Anda di halaman 1dari 13

SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK)

DAN LAPORAN TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


SENAM OTAK PADA LANSIA
DI POLI GERIATRI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

Disusun Oleh :
Mahasiswa Profesi Ners
1. Choirul Abidin P27820821010
2. Dyah Palupi P27820821018
3. Dodi Iskandar Hadinata P27820821016
4. Dini Kusmaharini P27820821014
5. Nuriyah P27820821043
6. Alfiyu Nurul Lailiyah. P27820821002
7. Budi Utomo P27820821008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
SATUAN ACARA KEGIATAN (SAK)
TERAPI SENAM OTAK PADA LANSIA
DI POLI GERIATRI RSUD DR SOETOMO SURABAYA

DISUSUN OLEH :
MAHASISWA PROFESI NERS KEPERAWATAN
1. Choirul Abidin P27820821010
2. Dyah Palupi P27820821018
3. Dodi Iskandar Hadinata P27820821016
4. Dini Kusmaharini P27820821014
5. Nuriyah P27820821043
6. Alfiyu Nurul Lailiyah. P27820821002
7. Budi Utomo P27820821008

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURABAYA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Pelaksanaan Kegiatan Terapi kelompok (Senam Otak) Pada


Lansia di Poli Geriatri RSUD dr Soetomo Surabaya yang telah dilaksanakan pada
hari Jum’at tanggal 20 Mei 2022 yang telah disahkan sebagai Laporan Praktik
Klinik Keperawatan Gerontik Pendidikan Profesi Ners Keperawatan semester 2.

Disusun oleh : Mahasiswa Profesi Ners Keperawatan


1. Choirul Abidin P27820821010
2. Dyah Palupi P27820821018
3. Dodi Iskandar Hadinata P27820821016
4. Dini Kusmaharini P27820821014
5. Nuriyah P27820821043
6. Alfiyu Nurul Lailiyah. P27820821002
7. Budi Utomo P27820821008

Surabaya, 20 Mei 2022

Pembimbing Lahan
Pembimbing Pendidikan

(Ach. Arfan Adinata, S.Kep.Ns.M.Kep.) (Endang Puri, S.Kep.Ns)


NIP. NIP.19740415 199403 2002

Mengetahui
Penanggung Jawab Poli Geriatri RSDS

Wiwik Handayani, S.Kep.,Ns.


NIP. 19650410 199312 2001
SATUAN ACARA KEGIATAN

Pokok Bahasan : Terapi Senam otak pada lansia

Sasaran : 1. Lansia yang ada di Poli Geriatri

2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik

3. Lansia yang kooperatif

Tempat : Outdoor Gedung poli Geriatri RSDS

Hari/tanggal : Jum’at, 20 Mei 2022

Waktu : 06.00 - 07.30 WIB

Pelaksana : Mahasiswa Profesi Ners Poltekkes Kemenkes Surabaya

Tujuan Umum : Setelah dilakukan terapi kognitif senam otak diharapakan

dapat mempertahankan daya ingat dan konsentrasi lansia.

Tujuan Khusus : 1. Memahami Pengertian Senam Otak

2. Memahami Manfaat Senam Otak

3. Mengikuti senam otak dengan lancar sampai selesai

4. Mendemonstrasikan Gerakan-Gerakan Senam Otak

Metode : Demonstrasi / role play

Media : Instruktur, music/sound system

Pengorganisasian :

1. Pembimbing akademik : Ach. Arfan Adinata, S.Kep.Ns.M.Kep.

2. Pembimbing klinik : Endang Puri, S.Kep., Ns.

3. Leader (Penanggung Jawab) : Dodi Iskandar Hadinata

Choirul Abidin

4. Fasilitator : 1. Dyah Palupi

2. Dini kusmaharani
3. Nuriyah

5. Observer : 1. Alfiyu Nurul Lailiyah.

2. Budi Utomo

Kegiatan

Setting tempat

Outdoor Gedung Poli Geriatri RSDS

Keterangan :
= Pasien
= Leader

= Fasilitator
= Observer

Kegiatan

Strategi Penanggung
No Kegiatan Terapi Bermain Waktu
Pelaksanaan Jawab
1 Fase Pembukaan : tim 5 menit
Orientasi 1. Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam
2. Memperkenalkan diri
3. Menjelaskan tujuan dari terapi
Senam Otak pada Lansia
4. Menjelaskan susunan acara terapi
Senam Otak pada Lansia

2 Fase Kerja Pelaksanaan : Leader, 15 menit


1. Mendemonstrasikan senam otak Observer,
kepada lansia dan
2. Memberikan kesempatan lansia Fasilitator
dan petugas untuk mencoba
kembali sendiri
3. Mengulang kembali senam Otak
secara bersama lansia
4. Melakukan senam Otak bersama-
sama dengan menggunakan
musik.
3 Fase Evaluasi Leader, 10 menit
Terminasi Observer,
1) Mahasiswa menanyakan
dan
perasaan lansia setelah
Fasilitator
mengikuti kegiatan
2) Memberikan pujian atas
keberhasilan lansia.
a. Rencana Tindak lanjut
Meminta lansia dan petugas
untuk mengulang hal yang
telah dipelajari secara mandiri

Penutupan :
1. Memberikan reward kepada
lansia berupa tepuk tangan dan
ucapan penyemangat
2. Observer memaparkan hasil dari
Terapi yang sudah dilakukan oleh
Lansia
3. Mengucapkan terima kasih
terhadap Lansia
4. Mengucapkan salam penutup.

Evaluasi

Setelah melakukan terapi senam hipertensi lansia di evaluasi dalam hal :

1. Evaluasi struktur : a) Satuan Acara Penyuluhan sudah dibuat sebelum

kegiatan dimulai b) Media telah disipakan c) Tempat telah disiapkan

d) Kontrak waktu telah disepakati

2. Evaluasi Proses

a. Rencana pelaksanaan kegiatan sesuai yaitu 90 menit.

b. Lansia yang diberikan terapi senam hipertensi lansia adalah lansia

hipertensi mandiri dan paguyupan RESTU RSDS, terapi senam

hipertensi lansia dengan posisi berdiri

c. Terapi dapat dilakukan sesuai yang telah direncanakan.

d. Lansia melakukan terapi senam otak lansia sesuai dengan yang

telah direncanakan.

e. Lansia antusias mengikuti terapi senam otak.

f. Pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan lancar dan waktu

sesuai rencana.

3. Evaluasi Hasil

a. Peserta yang ikut 100 %.

b. Peserta mampu melaksanakan senam dengan baik.

c. Peserta menyampaikan secara verbal kenyamanan setelah senam

otak.
TERAPI KOGNITIF : SENAM OTAK PADA LANSIA

A. DEFINISI

Senam merupakan salah satu tindakan yang jarang sekali dilakukan para lansia,

banyak lansia yang mengeluh badannya capek dan pegal itu semua dikarenakan

kurangnya pergerakan otot-otot. Kebanyakan lansia tidak mau melakukan senam

karena capek,males dan lain-lain, maka dari itu kita sebagai perawat harus bisa

mengajak para lansia untuk melakukan senam,salah satunya yaitu senam otak.

Senam otak adalah serangkaian latihan berbasis gerakan tubuh sederhana.

Gerakan itu dibuat untuk merangsang otak kiri dan kanan (dimensi lateralitas);

meringankan atau merelaksasi belakang otak dan bagian depan otak (dimensi

pemfokusan); merangsang sistem yang terkait dengan perasaan/emosional, yakni

otak tengah (limbis) serta otak besar (dimensi pemusatan).

B. MANFAAT

1. Memperlambat kepikunan,

2. Menghilangkan stres,

3. Meningkatkan konsentrasi,

4. Membuat emosi lebih tenang.

Dengan diadakan senam otak kita bisa mengetahui gerakan tubuh sederhana

yang digunakan untuk merangsang otak kiri dan kanan, merangsang system yang

terkait dengan emosional serta relaksasi otak bagian belakang ataupun depan, itu

bermanfaat bagi otak kita. Jadi senam otak sangat berfungsi bagi para lansia
maupun yang belum lansia. Senam otak tidak menyembuhkan suatu penyakit

tetapi dengan rutin melakukan senam otak, sel-sel tubuh akan bekerja optimal,

sehingga dapat mencegah datangnya penyakit.

C. GERAKAN DASAR

1. Gerakan silang

Cara : kaki dan tangan digerakan secara berlawanan,bisa kedepan,samping atau

belakang.agar lebih ceria anda bisa menyelaraskan dengan irama musik.

Manfaat : merangsang bagian otak yang menerima informasi dan bagian yang

mengungkapkan informasi,sehingga memudahkan proses mempelajari hal-hal

baru dan meningkatkan daya ingat

2. Gerakan olengan pinggul

Cara : duduk dilantai posisi tangan dibelakang ,menumpi kelantai serta siku

ditekuk,angkat kaki sedikit lalu olengkan pinggul kekiri dan kekanan dengan

rileks. Manfaat : mengaktifkan otak untuk kemampuan belajar,meihar dari

kiri ke kanan,kemampuan untuk memperhatikan dan memahami.

3. Gerakan pengisi energi

Cara : duduk nyaman dikursi,kedua lengan bawah dan dahi diletakan diatas

meja,tangan ditempatkan diatas bahu dengan jari-jari menghadap sedikit

kedalam

.ketika menarik napas rasakan napas mengalir kegaris tengah seperti pancuran

energi.mengangkat dahi kemudian tengkuk dan terakhir punggung atas.

diagfragma dan dada tetap terbuka dan bahu tetap rileks.


Manfaat : mengembalikan fitalitas otak setelah serangkaian aktifitas yang

melelahkan, mengusir stres, meningkatka konsentrasi dan perhatian

serta meningkatkan kemampuan memahami dan berfikir rasional.

4. Gerakan menguap berenergi

Cara : bukalah mulut seperti hendak menguap lalu pijatlah otot-otot dipersendian

rahang.lalu melemaskan otot-otot tersebut.

Manfaat : mengaktifkan otak untuk peningkatan oksigen agar otak berfungsi

secara efisien dan rileks,meningkatkan perhatian dan daya

pengkihatan,memperbaiki komunikasi lisan dan ekspresif serta meningkatakan

kemampuan untuk memilih informasi.

5. Gerakan gravitasi

Cara : duduk dikursi dan silangkan kaki,tundukkan baan dengan lengan epan

bawah,buang napas ketika turun dan ambil napas ketika naik.lakuka dengan posisi

kak berganti-gantian.

Manfaat : mengaktifkan otak untuk ras keseimbangan dan

koordinasi,meningkatkan kemampuan mengorganisasi dan meningkatkan energy

6. Gerakan tombol imbang

Cara : sentuhkan 2 jari kebelakang telinga,pada lekukan dibelakang telinga

sementara tangan satunya menyentuh pusar sekama kuramg lebih 30

detik,lakuakn secara bergantian. Selama melakuka gerakan itu dagu rileks dan

kepala dalam posisi normal menghadap kedepan

Manfaat : mengaktifkan otak untuk kesiapsiagaan dan memusatkan

perhatian
,mengambil keputusan,berkonsentrasi dan pemikiran asosiatif.
Untuk mengefektifkan manfaat senam otak, dapat dilakukan pada pagi hari

dalam kurun waktu 5 sampai 15 menit agar otak siap dan seimbang untuk

memulai aktivitas. Serangkaian latihan sederhana yang disebut senam otak dapat

membantu fungsi otak kita menjadi lebih baik dan tajam, cerdas dan jauh lebih

percaya diri.
DAFTAR PUSTAKA

(Buku : Brain Gym,Paul E. Dennison PhD,Gail E. Dennison, Penerbit PT.

Grasindo.

Constatinides. (2006). Teori proses menua, dalam R. Boedi-

Darmojo (Penyuting), Geriatri,Balaipenerbit FKUI : Jakarta

Anda mungkin juga menyukai