Anda di halaman 1dari 66

ASUHAN KEPERAWATAN

BAYI BARU LAHIR NORMAL


Apriliani Yulianti W/ 2019
BAYI

PERUBAHAN FISIOLOGIS SELAMA 2 JAM


DAN HARI PERTAMA SETELAH LAHIR
FOKUS PERAWATAN

1. FOKUS UTAMA: perawatan yang diberikan pada 2


jam pertama merupakan bagian perawatan yang
diberikan pada orang tua dan bayi baru lahir

2. Cakupan:
a. Kebutuhan nutrisi bayi
b. Interaksi orang tua dan bayi
PENGKAJIAN

PADA SAAT LAHIR

NILAI APGAR
PEMERIKSAAN FISIK SINGKAT

Inisiasi Menyusu Dini


(IMD)
2 JAM PERTAMA SETELAH LAHIR

Pengkajian Usia Gestasi


(2-8 JAM)

Pengkajian fisik lebih lengkap


diselesaikan dalam 24 jam
NILAI APGAR

1. Mengetahui perlu tidaknya resusitasi dilakukan


dengan cepat
2. Berdasarkan kondisi fisiologis BBL
a. Denyut jantung: auskultasi dengan stetoskop
b. Pernapasan: pengamatan gerakan dinding dada
c. Tonus otot: derajat fleksi dan gerakan
ekstremitas
d. Iritabilitas reflek: respon pada tepukan halus di
telapak kaki dan warna (pucat, sianotik, merah
muda)
1. Rentang nilai 0, 1, 2
2. Evaluasi dilakukan pada menit pertama dan kelima
setelah BBL
3. Interpretasi:
a. Nilai 0-3: distress berat
b. Nilai 4-6: kesulitan moderat
c. Nilai 7-10: bayi tidak mengalami kesulitan untuk
menyesuaikan diri dengan kehidupan di luar
rahim
Tabel. 1 Nilai APGAR

Nilai
Tanda
0 1 2
Denyut jantung Tidak ada Lambat (<100) Lebih dari 100
Pernapasan Tidak ada Lambat, menangis Menangis dengan
lemah baik

Tonus otot Lemah Ekstremitas sedikit Fleksi dengan baik


fleksi

Refleks Tidak ada respon Menyeringai Menangis


(grimace)
Warna Biru, pucat Tubuh merah Merah muda
muda, ekstremitas seluruhnya
biru
NILAI APGAR

TIDAK DAPAT DIGUNAKAN


UNTUK MEMPERKIRAKAN
GANGGUAN NEUROLOGIS
PADA MASA YANG AKAN
DATANG
PEMERIKSAAN FISIK SINGKAT

 Eksternal
a) Warna, bercak warna (staining);
b) Pengelupasan atau dismaturitas; panjang kuku dan
lipatan pada telapak kaki, periksa adanya jaringan
payudara; periksa patensi hidung dengan menutup
salah satu lubang hidung dan mengobservasi
pernapasan serta warna kulit;
c) Perhatikan adanya mekonium pada tali pusat, kulit,
kuku, atau cairan amnion (adanya bercak mekonium
menunjukkan hipoksia janin); (bau yang menyengat
dapat menunjukkan infeksi di dalam rahim)
 Dada
a) Palpasi untuk mencari lokasi denyutan yang paling
kuat
b) Auskultasi untuk menghitung jumlah denyut
jantung , mengetahui kualitas denyut jantung , dan
mendeteksi adanya murmur
c) Perhatikan karakteristik pernapasan dan adanya
rales atau ronki
d) Perhatikan bunyi napas pada setiap sisi dada
dengan meletakkan stetoskop pada setiap aksila
 Abdomen
a) Verifikasi adanya abdomen yang berbentuk, seperti kubah,
dan tidak adanya anomali
b) Perhatikan jumlah pembuluh darah pada tali pusat
 Neurologis
a) Periksa tonus otot dan reaksi refleks
b) Palpasi fontanel anterior untuk memeriksa adanya massa
atau tonjolan
c) Perhatikan keberadaan dan ukuran fontanel serta sutura
kepala dengan palpasi
 Observasi lain; perhatikan malformasi struktur yang jelas
dan langsung terlihat pada saat bayi lahir
INISIASI MENYUSU DINI (IMD)
(Early Initiation of Breastfeeding)
(Marshall Klaus: Mother and Infant: Early Emotional Ties Pediatrics 1998)

