DI SUSUN OLEH :
KELOMPOK 2
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..........................................................................................i
DAFTAR ISI.........................................................................................................ii
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Tujuan........................................................................................................2
C. Waktu dan Tempat...................................................................................2
D. Metode.......................................................................................................2
E. Media dan Alat..........................................................................................2
F. Setting Tempat..........................................................................................3
G. Pembagian Tugas......................................................................................3
H. Susunan Pelaksanaan...............................................................................4
I. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah.......................................................5
J. Langkah Kegiatan....................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
MENGGAMBAR
A. Latar Belakang
Gangguan jiwa adalah gangguan dalam cara berfikir (cognitive), kemauan
(volition), emosi (affective), dan tindakan (psychomotor). Dari berbagai penelitian
dapat dikatakan bahwa gangguan jiwa adalah kumpulan dari keadaan-keadaan
yang tidak normal, baik yang berhubungan dengan fisik, maupun dengan mental.
Salah satu hagguan jiwa yang sering dijumpai adalah skizofrenia. Skizofrenia itu
sendiri merupakan suatu deskripsi sindrom dengan variasi penyebab dan
perjalanan penyakit yang luas, serta sejumlah akibat yang tergantung pada
perimbangan pengaruh genetik, dan sosial budaya.
Menurut data World Health Organisation (WHO) tahun 2010, masalah
gangguan jiwa di seluruh dunia memang sudah menjadi masalah yang sangat
serius. Data statistik yang dikemukakan oleh World Health Organization (WHO)
menyebutkan bahwa setiap saat, 1% dari penduduk dunia berada dalam keadaan
membutuhkan pertolongan serta pengobatan untuk gangguan jiwa. Penduduk
Indonesia sekitar 200 juta jiwa maka di perkirakan 2 jutajiwa menderita
skizofrenia. Sementara itu pada masyarakat umumterdapat 0,2-0,8% penderita
skizofrenia (Keliat, 2006).
Salah satu terapi nonfarmakologi adalah terapi altifitas kelompok (TAK).
Salah satu bentuk TAK yaitu menggambar yang bertujuan untuk mengidentifikasi
dan mengklasifikasi stimulus eksternal yang diberikan melalui gambar dan klien
mampu memberikan tanggapan pada pertanyaan yang diajukan. Dari latar
belakang untuk memperbaiki dan memberikan stimulus yang nyata kelompok
ingin memberikan terapi TAK yaitu menggambar.
1
STIKes Indramayu
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah mengikuti TAK menggambar diharapkan dapat melatih/mengasah
kemampuan sensori klien
2. Tujuan Khusus
a. Melatih kreativitas klien
b. Melatih daya imajinasi klien
c. Mengasah kemampuan sensori klien
3. Waktu dan Tempat
Hari/Tanggal : Sabtu/4 Desember 2021
Jam : 09.30 WIB
Tempat : Panti Gramesia
C. Metode
1. Dinamika kelompok
2. Diskusi dan tanya jawab
D. Media/Alat
1. Kertas lipat
2. Musik/lagu
3. Spidol/pensil warna
4. Buku catatan dan pulpen
E. Setting Tempat
CL L
O
F
P
F
P
F P P
F F
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
F. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :
a. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan
tertib.
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas
kelompok sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan aturan permainan yang akan di mainkan.
d. Mengontrol jalannya terapi bila ada masalah yang timbul didalam
kelompok
G. Co-leader
Tugas :
1. Mendampingi leader.
2. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas
pasien.
3. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan
yang telah dibuat.
4. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam
proses terapi.
H. Fasilitator
Tugas :
1. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
2. Ikut serta dalam kegiatan kelompok mendampingi pasien.
3. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikutijalannya terapi yang sedang
berlangsung.
I. Observer
Tugas :
1. Mengobservasi jalannya proes kegiatan.
2. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).
3. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses,
hingga penutupan.
J. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader : Nasito
b. Co. Leader : Putri
c. Fasilitator : Maya M.S, Mujiono, Nur Azizah, Nurlela, Rindi Yani,
Riski Ramadita, Safitri, Siti Julaikha, Vikky Taufana, Syarif
Ibrahim,
Tantowi dan Mia Astuti
d. Observer : Kholisiyah M.J, Yoga Agung P
M. Langkah Kegiatan
1. Persiapan
a. Alat dan bahan
1) Persiapkan tempat yang aman dan tenang
2) Tempat yang cukup luas dan longgar
3) Alat dan bahan : Kertas lipat, musik/lagu, spidol/pensil
warna, buku catatan dan pulpen.
b. Pasien
1) Membuat kontrak pertemuan dengan klien
2) Menjamin pemenuhan kebutuhan privasi klien, hanya ada
perawat dan klien saja
2. Pelaksanaan
a. Persiapan
1) Mengumpulkan klien yang pernah melakukan TAK
stimulasi sensori
2) Membuat kontrak dengan klien
3) Mempersiapkan alat dan tempat pertemuan
b. Fase Orientasi
1) Salam terapeutik
a) Salam dari terapis atau perawat (misalnya dengan
selamat pagi atau selamat siang)
b) Perkenalkan nama perawat dan nama panggilan
c) Memberi kesempatan pada klien untuk
memperkenalkan nama masing- masing.
2) Evaluasi/validasi
a) Menanyakan perasaan klien saat ini
b) Menanyakan masalah yang dirasakan
c) Menanyakan penerapan TAK stimulasi sensori
yang pernah dilakukan
3) Kontrak
a) Menjelaskan tujuan kegaitan,yaitu menggambar
telapak tangan di kertas lipat beserta isinya yaitu nama,
umur, alamat, hobi dan makanan favorit disertai
harapan pasien.
b) Menjelaskan aturan permainan sebagai berikut:
• Jika ada anggota kelompok yang ingin
meninggalkan kelompok harus minta izin
• Mengikuti kegiatan sampai selesai
• Mempersilahkan pasien untuk minum, atau
kencing dulu sebelum acara dimulai
• Lama kegiatan tidak lebih dari 45 menit
c. Fase kerja
1) Leader menjelaskan kegiatan yang akan dilaksanakan yaitu
menggambar telapak tangan di kertas lipat beserta isinya
yaitu nama, umur, alamat, hobi dan makanan favorit disertai
harapan pasien.
2) Fasilitator membagikan kertas lipat dan spidol/pensil warna
untuk tiap klien
3) Leader meminta klien menggambar:
a) Telapak tangan
b) Didalam telapak tangan ada nama, umur, asal, hobi,
dan makanan favorit.
4) Sementara klien mulai menggambar, fasilitator berkeliling
dan memberikan penguatan kepada klien untuk terus
menggambar. Jangan melecehkan/mencela klien.
5) Setelah semua klien selesai menggambar, leader meminta
masing-masing klien untuk memperlihatkan dan
menceritakan gambar yang telah dibuatnya kepada klien
lain. Hal yang harus diceriatakan adalah nama, nama, umur,
asal, hobi, dan makanan favorit.
6) Berikan pujian atau pengahargaan atas kemampuan klien
member pendapat, hindari penggunaan tepuk tangan dalam
memberikan penghargaan akan lebih baik jika
mengguanakan kata “bagus”.
d. Fase terminasi
1) Evaluasi
a) Perawat menanyakan perasaan klien setalah mengikuti
terapi aktivitas kelompok
b) Perawat memberikn pujian atas keberhasilan
kelompok dengan menggunakan kata “bagus sekali”
2) Rencana tindak lanjut
a) Menganjurakan klien untuk melatihkemampuan
menggambar dan mendiskusikan dengan klien lain atau
perawat lain
b) Membuat jadwal menggambar
3) Pendokumentasian
a) Mencatat kegiatan TAK stimulasi sensori dalam buku
catatan atau laporan TAK baik jenis TAK topic TAK,
klien yang di terapis, leader dan observer yang
melakukan TAK serta hasil evaluasi proses dan hasil
serta membubuhkan tanda tangan dan nama terang
b) Mencatat tindakan keperawatan yang telah dilkukan
kedalam catatan perkembangan terintegrasi sesuai
standard prosedur operasiional yang berlaku.
Pendokumentasian catatan perkembangan terintegrasi
harus dilkukan oleh perawat yang telah diberikan
penugasan klinik
c) Membereskan catatan perkembangan terintegrasi pada
status rekamedis pasien