Anda di halaman 1dari 10

perpustakaan.uns.ac.

id 8
digilib.uns.ac.id

BAB II
KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Kajian pustaka dilakukan untuk mengetahui penelitian-penelitian

terdahulu yang berhubungan novel Ibuk, karya Iwan Setyawan. Studi

pustaka ini diperoleh sebagian dari internet. Berikut beberapa penelitian

yang berkaitan dengan novel Ibuk, karya Iwan Setyawan dan penelitian

sosiologi sastra.

Helmi Nilasari, mahasiswa pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

Universitas Jember, pada tahun 2013 melakukan penelitian berbentuk skripsi

dengan judul “Tinjauan Humaniora dalam Novel Ibuk, Karya Iwan

Setyawan”. Penelitian ini menghasilkan tentang unsur intrinsik, aspek

humaniora yang berupa cinta kasih seorang ibu terhadap anak-anaknya,

aspek humaniora yang berupa penderitaan keluarga yang kekurangan

ekonomi, aspek humaniora yang berupa aspek tanggung jawab terhadap

keluaraga, aspek humaniora yang berupa harapan orang tua terhadap

kesuksesan anak-anaknya dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan.

Penelitian Helmi Nilasari berbeda dengan penelitian ini, karena penelitian

tersebut mempermasalahkan aspek humaniora yang terkandung dalam novel

Ibuk, karya Iwan Setyawan.

I Gusti Bagus Juliarta, mahasiswa pendidikan Sastra Indonesia

Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana pada tahun 2014


commit to user
8
perpustakaan.uns.ac.id 9
digilib.uns.ac.id

melakukan penelitian berbentuk makalah dengan judul “Wanita Tangguh

dalam novel Ibuk, Karya Iwan Setywan”. Penelitian tersebut

menggunakan teori psikologi kepribadian Sigmund Freud yang

mencangkup id, ego, superego. Dalam penelitiannya menghasilkan

pembahasan tentang keseimbangan id, ego, superego yang dialami oleh

tokoh Tinah (ibu) yang membentuk totalitas. Dorongan id, ego, superego

tersebut membuat Tinah menjadi sosok yang tangguh dalam perjuangan

hidup yang dijalaninya. Penelitian I Gusti Bagus Juliarta berbeda dengan

penelitian ini, karena penelitian tersebut menggunakan teori psikologi

sastra yang membahas tentang keseimbangan id, ego, superego yang

dialami oleh tokoh Tinah.

Veronika Arum Kusuma Ratri, mahasiswa UNS jurusaan pendidikan

Bahasa dan Seni, pada tahun 2014 melakukan penelitian berbentuk skripsi

dengan judul “Kajian Struktural-Semiotik dan Nilai Pendidikan Novel Ibuk,

Karya Iwan Setyawan Serta Kesesuaiannya Sebagai Materi Pembelajaran

Apresiasi Sastra Siswa SMA”. Penelitian ini menghasilkan empat hal,

pertama struktur yang ditemukan dalam novel Ibuk, adalah tema,

penokohan, alur, latar, dan sudut pandang. Kedua, tanda-tanda semiotik

yang ditemukan dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan. Ketiga, nilai

pendidikan yang terdapat dalam novel tersebut. Keempat, kesesuaian novel

Ibuk, dengan materi pembelajaran di SMA yakni sesuai dengan kurikulum

2013. Penelitian Veronika Arum Kusuma Ratri berbeda dengan penelitian

ini, karena penelitian tersebut menggunakan kajian struktural-semiotik yang

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 10
digilib.uns.ac.id

mengungkapkan struktur pembangun, tanda, dan nilai yang terkandung

dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan.

Duddy Ismunandar, mahasiswa Universitas Sebelas Maret Surakarta,

pada tahun 2008 melakukan penelitian bentuk skripsi dengan judul “Citra

Wanita Jawa dalam Novel Donyane Wong Culika Karya Suparto Brata

(Suatu Tinjauan Sosiologi Sastra)”. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Penelitian ini

menghasilkan tentang stuktural karya sastra yang berisi tema, alur,

penokohan, latar, dan amanat dalam novel Donyane Wong Culika karya

Suparto Brata. Kedua, dari aspek sosiologi sastra diungkapkan mengenai

permasalahan sosial yang diangkat berkaitan dengan masalah wanita yaitu

perwujudan citra dan perjuangan wanita. Penelitian Duddy Ismunandar

berbeda dengan penelitian ini, karena penelitian tersebut meneliti objek yang

berbeda dan menggunakan struktural karya sastra dalam pemecahan masalah

pertama.

Stepahanie Kurnia Trihapsari, mahasiswa Universitas Sebelas Maret

Surakarta, pada tahun 2009 melakukan penelitian bentuk skripsi dengan

judul “Novel Momoye Mereka Memanggilku, Karya Eka Hindra dan Koichi

Kimura: Tinjauan Sosiologi Sastra”. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah metode deskriptif kualitatif berbentuk kata-kata atau

kalimat yang terdapat dalam novel Momoye Mereka Memanggilku karya

Eka Hindra dan Koichi Kimura. Penelitian ini menghasilkan tentang

masalah sosial dalam novel Jugun Ianfu di Indonesia semasa penjajahan

Jepang dan masalah sosial Jugun Ianfu di Indonesia pasca penjajahan


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 11
digilib.uns.ac.id

Jepang dalam novel Momoye Mereka Memanggilku. Penelitian Stepahanie

Kurnia Trihapsari berbeda dengan penelitian ini karena penelitian tersebut

menggunakan objek dan permasalahan yang berbeda.

