Anda di halaman 1dari 17

KEPERAWATAN JIWA

PROPOSAL TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK


(Pada Pasien dengan Gangguan Jiwa Halusinasi)

Disusun oleh :

Dian Eko Prasetyo (NIM : 19Ns12001)


Lailul Khotimah (NIM : 19Ns12002)
Liliani Permata Sari (NIM : 1511009)
Ponco Yustita Niar (NIM : 18Ns12048)
Rina Wahyu Anggraeni (NIM : 1511010)

PROGRAM PENDIDIKAN NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PATRIA HUSADA BLITAR
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan
karunianya-Nya proposal ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Proposal “Terapi Aktivitas Kelompok (TAK)” ini dibuat untuk memenuhi
tugas mahasiswa dari mata ajar Keperawatan Jiwa tahun ajaran 2019/2020. Pada
kesempatan ini tidak lupa mengucapkan terima kasih kepada :
1. Pak Rudiyanto, S.Kep.Ns selaku selaku pembimbing klinik Keperawatan Jiwa
di Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman Widioningrat yang telah memberikan
bimbingan dan pengarahan demi terselesaikannya proposal ini.
2. Rekan-rekan dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan
makalah ini.
Kami menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi kesempurnaan
proposal ini di masa mendatang.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi para mahasiswa khususnya
keperawatan. Dan semoga proposal ini dapat dijadikan sebagai bahan acuan untuk
pembuatan proposal selanjutnya serta dapat menambah pengetahuan para mahasiswa
khususnya keperawatan.

Lawang, 7 September 2019

Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah makhluk social yang terus-menerus membutuhkan
pergerakan / aktivitas, sehingga dengan pergerakan proses psikologis tubuh dapat
berjalan dengan baik. Terapi aktivitas kelompok (TAK) khususnya bermain dapat
memberikan energi klien dan klien dapat berinteraksi dengan lingkungannya.
Terapi aktivitas kelompok adalah metode pengobatan ketika klien ditemui
dalam rancngan waktu tertentu dengan tenaga yang memenuhi persyaratan
tertentu. Fokus terapi kelompok adalah membuat sadar diri (self-awareness),
peningakatan hubunan interpersonal, membuat perubahan atau ketiganya.
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi, klien dibantu untuk melakukan
sosialisasi dengan individu yang ada disekitar klien. Sosialisasi dilakukan secara
bertahap, dari interpersonal ( satu dan satu ), kelompok dan massa. Aktivitas dapat
berupa latihan sosialisasi dalam kelompok.
Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi adalah upaya memfasilitasi
kemampuan sosialisasi sejumlah klien dengan masalah hubungan social (Budi
Anna Keliat,2005)

1.2 TUJUAN
Tujuan umum
Klien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok secara bertahap.
Tujuan khusus
1. Klien mampu memperkenalkan diri
2. Klien mampu bercakap – cakap dengan anggota kelompok
3. Klien mampu bekerja sama dalam permainan sosial kelompok
1.3 Indikasi TAKS
Klien yang mempunyai indikasi TAKS adalah klien dengan gangguan jiwa
berikut :
1. Klien dengan masalah keperawatan jiwa
2. Klien sudah mengenal penyakit yang dideritanya
3. Klien tidak mengalami gangguan komunikasi verbal
BAB II
TAK GANGGUAN JIWA

2.1 Definisi TAK stimulasi persepsi


Terapi kelompok merupakan suatu psikoterapi yang dilakukan
sekelompok klien bersama-sama dengan jalan berdiskusi satu sama lain yang
dipimpin atau diarahkan oleh seorang therapist (Yosep, 2009). Pengertian TAK
stimulasi persepsi menurut Purwaningsih dan Karlina (2009) adalah terapi yang
bertujuan untuk membantu klien yang mengalami kemunduruan orientasi,
menstimulasi persepsi dalam upaya memotivasi proses berpikir dan afektif serta
mengurangi perilaku maladaftif. Pengertian yang lain menurut Keliat dan Akemat
(2005), TAK stimulasi persepsi adalah terapi yang menggunakan aktivitas sebagai
stimulus dan terkait dengan pengalaman dan/atau kehidupan untuk didiskusikan
dalam kelompok.

2.2 Persiapan Lingkungan


1. Ventilasi baik
2. Penerangan cukup
3. Suasana tenang
4. Pengaturan posisi tempat duduk (setting)

2.3 Aktivitas
Aktivitas TAKS dilakukan 3 sesi yang melatih kemampuan sosialisasi klien.
Klien yang mempunyai mengikuti TAK adalah klien dengan gangguan jiwa
sebagai berikut :
1. Klien yang sudah dilakukan pengkajian oleh perawat
2. Klien sudah membina hubungan saling percaya dengan perawat
3. Klien yang terdiagnosa dengan gangguan jiwa
4. Sudah melakukan kontrak dengan klien gangguan jiwa

A. PENGORGANISASIAN
1. Waktu
a. Hari /tanggal : Senin, 9 September 2019
b. Waktu : Pukul 09.00 s/d 09.45 WIB
( fase orientasi 5 menit, Fase kerja 35 menit, fase
terminasi 5menit ) 45 menit
c. Tempat : Ruangan Bangau, Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Widiodiningrat, Lawang Malang

2. Susunan Organisasi TAK


Leader : Lailul Khotimah
Co Leader : Ponco Yustita Niar
Observer : Liliani Permata Sari
Fasilitator : Rina Wahyu Anggraeni
Operator : Dian Eko Prasetyo

2.4 SETTING
1. Klien dan terapis duduk bersama dalam satu lingkaran.
2. Ruangan yang nyaman dan tenang.
Keterangan :
L : Leader
Co : Co Leader
F : Fasilitator
O : Observer
K : Klien
Petunjuk à Klien duduk melingkar bersama perawat.

Keterangan:
: Leader
: Co Leader
: Observer dan Fasilitator
: Klien/Peserta

2.5 PERAN DAN FUNGSI TERAPIS


1. Leader
Tugas :
 Memimpin jalannya terapi aktifitas kelompok.
 Merencanakan, mengontrol, dan mengatur jalannya terapi.
 Menyampaikan materi sesuai tujuan TAK.
 Menyampaikan Tata tertib TAK
 Memimpin diskusi kelompok.
 Menutup acara diskusi.
2. Co Leader
Tugas :
 Membuka acara
 Mendampingi Leader
 Mengambil alih posisi Leader jika Leader blocking
 Menyerahkan kembali posisi kepada leader
3. Fasilitator
Tugas :
 Ikut serta dalam kegiatan kelompok
 Memberikan stimulus dan motivator pada anggota kelompok untuk aktif
mengikuti jalannya terapi.
4. Observer
Tugas :
 Mencatat serta mengamati respon klien (dicatat pada format yang
tersedia)
 Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persiapan, proses,
hingga penutupan.
5. Operator
Tugas :
 Mengatur alur permainan (Menghidupkan dan mematikan musik)
 Timer (Mengatur waktu).

2.6 METODE TAKS


1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran atau stimulasi

2.7 Rancangan TAKS


No Nama pasien Masalah keperawatan Jenis TAK PJ
1 Agus Basuki TAK-S Sesi
2 M. Salik 1- 7
3 Ahmad Fauzi
4 Agus M.H
5 Anas
6 Wardi Hidayat
7 Mahmudi
8 Anang
9 Fendi
10 Abdul Majid
11 Ahmad Jaelani
12 Khusairi
13 Dwi
14 Hadi
15 Sujianto

2.8 Jadwal pelaksanaan TAK


No Hari/Tanggal Jam Jenis Leader Co- Fasilitator Observer
TAK Leader
1 Senin, 9 09.00 TAK
September – Sesi Lailul Ponco Rina Liliani
2019 09.05 1
2 Senin, 9 09.05 TAK
September – Sesi Lailul Ponco Rina Liliani
2019 09.25 3
3 Senin, 9 09.25 TAK
September – Sesi Lailul Ponco Rina Liliani
2019 09.45 6

2.9 Alat
1. Sound system
2. Bola plastik
3. Buku catatan dan pulpen
4. Kartu
5. Jadwal kegiatan klien

2.10 Jadwal Pelaksanaan Kegiatan


1. Hari/tanggal : Senin, 9 September 2019
2. Tempat : Ruangan Bangau, Rumah Sakit Jiwa Dr. Radjiman
Widiodiningrat, Lawang Malang
3. Jam : 09.00 - selesai

2.11 Hasil Pelaksanaan TAK

No Hari/tanggal Jenis TAK Nama Pasien Evaluasi TT


1 TAK
Sesi 1
2 TAK
Sesi 2
3 TAK
Sesi 3

2.12 Tata tertib dan Antisipasi Masalah


Tata Tertib
1. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK.
2. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara dimulai.
3. Peserta berpakaian rapih, bersih dan sudah mandi.
4. Tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan (TAK)
berlangsung.
5. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat tangan
kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
6. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan.
7. Peserta dilarang keluar sebelum acara TAK selesai.
8. Apabila waktu TAK sesuai kesepakatan telah habis, namun Tak belum
selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan anggota untuk
memperpanjang waktu TAK kepada anggota.
Antisipasi
1. Penanganan klien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
 Memanggil klien
 Memberi kesempatan kepada klien tersebut untuk menjawab sapaan
perawat atau klien yang lain
2. Bila klien meninggalkan permainan tanpa pamit:
 Panggil nama klien
 Tanya alasan klien meninggalkan permainan
 Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan penjelasan pada
klien bahwa klien dapat melaksanakan keperluannya setelah itu klien
boleh kembali lagi
3. Bila ada klien lain ingin ikut
 Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada klien yang telah
dipilih
 Katakan pada klien lain bahwa ada permainan lain yang mungkin dapat
diikuti oleh klien tersebut
 Jika klien memaksa, beri kesempatan untuk masuk dengan tidak memberi
peran pada permainan tersebut.
A. Lampiran
1. Sesi I
a. Tujuan :
 Klien mampu memperkenalkan diri dengan menyebutkan nama lengkap,
nama panggilan, asal dan hobi.
b. Setting
 Klien dan terapi duduk bersama dalam lingkaran
 Ruang nyaman dan tenang
c. Alat :
 Sound
 Laptop
 Bola plastik
 Buku catatan dan pulpen
 Jadwal kegiatan klien
d. Metode
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran
e. Langkah kegiatan :
 Persiapan
a) Memilih klien sesuai dengan indikasi, yaitu pasien dengan halusinasi
b) Membuat kontrak dengan klien
c) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
 Orientasi
Pada tahap ini terapis melakukan;
a) Memberi salam terapeutik:
salam dari terapis
b) Evaluasi/validasi:
menanyakan perasaaan klien saat ini
c) Kontrak:
Menjelaskan tujuan kegiatan, yaitu memperkenalkan diri.
Menjelaskan aturan main berikut.
o Jika ada klien yang akan meninggalkan kelompok harus
meminta izin kepada terapis
o Lama kegiatan 45 menit
o Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai
 Tahap kerja
a) Jelaskan kegiatan, yaitu kaset pada tape recorder akan dihidupkan serta
bola diedarkan berlawanan dengan arah jarum jam (yaitu ke arah kiri)
dan pada saat tape dimatikan maka anggota kelompok yang memegang
bola memperkenalkan dirinya.
b) Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola tenis berlawanan
dengan arah jarum jam.
c) Pada saat tape dimatikan, anggota kelompok yang memegang bola
mendapat giliran untuk menyebutkan: salam, nama lengkap, nama
panggilan, hobi, dan asal, dimulai oleh tetapis sebagai contoh.
d) Tulis nama panggilan pada kertas / papan nama dan tempel / pakai.
e) Ulangi b,c dan d sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
f) Beri pujian untuk toap keberhasilan anggota kelompok dengan
memberi tepuk tangan,
 Tahap terminasi
a) Evaluasi
1. Menananyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok
b) Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok melatih mempertahankan
diri kepada orang lain di kehidupan sehari-hari
2. Memasukkan kegiatan memperkenalkan diri pada jadwal kegiatan
harian klien
c) Kontrak yang akan datang
1. Menyepakati kegiatan berikut, yaitu berkenalan dengan anggota
kelompok
2. Menyepakati waktu dan tempat.
BAB III
Evaluasi dan Dokumentasi

3.1 Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses TAK berlangsung, khususnya pada tahap
kerja untuk menilai kemampuan klien melakukan TAK. Aspek yang dievaluasi
adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK. Untuk TAKS Sesi 1,
dievaluasi kemampuan klien memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal
dengan menggunakan formulir evaluasi berikut:
Sesi 1: TAKS
Kemampuan memperkenalkan diri
a. Kemampuan Verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
.

1. Menyebutkan nama lengkap


2. Menyebutkan nama panggilan
3. Menyebutkan asal
4. Menyebutkan hobi
Jumlah

b. Kemampuan Nonverbal
No Aspek yang dinilai Nama klien
.

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk:
1. Dibawah judul nama klien, tulis nama panggilan klien yang ikut TAK
2. Untuk tiap klien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda ( ) jika
ditemukan pada klien atau tanda ( x ) jika tidak ditemukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika nilai 3 atau 4 klien mampu, dan
jika nilai 0,1, atau 2 klien belum mampu.

3.2 Dokumentasi
Dokumentasikan, kemampuan yang dimiliki klien ketika TAK pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, klien mengikuti Sesi 1 TAKS, klien
mampu memperkenalkan diri secara verbal dan nonverbal, dianjurkan klien
memperkenalkan diri pada klien lain diruang rawat (buat jadwal)
Sesi 3 : TAKS
Kemampuan Bercakap-cakap
A. Tujuan
Klien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok :
 Klien mampu menanyakan kehidupan pribadi kepada satu anggota kelompok
 Klien mampu menjawab tentang kehidupan pribadi sendiri
a. Setting
 Klien dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
 Ruang nyaman dan tenang
b. Alat
 Sound
 Lagu
 Bola plastik
 Buku catatan dan pulpen
 Jadwal kegiatan klien
c. Metode
 Dinamika kelompok
 Diskusi dan tanya jawab
 Bermain peran
d. Langkah Kegiatan
 Persiapan
a) Mengingatkan kontrak dengan anggota kelompok pada Sesi 2 TAKS.
b) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan.
 Orientasi
Salam terapeutik
Pada tahap ini terapis melakukan :
1. Memberikan salam terapeutik.
2. Peserta dan terapis memakai papan nama.
a) Evaluasi / validasi.
 Menanyakan perasaan klien saat ini.
 Menanyakan apakah telah mencoba berkenalan dengan orang lain.
b) Kontrak
 Menjelaskan tujuan kegiatan,yaitu bertanya dan menjawab tentang
kehidupan pribadi.
 Menjelaskan aturan main berikut :
3. Jika peserta ada yang akan meninggalkan kelompok harus meminta izin kepada
terapis.
 Lama kegiatan 45 menit.
 Setiap klien mengikuti kegiatan dari awal sampai selesai.
4. Tahap kerja
a. Hidupkan kaset pada tape recorder dan edarkan bola berlawanan dengan arah
jarum jam.
b. Pada saat tape di matikan,anggota kelompok yang memegang bola mendapat
giliran untukbertanya tentang kehidupan pribadi anggota kelompok yang ada
disebelah kanan dengan cara:
1. Memberi salam
2. Memanggil panggilan
3. Menanyakan kehidupan pribadi: orang terdekat / dipercaya / disegani,
pekerjaan.
5. Dimulai oleh terapis sebagai contoh
a. Ulangi a dab b sampai semua anggota kelompok mendapat giliran.
b. Beri pujian untuk tiap keberhasilan anggota kelompok dengan memberi tepuk
tangan .
6. Tahap terminasi
a. Evaluasi
1. Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti TAK.
2. Memberi pujian atas keberhasilan kelompok.
b. Rencana tindak lanjut
1. Menganjurkan tiap anggota kelompok bercakap-cakap tentang kehidupan
pribadi dengan orang lainpada kehidupan sehari-hari
2. Memasukkan kegiatan bercakap-cakap pada jadwal kegiatan harian klien.
c. Kontrak yang akan datang
1. Mnyapakati kegiatan berikut,yaitu menyampaikan dan membicarakan topic
pembicaraan tertentu.
2. Menyepakati waktu dan tempat.

Evaluasi Dan Dokumentasi


Evaluasi
Evaluasi dilakukan ketika proses TAK berlangsung,khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan klien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAKS Sesi 3 dievaluasi kemampuan verbal dalam bertanya dan mnjawab pada
saat bercakap-cakap serta kemampuan nonverbal dengan menggunakan formulir
evaluasi berikut.

Sesi 3: TAKS
KEMAMPUAN PASIEN BERCAKAP-CAKAP
a. Kemampuan verbal : bertanya
No Aspek yang dinilai Nama klien
1. Mengajukan pertanyaan yang jelas
2. Mengajukan pertanyaan yang
ringkas
3. Mengajukan pertanyaan yang
relevan
4. Mengajukan pertanyaan secara
spontan
Jumlah

b. Kemampuan verbal : menjawab


No Aspek yang dinilai Nama klien
1. Menjawab dengan jelas
2. Menjawab dengan ringkas
3. Menjawab dengan revelen
4. Menjawab dengan spontan
Jumlah

c. Kemampuan non verbal


No Aspek yang dinilai Nama klien
1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengiikuti kegiatan dari awal sampai
akhir
Jumlah

Petunjuk :
1. Dibawah judul nama klien,tulis nama panggilan klien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap klien semua aspek dinilai dengan memberi tanda (√) jika ditemukan
pada klien dan tanda ( ×) jika tidak di temukan.
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan, jika mendapat nilai 3 atau 4, klien
mampu , jika nilai ≤ 2 klien dianggap belom mampu.

Dokumentasi
Dokumentasi kemampuan yang dimiliki klien saat TAKS pada catatan proses
ke perawatan tiap klien. Misalnya , nilai kemampuan verbal bertnya 2, kemampuan
verbal menjawab 2, dan kemampuan nonverbal 1, maka catatan keperawatan adalah
klien mengikuti TAKS Sesi 3, klien belom mampu bercakap-cakap secara verbal dan
nonverbal. Dianjurkan latihan diulang diruangan(buat jadwal).

TERAPI AKTIFITAS KELOMPOK SOSIALISASI


TAKS-SESI VI
1. Pengertian
Terapi yang berupaya memfasilitas kemampuan sejumlah klien dengan
masalah hubungan sosial
2. Tujuan
Klien mampu bekerjasama dalam permainan sosialisasi kelompok :
a. bertanya dan meminta sesuai dengan kebutuhan pada oranglain
b. menjawab dan member pada orang lain
3. indikasi
a. klien menarik diri yang telah mulai melakukan interaksi interpersonal
b. klien kerusakan komunikasi verbal yang telah berespon sesuai stimulus
4. Setting
a. Peserta dan terapis duduk bersama dalam lingkaran
b. ruangan yang nyaman dan tenang
5. Alat
1. Tape recorder
2. Kaset dengan lagu yang ceria
3. Bola tenis
4. Buku catatan dan pulpen
5. Jadwal kegiatan pasien
6. kartu kwartet
6. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
3. Bermain peran/simulasi
7. Langkah-Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Mengingatkan kontrak dengan pasien yang sesuai indikasi
b. Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk melingkar dalam suasana
ruang yang tenang dan nyaman)
2. Orientasi
a. Mengucapkan salam terapeutik dan masing-masing memakai name tag
b. Menanyakan perasaan pasien hari ini dan apakah sudah latihan bercakap
cakap dengan orang lain
c. Menjelaskan tujuan kegiatan
d. Menjelaskan aturan main :
1) Pasien harus mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
2) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
3) Lama kegiatan 45 menit
4) Masing-masing membicarakan topik tertentu
3. Kerja
a. Terapi menjelaskan langkah berikutnya : tape recorder akan dinyalakan. Saat
music terdengar bola tenis dipindahkan dari satu peserta ke peserta lain. Saat
musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis mendapat giliran
untuk menyampaikan suatu topik yang ingin dibicarakan misalnya cara mencari
teman, setelah semua mendapat giliran. Tape akan dihidupkan lagi dan edarkan
bola. Saat musik dihentikan peserta yang sedang memegang bola tennis
mendapat giliran untuk memilih topik yang disukai dan setelah masalah
ditentukan
b. Terapis menyalakan tape dan mengedarkan bola tenis lalu menghentikan. Saat
music dihentian peserta yang sedang memegang bola tennis mendapat giliran
untuk menyampaikan suatu topik yang ingin dibicarakan
c. Tulis topik pada white board. Topik yang disampaikan secara berurutan
d. Ulangi lngkah b dan c sampai semua peserta mendapat giliran
e. Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang sedang
memegang bola tennis mendapatkan giliran untuk memilih topik yang disukai
f. Ulangi e sampai semuanya mendapat giliran
g. Terapis membantu menentukan topik yang paling banyak
h. Hidupkan lagi tape dan edarkan bola. Saat musik dihentikan peserta yang
sedang memegang bola tennis mendapatkan giliran untuk memberi pendapat
tentang topik yang telah ditentukan
i. Ulangi h sampai semua mendapatkan giliran
j. Terapis memberikan pujian, setiap kali pasien selesai menceritakan perasaannya
4. Terminasi
a. Menanyakan perasaan pasien setelah mengikuti TAK
b. Memberi pujian atas pencapaian kelompok
c. Menganjurkan agar pasien bercakap-cakap tentang topik tertentu
d. Membuat kontrak kembali untuk TAK berikutnya
F. Evaluasi dan dokumentasi
Evaluasi
Evaluasi dilakukan pada saat proses tak berlangsung, khususnya pada tahap
kerja. Aspek yang dievaluasi adalah kemampuan pasien sesuai dengan tujuan TAK.
Untuk TAK sesi 3, dievaluasi kemampuan verbal menyampaikan, memilih, dan
member pendapat tentang topik percakapan serta kemampuan non verbal dengan
menggunakan formulir evaluasi berikut.(Eko prabowo, 2014: 259261)

SESI IV TAK SOSIALISASI


KEMAMPUAN BEKERJASAMA

A. Kemampuan verbal : Betanya dan meminta


No Aspek yang dinilai Nama Klien
.

1. Menyampaikan topik dengan jelas


2. Menyampaikan topik secara ringkas
3. Menyampaikan topik yang relevan
4. Menyampaikan topic yang spontan
Jumlah

B. Kemampuan Verbal : Menjawab dan memberi


No Aspek yang dinilai Nama Klien
.

1. Memilih secara dengan jelas


2. Memilih secara secara ringkas
3. Memilih secara yang relevan
4. Memilih secara spontan
Jumlah
C. Kemampuan non verbal
No Aspek yang dinilai Nama Klien
.

1. Kontak mata
2. Duduk tegak
3. Menggunakan bahasa tubuh yang sesuai
4. Mengikuti kegiatan dari awal sampai akhir
Jumlah

Petunjuk
1. Dibawah judul nama pasien, tulis nama panggilan pasien yang ikut TAKS
2. Untuk tiap pasien, semua aspek dimulai dengan memberi tanda [√] jika ditemukan
pada pasien atau tanda [X] jika tidak ditemukan
3. Jumlahkan kemampuan yang ditemukan. Jika mendapat nilai 3 atau 4 pasien
mampu dan jika nilai ≤ 2 pasien dianggap belum mampu
Dokumentasi
Dokumentasikan kemampuan yang dimiliki pasien ketika TAKS pada catatan
proses keperawatan tiap klien. Misalnya, kemampuan verbal bertanya, meminta,
menjawab, dan member 4, serta kemampuan non verbal 4. Maka, catatan
keperawatannya adalah klien mengikuti TAK sesi 6, klien mampu secara verbal dan
non verbal dalam bertanya, meminta, mejawab, dan member. Anjurkan klien untuk
melakukannya diruang rawat (buat jadwal)

Anda mungkin juga menyukai