Anda di halaman 1dari 14

CARING TERHADAP PASIEN MENGALAMI NYERI AKUT

PASCA OPERASI

Nama Kelompok : 1. Muhammad Rasyid Nizamudin


2. Nia Aperilia Wardani
3. Niami Elya Maisyatana
4. Niken Ayu Wulandari
5. Nila Zahrotun Nafiah
6. Ninda Sulistya Muvarizka
7. Nisaul Mukarromah
8. Nisa Utami Nurcahyani
9. Nizar Fahmi
10. Novia Nur` Ainingsih
11. Novillia Khafiturohmah Damayanti
12. Novita Aulia
Semester : 1 (Satu)
Mata Kuliah : Konsep Dasar Keperawatan
Pokok Pembahasan : Caring
Judul Tugas : Role Play Aplikasi Caring
I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang Situasi Roleplay
Roleplay adalah metode pembelajaran sebagai bagian simulasi yang di
arahkan untuk kreatifitas. Biasanya dari kejadian aktual atau kejadian yang
mungkin muncul di masa mendatang metode pembelajaran ini memiliki nilai
tambah yaitu menjalin kerja sama sehingga akan menimbulkan kesan. Metode
ini di lakukan dengan cara memerankan tokoh hidup.

b. Tujuan Roleplay
Mengaplikasikan teori self care dalam proses keperawatan pada pasien.

II. ISI
a. Deskripsi Pelaksanaan Tugas

Ibu X saat ini dirawat di rumah sakit karena habis operasi usus buntu
hari kedua. Saat ini mengeluh nyeri pada luka bekas operasi, dengan skala nyeri
8. Dari hasil pengkajian didapatkan data luka bekas operasi masih basah,
sepanjang 10cm, tampak bersih, tidak kemerahan, suhu tubuh 370C.

b. Setting Tempat
1. Rumah sakit islam sultan agung
c. Setting Waktu
1. Pagi hari
2. Siang hari
3. Sore hari
d. Pembagian Peran
1. Dokter : Novilia K. (30901900157)
2. Pasien : Novita Aulia (30901900158)
3. Perawat 1 : Novia Nur A. (30901900156)
4. Perawat 2 : Nila Zahrotun N. (30901900150)
5. Perawat 3 : Niami Elya M. (30901900148)
6. Perawat 4 : Nisa Utami Nur C. (30901900153)
7. Perawat 5 : Nizar Fahmi (30901900154)
8. Perawat 6 : Nia Aprilia W. (30901900147)
9. Perawat 7 : Niken Ayu W. (30901900149)
10.Perawat 8 : Ninda Sulistya M. (30901900151)
11.Suami pasien : M. Rasyid N. (30901900129)
12.Adik suami pasien : Nisaul Mukaromah (30901900152)
e. Skenario/Dialog/Percakapan

Prolog : Suatu pagi di rumah sakit Islam Sultan Agung Semarang terdapat
seorang pasien bernama Ibu X berusia X tahun, dirawat dalam rangka
pemulihan post operasi appendiciti. Dan dengan ditemani suaminya.

1. Tahap Pengkajian
Perawat melakukan kunjungan pada pasien.
Perawat 1 : Assalamualaikum. Selamat pagi Ibu. Perkenalkan saya Perawat 1 dan
ini rekan saya Perawat 2 . Benar dengan Ibu X usia X th?
Pasien : Waalaikumsalam (Mengangguk)
Perawat 1 : Bagaimana Ibu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat,
semalam tidurnya nyenyak atau tidak bu?
Pasien : Saya merasa bekas oprasinya itu nyeri mba, tidak nyaman rasanya, saya
itu merasa gelisah sekali mba jadi ya tidurnya tidak nyenyak mba,
sebentar-sebentar terbangun.
Perawat 1 : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali.
Pasien : Iya mba.
Perawat 1 : Baik bu, pagi ini saya akan meminta waktu ibu sebentar partner saya
akan memeriksa sekitar 10 menit saja untuk mengumpulkan data
kondisi kesehatan ibu dengan menanyakan beberapa pertanyaan dan
melakukan beberapa pemeriksaan ringan. Ibu sudah siap? Posisinya
sekarang sudah nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya mba saya sudah siap, sudah nyaman juga kok mba.
Perawat 1 : Agar lebih cepat saya mulai sekarang ya bu. Ibu merasa sulit untuk
bernafas atau tidak?
Pasien : Iya mba, saya itu merasa sesak nafas.
Perawat 1 : Merasa sesak nafasnya terus menerus atau hanya sesekali bu?
Pasien : Sesekali sih mba kadang sesak kadang ya lega.
(Sembari bertanya perawat 1 memeriksa RR pasien dan mencatatnya
dalam dokumentasinya dan Perawat 2 menanyakan beberapa
pertanyaan kepada suami pasien).
Perawat 2 : istri bapak semalam minum berapa gelas?
Suami Pasien : Ini mba habis 4 gelas ini (menunjukkan sebuah gelas)
Perawat 2 : Lalu istri bapak tadi sarapannya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Ini mba cuma dimakan 2 sendok saja.
Perawat 2 : Aduh kok makannya cuma sedikit, diusahakan istrinya makannya
ditambah ya pak supaya tidak lemas. Sedikit-sedikit saja makannya
tidak apa-apa. Lalu tadi sayurnya dimakan apa tidak?
Suami Pasien : Dimakan kok mba, dihabiskan malahan, cuma ini istri saya makan
nasinya itu lho mba yang susah.
Perawat 2 : Oh bagus sekali sayurnya dihabiskan nanti siang nasinya juga di
habiskan ya.
Pasien : (tersenyum dan mengangguk)
(perawat 2 sembari mencatat dokumentasinya).
Perawat 1 : Ibu muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Pasien : tidak mba.
Perawat 1 : Sejak semalam Ibu sudah BAB belum?
Pasien : Sudah mba.
Perawat 1 : Berapa kali bu? BAB-nya lancar atau tidak? Banyak atau sedikit?
Pasien : Satu kali, Lancar mba.
Perawat 1 : Lalu untuk BAK-nya? Sejak semalam sudah BAK berapa kali?
Pasien : Pipisnya sudah tiga kali mba.
Perawat 1 : Pipisnya bnyk atau tidak? Apa ibu memperhatikn warna urine Ibu?
Pasien : Pipisnya segini mba, warnanya kuning pekat (menunjukkan pispot
yang berisi urine pasien)
Perawat 1 : Ini ibu kurang minum bu, minumnya ditambah ya bu sedikit-sedikit
saja kalau tidak bisa banyak yang penting sering.
Pasien : Iya mba.
Suami Pasien : Tu bu dengar kata mbarnya, ibu minumnya harus dibanyakin.
Pasien : (tersenyum simpul)
(Perawat 1 sambil mencatat dokumentasinya)
Perawat 2 : Lalu apakah ada keluhan lain bu soal BAB dan BAK-nya?
Pasien : Setelah operasi mba saya merasakan sakit tiap pipis
Perawat 2 : Sakitnya seperti apa ya bu?
Pasien : Seperti terbakar gitu mba rasanya saat pipis
Perawat 2 : Ada lagi yang lain bu?
Pasien : Itu mba saya masih belum bisa kentut semenjak operasi
Perawat 2 : Untuk luka operasinya sendiri bagaimana bu? Ada keluhan?
Pasien : Rasanya itu mba sakit sekali perut saya yang bagian di operasi itu
lho yang sakit sekali.
Perawat 2 : Sakitnya itu seperti apa ya bu?
Pasien : Nyeri gitu mba rasanya.
Perawat 2 : Permisi ya bu, saya lihat ya bu luka operasinya.
(Perawat 2 melihat luka operasi pasien dan mendapati luka masih
basah namun tidak kemerahan dan luka operasi tersebut bersih)
Perawat 2 : Bu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga
tidak kemerahan. Hanya belum kering saja.
Pasien : Memang lukanya memang keringnya lama ya mba?
Perawat 2 : Ya semuanya tergantung kondisi ibu juga, kalau kondisi ibu stabil
luka bekas operasinya juga aka cepat kering.
Pasien : Oh iya mba.
(Perawat 2 sambil mencatat dokumentasi)
Perawat 1 : Nah ibu, apakah ibu merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat ya terganggu mba, kan saya merasa nyeri jadi tidak
bisa nyenyak tidurnya.
Perawat 1 : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu? Ibu sudah bisa duduk?
Pasien : Belum mba, tiduran saja sakit.
Perawat 1 : Oh begitu ya, jadi ibu masih memerlukan bantuan untuk melakukan
aktivitas yang ringan?
Pasien : Iya mba, badan saya masih lemas, apa-apa perlu dibantu. Tapi kalau
hanya menggerakkan tangan dan kaki saya masih bisa kok mba.
(perawat 1 sambil mencatat dokumentasi)
Perawat 2 : Kok hanya Bapak yang nungguin?
Suami pasien : Anak-anak kan sekolah mba, tapi nanti adik saya akan gantikan
saya jaga ibu soalnya saya mau bereskan pekerjaan dirumah. Tidak
enak juga mba nitip anak-anak ke tetangga lama-lama.
