Anda di halaman 1dari 9

GAMBARAN KEMISKINAN DALAM NOVEL YORICK

KARYA KIRANA KEJORA (PENDEKATAN SOSIOLOGI


SASTRA IAN WATT)

Atma Sri Wahyuni S¹, Anshari², Mahmudah³


Program Studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Negeri Makassar
Jalan Daeng Tata, Makassar, Sulawesi Selatan, 089628361497
Email: atmasri10@gmail.com

Informasi Artikel:
Dikirim: 2 Januari 2020; Direvisi: 8 Januari 2020; Diterima: 9 Januari 2020
DOI: -

NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia berada di bawah lisensi


Creative Commons Attribution-NonCommercial 4.0 International License.
ISSN: 2087-2496 (cetak), ISSN: - (daring)
http://ojs.unm.ac.id/neologia

Abstrack: Descriptions of Poverty in Yorick's novel by Kirana Kejora. The


purpose of this study is describe the author's social context, literature as a mirror
of society, and literary social function contained in Kirana Kejora's Yorick novel.
The approach used is Ian Watt's literary sociology approach. The design of this
research is descriptive qualitative. Data collection by the technique of reading and
recording objects to be studied. The results showed the author's social context
creates literary works based on the reality that occurs around him between an
author and a Yorick figure. The picture of poverty contained in Yorick's novel is
Yorick's inability to attend school and Yorick's character who lives in an old hut
with Encum's grandmother. The social function in Yorick's novel teaches the
reader about the resilience of a young boy facing an economically disadvantaged
life.
Keywords: depictions of poverty, novels, sociology of literature.

Abstrak: Gambaran Kemiskinan dalam Novel Yorick Karya Kirana Kejora.


Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan konteks sosial pengarang, sastra
sebagai cermin masyarakat, dan fungsi sosial sastra dalam novel Yorick karya
Kirana Kejora. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologi sastra
Ian Watt. Desain penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Pengumpulan data
dengan teknik membaca dan mencatat objek yang akan diteliti. Hasil penelitian
menunjukkan konteks sosial pengarang menciptakan karya sastra berdasarkan
kenyataan yang terjadi di sekitarnya antara seorang pengarang dan tokoh Yorick.
Gambaran kemiskinan yang terdapat dalam novel Yorick adalah ketidakmampuan
tokoh Yorick untuk bersekolah dan tokoh Yorick yang tinggal di gubuk tua
bersama nenek Encum. Fungsi sosial dalam novel Yorick mengajarkan kepada
pembaca tentang ketangguhan seorang anak lelaki kecil menghadapi kehidupan
perekonomian yang kurang mampu.
Kata Kunci: Gambaran Kemiskinan, novel, sosiologi sastra.

