Anda di halaman 1dari 11

PERAN SUB BUDAYA PADA

PERILAKU KOSNUMEN
Nama Anggota Kelomopok:
1. NANDA ISTIFARIN (200541100059)
2. ALFI NUR ISLAMIYAH
(200541100063)
Outline

Etnis dan Keluarga dan


Sub Budaya
Sub Budaya Sub Budaya
Relijius Berdasarkan
Ras
Usia
ETNIS
Etnis adalah suatu golongan atau kelompok manusia yang anggota-anggotanya
mengidentifikasi dirinya dengan sesamanya, biasanya berdasarkan garis
keturunan yang dianggap sama atau dari leluhur yang sama. Etnis merupakan
kesatuan sosial yang dapat dibedakan dari kesatuan yang lain berdasaarkan
kebudayaan masing-masing. Etnis merujuk pada kelompok sosial dalam sistem
sosial atau kebudayaan yang mempunyai arti atau kedudukan tertentu karena
keturunan, adat, agama, bahasa, dan sebagainya. Menurut Merriam Webster etnis
adalah kelompok besar orang yang diklasifikasikan menurut ras, kebangsaan,
suku, agama, bahasa, atau asal budaya atau latar belakang yang sama. Etnis juga
mengacu pada identifikasi kelompok berdasarkan kekhasan (musik, seni, nilai,
gaya, sastra, makanan, ritual, dll) budaya yang dirasakn yang membuat
kelompok menjadi suatu masyarakat suku bangsa.
SUB BUDAYA RAS
Menurut Schifman & Kanuk (2008: 358) budaya adalah keseluruhan
kepercayaan, nilai – nilai, dan kebiasaan yang mempelajari yang membantu
mengarahkan perilaku konsumen para anggota masyarakat tertentu. Budaya
memperlengkapi orang dengan rasa identitas dan pengertian akan perilaku
yang dapat diterima di dalam masyarakat. Budaya merupakan karakter yang
penting dari suatu sosial yang membedakan dari kelompok kultur lainnya. Apa
yang dimakan seseorang, bagaiman mereka berpakaian, apa yang mereka
pikirkan dan rasakan, bahasa apa yang mereka bicarakan adalah dimensi dari
kultur (Setiadi, 2008 :334).
Dalam hal ini adanya budaya dapat mempengaruhi bagaimana individu
mengambil keputusan. Persepsi konsumen terhadap sesuatu termasuk
bagaimana cara berpikir, percaya, dan bertindak ditentukan oleh
lingkungan budaya sekitar konsumen itu berada serta kelompok yang
berhubungan dengan konsumen.
Kebudayaan mempengaruhi perilaku pembelian karena budaya
menyerap ke dalam kehidupan sehari-hari. Budaya menetapkan apa yang
kita dengar dan makan, dimana kita tinggal dan kemana kita bepergian.
Budaya mempengaruhi bagaimana kita membeli dan menggunakan
produk dan kepuasan kita tehadap produk-produk tersebut. Konsumen
banyak mengambil keputusan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan
memahami beberapa bentuk budaya dari masyarakat.
SUB BUDAYA RELIJIUS
Budaya religius adalah sekumpulan nilai-nilai agama yang
melandasi perilaku, tradisi, kebiasaan keseharian, dan simbol-
simbol. Menurut Sugiono Wibowo, budaya religius merupakan
salah satu metode pendidikan nilai yang konprehensif, karena
dalam perwujudannya terdapat inkulnasi nilai, pemberian teladan
dan penyiapan generasi muda agar dapat mandiri dengan
mengajarkan dan mefasilitasi perbuatan-perbuatan keputusan
moral, serta bertanggungjawab dan ketrampilan hidup yang lain.
Budaya religius adalah sekumpulan nilai-nilai keagamaan atau
nilai-nilai religius yang melandasi perilaku seseorang dan sudah
menjadi kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari.
Budaya relijius bukan sekedar suasana relijius, namun budaya relijus merupakan suasana
relijius yang sudah menjadi kebiasaan-kebiasaan sehari-hari. Jadi budaya relijius harus
didasari dengan tumbuhnya kesadaran dalam diri setiap individu. Budaya Relijius di
masyarakat biasanya diajarkan melalui sekolah atau pendidikan-pendidikan formal seperti
SD, SMP, SMA dll, sehingga akan menjadi suatu tradisi. Jadi secara sadar maupun tidak sadar
masyarakat akan mengikuti tradisi yang telah tertanam tersebut. Budaya relijius diajarkan
bertujuan agar masyarakat mempunyai iman dan memberikan dorongan atau arah dalam
bertingkah laku dalam lingkungan masyarakat. Nilai-nilai relijius juga berperan dalam
memberi motivasi dan membimbing seseorang untuk melakukan perbuatan yang baik.

