Disusun Oleh :
Kelompok 1
Penulis
i
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
ii
TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)
STIMULUS SENSORI
A. Latar Belakang
Manusia adalah makhluk sosial yang terus menerus membutuhkan orang
lain disekitarnya. Salah satunya kebutuhan sosial untuk melakukan interaksi sesama
manusia. Kebutuhan sosial yang dimaksud adalah rasa memiliki oleh orang lain,
pengakuan dari orang lain, penghargaan orang lain, serta pernyataan diri. Interaksi
yang dilakukan tidak selamanya memberikan hasil yang sesuai dengan apa yang
diharapkan oleh individu sehingga mungkin terjadi suatu gangguan terhadap
kemampuan individu untuk berinteraksi dengan orang lain. untuk mengatasi
gangguan interaksi pada pasien jiwa, terapi aktifitas kelompok sering diperlukan
dalam praktik keperawatan kesehatan jiwa karena merupakan keterampilan
teraupetik. Terapi aktifitas kelompok merupakan bagian dari terapi modalitas yang
berupaya meningkatkan psikoterapi dengan sejumlah pasien dalam waktu yang
bersamaan.
Harapan atau asa adalah bentuk dasar dari kepercayaan akan sesuatu yang
diinginkan akan didapatkan atau suatu kejadian akan berbuah kebaikan di waktu
yang akan datang. Pada umumnya harapan berbentuk abstrak, tidak tampak, tetapi
diyakini bahkan terkadang, dibatin dan dijadikan sugesti agar terwujud, namun
adakalanya harapan tertumpu pada seseorang atau sesuatu. Pada praktiknya banyak
orang mencoba menjadikan harapannya menjadi nyata dengan cara berdoa atau
berusaha. Faktor-faktor yang mempengaruhi harapan meliputi, Dukungan Sosial,
Kepercayaan Religious, dan Kontrol. Dukungan sosial adalah harapan memiliki
kaitan erat dengan dukungan sosial. Dalam penelitiannya mengenai pasien yang
menderita penyakit kronis (Raleigh dalam Weil, 2000) mengatakan bahwa keluarga
dan teman pada umumnya diidentifikasikan sebagai sumber harapan untuk
penderita penyakit kronis dalam beberapa aktivitas seperti mengunjungi suatu
tempat, mendengarkan, berbicara dan memberikan bantuan secara fisik.
1
Kepercayaan religius dan spiritual telah diidentifikasikan sebagai sumber
utama harapan dalam beberapa penelitian. Kepercayaan religius dijelaskan sebagai
kepercayaan dan keyakinan seseorang pada hal positif atau menyadarkan individu
pada kenyataan bahwa terdapat sesuatu atau tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya untuk situasi individu saat ini. Spiritual merupakan konsep yang lebih
luas dan terfokus pada tujuan dan makna hidup serta keterkaitan dengan orang lain,
alam, ataupun dengan Tuhan (Reed dalam Weil, 2000). Kontrol merupakan salah
satu bagian dari konsep harapan. Mempertahankan kontrol dapat dilakukan dengan
cara tetap mencari informasi, menentukan nasib sendiri, dan kemandirian yang
menimbulkan perasaan kuat pada harapan individu.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Meningkatkan motivasi agar pasien bersemangat
2. Tujuan Khusus
a. Pasien mampu menulis harapan-harapan positif
b. Pasien mampu menjelaskan mengenai harapan yang dihasilkan
c. Pasien mampu menceritakan perasaannya setelah membuat pohon
harapan
D. Metode
Pohon harapan
E. Media/Alat
1. Bolpoint
2. Kertas origami
3. Ranting pohon
2
F. Setting Tempat
CL L
F P F P F P
P F P F P F
F P F P F P
P F P F P F
O O
Keterangan Gambar :
L : Leader
CL : Co-Leader
F : Fasilitator
O : Observer
P : Pasien
OP : Operator
3
G. Pembagian Tugas
1. Leader
Tugas :
a. Menyiapkan proposal kegiatan TAK.
b. Menyampaikan tujuan dan peraturan kegiatan terapi aktivitas kelompok
sebelum kegiatan dimulai.
c. Menjelaskan aturan permainan yang akan di mainkan.
d. Mampu memotivasi anggota untuk aktif dalam kelompok dan
memperkenalkan dirinya.
e. Mampu memimpin terapi aktifitas kelompok dengan baik dan tertib.
2. Co-leader
Tugas :
a. Mendampingi leader.
b. Menyampaikan informasi dan fasilitator ke leader tentang aktifitas
pasien.
c. Mengingatkan leader jika kegiatan menyimpang dari perencanaan yang
telah dibuat.
d. Mengambil alih posisi leader jika leader mengalami blocking dalam
proses terapi.
3. Fasilitator
Tugas :
a. Menyediakan fasilitas selama kegiatan berlangsung.
b. Ikut serta dalam kegiatan kelompok mendampingi pasien.
c. Memfasilitasi dan memberikan stimulus dan motivator pada anggota
kelompok untuk aktif mengikutijalannya terapi yang sedang berlangsung.
4. Observer
Tugas :
a. Mengobservasi jalannya proes kegiatan.
b. Mengamati serta mencatat prilaku Verbal dan Non-verbal pasien
selama kegiatan berlangsung (dicatat pada format yang tersedia).
4
c. Mengawasi jalannya aktivitas kelompok dari mulai persisapan, proses,
hingga penutupan.
H. Pasien
1. Kriteria Pasien
a. Pasien yang ada di lingkungan Panti Gramesia
b. Pasien yang tidak menderita penyakit kronik
c. Pasien yang sadar (tidak dalam keadaan gelisah)
d. Pasien tanpa kerusakaan komunikasi verbal
e. Pasien yang mau dan bersedia mengikuti kegiatan TAK
2. Proses Seleksi
a. Mengidentifikasi pasien yang masuk ke dalam kriteria
b. Mengumpulkan pasien yang masuk kedalam kriteria
c. Membuat kontrak dengan pasien yang setuju dengan kegiatan Terapi
Aktivitas Kelompok (TAK) dan mengikuti kegiatan yang dengan menaati tata tertib
d. Menyampaikan kegiatan TAK yang meliputi : Menjelaskan tujuan
TAK kepada pasien, rencana kegiatan kelompok, dan aturan main atau tata tertib
selama TAK dimulai.
I. Susunan Pelaksanaan
1. Susunan perawat pelaksana TAK sebagai berikut :
a. Leader : Gita Fristiany
b. Co. Leader : Andres Meilino
5
c. Fasilitator :
1. Agnes Sari Permana
2. Aan Milayani
3. Evi Sugiarti
4. Fahrul Rozi
5. Iin Dahniati sa’ah
6. Elsa Ainun Innayah
7. Enes Astriani
8. Dedeh Rosita
9. Ati waryati
10. Arlis Olivia Afrilianti
11. Ani maulani Sari
d. Observer
1. Achmad Sucipto
2. Eka Rizky Setiawan
6
J. Tata Tertib dan Antisipasi Masalah
1. Tata Tertib Pelaksanaan TAK
a. Peserta bersedia mengikuti kegiatan TAK sampai dengan selesai.
b. Peserta wajib hadir 5 menit sebelum acara TAK dimulai.
c. Peserta berpakaian rapi, bersih dan sudah mandi.
d. Peserta tidak diperkenankan makan, minum, merokok selama kegiatan
TAK berlangsung.
e. Jika ingin mengajukan/menjawab pertanyaan, peserta mengangkat
tangan kanan dan berbicara setelah dipersilahkan oleh pemimpin.
f. Peserta yang mengacaukan jalannya acara akan dikeluarkan dari
permainan.
g. Peserta dilarang meninggalkan tempat sebelum acara TAK selesai
h. Apabila waktu yang ditentukan untuk melaksanakan TAK telah habis,
sedangkan permainan belum selesai, maka pemimpin akan meminta persetujuan
anggota untuk memperpanjang waktu TAK
2. Antisipasi kejadian yang tidak diinginkan pada proses TAK
a. Penanganan pasien yang tidak aktif saat aktifitas kelompok
1) Memanggil pasien.
2) Memberi kesempatan kepada pasien tersebut untuk menjawab
sapaan perawat atau pasien yang lain.
b. Bila pasien meninggalkan permainan tanpa pamit
1) Panggil nama pasien.
2) Tanya alasan pasien meninggalkan permainan.
3) Berikan penjelasan tentang tujuan permainan dan berikan
penjelasan pada pasien bahwa pasien dapat melaksanakan
keperluannya setelah itu pasien boleh kembali lagi.
c. Bila ada pasien lain ingin ikut
1) Berikan penjelasan bahwa permainan ini ditujukan pada
pasien yang telah dipilih.
7
K. Prosedur
a. Persiapan
1) Membuat kontrak dengan klien yang sesuai indikasi
2) Mempersiapkan alat dan tempat (peserta duduk berkumpul dalam
suasana ruang yang tenang dan nyaman)
b. Orientasi
1) Mengucapkan salam terapeutik
2) Menanyakan perasaan klien hari ini dan menanyakan apakah sudah
mencoba memperkenalkan diri
3) Menjelaskan tujuan kegiatan
4) Menjelaskan aturan main:
a) Klien harus mengikuti kegiatan mulai awal sampai akhir
b) Bila ingin keluar dari kelompok harus meminta izin dari terapis
c) Lama kegiatan 1 jam
d) Masing-masing memperkenalkan diri dengan anggota lain
c. Kerja
1) Terapis mengajak pasien untuk saling memperkenalkan diri.
2) Setiap kali seorang pasien selesai memperkenalkan diri, terapis mengajak semua
pasien untuk bertepuk tangan.
3) Terapis menjelaskan bahwa akan dibagikan kertas origami, bolpoint,
ranting pohon, setiap peserta kemudian masing-masing peserta
dipersilahkan untuk menulis harapan yang dimilikinya.
8
L. Evaluasi dan Dokumentasi
a. Evaluasi
b. Dokumentasi
9
Sesi I –TAK
Stimulus sensori : Membuat Pohon Harapan
3.
Menuliskan
harapan yang
dimiliki
4. Menceritakan
harapan yang
sudah
dituliskan
Jumlah
STIKes Indramayu
Petunjuk:
1. Tulis nama panggilan pasien yang ikut TAK pada kolom nama klien
2. Untuk tiap pasien, beri penilaian tentang kemampuan pasien mengikuti
kegiatan dari awal sampai akhir, berkreativitas membuat bentuk, menyebutkan apa
yang dibentuknya dan menceritakan apa yang dibentuknya. Beri tanda ceklis (√)
jika pasien mampu dan tanda silang (x) jika pasien tidak mampu.
STIKes Indramayu
DAFTAR PUSTAKA
13
STIKes Indramayu