sini mengacu kepada nilai-nilai yang dipahami, dianut dan
dipedomani bersama oleh bangsa Indonesia. Nilai-nilai inilah yang kemudian dianggap sebagai
nilai luhur, sebagai acuan pembangunan Indonesia. Nilai-nilai itu ada dalam sistem budaya etnik
yang ada di Indonesia. Nilai-nilai tersebut dianggap sebagai puncak-puncak kebudayaan daerah,
sebagaimana sifat/ ciri khas kebudayaan suatu bangsa Indonesia. Konsep kebudayaan Indonesia
ini kemudian diikat dalam satu konsep persatuan dan kesatuan bangsa yaitu konsep Bhinneka
Tunggal Ika. Kebudayaan tidak bisa hanya dilihat dari sisi isi kebudayaan itu sendiri karena
keberadaannya tidak terlepas dari banyak faktor lain sehingga kebudayaan itu ada, berlangsung,
dan berkembang. Satu faktor penting yang berkaitan dengan kebudayaan adalah masyarakat.
Kebudayaan sifatnya bermacam-macam, akan tetapi oleh karena semuanya adalah buah adab
(keluhuran budi), maka semua kebudayaan selalu bersifat tertib, indah berfaedah, luhur, memberi
rasa damai, senang, bahagia, dan sebagainya.

NILAI-NILAI BUDAYA
Nilai budaya adalah susatu yang berjalan dan berkembang dalam masyarakat lintas agama, suku,
ras dan satatus social di masyarakat yang kemudian menjadi norma universal untuk penyanggah
kehidupan bersama yang meliputi concept cinta kasih,penderitaan ,keadilan, pandangan hidup,
tanggung jawab serta harapan-harapan atau cita-cita. Ada beberapa nilai yang terkandung dalam
kebudayaan, di antaranya ; cinta kasih, penderitaan, keadilan, pandangan hidup, tanggung jawab
dan harapan.

Cinta kasih merupakan kehendak jiwa yang diwujudkan dalam bentuk perilaku yang disertai
dengan rasa tanggung jawab dan bersifat rasional. Cinta kasih dalam kehidupan sehari-hari harus
kita budayakan dalam rangka untuk mewujudkan kedamaian dalam hidup. Ruang lingkup cinta
kasih meliputi ; cinta kasih hamba pada Tuhan, cinta kasih orang tua pada anak, cinta kasih antar
sesama manusia dan cinta kasih pada lingkungan alam. Penderitaan merupakan sesuatu yang
tidak diinginkan terjadi tetapi terjadi. Penderitaan dibagi menjadi dua yaitu penderitaan lahir dan
penderitaan batin. Kedua penderitaan tersebut saling berkaitan antara satu dengan lainnya.
Dalam kehidupan sehari-hari manusia selalu berjuang untuk menghindari penderitaan.

Keadilan merupakan keseimbangan antara hak dan kewajiban. Indikator sikap adail diantaranya
sikap di tengah, tidak berpihak kepada salah satu di antara dua orang yang berselisih. Secara
umum adil diartikan menempatkan sesuatu pada tempatnya. Lawannya dzalim. Adil merupakan
sumber ketenangan dan kedamaian. Sikap adil harus dibudayakan dalam kehidupan sehari-hari.
Ruang lingkup adil meliputi ; adil pada diri sendiri, adil pada sesama manusia dan adil kepada
Allah.

Pandangan hidup disebut juga dengan falsafah hidup merupakan suatu hal yang mendasari
seseorang untuk mengambil sikap dalam hidup. Perilaku seseorang dalam kehidupan sehari-hari
sangat dipengaruhi oleh pandangan hidup yang dimiliki.

Tanggung jawab merupakan sikap berani mempertanggungjawabkan atas semua yang dilakukan.
Ruang lingkup tanggung jawab meliputi; tanggung jawab kepada diri sendiri, tanggung jawab
kepada sesama manusia dan tanggung jawab kepada Allah. Harapan disebut juga dengan cita-
cita merupakan sesuatu keinginan yang diaharapkan bisa terjadi atau diwujudkan. Setiap orang
pasti mempunyai harapan baik harapan jangka pendek maupun harapan jangka panjang. Harapan
inilah yang menjadikan seseorang optimis dalam menjalani hidup.
PERUBAHAN BUDAYA MASYARAKAT

Teori-teori mengenai masyarakat berkembang seiring dengan perkembangan masyarakat. Dari


waktu ke waktu, teori-teori itu mengalami perkembangan dan perubahan bahkan ada yang turut
tenggelam bersama dengan bertumbuhnya teori baru. Dalam konteks itu, kita tidak bisa
menyangkali bahwa perubahan-perubahan teori mengenai masyarakat itu terjadi di dalam suatu
masyarakat yang dinamis dengan daya mobile yang tinggi.

Masyarakat pasti mempunyai budaya, adat dan kebiasaan. Budaya masyarakat berarti kebiasaan,
adat yang terdapat pada suatu masyarakat. Masyarakat pedesaan mempunyai budaya, demikian
juga masyarakat perkotaan tentunya mempunyai budaya yang berbeda dengan budaya
masyarakat pedesaan. Kedua budaya masyarakat tersebut selalu berubah seiring dengan
perubahan zaman yang disebabkan oleh kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Banyak
faktor yang menyebabkan terjadinya perbedaan budaya dalam masyarakat, di antaranya adalah
keadaan alam, geografis, pendidikan, agama, ekonomi, pendidikan dan sosial.

Perubahan budaya masyarakat merupakan suatu yang lazim, bahkan suatu keniscayaan dan
sunnatullah. Budaya masyarakat yang baik adalah budaya masyarakat yang selalu berubah
menuju yang lebih baik. Ada dua faktor yang mempengaruhi perubahan budaya masyarakat yaitu
faktor intern seperti keinginan masyarakat untuk maju dan berubah dan faktor ekstern seperti
kemajuan budaya masyarakat atau bangsa lain yang lebih maju dan patut ditiru.

Penulis :

1. Drs. Tasmuji, M. Ag

2. Drs. H. Cholil, M. Pd. I.

3. RA Vidia Gati, SE, Akt, MEI .

4. Drs. H. Abd Aziz, M.Ag.

Cet. 8 – Surabaya : UINSA Press 2018

viii + 230 hlm.; 14.7x21 cm.

ISBN : 978-602-9239-16-4

Anda mungkin juga menyukai