Anda di halaman 1dari 15

PENERAPAN TEORI MODEL “KATHRYN E.

BARNARD”
DALAM PRAKTIK KEPERAWATAN

Oleh :
Kelompok III
NIM 30901900100 - 30901900151

FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG SEMARANG

2021
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan nikmat serta hidayah-Nya
terutama nikmat kesempatan dan kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Penerapan Teori Model Kathryn E. Barnard dalam Praktik
Keperawatan.”

Makalah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas mata Kuliah
Keperawatan Anak dan juga dalam rangka memperdalam pemahaman tentang teori dan
konsep keperawatan, khususnnya teori dan konsep keperawatan menurut Kathryn E.
Barnard.
Penulis menyadari bahwa banyak terdapat kekurangan dalam penulisan makalah
ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang konstruktif dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Semarang, 2 Februari 2021

Tim Penulis

ii
DAFTAR ISI

Kata Pengantar ...............................................................................................................ii

Daftar Isi ............................................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................................1

1.1 Latar Belakang ...........................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan .......................................................................................................2

1.4 Manfaat Penulisan .....................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN ..................................................................................................4

2.1 Biografi Kathryn E. Barnard .....................................................................................4

2.2 Teori Kathryn E. Barnard ..........................................................................................5

2.3 Aplikasi Teori Kathryn E. Barnard ............................................................................6

2.4 Peran Praktik Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard .........................................8

2.5 Paradigma Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard..............................................9

2.5.1 Manusia......................................................................................................10

2.5.2 Lingkungan ................................................................................................10

2.5.3 Kesehatan ...................................................................................................10

2.5.4 Keperawatan ..............................................................................................10

BAB III KESIMPULAN ..................................................................................................11

Daftar Pustaka ..................................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Keperawatan merupakan profesi yang difokuskan pada perawatan individu,


keluarga dan komunitas dalam mencapai proses merawat dan menyembuhkan kesehatan
yang optimal, dimana perawat sebagai provider dan masyarakat sebagai konsumen
pelayanan kesehatan.

Profesi keperawatan adalah profesi yang unik dan kompleks.    Dalam


melaksanakan praktiknya, perawat harus mengacu pada model konsep dan teori
keperawatan yang sudah dimunculkan. Konsep adalah suatu ide di mana terdapat suatu
kesan yang abstrak yang dapat diorganisir dengan simbol-simbol yang nyata, sedangkan
konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau
model keperawatan. Yang dimaksud teori keperawatan adalah usaha-usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan. Teori keperawatan
digunakan sebagai dasar dalam menyusun suatu model konsep dalam keperawatan, dan
model konsep keperawatan digunakan dalam menentukan model praktik keperawatan

Ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu lain mengingat ilmu


keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu berubah menurut tuntutan zaman.
Merupakan tugas penting yang dihadapi profesi keperawatan dalam
memperkembangkan sebuah teori. Seiring dengan perkembangan zaman, teori
keperawatan telah banyak dikembangkan dalam upaya untuk menggambarkan
fenomena yang dialami dalam disiplin keperawatan. Kritik teori adalah suatu proses
dimana teori-teori ini dapat dievaluasi untuk menentukan signifikansi dan kontribusi
mereka terhadap pengetahuan bagi profesi keperawatan. Oleh karena itu, tujuan
pembuatan makalah ini agar pembaca mengetahui secara rinci tentang penerapan teori
model menurut Kathryn E. Barnard dalam praktik keperawatan dan menginformasikan

1
kontribusi pemikiran Kathryn E. Barnard dan andilnya dalam perkembangan
keperawatan.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan uraian di atas maka rumusan masalahnya adalah sebagai berikut:

1. Bagaimana biografi Kathryn E. Barnard?


2. Bagaimana teori Kathryn E. Barnard?
3. Bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard?
4. Bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn E. Barnard?
5. Bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn E. Barnard?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui bagaimana biografi Kathryn E. Barnard.


2. Untuk mengetahui bagaimana teori Kathryn E. Barnard.
3. Untuk mengetahui bagaimana aplikasi teori Kathryn E. Barnard.
4. Untuk mengetahui bagaimana peran praktik keperawatan menurut Kathryn E.
Barnard.
5. Untuk mengetahui bagaimana paradigma keperawatan menurut Kathryn E.
Barnard.

1.4 Manfaat Penulisan


Adapun maanfaat dari penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memberikan informasi tentang biografi Kathryn E. Barnard.


2. Untuk memberikan informasi tentang teori Kathryn E. Barnard.

2
3. Untuk memberikan informasi tentang aplikasi teori Kathryn E. Barnard.
4. Untuk memberikan informasi tentang peran praktik keperawatan menurut
Kathryn E. Barnard.
5. Untuk memberikan informasi tentang paradigma keperawatan menurut Kathryn
E. Barnard.