Masyarakat yang relijius memberikan ruang bagi aspek diluar materi sebagai dasar bagi
pengambilan keputusan dan dasar pertimbangan. Dalam masyarakat yang religius seperti
Indonesia, dimana mayoritas beragama Islam, pada umumnya mendasarkan perilaku aspek
halal dan haram. Mereka mempertimbangkan apakah benda-benda yang mereka konsumsi
dan proses konsumsinya itu bertentangan dengan aturan/syariat agama atau tidak. Karena
masyarakat muslim sangat menghindari yang namanya haram.
KELUARGA DAN SUB BUDAYA
BERDASARKAN USIA
a) Keluarga
Keluarga adalah unit terkecil dalam kehidupan sosial dan masyarakat yang
terdiri atas kepala keluarga, dan anggota keluarga yang terkumpul dan tinggal
disuatu tempat dibawah satu atap dan keadaan saling ketergantungan.
Keluarga merupakan tempat pertama untuk berbagi, belajar, dan mendapatkan
kasih sayang. Dalam perilaku kosnumen ada beberapa peran keluarga, yaitu:
• Peran memberikan ide atau gagasan yang menjadi pertimbangan dalam
memutuskan untuk membeli barang.
• Pemberian pendapat ketika hendak membeli suatu produk.
• Pengambilan keputusan.
• Sebagai sumber informasi terkait barang-barang atau jasa yang akan
digunakan.
• Sebagai konsumen dan pengguna.
b) Sub Budaya Berdasarkan Usia

Budaya berdasarkan usia yang berarti budaya juga ditentukan dengan usia. Budaya yang
dilakukan oleh orang yang sudah tua akan berbeda dengan yang dilakukan oleh remaja. Dan
terkadang dalam suatu sub budaya terdapat perintah-perintah dan larangan-larangn tersendiri
pada setiap usia. Contoh ketika anak berusia 7 bulan rata-rata orang tuanya akan mengadakan
hajatan. Dan ketika bayi wajib bagi orangtua meng aqiqah anakanya jika dirasa orangtua
mampu.
Kelompok usia juga dapat dianalisis sebagai sebuah sub budaya karena sering memiliki nilai
dan perilaku yang berbeda. Usia biasanya mempengaruhi tentang sub budaya seseorang. Sub
budaya dari segi usia juga mempengaruhi cara kita berperilaku, sopan santun dan beretika.
Usia dan tahap hidup, orang mengubah barang dan jasa apa yang akan mereka beli selama
masa hidupnya. Selera akan makanan, pakaian, perabot dan rekreasi sering kali berhubungan
dengan umur. Membeli juga dibentuk oleh usia dan tahap hidup berkeluarga. Contoh orang
yang lebih tua akan lebih sering menghabiskan waktunya untuk beribadah melihat tv dan
mengobrol dengan keluarga. Dibandingkan dengan berhura-hura membeli barang yang yang
diinginkan tapi tidak termasuk dalam kebutuhan.
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai