Anda di halaman 1dari 4

LAPORAN PENDAHULUAN

KOMUNIKASI EFEKTIF SBAR ATAU ISBAR

DISUSUN OLEH :
AMBAR WATI
(1614201110006)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S.1 KEPERAWATAN
BANJARMASIN 2020
A. Komunikasi Efektif SBAR atau ISBAR
Komunikasi Situation Background Assessment Recommendation (SBAR)
dalam dunia kesehatan dikembangkan oleh pakar pasien safety dari Kaiser
Permanente Oakland California untuk membantu komunikasi antara dokter
dan perawat. Meskipun komunikasi SBAR di desain untuk komunikasi dalam
situasi berisiko tinggi antara perawat dan dokter, tehnik SBAR juga dapat
digunakan untuk berbagai bentuk operan tugas, misalnya operan antara
perawat. Di Kaiser tempat asalnya, tehnik SBAR tidak hanya digunakan untuk
operan tugas antara klinis, tetapi juga untuk berbagai laporan oleh pimpinan
unit kerja, mengirim pesan via email atau voice mail serta bagian IT untuk
mengatasi masalah.
1. Komunikasi SBAR
Komunikasi SBAR adalah komunikasi dengan menggunakan alat yang logis
untuk mengatur informasi sehingga dapat ditransfer kepada orang lain
secara akurat dan efisien. Komunikasi dengan menggunakan alat terstruktur
SBAR untuk mencapai keterampilan berfikir kritis serta menghemat waktu.

2. Konsep SBAR
Konsep SBAR yaitu sebagai berikut
1) S (Situation)
a. Merupakan kondisi terkini yang sedang terjadi pada pasien.
b. Mengidentifikasi diri, unit, pasien dan nomor kamar
Nyatakan masalah secara singkat: Apa, kapan dimulai dan tingkat
keparahan
2) B (Background)
Sediakan informasi latar belakang yang sesuai dengan situasi, meliputi:
a. Daftar pasien
b. Nomor medical record
c. Membuat diagnosa dan tanggal pendiagnosaan
d. Daftar obat terkijni, alergi dan hasil laboratorium
e. Hasil terbaru TTV pasien
f. Hasil laboratorium dengan tanggal dan waktu pengambilan serta hasil
dari tes laboratorium sebagai pembanding
g. Informasi klinik lainnya
Jadi, background merupakan informasi penting tentang apa yang
berhubungan dengan kondisi pasien terkini
3) A (Assessment/Pengkajian)
Assessment merupakan hasil pengkajian dari kondisi pasien yang terkini
4) R (Recommendation)
Recommendation merupakan apa saja hal yang perlu dilakukan untuk
mengatasi masalah pasien pada saat ini.

3. SBAR Model
1) Komunikasi menjadi efektif dan efisien
2) Menawarkan sebuah cara yang simpel untuk standart komunikasi dengan
menggunakan 4 elemen umum
3) Mencerminkan umum dan proses keperawatan
4) Membuat bahasa yang umum

4. Laporan Kondisi Pasien Antar Shift Dinas Dengan SBAR


Sebelum operan pasien:
1) Dapatkan pengkajian kondisi pasien terkini
2) Kumpulkan data – data yang diperlukan yang berhubungan dengan
kondisi pasien yang akan dilaporkan
3) Pastikan diagnosa medis pasien dan prioritas masalah keperawatan yang
harus dilanjutkan
4) Baca & pahami catatan perkembangan terkini & hasil pengkajian perawat
shift sebelumnya
5) Siapkan medical record pasien termasuk rencana perawat harian
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI. (2006). Panduan Nasional Keselamatan pasien Rumah Sakit (Patien
Safety). Jakarta : Bakti Husada
Depkes RI No 1619 (2010). Keselamatan Pasien Rumah Sakit. Jakarta : Menteri
Kesehatan RI.
https://www.kompasiana.com/triaauliaaa/5e75aa67097f3636766b05f2/komunikas
i-perawat-dengan-dokter-menggunakan-teknik-sbar

Anda mungkin juga menyukai