3
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Biografi Kathryn E. Barnard

Kathryn E Barnard lahir Omaha, Nebraska pada tanggal 16 April 1938.  Beliau
memperoleh pendidikan di Universitas Nebraska. Menurut Baker et al. (1994), setelah
Barnard lulus dari University of Nebraska, ia bekerja sebagai asisten instruktur di
keperawatan anak. Ketika dia selesai gelar Master-nya di Boston University, ia
dipekerjakan sebagai instruktur untuk University of Washington di keperawatan ibu-
anak. Di sini, ia meraih gelar doktor dalam ekologi perkembangan anak usia dini dan
menjadi profesor keperawatan orangtua-anak di University of Washington. Dr Barnard
berpartisipasi dalam proyek-proyek pelatihan banyak di bidang pengembangan masa
kanak-kanak. Dia juga mengarahkan studi penelitian yang mengarah pada pembentukan
Nursing Child Assessment Project (NCAP), yang merupakan dasar dari Model PCI.

4
2.2. Teori Kathryn E. Barnard

Dr. Barnard PCI (Parent Child Interaction) Model mendalilkan bahwa hubungan
interaktif antara orang tua dan anak secara langsung mempengaruhi pertumbuhan dan
perkembangan kognitif. Selain itu, kualitas interaksi ini dapat diukur untuk keberhasilan
mereka dan informasi ini digunakan untuk mengidentifikasi berisiko keluarga (PCI,
2007). Menurut model ini, orang tua dan anak terus tanggung jawab untuk menetapkan
"komunikasi isyarat," atau akurat mengirim dan menerima isyarat dalam lingkungan
mereka (The Barnard Model, 2007). Interpretasi yang sesuai dan tepat waktu respon
oleh kedua belah pihak merupakan komponen penting dari dialog (Huber, 1991).

Barnard juga mengidentifikasi faktor-faktor tertentu di lingkungan yang


memiliki dampak yang signifikan terhadap pembentukan hubungan yang diinginkan
(Illman, 1996). Untuk mendukung teori dan mengidentifikasi beresiko keluarga, Dr.
Barnard dirancang skala penilaian yang dikenal sebagai Nursing Child Assessment
Feeding Scale (NCAFS) dan Nursing Child Assessment Teaching Scale (NCATS),
untuk mengukur perilaku antara orangtua dan anak akurat (Huber, 1991). Skala ini telah
diuji dan ditemukan diandalkan untuk digunakan baik sebagai langkah penilaian dan
hasil untuk kelompok berisiko termasuk rendah bayi sosial-ekonomi, prematur, dan bayi
dari ibu remaja (Huber, 1991).

Menurut Baker et al. (1994), Model Barnard juga dapat diterapkan di banyak
disiplin ilmu lain yang mengamati hubungan orangtua anak. Selain adaptasi mereka,
kekuatan tambahan skala penilaian Barnard adalah waktu singkat administrasi,
kemudahan penggunaan, dan kemampuan mereka untuk dilakukan di sekitar aktivitas
normal anak makan dan atau bermain tanpa memerlukan gangguan pola harian nya
(Huber, 1991). Keumuman Model Dr Barnard, awalnya dirancang untuk mengatasi
tahun pertama kehidupan seorang anak, sejak burgeoned untuk menyertakan penilaian
anak-anak sampai usia tiga tahun (Masters, 2012).

5
2.3 Aplikasi Teori Kathryn E. Barnard

Teori keperawatan Barnard berfokus pada interaksi antara ibu-bayi dan


lingkungannya. Menurut teori ini, karakteristik individu dipengaruhi oleh sistem ibu-
bayi yang terjadi dan perilaku adaptifnya memodifikasi karakteristik tersebut untuk
menemukan kebutuhan-kebutuhan sistem yang ada. Teori Barnard dikembangkan dari
psikologi dan perkembangan manusia. Teori ini didasarkan skala perkembangan untuk
mengukur efek pemberian makan, pendidikan kesehatan dan lingkungannya ( Tomey &
Alligood, 2006).

Model keperawatan Barnard pada awalnya dikembangkan untuk bayi/infant, dan


selanjutnya berkembang menjadi teori interaksi pengkajian pada anak. Model ini
difokuskan pada pengembangan perangkat atau suatu format pengkajian untuk
mengevaluasi kesehatan anak, perkembangan dan pertumbuhannya dengan melihat
hubungan orangtua- anak sebagai suatu interaksi. Karakteristik orang tua dan anak
dimodifikasi sedemikian rupa sesuai dengan kebutuhan sistem. Barnard menekankan
modifikasi sebagai perilaku adaptif (Tomey & Alligood, 19980).

