Anda di halaman 1dari 17

MEMAHAMI PERBEDAAN-PERBEDAAN BUDAYA

PENDAHULUAN

 Menurut Philip R. Harris dan Robert T. Moran dalam Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat (2006) bahwa cara kita berpikir
dapat terkondisikan secara kultural.
 Budaya-budaya Timur melukiskan sesuatu dengan menggunakan visualisasi-visualisasi sedangkan budaya-budaya Barat
cenderung menggunakan konsep-konsep.
 Konsep adalah suatu gagasan umum tentang ciri-ciri yang diketahui tentang subjek. Konsep memberikan suatu kerangka
untuk memikirkan atau menganalisis suatu topik atau pengalaman tertentu.
 Pandangan-pandangan mengenai konsep, terutama berasal dari ilmu-ilmu perilaku manusia (behavioral science), seperti:
Sosiologi, Psikologi, dan Antropologi.
 Ilmu-ilmu sosial tersebut mempelajari dan menjelaskan kepada kita tentang bagaimana orang-orang berperilaku, mengapa
mereka berperilaku demikian, dan apa hubungan antara perilaku manusia dan lingkungan? Antropologi sosial -khususnya--
membantu kita untuk menyeimbangkan perspektif kita dengan memberikan cara-cara yang objektif untuk menganalisis dan
mengapresiasi kemiripan-kemiripan dan perbedaan budaya.
 Individu-individu sangat cenderung menerima dan mempercayai apa yang dikatakan budaya mereka. Kita dipengaruhi oleh
adat dan pengetahuan masyarakat di mana kita dibesarkan dan tinggal.
Parameter-Parameter Budaya

 Meskipun kita semua punya persamaan dalam aspek-aspek tertentu, misalnya bahasa dan makanan yang
diproses, terdapat aneka ragam perilaku manusia karena kita tidak mempunyai budaya yang sama.
 Untuk memudahkan hubungan-hubungan antarbudaya dan mengurangi distorsi-distorsi, kita harus keluar dari
kungkungan budaya kita sendiri untuk memasuki dunia orang lain.
 Budaya merupakan pengetahuan yang dapat dikomunikasikan dan sifat-sifat perilaku yang dipelajari yang ada
pada anggota-anggota dalam suatu kelompok sosial dan terwujud dalam lembaga-lembaga dan artefak-artefak.
 Manusia menciptakan budaya tidak hanya sebagai suatu mekanisme adaptif terhadap lingkungan biologis dan
geofisik mereka, tetapi juga sebagai alat untuk memberi andil kepada evolusi sosial kita. Keanekaragaman
budaya menjadi “bumbu kehidupan” bagi bangsa-bangsa di dunia.
 Budaya membantu kita memahami wilayah atau ruang yang kita tempati.
 Budaya memudahkan kehidupan dengan memberikan solusi-solusi yang telah disiapkan untuk memecahkan
masalah-masalah, dengan menetapkan pola-pola hubungan dan cara-cara memelihara kohesi dan konsensus
kelompok (Philip R. Harris dan Robert T. Moran dalam Mulyana dan Jalaluddin Rakhmat, 2006).
Karakteristik-Karakteristik Budaya

 Komunikasi dan Bahasa


 Pakaian dan Penampilan
 Makanan dan Kebiasaan Makan
 Waktu dan Kesadaran Akan Waktu
 Penghargaan dan Pengakuan
 Hubungan-hubungan
 Nilai dan Norma
 Rasa Diri dan Ruang
 Proses Mental dan Belajar
 Kepercayaan dan Sikap
Komunikasi dan Bahasa

 Sistem komunikasi, verbal dan nonverbal, yang


membedakan suatu kelompok dari kelompok lainnya.
 Terdapat banyak bahasa di dunia ini dengan dialek, aksen,
logat, jargon dan ragam lainnya.
 Lebih jauh lagi, makna-makna yang diberikan kepada
gerak-gerik misalnya, sangat berbeda secara kultural.
Pakaian dan Penampilan

 Meliputi pakaian dan dandanan (perhiasan) luar, juga


dekorasi tubuh yang cenderung berbeda secara
kultural.
 Banyak subkultur menggunakan pakaian yang khas,
yaitu jeans sebagai pakaian kaum muda di seluruh
dunia, seragam untuk sekelompok orang tertentu
seperti anak-anak sekolah atau polisi.
Makanan dan Kebiasaan Makan