2. Landasan Teori

Sosiologi sastra adalah pemahaman terhadap karya sastra dengan

mempertimbangankan aspek-aspek kemasyarakatan yang terkandung di

dalamnya (Nyoman Kutha Ratna, 2011:2).

Pada penelitian ini penulis menggunakan sosiologi sastra

berdasarkan pemikiran Wellek dan Warren karena dalam pemikiran

Wellek dan Warren ini menyatakan bahwa hubungan karya sastra dengan

masyarakat adalah mempelajari karya sastra sebagai dokumen sosial dan

sebagai potret kenyataan sosial. Hal ini sesuai dengan permasalahan yang

akan diteliti dalam penelitian ini. Novel Ibuk, karya Iwan Setyawan

menyimpan problematika kemiskinan dan pendidikan. Adapun hal tersebut

tidak jauh beda dengan kenyataan sosial yang terdapat di Indonesia yang

mayoritas pendidikan dan taraf kehidupannya masih rendah. Permasalahan

sosial tersebut dapat diteliti dengan menggunakan pendekatan sosiologi

sastra.

Sosiologi dapat dipakai sebagai ilmu bantu dalam pendekatan

karya sastra, karena baik sosiologi maupun sastra mempunyai bidang yang

sama yaitu kehidupan manusia dalam masyarakat. Pendekatan yang umum

terhadap hubungan karya sastra dengan masyarakat adalah mempelajari

karya sastra sebagai dokumen sosial, sebagai potret kenyataan sosial.

Terdapat semacam potret sosial yang bisa ditarik dari karya sastra karena
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 12
digilib.uns.ac.id

sedikit banyak dalam karya sastra tercermin kehidupan manusia dalam

kehidupan masyarakat pada suatu zaman (Wellek dan Warren, 1990:122).

Wellek dan Warren (1990:111) membagi telaah sosiologi menjadi

tiga klasifikasi yaitu:

1. Sosiologi pengarang: yakni mempermasalahkan tentang status latar

belakang sosial pengarang, status pengarang, ideologi pengarang yang

terlihat dari berbagai kegiatan pengarang.

2. Sosiologi karya sastra: yakni mempermasalahkan tentang suatu karya

sastra; yang menjadi pokok telaah adalah tentang yang tersirat dalam

karya sastra tersebut dan tujuan atau amanat yang hendak

disampaikannya;

3. Sosiologi sastra: mempermasalahkan tentang pembaca dan pengaruh

sosialnya terhadap masyarakat.

Pertama adalah sosiologi pengarang, masalah yang berkaitan di

sini adalah dasar ekonomi produksi sastra, latar belakang sosial, status

pengarang dan ideologi pengarang yang terlihat dari berbagai kegiatan

pengarang di luar karya sastra. Keterlibatan sosial, sikap, dan ideologi

pengarang dapat dipelajari tidak hanya melalui karya-karyanya tetapi

dokumen biografi. Pengarang adalah seseorang masyarakat yang tentunya

mempunyai pendapat tentang masalah-masalah politik dan sosial yang

penting serta mengikuti isu-isu zamannya (Wellek dan Warren, 1990:114).

Kedua, pendekatan yang umum dilakukan terhadap hubungan

sastra dan masyarakat adalah mempelajari sastra sebagai dokumen sosial,

sebagai potret kenyataan sosial. Sebagai dokumen sosial, sastra dipakai


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 13
digilib.uns.ac.id

untuk menguraikan ikhtisar sejarah sosial. Setiap orang dapat meneliti

berbagai “dunia” dalam sebuah karya sastra, dunia cinta dan perkawinan,

dunia bisnis, dunia rohaniwan, dan dunia profesi. Tetapi penelitian

semacam ini kurang bermanfaat jika memukul rata bahwa sastra adalah

cerminan kehidupan, sebuah reproduksi atau sebuah dokumen sosial.

Peneliti perlu menjawab secara konkret hubungan potret yang muncul dari

karya sastra dengan kenyataan sosial, apakah karya yang dimaksudkan

sebagai gambaran yang realistis, atau merupakan satire, karikatur atau

idealisme romantik. Para pahlawan, tokoh jahat dan wanita petualangan

merupakan indikasi adanya sikap sosial yang serupa dengan sifat-sifat

tokoh tersebut pada masyarakat zamannya. Situasi sosial memang

menentukan kemungkinan dinyatakan nilai-nilai estetis, tetapi tidak secara

langsung menentukan nilai-nilai itu sendiri. Peneliti dapat mempelajari

secara garis besar, bentuk-bentuk seni yang mungkin timbul pada suatu

masyarakat, dan yang tidak mungkin timbul (Wellek dan Warren,

1990:122-127). Menurut Sapardi Djoko Damono, pendekatan ini

mengukur sejauh mana sastra dapat dianggap mencerminkan keadaan

masyarakat (1979:4).

Ketiga adalah sosiologi sastra dan masyarakat. Masalah sastra dan

masyarakat dapat diletakkan pada suatu hubungan yang lebih bersifat

simbolik dan bermakna. Peneliti dapat memaknai istilah-istilah yang

mengacu pada integrasi sistem budaya dan keterkaitan antara berbagai

aktivitas manusia. Istilah-istilah tersebut misalnya keteraturan,

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 14
digilib.uns.ac.id

keselarasan, koherensi, harmoni, indetitas struktur, dan anologi stilistika

(Wellek dan Warren, 1990:131).

Berdasarkan permasalahan, penelitian ini menggunakan teori

Wellek dan Warren dengan memfokuskan sosiologi pengarang dan

sosiologi karya sastra. Penelitian ini tidak menggunakan sosiologi sastra

atau sosiologi pembaca karena dalam permasalahan tidak terkait dengan

pembaca.

Permasalahan pertama dalam penelitian ini membahas

permasalahan sosial yang muncul dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan.

Permasalahan ini ingin membuktikan bahwa sejauh mana sastra dapat

dianggap sebagai cerminan keadaan masyarakat. Permasalahan tersebut

menggunakan pendekatan Wellek dan Warren pada sosiologi sastra yang

mempelajari hubungan sastra dan masyarakat sebagai dokumen sosial dan

potret kenyataan sosial.

Selanjutnya, permasalahan kedua dalam penelitian ini membahas

kritik sosial pengarang terhadap masalah-masalah sosial yang muncul

dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan. Permasalahan dalam penelitian

ini mengungkapkan kritik yang diungkapkan pengarang sebagai wujud

kepedulian atau wakil dari masyarakat. Permasalahan tersebut

menggunakan pendekatan Wellek dan Warren pada sosiologi sastra dan

sosiologi pengarang. Sosiologi sastra mengungkapkan kritik pengarang

ditempatkan sebagai dokumen sosial dan potret kenyataan sosial,

sedangkan sosiologi pengarang mengungkapkan latar belakang sosial

pengarang yang melatarbelakangi bentuk kritikan tersebut.


commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 15
digilib.uns.ac.id

Permasalahan ketiga dalam penelitian ini membahas pandangan

Iwan Setyawan terhadap sosok ibu dalam novel Ibuk,. Permasalahan

dalam penelitian ini mengungkapkan latar belakang sosial pengarang

memunculkan sosok ibu. Permasalahan tersebut menggunakan pendekatan

Wellek dan Warren pada sosiologi sastra dan sosiologi pengarang.

Sosiologi sastra mengungkapkan hubungan potret dari karya sastra dengan

kenyataan sosial, apakah karya tersebut adalah gambaran yang realistis

yang terdapat sikap sosial yang serupa dengan sifat-sifat pada masyarakat

zamannya. Sedangkan sosiologi pengarang, mengungkapkan latar

belakang sosial pengarang di luar karya sastra berkaitan dengan ibu.

B. Kerangka Pikir

Deskripsi penelitian pada novel Ibuk, dapat dituangkan dalam kerangka

berpikir seperti berikut ini.

1. Pada tahap awal penulis menentukan permasalahan penelitian dalam novel

Ibuk, karya Iwan Setyawan. Permasalahan yang paling menonjol adalah

mengenai fakta sosial yang terdapat dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan

2. Tahap selanjutnya adalah menentukan teori yang akan digunakan untuk

menganalisis permasalaan tersebut. Pada penelitian ini digunakan teori

sosiologi sastra yang dikemukakan oleh Rene Wellek dan Austin Warren.

3. Analisis permasalahan dengan mengungkapkan problematika sosial yang

terdapat dalam novel Ibuk, karya Iwan Setyawan.

4. Mengungkapkan kritik sosial yang terdapat dalam novel Ibuk, karya Iwan

Setyawan.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 16
digilib.uns.ac.id

5. Analisis mengenai pandangan pengarang mengenai sosok ibu dalam novel

Ibuk, karya Iwan Setyawan.

6. Tahap akhir adalah simpulan, yaitu menyimpulkan jawaban dari permasalahan

yang ada berdasarkan analisis yang terdapat dalam novel Ibuk, karya Iwan

Setyawan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 17
digilib.uns.ac.id

Bagan Kerangka Pikir

Gambar 1

Novel Ibuk, karya Iwan Setyawan

Permasalahan sosial Kritik sosial pengarang Pandangan pengarang


pendidikan dan ekonomi Iwan Setyawan dalam terhadap sosok ibu
dalam novel Ibuk, karya novel Ibuk, dalam novel Ibuk,
Iwan Setyawan karya Iwan Setyawan

Sosiologi Sastra Wellek


dan Warren

Sosiologi pengarang Sosiologi karya sastra

Simpulan

commit to user

Anda mungkin juga menyukai