Fahrul - Askepkeluarga Dengan Dewasa Pertengahan - Hipertensi
Fahrul - Askepkeluarga Dengan Dewasa Pertengahan - Hipertensi
PENYAKIT HIPERTENSI
Disusun Oleh:
Fahrul Rozi
R.210415025
2022
i
KATA PENGANTAR
Bismillahhirohmanirrohim,
Dengan mengucap syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Dewasa
Pertengahan” dapat selesai tepat pada waktunya.
Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini memiliki kekurangan
dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu, diperlukan kritik dan saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan dalam rangka perbaikan dan kesempurnaan
Penulis menyadari bahwa dalam menyelesaikan makalah ini, tidak lepas
dari dorongan dan bantuan berbagai pihak.Untuk itu penulis mengucapkan
terimakasih kepada :
Makalah ini disusun sebagai syarat untuk memenuhi tugas Mata Kuliah
Keperawatan Komunitas dengan harapan dapat menambah wawasan dan
pengetahuan para pembaca sehingga Insya Allah dapat bermanfaat bagi kita
semua, Aamiin.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
Halaman Judul................................................................................................i
Kata Pengantar...............................................................................................ii
Daftar Isi.........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................
B. Tujuan Penulisan .....................................................................................
BAB II PEMBAHASAN...............................................................................
A. Konsep Dasar Keperawatan Keluarga......................................................
1. Pengertian ..........................................................................................
2. Ciri-ciri Keluarga...............................................................................
3. Tipe Keluarga.....................................................................................
4. Struktur Keluarga...............................................................................
5. Fungsi Pokok Keluarga......................................................................
6. Peran Perawat Keluarga.....................................................................
B. Konsep Dasar Keluarga dengan Tahap Dewasa Pertengahan..................
1. Definisi...............................................................................................
2. Upaya Meningkatkan Keluarga Bahagia Pada Usia Pertengahan......
3. Karakteristik Keluarga Dewasa Pertengahan.....................................
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Keluarga Usia Pertengahan...........
5. Tugas Perkembangan Usia Pertengahan............................................
Daftar Pustaka
LAMPIRAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
menjemukan diantara perubahan yang lebih dramatis masa dewasa awal dan usia
tua. Fenomena yang terjadi pada fase perkembangan dewasa madya cenderung
diwarnai oleh kematian orang tua, anak terakhir meninggalkan rumah orang tua,
kasus adalah benar-benar pensiun. Banyak orang yang berada di dalam rentang
usia ini dihadapkan pada masalah kesehatan untuk pertama kalinya (Santrock,
2013).
Bagi banyak orang, usia dewasa madya adalah suatu masa menurunnya
keterampilan fisik dan semakin besarnya tanggung jawab; suatu periode dimana
orang menjadi semakin sadar akan polaritas muda-tua dan semakin berkurangnya
jumlah waktu yang tersisa dalam kehidupan; suatu titik ketika individu berusaha
meneruskan sesuatu yang berarti pada generasi berikutnya; dan suatu masa ketika
B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Untuk memahami aplikasi konsep dasar asuhan keperawatan dengan tahap
dewasa usia dewasa pertengahan.
1
2. Tujuan Khusus
a. Mengenal masalah kesehatan pada keluarga terhadap perubahan
perkembangan pada dewasa pertengahan
b. Melakukan tindakan keperawatan kesehatan pada anggota keluarga yang
sakit, mempunyai gangguan fungsi tubuh dan atau yang membutuhkan
bantuan asuhan keperawatan
c. Mahasiswa dapat melakukan pengkajian terhadap keluarga dengan tahap
perkembangan keluarga pada tahap dewasa pertengahan.
d. Mahasiswa dapat melakukan analisa data dan merumuskan diagnosa
serta memberikan intervensi terhadap permasalahan yang sedang
dihadapi keluarga
BAB II
PEMBAHASAN
2
Pengertian keluarga akan berbeda satu dengan yang lainnya, hal ini
bergantung kepada orientasi dan cara pandang yang digunakan seseorang dalam
mendefinisikan. Ada beberapa pengertian keluarga yang perlu diketahui, antara
lain adalah ( Setiadi, 2008, hal 2 ) :
a. Bussard dan Ball ( 1966 )
Keluarga merupakan lingkungan sosial yang sangat dekat hubungannya
dengan seseorang. Dikeluarga itu seseorang dibesarkan, bertempat tinggal,
berinteraksi satu dengan yang lain, dibentuknya nilai-nilai, pola pemikiran,
dan kebiasaannya dan berfungsi sebagai saksi segenap budaya luar, dan
mediasi hubungan anak dan lingkungannya.