PROSES MENYUSUI DIMULAI SECEPATNYA


dengan cara
segera setelah lahir
Bayi ditengkurapkan di dada ibu sehingga KULIT IBU
MELEKAT PADA KULIT BAYI; MINIMAL 1 JAM
atau sampai menyusu awal selesai

PP no 33 thn 2012
Pasal 9 & Pasal 33 huruf d
PP No 33 thn 2012
Pasal 9
IMD

1. TENAGA KESEHATAN dan PENYELENGGARA


FASILITAS KESEHATAN wajib melakukan
INISIASI MENYUSU DINI terhadap bayi yang
baru lahir kepada ibunya paling singkat selama 1
jam

2. IMD pada ayat (1) dilakukan dengan cara


meletakkan bayi secara tengkurap di dada atau
perut ibu sehingga KULIT BAYI MELEKAT PADA
KULIT IBU
PP No 33 thn 2012

Pasal 33huruf d
TEMPAT KERJA & SARANA UMUM

Penyelenggara tempat sarana umum berupa Fasilitas


Pelayanan Kesehatan harus mendukung
keberhasilan program ASI eksklusif dengan
berpedoman pada 10 langkah Menuju Keberhasilan
Menyusui sebagai berikut:

(d) Membantu ibu MENYUSUI DINI


Kemampuan kulit ibu menyesuaikan suhunya dengan
suhu yang dibutuhkan bayi
(thermoregulator-thermosynchrony)

Bayi pada usia beberapa menit dapat merayap ke arah


payudara dan menyusu sendiri
(Fransons A. Arc Dis Child Fetal Neonatal Ed 90; 2005)
MENUNDA MEMULAI MENYUSUI MENINGKATKAN
KEMATIAN BAYI

10.947 BAYI LAHIR ANTARA Juli 2003 dan Juni


2004 dan disusui

Memberi kesempatan bayi menyusu segera setelah


lahir dapat menurunkan 22% mortalitas bayi

Bila pada 24 jam menurunkan 16% mortalitas bayi

Kemungkinan kematian meningkat secara bermakna


setiap hari permulaan menyusu ditangguhkan
INDIKASI IMD

IBU DAN BAYI


DALAM
KEADAAN STABIL
KEUNTUNGAN KONTAK DINI KULIT IBU DAN BAYI YANG
SEHAT

Review 30 penelitian (1925 ibu-bayi)


Refleks kehidupan bayi dan ibu
Mempertahankan kehangatan bayi
Lebih berhasil dan lebih lama menyusui
Detak jantung dan pernapasan lebih cepat dan stabil
Lebih jarang dan lebih sebentar menangis
Kasih sayang dan bonding ibu-bayi-ayah lebih baik

(Moore ER, Anderson GC, Bergman N)


The Cochrane Collaboration 2009
Setelah IMD:

1. Mengukur Tanda-tanda Vital (TTV)


2. Mengukur Berat Badan (BB), Panjang Badan (PB),
Lingkar Kepala (LK), Lingkar Dada (LD)
3. Salep mata tetrasiklin atau eritomisin 5 mg/g satu
kali olesan pada setiap mata
4. Vitamin K 1 mg, Intramuskular (IM)
5. Imunisasi Hb-0 (setelah 2 jam)
PP No 33 thn 2012

Pasal 10
RAWAT GABUNG

TENAGA KESEHATAN dan PENYELENGGARA FASILITAS


PELAYANAN KESEHATAN wajib menempatkan ibu dan
bayi dalam 1 ruangan atau RAWAT GABUNG kecuali atas
indikasi medis yang ditetapkan dokter
PENGKAJIAN USIA GESTASI

1. Menentukan usia gestasi BBL


2. Skala pengkajian Dubowitz
3. Tanda fisik eksternal dan neuromuskular
4. Skala 0-5
5. Nilai kematangan 26-44 minggu
Pengkajian Berkelanjutan

Pengkajian
Fisik

Pengkajian
Refleks
Weighing a newborn
Measuring head circumference
Measuring chest circumference
The nurse extends the newborn’s leg and
marks the pad at the heel
The nurse measures from the newborn’s head to the heel mark
Molding in a newborn’s head
Caput succedaneum involves the collection of serous fluid and often
crosses the suture line
Cephalhematoma involves the collection of blood and does not cross
the suture line
Newborn genitalia Male genitalia. Note the
darkened color of the scrotum
Female genitalia
Assessing the newborn’s
vital signs. Assessing the apical pulse
Palpating the femoral pulse
Palpating the brachial pulse
Common skin
variations. Stork bite
Milia
Mongolian spots
Erythema toxicum
Nevus flammeus (port-wine stain)
Strawberry hemangioma
Reflex Reflex Reflex Appearance
Appearance Appearance Disappearance
Disappearance Disappearance
Blinking Newborn Persists into adulthood
Moro Newborn 3–6 mo
Grasp Newborn 3–4 mo
Stepping Birth 1–2 mo
Tonic neck Newborn 3–4 mo
Sneeze Newborn Persists into adulthood
Rooting Birth 4–6 mo
Gag reflex Newborn Persists into adulthood
Cough reflex Newborn Persists into adulthood
Babinski sign Newborn 12 mo
Sucking Reflex
Moro Reflex (continued)
Stepping Reflex
Tonic Neck Reflex
Rooting Reflex
Babinski Reflex (continued)
Palmar Grasp
Plantar Grasp
Administering Prescribed Medications

The nurse checks the newborn’s identification band


against the mother’s.
Program Penerimaan Rutin

TTV diukur saat pertama kali klien diterima di RS dan


setiap 30 menit selama satu jam pertama, kemudian setiap
1 jam seterusnya setiap 8 jam

Berat, panjang, lingkar kepala dan dada saat bayi diterima


serta berat harian

Salep mata tetrasiklin atau eritromisin 5 mg/g satu kali


olesan pada setiap mata (ou)

Vitamin K 1 mg IM
Hematokrit dengan menusukkan jarum hangat pada
tumit pada saat bayi berusia 3-8jam, hubungi dokter
jika nilai Ht <44 atau >72
Periksa glukosa darah (dekstrostik), beri tahu dokter
jika hasilnya <40 mg/dl tawarkan D5W per oral (po)
Tempatkan pada ruang rawat gabung
BBL diskrining untuk memeriksa fenil ketonuria
(PKU), tiroksin (T4), dan galaktosemia pada hari
kepulangan
The nurse administers vitamin K IM to the
newborn
The nurse administers eye prophylaxis
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat pengkajian

The initial newborn assessment is completed in the


birthing area to determine whether the newborn is
stable enough to stay with the parents or whether
resuscitation or immediate interventions are
necessary. A second assessment is done within the
first 2 to 4 hours, when the newborn is admitted to
the nursery. A third assessment is completed before
discharge. The purpose of these assessments is to
determine whether the baby is normal, to provide
information to the parents, and to identify apparent
physical abnormalities (Arenson & Drake, 2007).
During the initial newborn assessment, look for signs that might indicate a
problem, including:
Nasal flaring
Chest retractions
Grunting on exhalation
Labored breathing
Generalized cyanosis
Abnormal breath sounds: rhonchi, crackles (rales), wheezing, stridor
Abnormal respiratory rates (tachypnea, more than
60 breaths/minute; bradypnea, less than 25 breaths/minute)
Flaccid body posture
Abnormal heart rates (tachycardia, more than 160 bpm;bradycardia, less than
100 bpm)
Abnormal newborn size: small or large for gestational age
DIAGNOSA KEPERAWATAN

PADA BBL

1. Ketidakefektifan pola napas b.d obstruksi jalan


napas
2. Gangguan pertukaran gas b.d hipotermia
3. Ketidakefektifan termoregulasi b.d kehilangan
panas ke lingkungan
4. Risiko infeksi b.d faktor-faktor lingkungan
PADA ORANG TUA

1. Ketidakefektifan koping keluarga b.d pengetahuan


tentang kapabilitas sosial BBL, kebutuhan
depedensi BBL, karakteristik biologis BBL
2. Rendah diri situasional b.d salah interpretasi
terhadap respons BBL
NOC & NIC

DISESUAIKAN DENGAN DX KEPERAWATAN DAN


PERAWAT
HASIL AKHIR YANG DIHARAPKAN

BAYI

MENGALAMI TRANSISI DARI KEHIDUPAN INTRAUTERIN


KE EKSTRAUTERIN

MEMPERTAHANKAN POLA PERNAPASAN YANG EFEKTIF

MEMPERTAHANKAN TERMOREGULASI YANG EFEKTIF

BEBAS INFEKSI
ORANG TUA

PERAWATAN BAYI
KARAKTERISTIK BAYI
INTERAKSI KELUARGA SEHAT
PENINGKATAN HUBUNGAN
PENGINTEGRASIAN DALAM KELUARGA
You can send a
more powerful
message with your
actions and
behavior than
with words alone.

Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai