Disusun Oleh:
Kelompok 2
1. Amalia Usman, S.Kep 012142050
2. Ayu Indraruhmana, S.Kep 012142049
3. Fanly Alexsander Taihuttu, S.Kep 012142007
4. Grachia Noya, S.Kep 012142004
5. Jonathan Yudandri S, S.Kep 012142012
6. Meity Rahmawati Nete, S.Kep 012142010
7. Mutmainnah Indah S. Otoluwa, S.Kep 012142037
8. Sandi Irvanta, S.Kep 012142077
9. Siti Aisah,S.Kep 012142070
10. Warsini, S.Kep 012142061
2
PSTW Budi Mulia 1 Cipayung merupakan salah satu Panti Sosial Tresna
Werdha yang terdapat di Cipayung, Jakarta Timur, dimana lansia yang berada
di panti sosial tresna werdha sebagai budi mulia pada umumnya adalah
menderita penyakit hipertensi, diabetes melitus, gastritis dan termasuk juga
penurunan fungsi fisiologis. Di PSTW Budi Mulia 1 terdapat beberapa orang
lansia dengan keterbatasan dalam melakukan aktivitas sehari-hari, namun masih
ada lansia yang dapat melakukan aktivitasnya secara mandiri. Dalam
kesehariannya lansia menghabiskan waktu dengan melakukan kegiatan yang
sudah dijadwalkan di PSTW, ada beberpa lansia yang tidak mau ataupun tidak
mampu mengikuti kegiatan yang dilaksanakan. Pada lansia terjadi penurunan
fungsi tubuh, baik kognitif, presepsi, sensori dan motorik. Kondisi gangguan
kognitif pada lanjut usia seperti mudah lupa, diorientasi terutama dalam hal
waktu, gangguan pada kemampuan pendapat dan pemecahan masalah,
gangguan dalam berinteraksi antar lansia, gangguan dalam aktivitas di rumah
dan minat intelektual serta gangguan dalam pemeliharaan dari semua itu terjadi
sebagai proses penuaan.
Proses penuaan menyebabkan kemunduran kemampuan otak. Diantara
kemampuan yang menurun secara liner atau seiring proses penuaan adalah daya
ingat. Salah satu terapi yang dapat dilakukan untuk daya ingat lansia adalah
terapi kognitif. Terapi kognitif berfokus pada masalah, orientasi pada tujuan,
kondisi dan waktu saat itu. Terapi ini memandang individu sebagai pembuat
keputusan. Terapi kognitif telah menunjukan keefektifan penanganan dalam
masalah klinik misalnya cemas gangguan kepribadian. Dalam prakteknya,
terapi ini dapat diaplikasikan dalam pendidikan, tempat kerja dan setting
lainnya istilah kognitif mulai populer setelah teori pigiat banyak dibahas para
ahli Pengertian kognisi, meliputi aspek-aspek struktur intelek yang digunakan
untuk mengetahui sesuatu (Maryam, 2018).
Menonton video merupakan jenis terapi yang dapat berfungsi untuk
mengungkapkan perhatian, bagi penoton. Kualitas dari video itu sendiri
3
memiliki andil terhadap fungsi-fungsi untuk mengungkapkan perhatian yang
mana terletak pada struktur dan ururan matematis, yang mana mampu untuk
menunjukkan pada ketidakberesan di dalam kehidupan seseorang. Ada manfaat
yang diberikan dari menonton video di dalam proses stimulasi ini, antara lain
adalah: menonton video memberikan banyak pengalaman yang ada di dalam
stuktur, menonton video memberikan pengalaman untuk mengorganisasi diri,
menonton video memberikan kesempatan yang digunakan untuk pertemuan
kelompok yang mana di dalamnya individu telah mengutamakan kepentingan
kelompok dibanding kepentingan individu (Supartini, 2020).
Berdasarkan latar belakang diatas, kami tertarik untuk mengambil dan
melakukan terapi aktivitas kelompok dengan menonton pada lanjut usia (lansia)
dengan masalah keperawatan gangguan daya ingat dengan menstimulasi
persepsi kognitif dengan menonton video di PSTW Budi Mulia 1 Cipayung.
C. Tujuan
1.1 Tujuan umum
Diharapkan lansia dapat mempersepsikan stimulus yang dipaparkan
kepadanya secara tepat.
1.2 Tujuan Khusus
1. Kemampuan Verbal
a. Klien menyebutkan judul video
b. Klien menyebtukan tempat didalam video
c. Klien menyebtukan tokoh atau pemeran didalam video
d. Klien menceritakan isi video secara ringkas
e. Klien menjelaskan hikmah yang bisa diambil dari film
2. Kemampuan Non Verbal
a. Mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
b. Memperhatikan apa yang diarahkna leader dan kontak mata
c. Menjawan peratanyaan spontan dan relevan
4
D. Sasaran dan Target
Sasaran dalam kegiatan ini yaitu Lansia di PSTW Budi Mulia I Cipayung
Kriteria
1. Lansia sehat fisik
2. Lansia yang bisa membaca dan menulis
3. Lansia yang menyetujui kegiatan TAK
4. Lansia yang tidak mengalami disorientasi orang, tempat, waktu
5. Lanisa dengan penglihatan bagus
6. Lansia kooperatif dan mampu mengikuti proses kegiatan sampai selesai
E. Metode
Metode yang digunakan adalah:
1. Dinamika kelompok
2. Tanya jawab dan diskusi
F. Media
1. Laptop
2. Infocus
3. Pengeras suara/Mic dan speaker
4. Pulpen dan catatan
5. Nametag
G. Setting Tempat
1. Persiapan
a. Setting
Mahasiswa dank lien duduk bersama dalam lingkaran
Ruangan nyaman dan tenang
Tempat
5
Keterangan
= Leader
= Co leader
= KLIEN
Pengorganisasian
1. Leader : Jonathan Yudandri, S.Kep
Tugas :
Menganalisa dan mengobservasi keadaan kelompok.
Mendiskusikan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh kelompok.
Menceritakan cerita yang akan diceritakan.
Memotivasi kelompok untuk berperan aktif dalam kegiatan.
Menetapkan tujuan dan aturan main kelompok.
Menjadi motivator.
Memonitor kesatuan kelompok.
6
2. Co Leader: Fanly Alexsander Taihuttu, S.Kep
Tugas :
Membantu leader.
Mengingatkan leader apabila kegiatan menyimpang dari tujuan.
Menggantikan leader apabila tidak ada (berhalangan).
Membacakan tata tertib TAK
3. Observer : Amalia Usman, S.Kep, Ayu Indraruhmana, S.Kep,
Meity Rahmawati Nete, S.Kep, Mutmainnah Indah S. Otoluwa, S.Kep.
Tugas :
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu, tempat dan
jalannya acara.
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota kelompok
dengan evaluasi kelompok.
4. Fasilitator: Grachia Noya, S.Kep, Sandi Irvanta, S.Kep, Siti Aisah,S.Kep,
Warsini, S.Kep
Tugas :
Memotivasi peserta dalam aktivitas kelompok.
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan.
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan kegiatan.
Membimbing kelompok dalam kegiatan.
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
H. Susunan Acara
No Waktu Kegiatan Mahasiswa Kegiatan Peserta
1 a. Tahap Pra Orientasi -
Persiapan Pasien
Membuat kontrak
7
dengan Pasien tentang
TAK
Mempersiapkan alat dan
tempat pertemuan
Persiapan sarana dan prasarana
Laptop, LCD, speaker
untuk video
Tempat kegiatan
Snack
1 10 Menit b. Tahap Orientasi Menjawab salam,
Salam terapeutik mendengarkan
Salam dari mahasiswa. dan
Memperkenalkan nama memperhatikan.
mahasiswa (pakai papan
nama) dan pembimbing.
Menanyakan nama dan
panggilan semua Pasien
(pakai papan nama).
Evaluasi/validasi Mengungkapkan
8
kemudian menceritakan
Kembali cerita dalam
video
Tempat acara di PSTW
Cipayung.
Lama kegiatan 45 menit.
Mahasiswa menjelaskan
tata tertib: Mendengarkan
Peserta TAK mengikuti dan
kegiatan dengan tertib memperhatikan
Peserta mengikuti
kegiatan sampai selesai.
Peserta berpartisipasi
selama kegiatan
berlangsung.
Peserta memperhatikan
apa yang dijelaskan oleh
leader atau kontak mata.
Peserta jika ingin
bertanya diharapkan
angkat tangan
Peserta jika ingin
meninggalkan tempat
kegiatan, harap ijin
terlebih dulu dan
kembali untuk mengikuti
kegiatan.
2 20 menit c. Tahap Kerja Mengikuti tata
9
1. Melaksanakan kegiatan sesuai tertib
tata tertib.
2. Beri kesempatan bagi klien
untuk menonton film selama 10
menit dan setelah itu dimatikan.
3. Tanyakan pendapat seorang
klien mengenai film yang telah Mendengarkan
di tonton. dan
4. Tanyakan pendapat klien lain memperhatikan.
terhadap pendapat sebelumnya. Mengungkapkan
5. Berikan pujian/ penghargaan pendapat
atas kemampuan klien memberi Mengungkapkan
pendapat. pendapat
6. Ulangi c,d, dan e sampai semua
klien mendapat kesempatan. Mendengarkan
7. Beri kesempatan kesimpulan dan melakukan
tentang film yang ditonton. kegiatan
(Pada saat memberikan
kesimpulan, selain merangkum Mendengarkan,
pendapat peserta, mahasiswa memperhatikan,
juga memberikan tambahan dan
pendapat mahasiswa jika yang mengungkapkan
disampaikan oleh peserta pendapat
kurang. Mahasiswa menekankan
aspek positif perilaku untuk
dapat diadopsi oleh peserta).
8. Melaksanakan antisipasi
masalah (jika ditemukan saat Melaksanakan
10
kegiatan berlangsung). antisipasi
masalah yang
ditemukan terapi
3 15 menit d. Tahap Terminasi Mengungkapkan
Evaluasi respon subyektif pendapat dan
peserta: menjawab
Mahasiswa menanyakan pertanyaan
perasaan peserta setelah
mengikuti TAK.
Mahasiswa memberi
pujian atas keberhasilan
kelompok.
Evaluasi respon objektif peserta:
Mahasiswa
mengobservasi perilaku
Pasien selama kegiatan.
Rencana tindak lanjut Mendengarkan,
kemampuan jadwal
mempersepsikan film
tertentu dan
mendiskusikannya pada
orang lain.
Membuat jadwal Mendengarkan,
Menjelaskan dan
11
menyepakati kegiatan
berikut, yaitu
mengevaluasi
kegiatan TAK.
Menyepakati waktu Mendengarkan,
dan tempat. memperhatikan
dan menyetujui
I. Rencana Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Proses sudah diusulkan dan disetujui untuk TAK
b. Kondisi lingkungan nyaman, tenang dan kondusif
c. Media lengkap dan layak pakai
d. Jumlah pasien TAK 10 orang
e. Leader, Co Leader, Observer dan Fasilitator bekerja sesuai proses
f. Waktu Pelaksanaan 45 menit
2. Evaluasi Proses
a. Leader
Mengkoordinasi seluruh kegiatan
Memimpin jalannya terapi kelompok
Memimpin diskusi
b. Co Leader
Membantu leader mengkoordinasi seluruh kegiatan
Membantu leader memimpin jalannya terapi kelompok
Membantu leader memimpin diskusi
12
c. Fasilitator
Memotivasi peserta dalam aktifitas kelompok
Memotivasi anggota dalam ekspresi perasaan setelah kegiatan
Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk melaksanakan
kegiatan
Membimbing kelompok selama permainan diskusi
Membantu leader dalam melaksanakan kegiatan
d. Observer
Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan waktu,
tempat dan jalannya acara
Melaporkan hasil pengamatan pada leader dan semua anggota
kelompok dengan evaluasi kelompok
Menilai peran leader dan fasilitator
3. Evaluasi Hasil
Diharapkan 85% kelompok mampu:
a. Menyebutkan judul video
b. Menyebutkan latar tempat di dalam video
c. Menyebutkan tokoh atau pemeran di dalam video
d. Menceritakan isi video secara ringkas.
e. Menyebutkan hikmah di dalam video
f. Mengikuti kegiatan TAK sampai selesai
g. Memperhatikan apa yang diceritakan oleh leader atau kontak mata
h. Menjawab pertanyaan spontan dan relevant
i. Mampu menceritakan secara singkat
13