Perilaku adaptif tersebut meliputi :

a. Infant clarity of cues (kejelasan isyarat bayi)


Untuk berpartisipasi dalam suatu hubungan yang seimbang, bayi harus
memberikan isyarat kepada caregiver. Isyarat yang diberikan dapat
mempermudah atau mempersulit orang tua untuk memahami isyarat tersebut dan
membuat modifikasi yang tepat sesuai perilaku tersebut. Bayi memberikan
beberapa isyarat seperti rewel, tidur, cari perhatian, rasa lapar dan rasa kenyang
dan perubahan aktivitas tubuh.
b. Infant responiviness to caregiver (respon bayi terhadap pengasuh)
Bukan hanya bayi harus memberikan isyarat sehingga bayi dapat memodifikasi
kembali perilakunya. Secara jelas, jika bayi tidakberespon terhadap isyarat dari
caregiver, adaptasi tidak mungkin terjadi

6
c. Parent sensitivity to the child’s cues (rasa sensitif orang tua terhadap isyarat
bayi)
Orang tua, seperti halnya bayi, harus mampu memahami isyarat yang diberikan
bayi sehingga mereka memodifikasi perilakunya dengan tepat. Orang tua yang
memiliki masalah dalam aspek kehidupannya seperti : masalah pekerjaan dan
keuangan, masalah emosional atau stress dalam pernikahan, dapat menjadi tidak
sensitive terhadap isyarat bayi. Jika stress dapat diatasi oleh orang tua, orang tua
dapat memahami isyarat bayinya.
d. Parent’s ability to alleviate the infant’s distress (kemampuan orang tua
mengurangi distress pada bayi)
Beberapa isyarat yang diberikan bayi membantu orang tua. Efektifitas orang tua
dalam mengurangi distress bayi bergantung pada beberapa hal, yaitu :
1. Orang tua harus mengenali bahwa distress sedang terjadi,
2. Harus mengetahui tindakan yang tepat untuk mengurangi distress.
3. Dan akhirnya orang tua harus mampu melaksanakan tindakan sesuai
pengetahuannya.
e. Parent’s social and emotional growth fostering activities (orang tua membantu
pertumbuhan social dan emosional)
Kemampuan untuk membantu aktivitas pertumbuhan social emosional
bergantung kamampuan orang tua untuk beradaptasi secara luas. Orang tua
harus mampu bermain dengan mesra dengan anak, menggunakan interaksi social
saat member makan, member pujian atas perilaku anak. Orang tua harus
menyadari tingkat perkembangan anak dan mampu mengatur perilaku yang
sesuai. Hal ini tergantung pada kemampuan orang tua dalam menerapkan
pengetahuan dan keahliannya.

f. Parent’s cognitive growth fostering activities (orang tua membantu


perkembangan kognitif)
Pertumbuhan kognitif difasilitasi dengan pemberian stimulasi sesuai tingkat
pemahaman anak. Untuk melaksanakannya orang tua harus memiliki

7
pemahaman tentang kemampuan anakny dan orang tua harus memiliki energy
untuk menerapkan keahliannya.

Model Barnard tersebut selanjutnya berkembang menjadi dasar teori


interaksi pengkajian kesehatan anak (Child Health Assesment Interaction
Theory). Konsep utama/asumsi dari teori ini adalah: anak (child), ibu atau
pengasuh (mother/caregiver), dan lingkungan (environment) ( Tomey &
Alligood, 1998) :

1. Anak (Child)
Barnard menggambarkan anak dengan karakteristik berikut : perilaku bayi baru
lahir, pola makan dan tidur, tampilan fisik, temperamen dan kemampuan anak
beradaptasi terhadap lingkungan dan petugas kesehatan.
2. Ibu/ pengasuh (Mother/ care giver)
Karakteristik ibu yang digambarkan Barnard meliputi: aspek psikososial,
perhatian terhadap anak, kesehatan ibu sendiri, pengalaman ibu yang mengubah
kehidupannya, harapan ibu terhadap anaknya, dan yang paling penting adalah
pola hubungan orang tua- anak dan kemampuan adaptasinya.
3. Lingkungan (Environment)
Karakteristik lingkungan aspek lingkungan fisik dan keluarga, keterlibatan ayah,
dan derajat hubungan orang tua untuk menghormati anaknya.

2.4 Peran Praktik Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard


 Peran praktik keperawatan sebagai manajer yang sesuai dengan teori Kathryn E.
Barnard
Sebagai manajer, perawat mengkoordinasikan dan mendelegasikan
tanggung jawab asuhan dan mengawasi tenaga kesehatan lainnya ketika
memberikan perawatan pada anak. Misalnya pada saat bayi hospitalisasi,
perawat mengkoordinasi aktivitas anggota tim kesehatan lainnya, misalnya ahli

8
gizi anak dan ahli terapi fisik saat mengatur kelompok yang memberikan
perawatan pada klien.
 Peran praktik keperawatan dalam berkolaborasi yang sesuai dengan teori
Kathryn E. Barnard:
Selain berkolaborasi atau bekerja sama dengan tim medis lainnya untuk
memberikan perawatan, perawat harus berkolaborasi dengan ibu dari anak
tersebut, agar tumbuh kembang anak berjalan dengan baik. Salah satu caranya
adalah, dengan memberikan dukungan untuk meningkatkan sensitivitas ibu dan
respon terhadap isyarat bayinya agar interaksi orangtua-anak berjalan lancar
dengan melakukan kolaborasi antar perawat dengan sang ibu.

Sehat sakit:

a. Bayi dikatakan sehat jika semua kebutuhannya dapat terpenuhi, baik kebutuhan
biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Ibu sebagai orang terdekat bagi bayi,
maka ibu memiliki tanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Tugas perawat adalah memberikan informasi, memberikan dukungan, dan juga
membantu ibu dalam memberikan kebutuhan bayi karena perawat juga
mempunyai tugas untuk memberikan asuhan keperawatan secara holistic atau
menyeluruh.
b. Bayi dikatakan sakit jika kebutuhannya tidak terpenuhi dan menyebabkan
rentang sehatnya bergeser menuju rentang sakit. Untuk dapat memulihkannya
lagi, maka kebutuhan bayi harus terpenuhi, disinilah sensitivitas ibu harus
ditingkatkan agar dapat mengenali dan meringankan penderitaan bayi. Bukan
hanya ibu, namun perawat juga harus selalu membantu untuk memulihkan
kesehatan bayi dengan memberikan perawatan agar bayi kembali sehat.

2.5 Paradigma Keperawatan menurut Kathryn E. Barnard

Paradigma keperawatan menurut Konsep Model Parent Child Interaction


(Tomey & Alligood, 2002), yaitu :

9
2.5.1 Manusia

Barnard menjelaskan manusia atau human being dihubungkan pada kemampuan


dalam adaptasi melalui pendengaran, penglihatan dan stimulasi taktil dari
lingkungan.

2.5.2 Lingkungan

Barnard menjelaskan bahwa dalam tahun pertama kehidupan, lingkungan


termasuk seluruh pengalaman yang dihadapi oleh anak sangat mempengaruhi
kehidupan anak, baik berupa objek, tempat, suara, visual, sensasi taktil bahkan
orang- orang sekitar, yang disebut hidup dan mati.

2.5.3 Sehat

Barnard menggambarkan keluarga sebagai unit dasar perawatan. Dalam nursing


child assessment satellite training study ia menyatakan bahwa perawatan kesehatan
bertujuan untuk pencegahan primer.

2.5.4 Keperawatan

Barnard mendefinisikan keperawatan sebagai "diagnosis dan pengobatan


tanggapan manusia terhadap masalah kesehatan" (Fine, 2002).

10
BAB III
KESIMPULAN

Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat disimpulkan bahwa interaksi antara


orang tua dan anak sangat mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak baik
secara biologis, psikologis, sosial, dan spiritual. Perawat juga berperan dalam membantu
orang tua dalam membangun interaksi yang baik dengan anaknya.

11
DAFTAR PUSTAKA

Baker, JK, Borchers, DA, Cochran, D., Kaltofen, KG, Orcutt, N., Peacock, JA, &
Yeager, LA (1994). Model interaksi orangtua-anak. Di AM Tomey, teoris
Keperawatan dan Pekerjaan mereka (3rd ed., Pp. 406-422). St Louis, MO: Mosby
Yearbook, Inc.

Barnard Model. 2007. Diperoleh dari http://www.ncast.org/BarnardModel.

Huber, CJ. 1991. Mendokumentasikan kualitas interaksi orangtua-anak. Penggunaan


NCAST Timbangan Bayi dan Anak Muda, 4 (2), 63-75.

Illman, DL (1996, November) 1979:. Interaksi orangtua-anak Diperoleh dari


Pathbreakers:. Sebuah Century of Excellence dalam Sains dan Teknologi di
University of Washington:
http://www.washington.edu/research/pathbreakers/1979a. html.

Skala interaksi orangtua-anak (PCI) makan dan mengajar. 2007. Retreived dari
http://www.ncast.org/index.cfm?category=2

Saidah, Qori’ila. 2010. Identifikasi Pengaruh Perawatn Metode Kangguru terhadap Ibu
dan Status Bangun Tidur BBLR di Rumah Sakit di Surabaya. Tesis. Program
Pascasarjana UI. Depok.

12

Anda mungkin juga menyukai