Anda di halaman 1dari 26

Kesehatan

Reproduksi
Remaja
Ns. Hernandia Distinarista, M.Kep
Organ
reproduksi
perempuan
Organ
reproduksi pria
WHO

Remaja • 10-19 tahun

Menteri Kesehatan RI

• 10-18 tahun

Badan Kependudukan & Keluarga


Berencana (BKKBN)
• 10-24 tahun dan belum menikah
Proporsi terbesar berpacaran pertama
Situasi kali pada usia 15-17 tahun
kesehatan Sebanyak 33,3% remaja perempuan &
reproduksi 34,5% remaja laki-laki berpacaran
remaja sebelum usia 15 tahun.
(15-24 tahun)
Usia remaja belum memiliki life skills
y a n g m e m a d a i s e h i n g g a b e r e s i ko
memiliki perilaku pacaran tidak sehat
(seks pra nikah)
Judul Bagan
16

14

Seks pra nikah pada


12

remaja tahun 2007 & 10

2012 8

0
laki-laki Perempuan Laki-laki Perempuan

Series 1 Series 2
Alasan Penasaran/ ingin tahu (57,5% pria)

hubungan
seksual Terjadi begitu saja (38% perempuan)

pranikah Dipaksa oleh pasangan (12,6%


perempuan)
Kesehatan K o n d i s i s e h a t b a i k f i s i k ,
Reproduksi? psikologis maupun social.
B e b a s d a r i p e n y a k i t a t a u
kecacatan yang berhubungan
dengan system, fungsi, dan
proses pada organ reproduksi
Etika
pergaulan
 Islam telah mengatur etika pergaulan remaja terhadap
batasan-batasan yang dilandasi nilai-nilai agama
 Oleh karena itu perlu diperhatikan dan dilaksanakan
oleh remaja
 Menutup aurat, islam mewajibkan perempuan untuk
menutup aurat demi menjaga kehormatan diri dan
kebersihan hati
Bagaimana  Menjauhi zina Allah berfirman dalam surat Al-Isra ayat
seharusnya 32 “Dan janganlah kamu mendekati zina itu adalah
suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan buruk”
etika
 Gaul sehat anti maksiat
pergaulan
 Stop bullying
dalam islam?
Perkembangan pengetahuan
Pengetahuan
& sikap
remaja Akses informasi terkait kespro bersifat

terhadap
negative / positif

kesehatan Perlu pendampingan nakes, guru, orangtua


reproduksi terkait pengetahuan kespro. Sehingga tdk
terjadi sex pra nikah, kehamilan tdk
diinginkan, aborsi, menikah usia dini
 Menyiram dan membasuh dari depan
kebelakang setelah BAK
 Menggunakan air mengalir atau air hangat
 Tidak menggunakan sabun antiseptic yang
bersifat basa
Perawatan
 Mengeringkan daerah organ reproduksi
kebersihan diri dengan tissue atau handuk
 Menghindari menggunakan semprotan parfum, lotion,
bedak, sabun antiseptic, dan tissue toilet berparfum
 memendekkan rambut kemaluan dengan menyisakan
kurang lebih 1 cm pada genitalia eksterna
menggunakan gunting, mengganti celana dalam setiap
selesai BAB / BAK, atau minimal 3-4 x/hari. Tidak
dianjurkan menggunakan panty liner pada saat tidak
haid
 Menggunakan celana dalam berbahan katun yang
tidak terlalu ketat
 Mengganti pembalut 4x/hari dengan batas
penggunaan max 5-6 jam, saat haid disesuaikan dgn
volume aliran darah haid dan dianjurkan untuk
menggunakan pembalut dengan bahan kain
 Didalam vagina sebenarnya bukan tempat steril
 Flora normal vagina membantu menjaga keasaman vagina pd
keadaan optimal
Akibat  pH vagina seharusnya antara 3,4 – 5,5, flora normal ini bisa
pemakaian terganggu, misal karena pemakaian anti septik untuk vagina
sabun  Apabila keasaman di vagina berubah maka kuman akan
tumbuh Infeksi keputihan yang berbau, gatal dan
kewanitaan tidak nyaman
 Membersihkan vagina terbaik: menggunakan air bersih;
membasuh dari depan ke belakang; apabila mau menggunakan
sabun, gunakan sabun bayi yang biasanya ber – pH netral
 “Fitrah ada 5: khitan, mencukur bulu kemaluan, memendekkan
kumis, potong kuku, dan mencabut bulu kemaluan.” (HR.
Bukhari 5891 dan Muslim 257).
 Riwayat dari Muslim dan Anas bin Malik ra:
 “Kami diberi waktu dalam memendekkan kumis, mencukur kuku,
mencabut bulu ketiak dan mencukur bulu kemaluan agar tidak
Islam disiplin dibiarkan lebih dari empat puluh malam.”
ilmu  Dan jika Manusia mengetahuinya, hendaknya mengikuti
sunah Rasulullah tersebut, karena hal ini lebih baik baginya,
seperti firman Allah SWT:
 “Demikianlah (perintah Allah). Dan barangsiapa mengagungkan
apa-apa yang terhormat di sisi Allah maka itu adalah lebih baik
baginya di sisi Tuhannya.” QS. Al-Hajj: 30.
 Menghindari hubungan sex secara dini
 Menghindari zina
 Bertanya atau periksa adanya gejala (rabas penis, lesi disuria) yang
dimiliki pasangan sex, hindari hubungan sex sebelum menikah,
gunakan kondom apabila ada gejala IMS
Perilaku sex  Menghindari hubungan sex melalui mulut – vagina jika terdapat
luka pada daerah kewanitaan atau mulut pada kedua pasangan
yang sehat
 M e n g h i n d a r i h u b u n g a n s e x me l a l u i a n u s – v a g i n a a t a u
menggunakan kondom.
 Seng (zinc) : bayam, labu
 Selenium: telur, oat, jamur, ayam, salmon,
tuna
 Asam folat: Sayur-sayuran hijau seperti bayam,
asparagus, brokoli, kubis, sawi hijau, lobak
Nutrient you hijau, dan selada. Buah-buahan seperti alpukat,
need for buah bit, jus jeruk, jus tomat, pepaya, pisang,
melon jingga
healthy sperm
 Asam amino: telur, daging, ayam
 DHA Omega 3 : salmon, tuna
 Antioksidan : Vit A, C papaya, labu
 likopen (tomat, apel merah, cerry, strawberry)
 Penelitian pada 11 pasangan yang suaminya menderita
oligosperma (kadar sperma rendah) dan kadar zinc spermanya
juga rendah diberi mineral zinc dalam jumlah tertentu setelah
6 bulan perlakuan jumlah sperma mereka meningkat, 3
pasangan istrinya hamil
 Di Firlandia, dilakukan penelitian berupa zinc dalam jumlah
Bukti peranan tertentu terhadap 10 pasangan yang suaminya mengalami
oligosperma. Hasil setelah diberi perlakuan menunjukkan
zinc jumlah sperma dan kadar testosteran meningkat
 Di New York sebanyak 20 pasangan yang suaminya di duga
mandul (infertile) diketahui kadar zinc spermanya rendah dan
daya gerak (motilitas) spermanya lambat. Diberi suplemen
zinc dengan kadar tertentu, ternyata setelah 2 bulan perlakuan
hasilnya positif: motilitas sperma meningkat dan tiga
pasangan di antaranya istrinya berhasil hamil.
 Ketika haid remaja mengalami penurunan nafsu
makan akibat hormone estrogen.
 Karbohidrat merupakan sumber peningkatan asupan
energy selama fase luteal, pendapat lain
menyampaikan bahwa konsumsi softdrink yang
mengandung gula cenderung meningkat selama fase
luteal.
 Dengan demikian maka selama fase luteal terjadi
peningkatan asupan makanan / energy. Akan tetapi,
remaja cenderung mengonsumsi fast food yang kurang
akan zat-zat gizi yang secara tdk langsung akan
Karbohidrat menyebabkan tubuh kekurangan zat gizi.
 Apabila keadaan tersebut berlangsung terus menerus,
maka akan mempengaruhi fungsi organ tubuh dan
terganggunya fungsi reproduksi seperti gangguan
menstruasi.
 Unit pembangun dari protein adalah asam amino.
 Arginin adalah asam amino yang berfungsi
memperkuat daya tahan hidup sperma dan mencegah
kemandulan.
 Sumber arginine dari bahan makanan adalah ikan,
daging sapi, ayam, kacang-kacangan. Kedelai dan hasil
olahan seperti tempe dan tahu merupakan sumber
phytoestrogen. Tahu yang terbuat dari kacang kedelai
Protein mengandung banyak isoflavon. Konsumsi tahu
membantu merangsang produksi hormone estrogen
selama menstruasi shg mengurangi peradangan serta
kram ketika haid.
 Kemangi juga kaya dengan kandungan arginine.
 Tu b u h s e o r a n g p e r e m p u a n h a r u s m e m p u n y a i
simpanan lemak dalam jaringan adipose sebagai
persiapan menyusui.
 Menstruasi pd perempuan tidak akan teratur kalau
tidak memiliki simpanan lemak 20% dari total berat
badan
 Asam lemak esensial seperti asam lemak omega 3,
dibutuhkan tubuh sekitar 3% dari energy total.
Perempuan dengan asupan asam lemak omega 3 yang
rendah akan cenderung mengalami nyeri haid
Lemak (disminorhea).
 Studi menunjukkan bahwa mengonsumsi asam lemak
omega 3 dalam makanan sehari-hari akan mengurangi
nyeri haid. Ikan tuna dan salmon mengandung asam
lemak omega 3
Kekurangan zat gizi mikro (vit &
mineral) mendorong kelebihan
prostaglandin yang menyebabkan
dysmenorrhea.
Vitamin
Olah raga teratur

Aktivitas
yang sehat
 Mencari waktu yang tepat setiap minggu untuk
melakukan minat dan hobi pribadi; mengenali
Managemen sumber stress di rumah dan di tempat kerja,
Stress? kemudian menemukan metode untuk
mengurangi stres (relaksasi progresif napas
dalam, yoga, meditasi, imajinasi)

Anda mungkin juga menyukai