Perawat 2 : Oh begitu ya, tu Ibu kasihan anak-anaknya ditinggal dirumah, ibu
banyak istirahat dan makan ya dan jangan banyak bergerak dulu
supaya lekas pulih kondisinya. Jadi dapat segera berkumpul
dengan anak-anak.
Pasien : Iya mba saya juga tidak mau lama-lama di rumah sakit.
Perawat 1 : Nah ibu kami sudah selesai, ada keluhan lain yang ingin ibu
sampaikan atau barangkali ada yang ingin ditanyakan?
Suami pasien : Ini mba badan istri saya kok rasanya panas ya mba?
Pasien : Iya mba saya merasa panas badan saya
Perawat 1 : Saya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu (perawat melakukan
validasi pernyataan pasien dengan mengukur suhu tubuh dan
tensi pasien)
Suami pasien : Bagaimana mba suhu badan istri saya berapa?Tensinya berapa?
Perawat 1 : Suhunya normal kok 370 Cs dan tekanan darahnya juga normal
120/80mmhg.
Perawat 1 : Baik ibu, skami sudah mendapatkan data yang kami butuhkan. Jadi
ibu merasa luka operasinya nyeri dan lukanya juga masih basah, ibu
juga terkadang merasa sesak nafas ya bu, makannya hanya 2 sendok,
minumnya sudah empat gelas, BAB-nya seperti biasa, sejak selesai
opersi sampai saat ini belum kentut ya, BAK-nya sudah tiga kali
warna urinenya kuning pekat dan ibu merasakan sakit saat
kencing, lalu untuk melakukan aktivitas ringan masih memerlukan
bantuan dan tidurnya belum bisa nyaman ya bu.
Pasien : Iya mba benar
Perawat 1 : Nah ibu sudah bagus sekali ibu mau makan pagi ini meskipun belum
dihabiskan dan ibu juga sudah banyak minum sejak semalam tapi
nanti siang makannya dihabiskan ya bu dan minumnya ditambah
lagi.
Pasien : Iya baik mba
Perawat 1 : Baik ibu, cukup sekian dari kami, nanti akan ada perawat lain yang
akan kemari untuk menyampaikan diagnosa keperawatan dari
gangguan kesehatan yang ibu alami. Ibu silahkan dilanjutkan
istirahatnya, terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan
silahkan pencet belnya kami siap membantu ibu, kami permisi dulu
ya pak, bu Assalamualaikum (berpamitan).
Suami dan pasien : waalaikumsalam
(Perawat 1 dan perawat 2 meninggalkan ruangan dan menemui
dokter untuk meminta informasi selanjutnya)
Perawat 1 : Assalamualaikum dok.
Dokter :Waalaikumsalam. Gimana pasien yang bernama ibu X umur X
berdasarkan yang kalian kaji tadi?
Perawat 2 : ini dok data-datanya (sambil menyerahkan semua dokumentasinya)
Dokte : (menerima dan sambal membaca dokumentasi) hhmmmm. Ini nanti
tolong diberikan obat analgesic dan suntikkan antibiotic ya supaya
nyerinya berkurang. Nanti juga keluarga pasien diberitau untuk
masalah pembayarannya. Apakah keluarga pasien setuju atau tidak.
Perawat 1 : baik dok nanti kami sampaikan informasi ini ke perawat yang akan
berjaga nanti. Kami pamit dok. Assalamualaikum.
Dokter : waalaikumsalam.
2. Tahap Diagnosa
Perawat 3 : Asalamualaikum. Selamat siang Ibu. Perkenalkan saya Perawat X dan rekan
saya Perawat X.
Benar dengan Ibu X berumur X tahun? Saya lihat gelangnya ya Bu.
Pasien : Waalaikumsalam. (mengangguk).
Perawat 3 : Bagaimana Bu perasaannya pagi ini? Kok kelihatannya masih pucat?
Pasien :Saya merasa bekas operasinya itu nyeri mba, tidak nyaman rasanya, saya itu
merasa gelisah sekali mba jadi ya tidurnya tidak nyenyak, sebentar-sebentar
terbangun.
Perawat 3 : Aduh pantas saja wajahnya belum cerah. Baik Bu, seperti yang telah
disampaikan perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari
ya Bu untuk menyampaikan diagnosa keperawatan mengenai gangguan
kesehatan yang Ibu alami saat ini.
Ibu sudah siap menerima penjelasan dari kami? Posisinya sekarang sudah
nyaman atau belum bu?
Pasien : Iya mba silahkan saya sudah siap, posisi saya sudah enak kok mba.
(perawat 3 sambil memijat kaki pasien)
Perawat 4 : Ibu, berdasarkan data yang telah kami peroleh dan telah kami kaji kami
mendiagnosa ibu mengalami nyeri akut berhubungan dengan agens cedera
atau nyeri yang ibu rasakan disebabkan operasi usus buntu yang baru saja
dijalani. Ibu juga beresiko infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh
primer yang tidak adekuat atau ibu ada resiko infeksi karena kekebalan
tubuh ibu menurun. Tapi ibu tidak perlu khawatir infeksi itu hanya resiko
dan kami disini berupaya mencegah resiko tersebut dengan sebaik-
baiknya.
Perawat 3 : Nah ibu kami sudah selesai menyampaikan diagnosa keperawatan, ada
keluhan yang ingin ibu sampaikan atau barangkali ada yang ingin
ditanyakan?Atau ada penjelasan kami yang kurang jelas?
Pasien : Tidak mba, saya sudah mengerti.
Perawat 3 : Baik ibu, cukup sekian dari kami, setelah ini akan ada perawat lagi yang
akan kemari, untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang
akan ibu terima selama dirawat disini. Ibu silahkan dilanjutkan
istirahatnya, terima kasih atas waktunya, kalau perlu bantuan silahkan
pencet belnya, kami permisi dulu ya bu, assalamualaikum (berpamitan).
Pasien : waalaikumsalam.
(perawaat 3 dan perawat 4 meninggalkan ruangan pasien)

3. Tahap Intervensi
Perawat 5 : Assalamualaikum. Selamat sore ibu. Perkenalkan saya Perawat X dan rekan
saya perawat X .
Benar dengan Ibu X usia X thn? Saya lihat gelangnya ya bu.
Pasien : Waalaikumsalam. (Mengangguk)
Perawat 5 : Bagaimana bu perasaannya pagi ini?kelihatannya kurang semangat?
Pasien : Ini mba saya merasa bekas operasinya itu nyeri, tidak nyaman rasanya,
saya itu merasa gelisah sekali jadi saya tidak bisa nyaman beristirahat.
Perawat 5 : Aduh pantas mukanya tampak lesu sekali. Seperti yang telah disampaikan
perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari ya bu
untuk menyampaikan rencana tindakan keperawatan yang akan ibu
terima selama menjalani perawatan disini dan mengganti perban luka
operasi ibu. ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau
belum bu?
Pasien : Iya mba saya sudah siap, sudah nyaman juga kok posisinya.
Perawat 6 : Tadi kan ibu sudah diberitahu gangguan kesehatan yang ibu alami. Kami
sudah berkolaborasi dengan Dokter dan ibu mendapat terapi obat. Ada
obat analgesic untuk diminum dan ada antibiotik yang suntikkan..Obat
ini berfungsi agar nyeri yang ibu rasakan berkurang serta mencegah
infeksi lebih lanjut. Kami juga akan membersihkan luka operasi ibu
secara berkala. Untuk antibiotiknya sendiri harganya cukup mahal jadi
kami minta persetujuan dulu dan perlu tanda tangan dari pihak keluarga
jika setuju.
Adik suami pasien : Maaf mba, kebetulan ini saya adiknya Suami dr ibu X. karena suaminya
sedang ada pekerjaan lain. Bolehkah saya menanyakan hal ini dulu
kepada kakak saya? Kalo boleh tau berapa harga antibiotiknya?
Perawat 6 : oh iya pak boleh. Harganya Rp. 200.000 tiap suntikan dan 1 hari akan
disuntik 2kali jadi total biayaya Rp. 400.000. kalo setuju, ini mohon
untuk ditandatangani segera (memberikan surat persetujuan).
Adik suami pasien : iya mba (menelfon kakaknya)
(ditelfon)
Adik suami pasien : assalamualaikum mas, ini ada perawat kesini, katanya istri mas harus
dikasi obat antibiotic harganya 400.000 itu buat sehari. Gimana mas,
setuju tidak?
Suami pasien : waalaikumsalam, yaudah gapapa, yang penting istriku cepat sembuh.
Soalnya anak-anak sudah pada rindu.
Adik suami pasien : kapan mas kesini? Ini saya yang nandatangani surat persetujuannya
mas?
Suami pasien : iya nanti hbs semua pekerjaan selesai, nanti mas kesana.
Adik suami pasien : yaudah mas, assalamualaikum.
Suami pasien : waalaikumsalam (mematikan telfon).
Adik suami pasien : iya mba, keluarga dari pihak pasien setuju.
Perawat 6 : ini bisa ditandatangani ya pak.
Adik suami pasien : Baik mba, saya akan menandatanganinya.
Perawat 6 : Silahkan bu tanda tangan disini.
Pasien : baik mba
Perawat 5 : Nah ibu kami sudah selesai menyampaikan rencana tindakan
keperawatan yang akan ibu terima selama menjalani
perawatan disini supaya ibu lekas sembuh, bagaimana ibu
sudah jelas atau belum? Perlu saya ulang ibu penjelasannya?
Pasien : Sudah cukup mba saya sudah jelas.
Perawat 5 : Baik ibu, cukup sekian dari kami, setelah ini akan ada perawat
lagi yang akan kemari, untuk melaksanakan rencana tindakan
keperawatan yang baru saja saya jelaskan kepada ibu. Ibu
silahkan dilanjutkan istirahatnya, jika perlu bantuan silahkan
pencet bel ya bu. Terimakasih atas waktunya, saya permisi dulu
ya bu, pak (berpamitan). Assalamualaikum.\
Adik suami pasien : waalaikumsalam.
(perawat 5 dan perawat 6 meninggalkan ruangan dan menemui
dokter untuk meminta informasi selanjutnya).
Perawat : assalamualaikum dok. Ini surat persetujuan atas keluarga ibu X
umur X.
Dokter : waalaikumsalam (menerima suratnya) baik, langsung saja nanti
lakukan tindakan lebih lanjut dan jangan lupa pasien diganti
perban lukanya.
Perawat 5 : baik dok nanti saya akan sampaikan ke perawat lainnya. Saya
pamit. Assalamualakum.
Dokter : waalaikumsalam.

(Hari berikutnya)

4. Tahap Implementasi
Perawat 7 : Assalamualaikum. Selamat pagi. Perkenalkan saya perawat X
dan rekan saya perawat X.
Benar dengan ibu X berumur X tahun? Saya lihat gelangnya ya
bu.
Pasien : Waalaikumsalam (Mengangguk)
Perawat 7 : Bagaimana bu perasaannya pagi ini? Sudah merasa baikan atau
belum?
Pasien : Belum mba saya masih merasa bekas oprasinya itu nyeri, tidak
nyaman rasanya, saya itu merasa gelisah sekali, jadi ya
tidurnya tidak nyenyak, sebentar-sebentar terbangun.
Perawat 7 : Jadi nyerinya masih terasa sekali ya bu?
Pasien : Iya mba.
Perawat 7 : Nah bu, seperti yang telah disampaikan perawat sebelumnya akan
lagi yang akan kemari ya bu untuk melaksanakan tindakan
keperawatan yang tadi sudah dijelaskan. Nah, ibu sudah siap?
Pasien : Iya mba saya sudah siap.
Perawat 8 : Permisi bu saya bersihkan dulu ya luka operasinya. (perawat
membersihkan luka bekas operasi pasien). Nah ibu ini obatnya
yang untuk diminum, bisa minum obatnya sendiri kan ibu?
Suami Pasien : Biar saya saja mba yang bantu minumkan.
Pasien : Tidak usah pak, ibu bisa kok minum obatnya sendiri
Perawat 8 : Iya bu memang sebaiknya obatnya diminum sendiri, sekalian ibu
latihan bergerak sedikit-sedikit. Saya suntikkan ya antibiotiknya.
(pasien meminum obat dan perawat menyuntikan antibiotik)
Perawat 8 : Baik ibu, kami sudah selesai melaksanakan tindakan keperawatan
untuk ibu. Mungkin ada yang ingin ditanyakan? Atau ada
keluhan yang ingin disampaikan?
Pasien : Tidak mba terimakasih saya mau istirahat, ngantuk rasanya habis
minum obat.
Perawat 7 : Iya bu memang seharusnya ibu banyak istirahat supaya lekas
sembuh. Baik ibu, cukup sekian dari kami, setelah ini akan ada
perawat lagi yang akan kemari untuk melakukan evaluasi kondisi
kesehatan ibu dari pagi sampai siang ini setelah mendapatkan
serangkaian asuhan keperawatan dari kami. ibu silahkan
dilanjutkan istirahatnya, terima kasih atas waktunya, jika perlu
bantuan silahkan pencet belnya ya, kami permisi dulu bu, pak
(berpamitan). Assalamualaikum.
Suami dan pasien : waalaikumsalam
(perawat 7 dan perawat 8 meninggalkan ruangan)

