DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK 4
Puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga penulis dapat menyelesaikan proposal kegiatan terapi aktivitas kelompok
pada pasien dengan Halusinasi di Yayasan Pemenang Jiwa Medan, untuk
memenuhi salah satu syarat praktek mata kuliah keperawatan jiwa dalam
menyelesaikan Profesi Ners. Adapun proposal yang telah disepakati dan telah
disusun oleh penulis dengan judul “Proposal Terapi Aktivitas Kelompok
Stimulasi Persepsi Pada Pasien Halusinasi di Yayasan Pemenang Jiwa
Medan Tahun 2021”. Dalam penyusunan laporan ini banyak pihak yang
membantu penulis, untuk itu penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Ibu Rinco Siregar, S.Kep, MNS selaku Ketua Prodi Keperawatan Fakultas
Farmasi dan Ilmu Kesehatan Universitas Sari Mutiara Indonesia.
2. Bapak Ns. Jek Amidos Pardede, M.Kep, Sp. Kep Jiwa selaku Koordinator
Program Studi Ners.
3. Ibu Jenny Marlinawani Purba, MNS., PhD selaku dosen pembimbing
Praktek Belajar Lapangan di yayasan pemenang jiwa medan.
4. Staf Pegawai yayasan pemenang jiwa medan.
5. Staf Pengajar dan Pegawai Universitas Sari Mutiara Indonesia
6. Orang tua kami yang selalu memberikan dukungan, materi dan doa untuk
menyelesaikan tugas proposal ini .
7. Serta terima kasih kepada teman-teman Mahasiswa/i Profesi Ners
Universitas Sari Mutiara Indonesia yang telah bersama-sama menyelesaikan
tugas makalah ini.
Penulis menyadari bahwa isi makalah ini masih jauh dari kesempurnaan maka
dari itu kami dari penulis sangat mengharapkan kritik dan saran guna
memperbaiki di masa yang akan datang dan semoga proposal ini dapat bermanfaat
bagi pembaca. Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih.
Medan, Maret 2021
Kelompok 4
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Halusinasi adalah gangguan penyerapan persepsi panca indera tanpa adanya
rangsangan dari luar yang dapat meliputi semua sistem penginderaan dimana
terjadi pada saat individu sadar dengan baik. Salah satu penyebab terjadinya
halusinasi adalah gangguan jiwa skizoprenia (gangguan mental yang ditandai
dengan gangguan proses berpikir dan tanggapan emosi yang lemah
(Sepalanita & Khairani, 2019). Sedangkan menurut Keliat 2011 dalam Putri
2017, mengatakan bahwa halusinasi merupakan salah satu gejala gangguan
jiwa pada individu yang ditandai dengan perubahan sensori persepsi yaitu
merasakan sensasi palsu berupa suara, penglihatan, pengecapan, perabaan atau
penghiduan. Pasien merasakan stimulus yang sebenarnya tidak ada.
Nuraeni dkk 2009 dalam Hidayah, 2015, menyatakan bahwa pasien dengan
diagnosis medis skizofrenia 90 % pasien mengalami halusinasi, dimana 70%
diantaranya mengalami halusinasi pendengaran, 20% mengalami halusinasi
penglihatan dan 10% adalah halusinasi penghidu, pengacapan dan perabaan.
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa jenis halusinasi yang paling
banyak diderita oleh pasien dengan skizofren adalah halusinasi pendengaran.
Halusinasi biasanya muncul sebagai dampak dari proses yang berkaitan
dengan kepribadian seseorang. Karena itu, halusinasi dipengaruhi oleh
pengalaman psikologis seseorang yang berdampak panjang karena tidak di
tanganai dengan baik (Pardede & Siregar, 2016).
L Co. L
K K
F
F
K K
K
O
Keterangan Gambar:
L L : Leader K : Klien
CL CL : Co Leader
F
F : Fasilitator
O : Observer