b. WHO ( 1969 )
Keluarga adalah anggota rumah tangga yang saling berhubungan melalui
pertalian darah, adopsi dan perkawinan.
c. Duval ( 1972 )
Keluarga adalah sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan menciptakan dan
memepertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik,
mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga.
d. Helvie ( 1981 )
Keluarga adalah sekelompok manusia yang tinggal dalam satu rumah tangga
dalam kedekatan yang konsisten dan hubungan yang erat.
e. Depkes RI ( 1988 )
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal disuatu tempat
dibawah satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.
4
Pembagian tipe ini bergantung kepada konteks keilmuan dan orang yang
mengelompokkan menurut Setiadi, 2008.
a. Secara tradisional
Secara tradisional keluarga dikelompokkan menjadi 2 yaitu :
1) Keluarga inti ( Nuclear Family ) adalah keluarga yang hanya terdiri dari
ayah, ibu dan anak yang diperoleh dari keturunanya atau adopsi atau
keduanya.
2) Keluarga besar ( Extended Family ) adalah keluarga inti ditambah anggota
keluarga lain yang masih mempunyai hubungan darah ( kakek-nenek,
paman-bibi )
b. Secara modern
Berkembangnya peran individu dan meningkatnya rasa individualisme
maka pengelompokkan tipe keluarga selain diatas adalah :
1) Tradisional Nuclear
Keluarga inti (ayah, ibu dan anak) tinggal dalam satu rumah ditetapkan
oleh sanksi-sanksi legal dalam suatu ikatan perkawinan, satu atau
keduanya dapat bekerja diluar rumah.
2) Reconsituted Nuclear
Pembentukkan baru dari keluarga inti melalui perkawinan kembali
suami/istri, tinggal dalam pembentukkan satu rumah dengan anak-
anaknya, baik itu bawaan dari perkawinan lama maupun hasil dari
perkawinan baru, satu/keduanya dapat bekerja diluar rumah.
3) Nidle Age/Aging Couple
Suami sebagai pencari uang, istri dirumah/kedua-duanya bekerja dirumah,
anak-anak sudah meninggalkan rumah karena sekolah/perkawinan/meniti
karir.
4) Dyadic Nuclear
Suami istri yang sudah berumur dan tidak mempunyai anak yang
keduanya atau salah satu bekerja diluar rumah.
5) Single Parent
5
Satu orang tua sebagai akibat perceraian/kematian pasanganya dan anak-
anaknya dapat tinggal dirumah atau diluar rumah.
6) Dual Carrier
Suami istri atau keduanya orang karir dan tanpa anak.
7) Commuter Married
Suami istri atau keduanya orang karir dan tinggal terpisah pada jarak
tertentu. Keduanya saling mencari pada waktu-waktu tertentu.
8) Single Adult
Wanita atau pria dewasa tinggal sendiri dengan tidak adanya keinginan
untuk menikah.
9) Three Generation
Tiga generasi atau lebih tinggal dalam satu rumah.
10) Institusional
Anak-anak atau orang-orang dewasa tinggal dalam satu panti-panti.
11) Comunal
Satu rumah terdiri dari dua atau lebih pasangan yang monogami dengan
anak-anaknya dan bersama-sama dalam persedian fasilitas.
e. Keluarga kawin
Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga, dan
beberapa sanak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya
hubungan dengan suamti atau istri.
5. Fungsi Pokok keluarga
Menurut Friedman, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 6 secara umum fungsi
keluarga adalah sebagai berikut :
a. Fungsi afektif
Fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk
mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain.
b. Fungsi sosialisasi
Fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan
sosial sebelum meninggalkan rumah untuk berhubungan dengan orang lain
diluar rumah.
c. Fungsi reproduksi
Fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan
keluarga.
d. Fungsi ekonomi
Keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi
dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu dalam
meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.
7
e. Fungsi perawatan/pemeliharaan kesehatan
Fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar
tetap memiliki produktivitas tinggi.
Sedangkan menurut Effendy, 1998 dalam Setiadi, 2008 hal. 11 ada tiga fungsi
pokok keluarga terhadap anggota keluarganya, sebagai berikut :
a. Asih
Memberikan kasih sayang, perhatian, rasa aman, kehangatan kepada
anggota keluarga sehingga memungkinkan mereka tumbuh dan
berkembang sesuai usia dan kebutuhannya.
b. Asuh
Menuju keutuhan pemeliharaan dan keperawatan anak agar kesehatannya
selalu terpelihara, sehingga diharapkan menjadi mereka anak-anak yang
sehat baik fisik, mental, sosial, dan spiritual.
c. Asah
Memenuhi ebutuhan pendidikan anak, sehingga siap menjadi manusia
dewasa yang mandiri dalam mempersiapkan masa depannya.
Namun dengan berubahnya pola hidup agraris menjadi industriliasi, fungsi
keluarga dikembangkan menjadi :
a. Fungsi Biologis
1) Untuk meneruskan keturunan
2) Memelihara dan membesarkan anak
3) Memenuhi kebutuhan gizi keluarga
4) Memelihara dan merawat anggota keluarga
b. Fungsi Psikologis
1) Memberikan kasih sayang dan rasa aman
2) Memberikan perhatian diantara anggota keluarga
3) Membina pendewasaan kepribadian anggota keluarga
4) Memberikan identitas keluarga
c. Fungsi Sosialisasi
1) Membina sosialisasi pada anak
8
2) Membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat
perkembangan anak
3) Meneruskan nilai-nilai budaya keluarga
d. Fungsi Ekonomi
1) Mencari sumber-sumber penghasilan untuk memenuhi kebutuhan
keluarga
2) Pengaturan penggunaan penghasilan keluarga untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
3) Menabung untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan keluarga dimasa
yang akan datang misalnya pendidikan anak-anak, jaminan hari tua dan
sebagainya.
e. Fungsi Pendidikan
1) Menyekolahkan anak untuk memberikan pengetahuan, keterampilan,
dan membentuk prilaku anak sesuai dengan bakat dan minat yang
dimilikinya
2) Mempersiapkan anak untuk kehidupan dewasa yang akan datang
dalam memenuhi perananya sebagai orang dewasa
3) Mendidik anak sesuai dengan tingkat-tingkat perkembangannya.
9
b. Koordinator
Koordinasi diperlukan pada perawatan agar pelayanan komperhensif dapat
dicapai. Koordianasi juga diperlukan untuk mengatur program kegiatan atau
terapi dari berbagai disiplin ilmu agar tidak terjadi tumpang tindih dan
pengulangan.
c. Pelaksanaan
Perawat dapat memberikan perawatan langsung kepada klien dan keluarga
dengan menggunakan metode keperawatan.
d. Pengawas kesehatan
Sebagai pengawas kesehatan harus melaksanakan hime visit yang teratur
untuk mengidentifikasi dan melakukan pengkajian tentang kesehatan keluarga.
e. Konsultan
Perawat sebagai narasumber bagi keluarga dalam mengatasi masalah
kesehatan. Agar keluarga mau meminta nasehat kepada perawat, hubungan
perawat dan klien harus terbina dengan baik , kemampuan perawat dalam
menyampaikan informasi yang disampaikan secara terbuka dapat dipercaya.
f. Kolaborasi
Bekerja sama dengan pelayanan kesehatan seperti rumah sakit dan anggota
tim kesehatan lain untuk mencapai kesehatan keluarga yang optimal.
g. Fasilisator
Membantu keluarga dalam menghadapi kendala seperti masalah sosial
ekonomi, sehingga perawat harus mengetahui sistem pelayanan kesehatan seperti
rujukan dan penggunaan dana sehat.
h. Penemu kasus
Menemukan dan mengidentifikasi masalah secar dini di masyrakat
sehingga menghindari dari ledakan kasus atau wabah.
i. Modifikasi lingkungan
Mampu memodifikasi lingkungan baik lingkungan rumah maupun
masyarakat agar tercipta lingkungan sehat.
B. TUGAS PERKEMBANGAN
10
a. Membina hubungan Intim
13
Tahun pertengahan meliputi perubahan-perubahan pada penyesuaian
perkawinan (seringkali lebih baik), pada distribusi kekuasaan antara suami dan
istri (lebih merata), dan pada peran (diferensi peran perkawinan meningkat)
(Leslie dan Korman, 1989, dalam Friedman 1988).
Pada tahun-tahun ini umumnya sulit dan berat, karena masalah-masalah
penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa
mereka gagal menjadi membesarkan anak dan usaha kerja. Selanjutnya, tidak
jelas apa yang terjadi dengan kepuasan perkawinan dan keluarga melewati siklus-
siklus kehidupan berkeluarga. Beberapa studi tentang kepuasan perkawinan
memperlihatkan bahwa kepuasan perkawinan menurun tajam setelah perkawinan
berlangsung dan terus menurun hingga tahun pertengahan (Leslie dan Korman,
1989, dalam Friedman 1988).
4. Masalah Yang Biasa Ditemukan Oleh Keluarga Usia Pertengahan
Menurut fridman (1998, hal 132) pada fase ini, masalah kesehatan yang
dapat terjadi pada keluarga dewasa pertengahan yaitu :
a. Kebutuhan promosi kesehatan, istirahat yang tidak cukup, kegiatan waktu luang
dan tidur yang kurang, nutrisi yang tidak baik, program olahraga yang tidak
teratur, pengurangan berat badan hingga berat badan yang optimum, berhenti
merokok, berhenti atau mengurangi penggunaan alkohol, pemeriksaan skrining
kesehatan preventif.
b. Masalah-masalah hubungan perkawinan.
c. Komunikasi dan hubungan dengan anak-anak, ipar, dan cucu, dan orang tua yang
berusian lanjut.
d. Masalah yang berhubungan dengan perawatan : membantu perawatan orang tua
yang lanjut usia atau tidak mampu merawat diri.
e. Tugas Perkembangan
Usia pertengahan yang merupakan usia rata-rata dimana para orang tua
melepaskan anak mereka yang terakhir ditandai sebagai masa kehidupan yang
“terperangkap” yaitu terperangkap antara tuntutan kaum kaum muda dan
terperangkap antara dunia kerja dan tuntutan yang bersaing dan keterlibatan
keluarga, dimana seringkali tampaknya tidak mungkin memenuhi tuntutan-
tuntutan dari kedua bidang tersebut.
5. Tugas Pekembangan Usia Pertengahan
14
a. Pertahankan kesehatan individu dan pasangan usia pertengahan
Dalam masa ini upaya untuk melaksanakan gaya hidup sehat menjadi
lebih menonjol bagi pasangan, meskipun kenyataanya bahwa mungkin mereka
telah melakukan kebiasaan-kebiasaan yang sifatnya merusak diri selama 45-64
tahun. Meskipun dapat dianjurkan sekarang, karena “lebih baik sekarang dari
pada tidak pernah” adalah selalu benar, agaknya terlalu terlambat untuk
mengembalikan begitu banyak perubahan-perubahan fisiologis yang telah terjadi,
seperti tekanan darah tinggi akibat kurangnya olahraga, stress yang
berkepanjangan, menurunnya kapasitas vital akibat merokok.
Motivasi utama orang usia pertengahan untuk memperbaiki gaya hidup
mereka adalah karena adanya perasaan rentan terhadap penyakit yang
dibangkitkan bila seorang teman atau anggota keluarga mengalami serangan
jantung, stroke, atau kanker. Selain takut, keyakinan bahwa pemeriksaan yang
teratur dan kebiasaan hidup yang sehat merupakan cara-cara yang efektif untuk
mengurangi kerentanan terhadap berbagai penyakit juga merupakan kekuatan
pendorong yang ampuh. Penyakit hati, kanker dan stroke merupakan dua pertiga
dari semua penyebab kematian antara usia 46 hingga 64 tahun dan sebagai
penyebab kamatian urutan ke empat.
b. Hubungan serasi dan memuaskan dengan anak-anaknya dan sebayanya
Dengan menerima dan menyambut cucu-cucu mereka kedalam keluarga
dan meningkatkan hubungan antar generasi, tugas perkembangan ini
mendatangkan penghargaan yang tinggi (Duvall, 1977 dalam friedman, 1988, hal
131). Tugas perkembangan ini memungkinkan pasangan usia pertengahan terus
merasa seperti sebuah keluarga dan mendatangkan kebahagiaan yang berasal dari
posisi sebagai kakek-nenek tanpa tanggung jawab sebagai orang tua selama 24
jam. Karena umur harapan hidup meningkat, menjadi seorang kakek-nenek secara
khusus terjadi pada tahap siklus kehidupan ini (Sprey dan Matthews, 1982, dalam
Friedman, 1988, hal 132). Kakek nenek memberikan dukungan besar kepada anak
dan cucu mereka pada saat-saat krisis dan membantu anak-anak mereka melalui
pemberian dorongan dan dukungan(Bengston dan Robertson, 1985, dalam
Friendman, 1988, hal 132).
Peran yang lebih probelamatik adalah yang berhubungan dengan dan
membantu orang tua lansia dan kadang-kadang anggota keluarga besar lain yang
15
lebih tua. Delapan puluh enam persen pasangan usia pertengahan minimal
memiliki satu orang tua masih hidup(hagestad, 1988, dalam Friedman, 1988, hal
132). Jadi, tanggung jawab memberi perawatan bagi orang tua lansia yang lemah
dan sakit-sakitan merupakan pengalaman yang tidak asing. Banyak wanita yang
merasa berada dalam “himpitan generasi” dalam upaya mereka mengimbangi
kebutuhan-kebutuhan orang tua mereka yang berusia lanju, anak-anak, dan cucu-
cucu mereka. Berbagai peran antar generasi kelihatannya lebih bersifat ekslusif
dikalangan minoritas seperti keluarga-keluarga Asia dan Amerika Latin.
17
BAB III
PENGKAJIAN KELUARGA
I. Data Umum
1. Nama Keluarga (KK) : Tn. A
2. Umur KK : 50 tahun
3. Alamat dan No. Telepon : Desa karang layung ,Kec. sukra-Indramayu.
4. Pekerjaan KK : Petani
5. Pendidikan KK : SMA
6. Tanggal Pengkajian : 02 maret 2022
7. Komposisi Keluarga :
No. Nama JK Hub. Umur Pnddkn Pekerjaan
dgn KK
1. H. Ahmad Lk Kepala 50th SMA petani
keluarga
18
Genogram : (Tiga Generasi)
Tn. A Ny. S
8. Status Imunisasi
Status Imunisasi
No. Nama
BCG Polio DPT Hepatitis Cmpk
Tn. A √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ny. S √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tn. N √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Ny. R √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Tn. I √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
III. Lingkungan
1. Karakteristik Rumah
toilet Kamar
Gerbang depan
Halaman depan
Dapur
Kamar
f. Pola makan
Makan 3x/hari
g. Pola istirahat
Ny. S mengatakan tidur siang selama 1-2 jam dan selalu tidur ketika sudah
jam 8 malam.
4. Fungsi Psikologis
a. Keadaan emosi
Ny. S mengatakan ketika sedang marah selalu dimusyawarahkan. Dan
kadang dipendam jika sedang kesal dengan anaknya.
b. Kebiasaan yang tidak sesuai dengan pola hidup sehat
22
Ny. S mengatakan masih suka mengkonsumsi minuman yang asin
walaupun dirinya tau menderita penykit hipertensi.
c. Pengambilan keputusan
Klien mengatakan setiap anggota keluarga selalu bercerita jika
mempunyai permasalahan.
d. Ketergantungan obat/bahan-bahan lain
Klien mengatakan selalu menyediakan obat-obatan dirumahnya seperti :
glibenclamide, Vit B. Vit C.
e. Mencari pelayanan kesehatan
Klien mengatakan jika keluarganya sakit selalu membawanya ke klinik
terdekat.
5. Fungsi Spiritual
a. Ketaatan beribadah
Klien mengatakan keluarganya taat beribadah
b. Keyakinan kesehatan
klien mengatakan optimis dirinya akan sehat dan pulih kembali.
6. Fungsi Kultural
a. Adat yang mempengaruhi kesehatan
Keluarga tidak menganut adat yang mempengaruhi kesehatan
b. Tabu-tabu
Tidak ada tabu-tabu dalam keluarga
7. Fungsi Reproduksi
Ny. S mengatakan tidak menggunakan alat kontrasepsi tetapi menggunakan
kalender untuk mengetahui masa suburnya dan di tahun 2015 Ny. S sudah
menopose.
8. Fungsi Ekonomi
Keluarga mendapat gaji hasil tani kira-kir Rp. 4.500.000/bulan
9. Fungsi Perawatan Keluarga
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga cukup mengerti tentang masalah kesehatan.
b. Membuat keputusan tindakan kesehatan yang tepat
Klien mengatakan jika keluarganya sakit selalu dirawat oleh dirinya tapi
jika sakit tidak kunjung sembuh klien akan membawanya ke klinik
23
terdekat.
c. Memberi perawatan pada keluarga yang sakit
klien mengatakan jika ada keluarga yang sakit beliau yang mengurus dan
memberi obat sampai sembuh.
d. Mempertahankan atau menciptakan suasana rumah yang sehat.
klien mengatakan rumahnya selalu dibersihkan setiap hari oleh anak yang
ke-2.
e. Mempertahankan dengan menggunakan fasilitas kesehatan.
Keluarga selalu mempertahankan menggunakan fasilitas kesehatan apabila
ada keluarga yang sakit.
25
VIII. Pemeriksaan Fisik
No. Pemeriksaan Tn. A (KK) Ny. S Tn. N Ny. R Tn. I
1 TTV Td : 120/80 Td : 140/80 Td : 120/90 Td : 100/80 Td : 110/80
mmHg mmHg N : 70x/m mmHg N : 66x/mnt
N : 77x/m N : 64x/mnt S : : 36 oC N : 80x/m S : 36 oC
S : 36 oC S : 36,3 oC R :20x/m S : 36 oC R :20x/m
R :20 x/m R :20x/m R :22x/m
2 Kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala Bentuk kepala
simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak simetris, tidak
ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi ada lesi
3 Mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata Bentuk mata
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi
penglihatan penglihatan penglihatan penglihatan baik penglihatan
kurang baik kurang baik kurang baik kurang baik
(Minus) (Minus) (Minus) (Minus)
4 Hidung dan Hidung simetris , Hidung simetris , Hidung simetris , Hidung simetris , Hidung simetris
mulut fungsi penciuman fungsi penciuman fungsi penciuman fungsi penciuman , fungsi
baik. Mulut baik. Mulut baik. Mulut baik. Mulut penciuman baik.
simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi simetris, fungsi Mulut simetris,
pengecapan baik, pengecapan baik, pengecapan baik, pengecapan baik, fungsi
mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir mukosa bibir pengecapan
lembab, tidak da lembab, tidak da lembab, tidak da lembab, tidak da baik, mukosa
caries gigi caries gigi caries gigi caries gigi bibir lembab,
tidak da caries
gigi
5 Telinga Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
fungsi fungsi fungsi fungsi fungsi
pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran pendengaran
baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada baik, tidak ada
kelainan pada kelainan pada kelainan pada kelainan pada kelainan pada
telinga telinga telinga telinga telinga
6 Leher Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
warna kulit warna kulit warna kulit warna kulit warna kulit
merata, tidak ada merata, tidak ada merata, tidak ada merata, tidak ada merata, tidak
edema edema edema edema ada edema
7 Dada Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada retraksi tidak ada
dinding dada dinding dada dinding dada dinding dada retraksi dinding
dada
8 Abdomen Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris, Bentuk simetris,
tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada edema, tidak ada
tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, tidak ada lesi, edema, tidak
tidak ada striae, tidak ada striae, tidak ada striae, tidak ada striae, ada lesi, tidak
tidak ada tidak ada tidak ada tidak ada ada striae, tidak
pembesaran pembesaran hepar pembesaran pembesaran ada pembesaran
hepar hepar hepar hepar
9 Ekstremitas Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas : Ekstremitas atas
bentuk simetris, bentuk simetris, bentuk simetris, bentuk simetris, : bentuk
tidak terdapat lengan dextra tidak terdapat tidak terdapat simetris,terdapat
edema mengalami edema edema edema pada
Ekstremitas pembengkokan Ekstremitas Ekstremitas pergelangan
bawah : bentuk Ekstremitas bawah : bentuk bawah : bentuk sinistra, warna
simetris, tidak bawah : bentuk simetris, tidak simetris, tidak kulit sawo
terdapat edema, simetris, tidak terdapat edema, terdapat edema, matang
tidak ada lesi terdapat edema, tidak ada lesi tidak ada lesi Ektremitas
tidak ada lesi bawah : bentuk
simetris, tidak
ada edema,
tidak ada lesi
10 Kulit Warna kulit sawo Warna kulit Warna kulit sawo Warna kulit sawo Warna kulit
matang, kulit kuning, kulit matang, kulit matang, kulit kuning, kulit
kering, tidak ada kering, tidak ada kering, tidak ada kering, tidak ada lembab, tidak
kelainan kulit, kelainan kulit, kelainan kulit, kelainan kulit, ada kelainan
tidak adanya lesi tidak adanya lesi tidak adanya lesi tidak adanya lesi kulit, tidak
adanya lesi
IX. ANALISA DATA
Nama : Ny.S
Umur : 53 tahun
Data Fokus Tipologi Masalah Etiologi
DS: Gangguan jarang
- Ny. S Aktual Interaksi Sosial berinteraksi
mengatakan
jarang Belum bisa
berinteraksi berinteraksi
dengan dengan sekitar
orang
sekitar Gangguan
DO: Interaksi Sosial
- Kurang tertarik
pada orang lain
- Tidak berminat
melakukan
kontak emosi dan
fisik
2. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 2 x1 0,3 Ny.S
ancaman 3
mengatakan
masih suka
makan-
makanan yang
1.
Asin
sedangkan
beliau memiliki
riwayat
Hipertensi
Kemungkinan 1 x2 1 Ny. S
masalah dapat 2
mengatakan
diubah : sebagian
mampu
menghindari
2.
makan
makanan yang
Asin tetapi
secara perlahan
Potensi masalah 3 x1 1 Karena Ny. S
untuk dicegah : 3
punya kemauan
tinggi
untuk
3. menghindari
makan-
makanan yang
Asin
Menonjolnya 1 x1 0,5 Masalah pasien
masalah : tidak 2
4. tidak perlu
perlu segera
diatasi segera
Total nilai 2,8
3. Diagnosa Keperawatan
No. Kriteria Perhitungan Nilai Pembenaran
Sifat masalah : 3 x1 1 Pasien
tidak/kurang sehat 3
mengekspresikan
keinginan untuk
1. meningkatkan
dinamika
keluarga
A. Askep
masalah utama hipertensi pada keluarga Tn. A yaitu Ny. S yang memiliki hipertensi di Desa
karang layung Kec. sukra-Indramayu. Pada data awal didapat bahwa penulis datang ke
rumah pasien untuk bertemu dengan pasien dan keluarganya untuk mendapatkan data yang
diperlukan sesuai format asuhan keperawatan keluarga yang telah disiapkan. Proses
pengkajian tidak mengalami hambatan dan semua informasi didapat dengan jelas karena
keluarga kooperatif. Data keluarga yang diperoleh meliputi data demografi, sosiokuktural,
data lingkungan, struktur dan fungsi keluarga, stress dan koping keluarga yang digunakan,
Berdasarkan hasil pengkajian dan dilakukan analisa data maka didapatkan diagnosa
keperawatan ketida patuhan dalam menjaga kesehatan. Proses asuhan keperawatan keluarga
mampu dilakukan sesuai dengan intervensi yang disusun dengan hasil evaluasi keluarga
mampu memahami penjelasan yang diberikan dan berjanji akan melakukan anjuran yang
diberikan dengan cara tidak melanggar hal - hal yang di anjurkan seperti tidak makan -
makanan asin. Sedangkan penyebab yang muncul pada asuhan keperawatan keluarga pada
keluarga Tn A yaitu Ny. S adalah karena menolak untuk tidak makan - makanan asin
penyebabnya tidak mengalami hambatan dikarenakan adanya faktor pendukung yaitu data
wawancara dan pemeriksaan fisik lengkap sesuai kebutuhan. Pada tahap perencanaan
dengan masalah utama hipertensi tidak mengalami kesulitan, karena penyusunan ini dengan
memperhatikan data obyektif dan subyektif yang ditemukan dan keluarga Tn. A memahami
masalah yang ditegakkan dan mau mengikuti perencanaan keperawatan yang disusun.
Keluarga Tn. A yaitu Ny. S yang memiliki hipertensi menyatakan paham tentang
perencanaan yang disusun untuk mengatasi masalah. Pada tahap implementasi keperawatan
persepsi tentang masalah kesehatan, meningkatkan rasa tanggung jawab atas perilaku
sendiri dan memberikan konsekuensi jika tidak melaksanakan tanggung jawab. Keluarga
Tn. A sangat kooperatif sehingga implementasi bisa dilakukan sesuai perencanaan yaitu 3
kali kunjungan. Pada tahap evaluasi, didapatkan data bahwa masalah bisa teratasi sebagian
dan masih perlu tindakan keperawatan. Keluarga kooperatif dengan menyatakan bahwa mau
melakukan apa yang sudah dianjurkan untuk menunjang upaya penyembuhan Ny. S agar
patuh terhadap penjelasan yang telah diberikan dan tidak melanggar lagi. Proses asuhan
keperawatan mampu dilakukan tanpa mengalami hambatan berat dengan adanya faktor
pendukung yaitu pihak keluarga kooperatif dan mampu bekerjasama mulai dari saat
pengkajian sampai evaluasi. Hambatan yang ditemukan tidak sampai mengganggu jalanya
asuhankeperawatan.
Hipertensi merupakan salah satu faktor resiko yang paling berpengaruh terhadap
kejadian penyakit jantung dan pembuluh darah. Hipertensi sering tidak menunjukan gejala,
sehingga baru disadari bila telah menyebabkan gangguan organ seperti gangguan fungsi
jantung atau stroke. Hipertensi tidak jarang ditemukan secara tidak sengaja pada waktu
pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain (Kemenkes RI 2013).
Dari penelitian Hepti Mulyati (2011) “Hubungan Pola Konsumsi Natrium Dan
Kalium Serta Aktifitas Fisik Dengan Kejadian Hipertensi Pada Pasien Rawat Jalan Di
RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar” pola konsumsi natrium dan kalium.
B. Implikasi Keperawatan
Implikasi Keperawatan dari laporan ini yaitu dapat asuhan keperawatan keluarga
dewasa pertengahan dengan penyakit hipertensi, dalam hal ini perawat berperan membantu
A. Kesimpulan
Asuhan keperawatan komunitas ini mengenai keluarga yang sudah berada diusia keluarga
pertengahan oleh karena itu perlu dilakukan dengan adanya tambahan pengetahuan untuk anggota
keluarga dewasa pertengahan guna bermanfaat bagi keluarga tersebut dan mengurangi angka
kurangnya pengetahuan pada anggota keluarga terebut mengenai penyakit yang sedang dialami
salah satu anggota keluarga mereka dan memberi tahu pengobatan atau pencegahanya.
B. Saran
Penulis tahu bahwa makalah ini jauh dari kata sempurna. Maka dari itu penulis
mengharapkan saran dan kritik yang membangun agar bisa membuat makalah yang lebih baik
untuk kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA
Waktu : 15.20-15.40
Tempat : Rumah
Penyuluh : Penulis
9. Evaluasi (Terlampir)
1. Bentuk : Langsung
2. Jenis pertanyaan : Lisan
3. Jumlah pertanyaan : 2 pertanyaan
4. Waktu : 5 menit
EVALUAS
I
Pertanyaan
1. Sebutkan pengertian Hipertensi
2. Jelaskan tanda dan gejala Hipertensi
Jawaban
1. Hipertensi atau tekanan darah tinggi adalah peningkatan tekanan darah
secara menetap > 120/90 mmHg.
2. Tanda dan gejala Hipertensi
a. Sakit kepala
b. Kelelahan
c. Mual dan muntah
d. Sesak nafas
e. Pandangan menjadi kabur
f. Mata berkunang –kunang
g. Mudah marah
h. Telinga berdengung
i. Sulit tidur
Sumber
Aris, S. 2007. Mayo Clinic Hipertensi, Mengatasi Tekanan Darah Tinggi. Jakarta: PT
Intisari Mediatam.
Keleher, H., MacDougall, C., & Murphy, B. 2007. Understanding Health Promotion.
Victoria, Australia : Oxford University Press.
Notoadmodjo, Sukidjo. (2007). Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Renika
Cipta : Jakarta.
MATERI PENYULUHAN KESEHATAN
TENTANG HIPERTENSI
A. PENGERTIAN
B. FAKTOR RESIKO
1. Keturunan
2. Gaya hidup yang tidak sehat
a. Diit yang tidak sehat (kurang buah dan sayuran, tinggi lemak jenuh,
tinggi kolesterol,tinggi garam dan gula).
b. Kurang aktivitas fisik/olahraga
c. Kegemukan / Obesitas
d. Alkohol
e. Stress
f. Merokok
3. Sekitar 5 – 10 % berhubungan dengan penyakit ginjal, 1 – 2 %berhubungan
dengan kelainan hormon atau pemakaian obat tertentu (Pil KB).
F. PENCEGAHAN HIPERTENSI
Mengurangi dan memodifikasi faktor resiko dengan :
1. Tidak merokok
2. Olahraga / aktivitas fisik secara teratur
3. Pola makanan sehat dan seimbang
Batasan konsumsi garam untuk Hipertensi
a. Hipertensi ringan : ½ sendok teh perhari
b. Hipertensi sedang : ¼ sendok teh perhari
c. Hipertensi berat : Tampa garam
4. Melakukan kesehatan secara rutin
G. OBAT TRADISIONAL
1. Dua buah timun dimakan pagi dan soe atau diparut, diperas dan diambil
airnya diminum pagi dan sore hari
2. Sepuluh lembar daun salam direbus dalam dua gelas air sampai airnya tinggal
satu gelas diminum pagi dan sore
3. Sepuluh lembar daun alpukat direbus dalam dua gelas air sampai airnya
tinggal satu gselas diminum pagi dan sore