1
2 NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, hlm. 1-9

PENDAHULUAN fungsi sosial sastra (Muslimin,


Realitas pada karya sastra 2011:130)
merupakan cara pandang penciptanya Berbeda dengan penelitian
dalam melalukan pengingkaran atas Wiwiek Pratiwi Hasbullah (2018) dengan
realitas sosial yang melingkupi judul penelitian Gambaran Kemiskinan
kehidupannya sehingga sastra merupakan dalam Novel MA YAN Karya Sanie. B.
potret sosial yang menyajikan kembali Kuncoro (Tinjauan Sosiologi Sastra Ian
realitas masyarakat yang sering banyak Watt). Mengkaji tiga teori Ian Watt yaitu,
ditimbulkan dengan cara ciri khas sesuai konteks sosial Pengarang, sastra sebagai
dengan pengarangnya. Seorang ahli cermin masyarakat, fungsi sosial
kemudian berpendapat bahwa karya masyarakat, dan menemukan hasil
sastra adalah suatu hasil dari berbagai penelitian bahwa keterbatasan yang
proses kreatif sastra yang di dalamnya menemukan kenyataan atau realitas
terdapat pendapat dan pandangan tentang lingkungan masyarakat.
penulisnya, dari mana dan bagaimana ia Kehidupan masyarakat kelas atas
melihat kehidupan tersebut (Budianta dan bawah akan terbentuk dengan
dkk, 2008). Dalam dunia kesusasteraan sendirinya dan melahirkan sebuah
sering ada usaha untuk mencoba permasalahan. Permasalahan tersebut
membedakan antara novel serius, novel diantaranya adalah yang kaya semakin
populer, dan novel teenlit (Nurgiyantoro, kaya dan yang miskin semakin miskin.
2013:21). Kedua penelitan sebelumnya berbeda
Sosiologi sastra memiliki banyak dari segi genre karya sastra yang dikaji,
objek kajian. Rene Wellek dan Austin Hajrawati (2017) mengkaji karya sastra
Warren (1956) membagi telah sosiologi drama sedangkan Wiwik (2018)
sastra menjadi tiga klasifikasi. Pertama, mengkaji karya sastra novel.
sosiologi pengarang, yakni Lapisan dalam masyarakat,
mempermasalahkan tentang status sosial, proses sosial, perubahan-perubahan
ideologi politik, dan lain-lain yang sosial, lembaga-lembaga masyarakat, dan
menyangkut diri pengarang. Kedua, kebudayaan serta perwujudan (Soekanto,
sosiologi karya sastra, yakni 1981: 367). Suatu karya sastra menurut
mempermasalahkan tentang suatu karya Ian Watt akan mencakup tiga hal yakni
sastra. Klasifikasi tersebut tidak jauh konteks sosial pengarang, sastra sebagai
berbeda dengan klasifikasi yang di dibuat cermin masyarakat, dan fungsi sosial
oleh Ian Watt dengan melihat hubungan sastra (Muslimin, 2011: 130).
timbal balik antara sastrawan, sastra, dan Pemilihan novel ini karena
masyarakat. Telah suatu karya sastra peneliti terinspirasi terhadap kisah nyata
menurut Ian Watt akan mencakup tiga yang di gambarkan seorang anak pekerja
hal yakni konteks sosial pengarang, keras dan tidak pernah mengeluh
sastra sebagai cermin masyarakat, dan terhadap apa yang dia hadapi. Selain itu,
fungsi sosial sastra (Muslimin, 2011: novel Yorick menggunakan bahasa yang
130). mudah dipahami. Berbagai keistimewaan
Studi yang dikembangkan oleh inilah yang kemudian untuk melakukan
Ian Watt itu melputi beberapa fokus penelitian tehadap novel Yorick dengan
kajian (Susanto, 2016: 24-25). Kajian menggunakan gambaran kemiskinan
sosiologi sastra Ian Watt melihat dalam Novel Yorick (Pendekatan
hubungan timbal balik antara sastrawan, Sosiologi Sastra Ian Watt).
sastra, dan masyarakat. Suatu karya
sastra menurut Ian Watt akan mencakup METODE
tiga hal yakni konteks sosial pengarang, Penelitian mengenai makna teks
sastra sebagai cermin masyarakat, dan dalam novel Yorick karya Kirana kejora
Wahyuni, Anshari, & Mahmudah, Gambaran Kemiskinan… 3

yang bersifat deskriptif kualitatif. Data pengarang maupun dengan masyarakat


diperoleh dari novel Yorick. Sumber data yang ada di sekitar pengarang.
penelitian ini diambil dari novel Yorick. Kirana Kejora lahir di Ngawai,
Fokus penelitian ini adalah gambaran Jawa Timur, 2 Februari 1972 adalah
kemiskinan yang terdapat dalam novel seorang penulis Indonesia yang terpilih
Yorick karya Kirana Kejora dengan sebagai salah satu tokoh Inspiratif
menggunakan pendekatan sosiologi Sidoarjo 2013. Karya-karyanya berupa
sastra Ian Watt. artikel, cerpen dan puisi dimuat di
Teknik pengumpulan data yang berbagai media cetak. Ia juga produktif
digunakan dalam penelitian ini adalah menulis novel dan script film, baik layar
teknik baca dan teknik catat. Teknik ini lebar maupun film televisi. Sebelum
menjadi kesatuan yang saling bergantian memutuskan sebagai penulis penuh
dilakukan. Metode analisis data yang waktu, Kirana adalah peneliti Sosial
digunakan dalam penelitian ini adalah Ekonomi Prikanan Unibraw (1991-1993),
deskriptif kualitatif. Data dilakukan Staff pengajar pada SMK Dipasena Citra
dengan cara mengecek data yang telah Darmaja, Lampung (1996-2000), Staf
diperoleh melalui beberapa sumber. Data Ahli Sosial Ekonomi proyek Management
yang diperoleh dianalisis oleh peneliti Monitoring Cosultant JBIC-DPK di
sehingga menghasilkan suatu kesimpulan sulawesi Tenggara (2000-2001) Staff
selanjutnya dimintakan kesepakatan pengajar pada Universitas Hang Tuah
dengan tiga sumber data. Surabay (2003-2004), dan wartawati
tabloid infotaiment Fenomena (2003-
HASIL DAN PEMBAHASAN 2004). Yorick merupakan karya sastra
Konteks Sosial Pengarang bergenre novel yang menarik dan
Konteks sosial pengarang adalah berbeda dibandingkan dengan novel-
posisi sosial pengarang dan kaitannya novel lainnya. Seperti kutipan berikut:
dengan masyarakat pembaca, termasuk di
dalamnya faktor-faktor sosial yang bisa [Data 1]
memengaruhi isi karya sastranya. “Mungkin selama ini ia kan jadi
Konteks sosial pengarang yang pengembara hingga napas tak lagi
berhubungan dengan posisi sosial terhela. Memiliki semua yang dulu
sastrawan dan pengaruh sosial sekitar ia impikan, ternyata bukan sebuah
penciptaan karya sastra. Dalam hal ini, kebahagian. (Kejora, 2018:1)”
peneliti perlu memperhatikan: (a)
bagaimana pengarang mendapatkan mata “Berusaha menjadi pemenang
pencariannya, (b) bagaimana pengarang sejati, dengan tidak akan pernah
menganggap pekerjaannya sebagai meninggalkan medan pertempuran
profesi, dan (c) masyarakat apa yang sebagai semudera tempatya
dituju oleh pengarang. Pengarang menyelam, melawan ombak
menciptakan karya sastra berdasarkan kehidupan (Kejora, 2018: 1)”
kenyataan yang terjadi di sekitarnya.
Oleh karena itu, karya sastra dapat Kutipan tersebut menjelaskan
diartikan sebagai suatu gambaran bahwa tokoh Yorick begitu tangguh.
mengenai kehidupan sehari-hari di Tokoh Yorick adalah gambaran
masyarakat. Adanya realitas sosial dan masyarakat kalangan bawah yang selalu
lingkungan yang berada di sekitar bermimpi untuk mendapatkan kehidupan
pengarang menjadi bahan dalam yang layak beba dari kemiskinan. Seperti
menciptakan karya sastra sehingga karya pada kutipan berikut:
sastra yang dihasilkan memiliki
hubungan yang erat dengan kehidupan
4 NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, hlm. 1-9

[Data 2] Penulisan novel bukan semata-


“Ia hanya bisa menelan ludah, mata mencipta, tetapi bersifat ideologis.
menghela napas, menekan amarah. Penulis menciptakan sebuah novel
Melupakan apa yang baru saja berdasarkan bentuk ekspresif atau
dilihat, adalah hal terbaik saat ia impresif dari pengamalan estetik akibat
hanya bisa bermimpi untuk adanya interkomunikasi estetik, yang
mendapatkan sesuatu. Namun kemudian menyuguhkan persoalan
bukan berarti ia melupakan kehidupan manusia baik lahir maupun
mimpinya itu (Kejora, 2018: 25).” batin dalam novelnya. Salah satu unsur
struktur pembentuk teks pada novel
Kutipan tersebut menjelaskan adalah tema, tokoh dan pesan. Tema
tokoh Yorick harus tabah menjalani adalah adalah gagasan, ide, atau pikiran
kehidupannya walaupun dia harus utama di dalam karya sastra, baik yang
melewati kehidupan yang sangat susah, terungkap secara tersurat maupun secara
Yorick hanya menelan ludah, menghela baik yang terungkap secara tersurat
napas, dan menekan amarah. Ia hanya maupun tersirat, tokoh adalah pelaku
bisa bermimpi untuk mendapatkan yang mengemban peristiwa dalam cerita
sesuatu yang ia impikan, begitulah alur fiksi sehingga peristiwa itu. Mampu
kehidupan Yorick. menjalin suatu cerita.
Kirana Kejora memandang Berdasarkan judul novel Yorick
masyarakat Panjalu Ciamis, pada saat yang diangkat dari realita sosial tentang
penulisan Yorick, memberi kesadaran perjuangan dan mimpi seorang lelaki
bahwa keterbatasan pendidikan dan kecil miskin di pedalaman Panjalu
masalah ekonomi, ternyata adalah hal Ciamis untuk meraih pendidikan. Novel
yang nyaris terjadi pada semua bangsa. ini menggambarkan keadaan masyarakat
Tidak peduli apakah suku dan agamanya. pada waktu novel ini ditulis dengan
Dibelahan dunia manapun keterbatasan idealis dari para tokoh-tokoh yang
pendidikan dan kemiskinan menjadi diceritakan, dan lebih menonjolkan sikap
masalah yang universal dan semua pantang menyerah, seperti pada kutipan
bangsa di dunia mengalami karena berikut:
ekonomi.
[Data 3]
Cerminan Kehidupan Sosial “Yorick memang cenderung
Masyarakat menghindari banyak orang saat
Sastra sebagai cermin berada di jalan. Rasa rendah diri,
masyarakat, yakini seberapa jauh sastra minder, merasa sendiri, dan beda,
dapat dianggap cermin keadaan menjadikannya memilih menjauhi
masyarakat. Sastra yang sama sekali kerumunan orang. Itu lebih nyaman
tidak dimasukkan untuk menggambarkan baginya (Kejora, 2018: 22).”
masyarakat mungkin masih dapat
digunakan sebagai bahan mendapatkan Kutipan tersebut menjelaskan
informasi tentang masyarakat tertentu. seorang anak lelaki kecil yang tidak ingin
Dengan demikian, pandangan sosial bergabung dengan keramaian, karena dia
pengarang diperhitungkan jika peneliti hanya seorang yang tidak ingin di
karya sastra sebagai cermin masyarakat. pandang oleh keramaian, Yorick hanya
Karya sastra lahir di tengah-tengah seorang anak sebatang kara yang tidak
masyarakat sebagai hasil imajinasi mempunyai segala sesuatu kecuali
pengarang serta refleksi terhadap gejala- seorang neneknya yang sedang tinggal
gejala sosial di sekitarnya. bersamanya maka dari itu ia memilih
Wahyuni, Anshari, & Mahmudah, Gambaran Kemiskinan… 5

menjauh dan itu lebih nyaman baginya. pengajaran atau mengajarkan sesuatu.
Seperti pada kutipan berikut; Hal tersebut Perilaku sosial adalah
suasana saling ketergantungan yang
[Data 4] merupakan keharusan untuk menjamin
“Pikulan kecil ia bebankan ke keberadaan manusia.
pundaknya untuk mengangkat dua Fungsi sosial sastra, berkaitan
ikat kayu bakar. Mencari kayu dengan nilai-nilai sosial. Dalam
berdua, hal yang rutin mereka hubungan ini ada tiga hal yang harus
lakukan bila kayu bakar neneknya diperhatikan: (1) sudut pandang ekstrim
habis. Seringkali sepulang sekolah, kaum Romantik yang menganggap sastra
ia menyusuli neneknya pergi ke sama derajatnya dengan karya pendeta
ladang atau hujan kecil di tepi sawah atau nabi. Oleh karena itu, sastra harus
sang neneknya yang tak seberapa berfungsi sebagai pembaharu dan
besar (Kejora, 2018: 23).” perombak; (2) sastra sebagai penghibur
saja; dan (3) sastra harus mengajarkan
Kutipan di atas menjelaskan sesuatu dengan cara menghibur. Fakta
bahwa pertanggung jawaban seorang sosial hakikatnya adalah mempengaruhi
anak lelaki kecil terhadap neneknya tindakan manusia. Tindakan individu
yang sedang melakukan pekerjaan. yang merupakan hasil proses
Yorick merupakan sesosok anak kecil pendefinisian realitas sosial serta
yang tangguh untuk melakukan semua bagaimana orang mendefinisikan situasi,
pekerjaan dan harus mencapai asumsi yang mendasari bahwa manusia
pendidikannya. Ia harus membantu adalah makhluk yang
neneknya sepulang sekolah tanpa ada kreatif dalam membangun dunia dan
kelelahan. Seperti pada kutipan berikut: sosialnya sendiri (Ayu purnamasari, dkk
Kutipan tersebut menjelaskan 2017:144).
bahwa seorang Yorick yang tinggal Kritikan dapat disampaikan
bersama neneknya dengan rumah yang secara langsung kepada penguasa dengan
sangat sederhana. Yorick sangat berkirim surat, demonstrasi, pidato,
menyayangi neneknya ia rela bekerja wawancara, SMS, media sosial, email,
keras demi menafkahi neneknya ia sangat dan media lainnya. Dalam era
patuh terhadap neneknya begitu pun keterbukaan sekarang ini, setiap orang
sebaliknya neneknya sangat menyayangi bebas untuk menyampaikan kritikan dan
Yorick. Sebab dia hanya tinggal berdua aspirasi kepada pemerintah. Tetapi
di salah satu pedesaan tepatnya di desa berbeda dengan masa dibuatnya novel
panjalu. Yorick seorang lelaki kecil yang tersebut, jika dilihat dari kondisi Panjalu
sangat rajin. pada saat novel ini tulis, yakni pada
tahun 2018, periode yang secara resmi.
Fungsi Sosial Sastra Periode ini dicirikan dengan usaha-usaha
Fungsi sosial sastra merupakan keras untuk mencapai industrialisasikan,
nilai sastra yang berkaitan dengan nilai- kolektivitas pertanian, dan sentralisasi
nilai sosial yang berfungsi sebagai media politik. Repelita menekan titik beratnya
pengajar dan mengajarkan para pada pembangunan industri berat sesuai
pembacanya. Dalam hubungan ini dengan model Soviet. Bantuan ekonomi
beberapa kajian. Pertama adalah sastra dan bantuan teknis dari Soviet
sebagai karya sastra pribadinya atau diharapkan akan memainkan peran yang
pengarang. Kedua adalah pandangan penting dalam pelaksanaan rencana ini
bahwa sastra sebagai sarana menghibur sehingga kedua pihak menandatangani
saja. Ketiga pandangan yang terakhir kesepakatan teknis pada tahun 1953 dan
adalah bahwa sastra harus memberikan 1954. Untuk tujuan perencanaan ekonomi
6 NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, hlm. 1-9

sensus modern yang pertama diadakan Dalam kutipan [Data 4] dan


pada tahun 1953. [Data 5] di atas menjelaskan bahwa
Ketimpangan sosial yang terjadi dalam usaha Yorick tetap berjalan
di Panjalu Ciamis 2018 membuat Kirana walaupun di antara teman-temanya telah
Kejora menulis karya sebagai pertanda menyeruak, dia tak peduli dengan hal itu.
angin baru Kirana menulis novel dan Dia hanya terus berjalan dan melewati
cerpen tentang kehidupan sosial. Karya semuanya, Yorick hanya menyimpan dari
sastra Kirana Kejora yang berjudul cerita masa lalu yang ia rasakan dan masa
Yorick ini merupakan karya sastra lalu itu terus terbayang dipikirannya
bergenre novel yang menarik dan betapa kerasnya ia menjalani kehidupan
berbeda dibandingkan novel yang lain. yang sangat ia lalui. Kirana Kejora sangat
Novel ini memiliki daya tarik yang sudah bangga dengan Yorick. Ia adalah seorang
mulai terlihat saat kita membaca anak laki-laki yang menghadapi
judulnya. Alur yang ditampilkan dalam kehidupan yang sangat susah tetapi tetap
novel ini sangat mudah untuk dipahami bersemangat untuk menjalani hal apa
karena pengarang menggunakan sentuhan pun.
yang menarik dan berkesinambungan
tentang kehidupan sosial yang menjadi Pembahasan
realitas dalam negeri Panjalu Ciami. Pembahasan hasil penelitian ini
Novel yang diciptakan tahun menguraikan hasil analisis pada bagian
2018 memiliki tema gambaran sebelumnya, penelitian telah menyajikan
kemiskinan. Penggunaan tokoh Yorick data menganalisis konteks sosial
menunjukkan masyarakat kaum bawah, pengarang yang terdapat dalam novel
yang miskin dan menderita. Novel ini Yorick serta mendeskripsikan cerminan
seolah-olah merupakan sindiran terhadap kehidupan sosial dan fungsi sosial sastra
keadaan sosial ekonomi di Panjalu pada dalam novel Yorick.
saat itu. Novel ini, juga memberikan Kajian tersebut menggunakan
banyak kritik sosial yang terjadi pada pendekatan Sosisologi Sastra Ian Watt.
masa itu. Bahkan saat ini, kritik sosial Oleh karena itu, hasil dan temuan akan
yang ada di dalam novel ini sebenarnya diuraikan sebagai berikut Ian Watt. Ian
masih cukup relevan. Secara sederhana Watt merupakan kritikus sastra, sejarah
kritik sosial merupakan tanggapan atau sastra dan profesor bahasa Inggris di
kesamaan terhadap kondisi yang ada di Universitas Standford. The Rise Of
dalam suatu masyarakat. Berikut ada Novel: Studi di Defoe, Richardson, dan
beberapa kutipan yang mengandung Field (1957) adalah sebuah karya penting
kritik sosial. dalam sebuah genre yang diterbitkan
pada tahun 1957, dianggap oleh banyak
[Data 5] sarjana sastra kontemporer sebagai
“Siang yang terik, tak membuat munculnya novel modern untuk filosofi,
kulit putihnya tersengat. Ia tak ekonomi dan sosial pada awal abad ke-
peduli, terus menyeruak di antara 18. Buku tersebut menjadi kunci Watt
teman-teman yang mendahului mengeksplorasi penurunan pentingnya
(Kejora, 2018: 21)” filsafat kuno klasik dengan berbagai jenis
“Sebuah kampung di kaki Gunung .idealis pemikiran yang dilihat dari
Sawal, penyimpan cerita masa lalu pengalaman manusia sebagai pandangan
yang akan terus terbayang di retina hidup dan filsafat penulis dari zaman
mata, tak termakan putaran masa, kuno sampai Renaissance, sehingga
tak tergilas kerasnya zaman bentuk puisi klasik dan genre dengan plot
(Kejora, 2018: 21).” dasarnya datar dan karakter.
Wahyuni, Anshari, & Mahmudah, Gambaran Kemiskinan… 7

Ian Watt menjelaskan hubungan memiliki kehidupan sangat rendah


timbal balik sastrawan, sastra dan sehingga Yorick keluar mencari rezki
masyarakat sebagai berikut: 1) konteks agar dia bisa sekolah. Yorick memiliki
sosial pengarang yang berhubungan semangat untuk mencari kehidupan baru
antara posisi sosial sastrawan dalam di luar Panjalu Ciamis. Beberapa saat
masyarakat dengan masyarakat pembaca kemudian Yorick mendapatkan pekerjaan
termasuk faktor-faktor sosial yang bisa kulit bangunan namun dia tidak pernah
mempengaruhi si pengarang sebagai mengeluh yang penting dia bisa makan
perseorangan selain mempengaruhi karya dari hasil kerjanya sendiri.
sastra. 2) Sastra sebagai contoh Pengarang mungkin mencipta
masyarakat, yang dapat dipahami untuk karya sastra itu didasari oleh cita-citanya,
mengetahui karya sastra dapat protes sosialnya, atau bahkan juga mimpi
mencerminkan keadaan masyarakat yang jauh dari gapaian tangannya.
ketika karya sastra itu ditulis, gambaran Seperti ungkapan Ian Watt yang
pribadi pengarang mempengaruhi menyatakan bahwa manusia harus hidup
gambaran masyarakat atau fakta sosial lebih dahulu sebelum dapat berpikir.
yang ingin disampaikan, dan mengetahui Bagaimana mereka berpikir dan apa yang
mana karya sastra yang digunakan mereka pikirkan, secara erat bertalian
pengarang dapat dianggap mewakili dengan bagaimana mereka hidup, karena
masyarakat. 3) Fungsi sosial sastra untuk apa yang diekspresikan manusia dan
mengetahui karya sastra berfungsi cara-cara pengekspresikan tergantung apa
sebagai perombak dan karya sastra dan bagaimana mereka hidup.
berhasil sebagai penghibur dan nilai Pengarang sebagai individual
sastra berkaitan dengan nilai sosial mencoba menghasilkan dunia kepada
(Faruk, 2016:5). objek kolektifnya. Penggabungan objek
Konsep pemikiran Ian Watt individual terhadap realitas sosial yang
terdapat dalam novel Yorick karya Kirana ada di sekitarnya menunjukkan sebuah
Kejora menulis karya. Kirana menulis karya sastra berakar pada kultur.
banyak novel tentang kehidupan sosial. Keberadaan sastra yang demikian
Karya sastra kirana kejora dalam novel menjadikan sastra dapat diposisikan
Yorick ini merupakan karya sastra genre sebagai dokumen.
novel yang menarik dan berbeda Hal tersebut tergambar dalam
dibandingkan novel-novel yang lain. novel Yorick yakni mengangkat realitas
Novel ini kisah hidup seorang laki-laki sosial tentang kemiskinan. Kirana Kejora
kecil miskin yang mempunyai mimpi dan mengambil banyak sisi dari tokoh Yorick
berjuang untuk meraih pendidikan. yang digambarkan dari awal hingga akhir
Sesungguh sebuah penggambaran yang cerita. Mulai dari yang suka berusaha,
benar-benar realitas kehidupan ada Nenek Encum ingin keluar dari
masyarakat Panjalu Ciamis yang di kemiskinan karena kasian melihat
pedalaman tidak memiliki kehidupan cucunya Yorick yang terus berkhayal dan
yang layak. bermimpi menjadi orang kaya. Mereka
Karya sastra Kirana Kejora yang kehilangan tempat tinggalnya dan
berjudul Yorick ini merupakan karya menjadi gelandangan. Begitu kejamnya
sastra bergenre prosa yang menarik dan kehidupan di desa Panjalu Ciamis.
berbeda dibandingkan dengan novel- Kirana secara implisit seolah
novel lain. Novel ini menceritakan berpikir bahwa uang telah membuat
tentang kehidupan Yorick semasa hidup manusia untuk berpikir yang tidak
dia tinggal bersama Nenek Encum yang positif. Seperti pada novel Yorick yang
hidup perekonomiannya sangat rendah mengatakan bahwa hanya orang kaya
dikarenakan di Desa Panjalu Ciamis saja yang bisa bertahan hidup dan mereka
8 NEOLOGIA: Jurnal Bahasa dan Sastra Indonesia
Volume 1, Nomor 1, Januari 2020, hlm. 1-9

yang miskin. Kirana Kejora di sini jelas dengan realita sosial yang ada di negara
mengatakan bahwa uang mampu ini, seringkali orang-orang yang memiliki
mempermainkan logika seseorang untuk nasib lebih beruntung merendahkan
melakukan hal-hal yang tidak lazim dan orang-orang pinggiran yang miskin.
masuk akal untuk diterima karena Persepsi-persepsi yang seperti demikian
keadaan. Tokoh Yorick dijadikan itu sebenarnya terasa sangat menyakitkan
inspirasi pengarang dalam bagi mereka. Jika boleh memilih, tentu
menggambarkan novel yang mewakili tidak ada orang yang menginginkan
betapa kacaunya keadaan perekonomian memiliki nasib demikian. Bahkan dalam
keluarga Yorick. Ketimpangan yang kutipan novel paling akhir yang
terjadi dalam lingkup sosial pengarang, tercermin dalam tokoh Yorick yang tidak
membuat Kirana Kejora menulis karya tega meninggalkan nenek Encum tetapi
konvensional sebagai pertanda angin karena Yorick terpaksa melakukannya
baru. Kirana menulis banyak novel demi sekolahnya.
tentang kehidupan sosial. Bahkan kritikus Secara keseluruhan, ditinjau dari
menyebutnya sebagai Neo Arifin C. Noer kritik-kritik sosial yang tersurat maupun
atau penerus Arifin. Karya sastra Kirana tersirat, dapat dikatakan bahwa novel
Kejora yang berjudul Yorick ini Yorick ini merupakan sebuah karya sastra
merupakan karya sastra sebagai bergenre yang luar biasa. Pengarang mampu
novel yang menarik dan berbeda menangkap realita-realita sosial yang ada
dibandingkan novel-novel yang lain. secara tepat, kemudian menanggapinya
Novel ini memiliki daya tarik yang sudah dengan melakukan sindiran-sindiran yang
mulai terlihat saat kita membaca tertuang dalam novel. Tema dari novel
judulnya. Alur yang ditampilkan dalam Yorick yang membahas tentang
novel ini sangat mudah untuk dipahami kemiskinan, rasanya sudah cukup
karena pengarang menggunakan sentuhan membuat masyarakat benar-benar
yang menarik dan berkesinambungan menderita. Pembaca juga diajak oleh
kehidupan sosial yang menjadi realitas pengarang untuk lebih peduli dan
dalam negeri ini. memperhatikan, serta tidak merendahkan
Novel Yorick yang diciptakan orang-orang miskin. Keunikan dari karya
tahun 2019 memiliki tema sosial tentang ini adalah kritik-kritik sosial yang ada di
kemiskinan. Penggunaan tokoh Yorick dalamnya masih relevan dengan keadaan
menunjukkan masyarakat kaum bahwa, yang ada saat ini.
yang miskin dan menderita. Novel ini
seolah-olah merupakan sindiran terhadap SIMPULAN
pemerintah setempat. Novel Yorick juga Berdasarkan hasil analisis data
memberikan banyak kritik sosial yang dapat disimpulkan hal berikut.
terjadi pada masa itu. Konteks sosial pengarang dalam
Pengarang bahkan mengkritisi novel Yorick menjelaskan masalah sosial
pihak-pihak yang bekerja di rumah sakit masyarakat yang cukup besar, termasuk
yang bekerja secara tidak profesional. di dalam faktor sosial yang bisa
Mereka hanya mengandalkan gaji tanpa mempengaruhi isi karyanya. Oleh karena
memberikan pertolongan bagi mereka itu, karya sastra dapat diartikan sebagai
yang tidak mampu membayar biaya suatu gambaran mengenai kehidupan
rumah sakit. Dalam novel Yorick, di masyarakat. Seperti pada latar pendidikan
dalam masyarakat menilai bahwa orang- Yorick yang sangat tidak mendukung
orang miskin adalah kata yang paling sebagai seorang anak kecil yang pekerja
hina dan paling rendah, yang dianggap keras. Yorick juga memiliki profesinya
sudah tidak mampu bekerja. Persepsi- yang multitalenta sebagai tukang servis
persepsi demikian memang sesuai membuatnya lebih cepat paham degan
Wahyuni, Anshari, & Mahmudah, Gambaran Kemiskinan… 9

apa yang dia kerjakan. Hingga kini modernisme. For Academic Publising
hidupnya dia abadikan ke dalam novel. Service (CAPS).
Novel ini, cerminan sosial Hajrawati. 2017. Aspek Sosial Dalam Naskah
masyarakat digambarkan dengan situasi Drama Bulan dan Kerupuk Karya
Yusuf Muldiyana (Kajian Sosiologi
dan suasana sosial masyarakat kaum
Sastra Ian Watt). Univesitas Negeri
menengah ke bawah yang hidupnya Makassar.
teraniaya dan menderita. Dalam novel ini Hasbullah, Pratiwi, Wiwiek. 2018.
banyak mengungkap tentang penderitaan Gambaran Kemiskinan Dalam Novel
orang miskin dan kritikan terhadap Ma Yan Karya Sanie.B.Kuncoro
pemerintah. Dari novel Yorick dapat (Tinjauan Sosiologi Sastra Ian Watt).
disimpulkan bahwa novel yang di buat Universita Negeri Makassar.
Kirana Kejora sangat dekat dengan dunia Juanda, Juanda. (2018). Revitalisasi Nilai
keseharian dalam realita kehidupan, yaitu dalam Dongeng Sebagai Wahana
banyak sekali ditemui kaum gelandangan Pembentukan Karakter Anak Usia
Dini. Jurnal Pustaka Budaya. 5 (2),
alias mereka yang miskin yang kurang
11-18, DOI: 10.31849/pb.v5i21611.
mendapat perhatian dari pemerintah. Sumarjdo, Jakob dan Saini K.M. 1991.
Novel ini merupakan novel yang Apresiasi Kesustraan. Jakarta:
mengandung kritik tajam terhadap Gramedia Pustaka Utama.
ketimpangan sosial sehingga novel Susanto, Dwi. 2016. Pengantar Kajian
Yorick karya Kirana Kejora merupakan Sastra. Yogyakarta: CAPS (Center for
aspek kehidupan sosial. Academic Publishing Server).
Fungsi sosial sastra dalam novel Soekanto,Soerjono. 1981. Sosiologi Suatu
Yorick ini berfungsi sebagai media Pengantar. Jakarta: Rajawali.
pengajar. mengajarkan para pembacanya Muslimin. 2011. Modernisasi dalam Novel
Belenggu Karya Arjmin Pane “Sebuah
untuk selalu bersabar dan tidak mengeluh
Kajian Sosiologi Sastra”. Jurnal
dan banyak pembelajaran yang bisa Bahasa, Sastra, dan Budaya. Volume
dipetik sesudah dibaca novel Yorick dan 1. Nomor 1. (126-145).
mengkritisi tentang pendidikan. Nugriyantoro, Burhan. 2007. Teori
Pengarang juga mengkritik tentang Pengkajian Fiksi Yogyakarta: Gadjah
pemerintah yang tidak peduli terhadap Mada University Press.
golongan orang-orang rendah,
menganggap masyarakat kelas menengah
ke bawah tidak ada karena mereka di
anggap sebagai sesuatu yang menjijikkan
sesuatu yang dapat merusak
pemandangan kota padahal mereka juga
butuh bantuan dan perhatian dari
pemerintah.

DAFTAR PUSTAKA
Anwar, Ahyar. 2010. Teori Sosial Sastra.
Yogyakarta: Ombak.
Ayu Purnamasari dkk. 2017. Analisis
Sosiologi Sastra dalam Novel Bekisar
Merah Karya Ahmad Tohari. Jurnal
Ilmu Budaya. 1 (2), 144.
Budianta, Melani, dkk. (2008). Membaca
sastra. Yogyakarta: Indonesia Tera.
Toraja: Saat Cinta Menemukan Jalan
Pulang.
Faruk. 2016. Pengantar Sosiologi Sastra dari
Strukturalisme Genetik sampai Post-

Anda mungkin juga menyukai