 Cara memilih, menyiapkan, menyajikan dan


memakan makanan sering berbeda antara budaya
yang satu dengan budaya yang lainnya.
 Di kota-kota metropolitan, restoran-restoran sering
menyediakan makanan-makanan nasional tertentu
untuk memenuhi selera budaya yang berlainan.
Waktu dan Kesadaran Akan Waktu

 Kesadaran akan waktu berbeda antara budaya


yang satu degan budaya lainnya.
 Sebagian orang tepat waktu dan sebagaian
orang lainnya merelatifkan waktu.
Penghargaan dan Pengakuan

 Suatu cara lain untuk mengamati suatu


budaya adalah dengan memperhatikan cara
dan metode memberikan pujian bagi
perbuatan-perbuatan baik dan berani, lama
pengabdian, atau bentuk-bentuk lain
penyelesaian tugas.
Hubungan-Hubungan

 Budaya juga mengatur hubungan-hubungan manusia


dan hubungan-hubungan organisasi berdasarkan
usia, jenis kelamin, status, kekeluargaan, kekayaan,
kekuasaan, dan kebijaksanaan.
Nilai dan Norma

 Sistem kebutuhan bervariasi pula, sebagaimana prioritas-


prioritas yang melekat pada perilaku tertentu dalam
kelompok.
 Berdasarkan sistem nilai, suatu budaya menetapkan
norma-norma perilaku bagi masyarakat yang
bersangkutan.
Rasa Diri dan Ruang

 Kenyamanan yang orang miliki dengan dirinya dapat


diekspresikan secara bebeda oleh budaya.
 Indentitas diri dan penghargaan dapat diwujudkan dengan
sikap yang sederhana dalam suatu budaya, sementara
dalam budaya lain ditunjukkan dengan perilaku yang
agresif.
Proses Mental dan Belajar

 Beberapa budaya menekankan aspek pengembangan


otak ketimbang aspek lainnya sehingga orang dapat
mengamati perbedaan-perbedaan yang mencolok
dalam cara orang-orang berpikir dan belajar.
Kepercayaan dan Sikap

 Orang-orang dalam semua budaya tampaknya


mempunyai perhatian terhadap hal-hal
supernatural yang jelas dalam agama-agama
dan praktik-praktik agama mereka.
Pendekatan Sistem terhadap Budaya

1. Sistem Kekeluargaan: menyangkut hubungan-hubungan keluarga dan cara bagaimana sekelompok orang memperanakkan,
melatih, dan mensosialisasikan anak-anak mereka.
2. Sistem Pendidikan: berkenaan dengan cara bagaimana anggota-anggota muda atau anggota-anggota baru masyarakat
memperoleh informasi, keterampilan, pengetahuan, dan nilai-nilai.
3. Sistem Ekonomi: menyangkut cara masyarakat menghasilkan dan menyalurkan barang-barang dan jasa-jasa pelayanannya.
4. Sistem Politik: merupakan alat utama pemerintah untuk memelihara keteraturan dan melaksanakan kekuasaan atau
wewenang.
5. Sistem Agama: berkenaan dengan cara memberi makna dan motivasi pada kehidupan selain aspek-aspek kehidupan
material, yaitu aspek kehidupan spiritual atau pendekatannya terhadap hal-hal yang gaib.
6. Sistem Asosiasi: menyangkut jaringan pengelompokan sosial yang dibentuk orang-orang. Kelompok-kelompok masyarakat
ini bisa merupakan kelompok persaudaraan (fraternal), kelompok-kelompok rahasia dan asosiasi-asosiasi profesional/
dagang.
7. Sistem Kesehatan: dengan cara suatu budaya menghindari dan mengobati penyakit, atau merawat para korban bencana alam
atau kecelakaan. Konsep kesehatan dan masalah-masalah medis berlainan antara budaya yang satu dengan budaya lainnya.
8. Sistem Rekreasi: menyangkut cara-cara suatu bangsa bergaul, atau menggunakan saat santai mereka. Apa yang dianggap
“bermain” dalam suatu budaya mungkin dianggap “kerja” dalam suatu budaya lain. Beberapa jenis hiburan seperti tarian
rakyat bersifat lintas budaya.
Pendekatan Sistem terhadap Budaya

 Sistem-sistem tersebut merupakan sistem-sistem utama


yang dapat diteliti oleh seseorang yang berusaha untuk
secara lebih baik memahami suatu budaya tertentu.
 Sistem-sistem ini menawarkan suatu pendekatan yang
tertib terhadap studi tentang pengelompokan-
pengelompokan budaya yang dominan atau minoritas.
Wassalamualaikum...

Anda mungkin juga menyukai