5. Tahap Evaluasi
Perawat 3 : Assalamualaikum Selamat siang bu pak, jumpa lagi dengan saya
perawat X dan rekan saya perawat X.
Pasien : Waalaikumsalam. Oh iya mba. (Mengangguk)
Perawat 3 : Bagaimana bu perasaannya siang ini?
Pasien : Sudah lebih baik mba daripada pagi tadi.
Perawat 3 : Pantas mukanya sudah lebih cerah. Baik bu, seperti yang telah disampaikan
perawat sebelumnya akan ada perawat lagi yang akan kemari ya bu untuk
melihat kondisi ibu setelah mendapatkan serangkaian tindakan
keperawatan dari kami dari pagi tadi sampai siang ini. Nah kami akan
menanyakan beberapa pertanyaan dan melakukan beberapa pemeriksaan
ringan. Apakah ibu sudah siap? Posisinya sekarang sudah nyaman atau
belum ibu?
Pasien : Iya mba saya sudah siap
Perawat 4 : Apakah sudah merasa baikan atau masih merasakan nyeri di luka bekas
operasinya?
Pasien : Sudah lebih baik mas, ya masih nyeri tapi nyerinya tidak terus menerus
seperti pagi tadi.
(Perawat melihat luka operasi pasien dan mendapati luka mulai kering,
tidak kemerahan dan luka operasi tersebut bersih)
Perawat 4 : ibu ini bekas operasinya bagus kok, lukanya bersih juga tidak kemerahan
dan sudah mulai kering. Ibu masih merasa sesak napas bu ?
Pasien : Sudah tidak mba, tidak sama sekali.
(Sembari bertanya perawat 3 memeriksa RR pasien dan mencatat
dokumentasi yang ditanyakan).
(Perawat 4 bertanya kepada suaminya).
Perawat 4 : istri bapak sejak pagi sampai siang ini sudah minum berapa banyak ?
Suami Pasien : Ini mba habis 2 botol air mineral.
Perawat 4 : Lalu istri bapak makan siangnya dihabiskan atau tidak?
Suami Pasien : Dihabiskan mba semuanya.
Perawat 4 : Oh bagus sekali nafsu makannya sudah kembali
Pasien : (tersenyum dan mengangguk).
Perawat 4 : apakah istri bapak tadi muntah atau tidak? Ada rasa mual?
Suami Pasien : Muntah tidak mba, mual juga tidak.
Perawat 4 : Dari tadi pagi istri bapak sudah BAB belum?
Pasien : Belum mba.
Perawat 4 : Lalu untuk BAK-nya? Dari pagi tadi sudah BAK berapa kali?
Suami Pasien : Sudah 2 kali mba.
(perawat 4 kembali menanyakan kepada pasien)
Perawat 4 : Pipisnya banyak atau tidak? Apa ibu memperhatikan warna urinenya ?
Pasien : Pipisnya seperti biasa warnanya kuning normal.
Perawat 4 : Lalu apakah ibu sudah bisa kentut?
Pasien : Sudah mba, perut saya rasanya lega sekali.
Perawat 4 : Lalu kencingnya masih sakit bu?
Pasien : Sudah tidak kok mba.
Perawat 4 : Apakah ibu masih merasakan gangguan istirahat dan aktivitas?
Pasien : Kalau istirahat saya sudah mulai bisa nyenyak tidurnya mba, kan nyerinya
sudah banyak berkurang.
Perawat 4 : Lalu untuk aktifitasnya sendiri bu ?
Pasien : Saya tadi sempat duduk sebentar mba dan rasanya badan saya sudah mulai
enak untuk digerakan.
Perawat 4 : Sudah mulai bisa duduk ya, nah selanjutnya ibu berlatih untuk bangun dari
tempat tidur ya. Sekarangsaya ukur suhunya dan sekalian tensinya ya bu .
(sambil mengukur suhu dan nensi) Suhunya normal 370 C dan tekanan
darahnya juga normal 120/80mmHg.
Perawat 3 : Baik ibu, kami sudah mendapatkan data yang kami butuhkan. Jadi ibu
merasa nyeri luka operasinya sudah berkurang ya, ibu juga sudah tidak
sesak nafas, makan siangnya dihabiskan, minumnya juga banyak, ibu
belum BAB tapi sudah bisa kentut ya bu, BAK-nya dua kali warna
urinenya jernih dan ibu sudah tidak merasakan sakit saat kencing, lalu ibu
sudah bisa duduk dan tidurnya sudah mulai nyenyak ya bu.
Pasien : Iya mba benar
Perawat 3 : Ibu sudah mengalami kemajuan yang cukup baik dibandingkan kondisi ibu
pagi tadi. Dipertahankan ya bu, juga berlatih bergerak sedikit-sedikit ya bu
supaya kondisinya lekas pulih sepenuhnya.
Pasien : Iya mba baik
Perawat 3 : Baik ibu, cukup sekian dari kami, Jika ibu butuh bantuan silahkan pencet
bel. Silahkan dilanjutkan istirahatnya, nanti dokter akan kesini untuk
memeriksa keadaan ibu terima kasih atas waktunya, kami permisi dulu
ya bu pak, (berpamitan). Assalamualaikum
Suami & pasien: waalaikumsalam
(perawat 3 dan perawat 4 meninggalkan ruangan dan menyerahkan data
dokumentasi kepada dokter).
(dokter memasuki ruangan pasien untuk melakukan pemeriksaan)
Dokter : assalamualaikum ibu. Selamat sore. Coba saya liat gelangnya ya.
Pasien : waalaikumsalam dok (mengganguk).
Dokter : permisi ya bu, saya periksa dulu (sambil memakai stetoskop dan diarahkan
ke dada pasien)
Pasien : iya dok.
Dokter : lukanya saya liat ya ibu
Pasien : iya dok.
Dokter : baik ibu, Alhamdulillah ibu sekarang keadaannya sudah sangat membaik.
dan ibu besok sudah bisa mulai pulang. Pola makan dan istirahat harus
tetap dijaga. Ini nanti 2 minggu sekali harus control lagi ya ibu, supaya
kami bisa mengetahui kondisi ibu.
Pasien : iya dok baik, terimakasih dok.
Dokter : yaudah kalo begitu saya pamit, assalamualaikum.
Pasien : waalaikumsalam.
(dan keesokan paginya pasien bersama suaminya pulang kerumah dengan
perasaan bahagia)
III.PENUTUP
a. Kesimpulan
Teori Orem sangat mungkin dikembangkan karena masalah
keperawatan semakin kompleks dan bantuan keperawatan sangat dibutuhkan,
sehingga klien diharapkan tidak selalu bergantung pada perawat dalam self
care. Terutama dalam proses keperawatan teori Orem sangat berperan penting
dalam membantu pasien untuk membawa pada pada perawatan mandiri untuk
diri pasien sehingga tidak selalu bergantung pada perawat. Selain itu proses
keperawatan yang berlandaskan pada teori Orem akan mempermudan pasien
untuk selanjunya mempertahankan kesehatannya karena mendapatkan
pendidikan pula dari perawat.
b. Saran
Berhati-hatilah dalam melalukan tindakan keperawatan, karena sekecil
apapun yang kita lakukan kalau tindakan tersebut salah maka akan membawa
dampak yang besar. Dan tetap selalu menerapkan caring terhadap pasien.

IV. REFERENSI
Peggy, Chian, dkk. 1987. Theory and Nursing. St. Louis: The C.V. Mosby
Company.
Fitzpatrick, JJ dan Whall. 1989. Compeptual Models of Nursing: Analysis ana
application. California: Appleton & Lange.
George, JB. 1995. Nursing Theories: The Base for Profesional Nursing Practice.
California: Appleton & Lange.
Nursalam. 2001. Proses dan Dokumentasi Keperawatan, Konsep dan Praktek. Jakarta:
Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai