Anda di halaman 1dari 21

SATUAN ACARA PENYULUHAN

REFRESHING KADER POSYANDU REMAJA’SABTU CERIA (SABCER)’


RT 07 KELURAHAN BAGAN PETE
KECAMATAN ALAM BARAJO

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 5

HANI FRANSISKA PURBA G1B223010


INDAH WIDYA A NASUTION G1B223023
DIMAS HENDRI PUTRA G1B223042
N. MELLINIA RAMADANA G1B223046
MUTIARA PRASANI G1B223047
VITRIA G1B223003
ADEK PUTRI G1B223009
SYIFA INAYATI G1B223014
SEPTIA DWI MAWARTI G1B223020
VINOLA ADIESTY PRATAMI G1B223025
RIKA FITRIA G1B223050

PROGRAM STUDI PROFESI NERS


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2024
PRE-PLANNING
Pokok Bahasan : Pelatihan Kader Posyandu Remaja
Hari/Tgl : Sabtu / 09 Maret 2024
Waktu : 07.00 s/d selesai
Sasaran : Kader Posyandu Remaja RT 07 Kelurahan Bagan Pete
Kecamatan Alam Barajo
Target : 15 orang
Tempat : Kantor Kelurahan Bagan Pete
Alokasi Waktu : 75 menit

A. Latar Belakang
Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja
(Ramadhan et al., 2021).
Pelayanan kesehatan Remaja di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi: Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan Penyakit
Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja (Nurhidayah et
al., 2019). Kegiatan Posyandu Remaja bagi remaja adalah memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: penanganan masalah Gizi,
kesehatan reproduksi remaja, aktivitas fisik, pencegahan PTM, dan
mempersiapkan remaja untuk memiliki keterampilan hidup sehat (Wahid et al.,
2020).
Posyandu remaja sangat berperan dalam membnatu upaya kesehatan
remaja, namun di Kelurahan Bagan Pete sendiri sebelumnya tidak mempunyai
posyandu remaja, sehingga baru-baru inilah posyandu remaja dibentuk untuk

2
memaksimalkan upaya kesehatan pada anak usia remaja. Berdasarkan hasil
pendataan dan pengkajian yang penulis lakukan diperoleh data bahwa terdapat
123 jiwa anak usia remaja di RT 07 Kelurahan Bagan Pete, saat dilakukan
wawancara penulis menemukan bahwa rata-rata anak remaja menghabiskan
waktunya setelah pulang sekolah dengan hanya berdiam diri dirumah, bermain
game dan terkadang nongkrong. Berdasarkan wawancara juga diketahui bahwa
anak remaja jarang untuk melakukan aktifitas olahraga ataupun mengikuti
kegiatan sosial.
Dampak dari masalah–masalah tersebut diatas adalah menurunnya nilai
akademik, menurunnya kemampuan kerja dan produktivitas pada remaja. Untuk
mengatasi masalah-masalah kesehatan yang terjadi pada remaja, maka
diperlukan upaya penanggulangan secara komprehensif yaitu dengan
membentuk wadah posyandu remaja (Reinhardt & Fanzo, 2014). Di posyandu
remaja tersebut terlebih dahulu direkrut kader-kader Posyandu Remaja yang
nantinya akan bertugas/melaksanakan upaya pelayanan kesehatan remaja bagi
diri sendiri, teman sebaya, keluarga dan masyarakat (Noya et al., 2021; Setiowati
et al., 2022).
Kader posyandu remaja mempunyai peran penting dalam memberikan
informasi kepada masyarakat, khususnya tentang kesehatan remaja. Kader
posyandu juga melakukan kerja sama dengan petugas kesehatan dan lintas sektor
dalam upaya meningkatkan kegiatan posyandu, meningkatkan kunjungan
masyarakat (Setiowati et al., 2022). Upaya pemerintahannya melalui media
masa, komunikasi pada keluarga dan advokasi, demikian pula dengan posyandu
remaja yang sangat berperan penting dalam pencegahan stunting sejak dini
(Kemenkes RI, 2018). Menurut petunjuk teknis penyelenggaraan posyandu
remaja, fungsi posyandu remaja adalah:
1. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja.
2. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup
upaya promotif dan preventif, meliputi: Pendidikan Ketrampilan Hidup

3
Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi, aktivitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan
pencegahan kekerasan pada remaja (Rodhiah et al., 2020).
3. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah sekitar.
Adapun manfaat kegiatan posyandu remaja antara lain remaja memperoleh
pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: kesehatan reproduksi remaja,
masalah kesehatan jiwa dan pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktivitas
fisik, pencegahan penyakit tidak menular (PTM), pencegahan kekerasan pada
remaja. Selain itu, posyandu remaja dapat mempersiapkan remaja untuk
memiliki ketrampilan hidup sehat melalui PKHS.
Berdasarkan uraian diatas penulis akan melaksanakan kegiatan pelatihan
kader posyandu remaja, mengingat posyandu remaja baru saja dibentuk namun
belum dilakukannya pelatihan bagi kader-kader posyandu remaja, dimana
kegiatan ini diperlukan untuk mempersiapkan remaja agar memiliki
keterampilan hidup sehat dan harapannya dapat membantu mewadahi remaja
lainnya dalam menjalankan pola hidup yang sehat.

B. Tujuan
1. Tujuan Umum
Setelah dilakukan kegiatan pelatihan kader posyandu remaja diharapkan
dapat menjadi wadah untuk meningkatkan status kesehatan remaja di RT 07
Kelurahan Bagan Pete.
2. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan penyuluhan, sasaran mampu :
2.1 Mengetahui apa itu posyandu remaja
2.2 Mengetahui tugas kader posyandu remaja
2.3 Mengetahui alur pelaksanaan posyandu remaja

4
C. Metode Penyuluhan
Adapun metode dalam pelaksaan penyuluhan ini, yaitu:
1. Ceramah
2. Diskusi
3. Tanya jawab

D. Media dan Alat


Media : PPT, Proyektor, Video

E. Pengorganisasian
1) Moderator : Vinola Adiesty Pratami
2) Penyaji : Vitria
3) Humas : Syifa Inayati
4) Perlengkapan : Indah Widya Astuti Nasution
Adek Putri
5) Observer : Mutiara Prasani
6) Dokumenter : Septia Dwi Mawarti
7) Fasilitator : Nurul Mellinia Ramadana
Hani Fransiska Purba
8) Instruktur Senam : Dimas Hendri Putra
Vitria
Rika Fitria

5
F. Setting Tempat

: Audience : Moderator

: Fasilitator :Penyaji/Penyuluh

: Observer : Dosen Pembimbing/CI

G. Persiapan Kegiatan
1. Menyusun Pre Planning dan materi
2. Menyiapkan alat
3. Konsultasi kepada dosen pembimbing

6
H. Kegiatan Penyuluhan

No WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


KLIEN
1. 20 menit Demonstrasi senam ceria Mendemonstrasikan
2. 5 menit Pembukaan :
• Membuka kegiatan dengan • Menjawab salam
mengucapkan salam. • Mendengarkan
• Memperkenalkan diri
• Menjelaskan tujuan dari • Mendengarkan
penyuluhan • Mendengarkan
• Menyebutkan materi yang akan • Menyetujui
diberikan kontrak waktu
• Menjelaskan kontrak waktu

3. 25 menit Pelaksanaan:
1. Penyaji menggali pengetahuan • Menjawab
peserta mengenai posyandu remaja
2. Penyaji materi mengenai posyandu
• Mendengarkan
remaja
- Definisi posyandu remaja
- Tujuan posyandu remaja
- Sasaran posyandu remaja
- Fungsi posyandu remaja
- Manfaat posyandu remaja
- Kader posyandu remaja
- Tugas dan tanggung jawab kader
posyandu
- Kegiatan utama posyandu
remaja
- Langkah-langkah kegiatan
posyandu remaja

7
- Penyelenggaraan posyandu
remaja
- Menonton Video edukasi
posyandu remaja

4. 8 Menit Evaluasi :
• Menanyakan kembali kepada klien • Menjawab
tentang materi yang telah diberikan
5. 2 Menit Penutup :
• Mengucapkan terimakasih atas • Mendengarkan
peran serta klien. • Menjawab salam
• Mengucapkan salam penutup
6. 15 Menit Fun Games • Berpartisipasi

I. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Penyelenggaraan kegiatan dilakukan di Kantor Kelurahan Bagan Pete
Kecamatan Alam Barajo Kota Jambi
b. Pengorganisasian penyelenggaraan penyuluhan di lakukan sebelum dan saat
penyuluhan
c. 80% peserta menghadiri penyuluhan
d. Tempat dan alat tersedia sesuai perencanaan
e. Peran dan tugas sesuai dengan perencana

2. Evaluasi Proses
a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang telah di rencanakan
b. Peserta penyuluhan dapat mengikuti acara atau kegiatan sampai selesai
c. Peserta penyuluhan berperan aktif selama kegiatan

3. Evaluasi hasil
a. 80 % peserta dapat mengikuti dan mendemonstrasikan senam ceria
b. 80 % peserta dapat memahami materi mengenai posyandu remaja
c. 80 % peserta dapat memahami dan menjelaskan tugas kader remaja

8
MATERI PENYULUHAN

1. Definisi
Posyandu remaja merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan
Bersumber Daya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk dan bersama masyarakat termasuk remaja dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan dalam memperoleh pelayanan kesehatan bagi remaja untuk
meningkatkan derajat kesehatan dan keterampilan hidup sehat remaja.
Pelayanan kesehatan remaja di Posyandu adalah pelayanan kesehatan yang
peduli remaja, mencakup upaya promotif dan preventif, meliputi: Keterampilan
Hidup Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja, kesehatan jiwa dan
pencegahan penyalahgunaan Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit
Tidak Menular (PTM) dan pencegahan kekerasan pada remaja.
Kader Kesehatan Remaja yang dimaksud adalah remaja yang dipilih/secara
sukarela mengajukan diri dan dilatih untuk ikut melaksanakan upaya pelayanan
kesehatan remaja bagi diri sendiri, teman sebaya, keluarga, serta masyarakat.

2. Tujuan
Tujuan Kegiatan Posyandu Remaja
A. Tujuan Umum
Mendekatkan akses dan meningkatkan cakupan layanan kesehatan bagi
remaja.
B. Tujuan Khusus
1) Meningkatkan peran remaja dalam perencanaan, pelaksanaan dan
evaluasi posyandu remaja
2) Meningkatkan Pendidikan Keterampilan Hidup Sehat (PKHS)
3) Meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan remaja tentang kesehatan
reproduksi bagi remaja
4) Meningkatkan pengetahuan terkait kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan Napza

9
5) Mempercepat upaya perbaikan gizi remaja
6) Mendorong remaja untuk melakukan aktifitas fisik
7) Melakukan deteksi dini dan pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM)
8) Meningkatkan kesadaran remaja dalam pencegahan kekerasan

3. Sasaran
A. Sasaran Kegiatan Posyandu Remaja:
Remaja usia 10-18 tahun, laki-laki dan perempuan dengan tidak memandang
status pendidikan dan perkawinan termasuk remaja dengan disabilitas.
B. Sasaran Petunjuk Pelaksanaan:
1) Petugas kesehatan
2) Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya
3) Pengelola program remaja
4) Keluarga dan masyarakat
5) Kader Kesehatan Remaja

4. Fungsi
a. Sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam alih informasi dan
keterampilan dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan dan
keterampilan hidup sehat remaja
b. Sebagai wadah untuk mendekatkan pelayanan kesehatan yang mencakup
upaya promotif dan preventif, meliputi: Pendidikan Ketrampilan Hidup
Sehat (PKHS), kesehatan reproduksi remaja pencegahan penyalahgunaan
Napza, gizi,
c. aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM) dan pencegahan
kekerasan pada remaja.
d. Sebagai surveilans dan pemantauan kesehatan remaja di wilayah sekitar

10
5. Manfaat
a. Bagi Remaja
1) Memperoleh pengetahuan dan keterampilan yang meliputi: kesehatan
reproduksi remaja, masalah kesehatan jiwa dan pencegahan
penyalahgunaan
2) Napza, gizi, aktifitas fisik, pencegahan Penyakit Tidak Menular (PTM),
pencegahan kekerasan pada remaja
3) Mempersiapkan remaja untuk memiliki ketrampilan Hidup sehat melalui
PKHS
4) Aktualisasi diri dalam kegiatan peningkatan derajat kesehatan remaja
b. Petugas Kesehatan
1) Pendekatkan akses pelayanan kesehatan dasar pada masyarakat terutama
remaja
2) Membantu remaja dalam memecahkan
3) masalah kesehatan spesifik sesuai dengan keluhan yang dialaminya
c. Pemerintah desa/kelurahan, tokoh masyarakat, tokoh agama, organisasi
kemasyarakatan lainnya
1) Meningkatkan koordinasi dalam pemberian pelayanan secara terpadu
sesuai dengan tugas, pokok, fungsi (tupoksi) masing-masing sektor.
d. Keluarga dan Masyarakat
1) Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang
mampu berperilaku hidup bersih dan sehat
2) Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang miliki
keterampilan hidup sehat
3) Membantu keluarga dan masyarakat dalam membentuk anak yang
memiliki keterampilan sosial yang baik sehingga dapat belajar, tumbuh
dan berkembang secara harmonis dan optimal menjadi sumber daya
manusia yang berkualitas.

6. Kader Posyandu
Kader Posyandu Remaja merupakan bagian dari Kader Kesehatan Remaja.

11
Adapun yang bisa dipilih menjadi Kader Posyandu Remaja adalah :
a. Remaja usia 10-18 tahun
b. Berjiwa kreatif, inovatif dan komitmen
c. Mau secara sukarela menjadi kader
d. Berdomisili di wilayah Posyandu Remaja berada
Kader Posyandu Remaja yang sudah tidak lagi berusia remaja juga dapat tetap
bergabung dalam kegiatan Posyandu Remaja.
Kader Posyandu Remaja juga dapat bergabung dengan organisasi remaja lainnya
seperti Saka Bakti Husada/ saka lainnya dalam gerakan pramuka, Karang Taruna
atau organisasi yang lain.

7. Tugas dan Tanggung Jawab


Terselenggaranya pelayanan Posyandu Remaja melibatkan banyak pihak.
Adapun tugas dan tanggungjawab masing-masing pihak dalam
menyelenggarakan Posyandu Remaja adalah sebagai berikut.
a. Kader Posyandu Remaja
1) Sebelum hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:
• Menyebarluaskan hari pelaksanaan Posyandu Remaja melalui pertemuan
warga setempat atau melalui media komunikasi yang tersedia, termasuk
media sosial.
• Mempersiapkan tempat pelaksanaan Posyandu Remaja sesuai
kesepakatan.
• Mempersiapkan sarana Posyandu Remaja, termasuk media KIE.
• Melakukan pembagian tugas antar Kader Posyandu Remaja
• Berkoordinasi dengan petugas kesehatan dan petugas terkait .
2) Pada hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:
• Melaksanakan kegiatan Posyandu Remaja mengacu pada sistem 5
(lima) langkah
• Setelah Posyandu Remaja selesai, kader dan petugas Puskesmas
melengkapi pencatatan dan membahas hasil kegiatan serta merencanakan

12
tindak lanjut (termasuk menilai/ mengevaluasi hasil kegiatan dan
merencanakan kegiatan hari Posyandu pada bulan berikutnya).
3) Di luar hari pelaksanaan Posyandu Remaja, antara lain:
Pendampingan pada remaja yang harus dirujuk ke fasilitas kesehatan.
b. Petugas Puskesmas
Kehadiran tenaga kesehatan di Posyandu Remaja satu kali dalam sebulan.
Peran tenaga kesehatan pada pelaksanaan Posyandu Remaja antara lain:
1) Membimbing kader dalam penyelenggaraan Posyandu Remaja
2) Menyelenggarakan pelayanan kesehatan remaja
3) Melaporkan hasilnya kepada Puskesmas serta menyusun rencana kerja
dan melaksanakan upaya perbaikan sesuai dengan kebutuhan Posyandu
Remaja.
4) Melakukan deteksi dini terhadap masalah kesehatan pada remaja melalui
anamnesis HEEADSSS.

8. Kegiatan Utama
Dalam pelaksanaan Posyandu Remaja, kegiatan utama yang harus ada adalah:
a. Pendidikan Ketrampilan Hidup Sehat (PKHS)
1) KIE yang diberikan :
• Memberikan informasi dan pengetahuan tentang kecerdasan
majemuk
• Melakukan sosialisasi dan penanaman 10 kompetensi PKHS yaitu:
a) Kesadaran diri
b) Empati
c) Pengambilan keputusan
d) Pemecahan masalah
e) Berpikir kritis
f) Berpikir kreatif
g) Komunikasi efektif
h) Hubungan interpersonal
i) Pengendalian emosi

13
j) Mengatasi stress
2) Pelayanan kesehatan yang diberikan yaitu :
• Identifikasi dan pengembangan kecerdasan majemuk bagi remaja
yang pertama kali datang
• Pelayanan kesehatan berupa konseling

b. Kesehatan Reproduksi Remaja


1) KIE yang diberikan :
• Kesehatan Reproduksi, yang mencakup tentang pemberian
informasi tentang organ reproduksi remaja, pubertas, proses
kehamilan, menstruasai, KB, penyakit menular seksual, infeksi
menular seksual, gender dan pendewasaan usia perkawinan
• HIV dan AIDS, mencakup pemberian informasi seputar penularan,
pencegahan dan gejala HIV dan AIDS
2) Pelayanan kesehatan yang diberikan :
• Konseling tentang kesehatan reproduksi (masalah atau gangguan
haid, pubertas, dll)
• Konseling HIV&AIDS
• VCT jika diperlukan
• Merujuk ke fasilitas kesehatan jika diperlukan

c. Masalah Kesehatan Jiwa dan Pencegahan Penyalahgunaan NAPZA


1) KIE yang diberikan :
Pemberian informasi masalah kesehatan jiwa dan NAPZA pada remaja
2) Pelayanan Kesehatan yang diberikan :
• Skrining masalah psikososial remaja dengan menggunakan
instrumen Pediatric Symtom Checklist (PSC)
• Konseling masalah kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA
• Merujuk ke fasilitas kesehatan apabila didapatkan permasalahan
kesehatan jiwa dan penyalahgunaan NAPZA.

14
d. Gizi
1) KIE yang diberikan :
• Gizi seimbang bagi remaja
• Pencegahan masalah gizi pada remaja:
a) KEK
b) Obesitas
c) Anemia
2) Pelayanan kesehatan yang diberikan :
• Pengukuran Antropometri (BB, TB, LP dan LILA)
• Penilaian status gizi berdasarkan IMT/Umur
• Penilaian anemia pada remaja terutama remaja putri menggunakan
pemeriksaan tanda klinis dan apabila memungkinkan dapat
dilakukan pemeriksaan kadar Hb secara laboratorium sederhana
• Pemberian tablet tambah darah (TTD) bagi remaja putri
• Penyuluhan dan konseling gizi
• Merujuk ke fasilitas pelayanan kesehatan jika diperlukan

e. Aktivitas fisik pada remaja


1) KIE yang diberikan :
• Pentingnya melakukan aktivitas fisik setiap hari
• Jenis aktifitas fisik yang dapat dilakukan setiap hari
2) Kegiatan di Posyandu Remaja
Kegiatan aktivitas fisik yang dapat dilakukan di Posyandu Remaja antara
lain peregangan atau senam sehat bugar secara bersama- sama, kegiatan
ini bertujuan untuk memicu remaja melakukan aktifitas fisik setiap
harinya.

f. Penyakit Tidak Menular (PTM)


1) KIE yang diberikan :

15
• Jenis Penyakit Tidak Menular misalnya Kanker, Diabetes, Stroke,
dll
• Dampak dan bahaya Penyakit Tidak Menular
• Upaya pencegahan faktor risiko Penyakit Tidak Menular melalui
perilaku CERDIK (Cek kesehatan secara berkala, Enyahkan asap
rokok, Rajin aktivitas fisik, Diet sehat dengan kalori seimbang,
Istirahat cukup dan Kelola stress).
2) Pelayanan kesehatan yang diberikan :
• Deteksi dini faktor risiko Penyakit Tidak Menular:
a) Anamnesis riwayat penyakit keluarga dan penyakit sendiri
b) Pengukuran tekanan darah
c) Pemeriksaan gula darah dan kolesterol bila ditemukan
individu yang datang tergolong obesitas dan atau mempunyai
riwayat keluarga penyandang Diabetes
d) Pemeriksaan gangguan penglihatan dan pendengaran minimal
1 (satu) kali dalam 1 tahun.
• Konseling faktor risiko Penyakit Tidak Menular
• Merujuk ke fasilitas kesehatan bila ditemukan satu atau lebih faktor
risiko Penyakit Tidak Menular seperti obesitas, tekanan darah
tinggi, kadar gula darah tinggi.

g. Pencegahan Kekerasan pada Remaja


1) KIE yang diberikan :
• Pemberian informasi tentang faktor risiko kekerasan, dampak dan
pencegahan tindak kekerasan.
2) Pelayanan kesehatan yang diberikan :
• Melakukan rujukan ke fasilitas kesehatan pada remaja yang diduga
mengalami tindak kekerasan.
• Melakukan pendampingan korban kekerasan sebelum dan sesudah
rehabilitasi bersama pihak terkait (petugas Puskesmas, jaringan

16
layanan pusat perlindungan anak misal polisi, rumah aman,
LKSA/Panti, P2TP2A, dll).

h. Penyuluhan lain terkait isu kesehatan lain, misalnya :


1) Kecelakaan Lalu Lintas
2) Penyakit menular yang sedang terjadi di masyarakat, dll

9. Langkah-langkah Kegiatan
Posyandu Remaja diselenggarakan dan digerakkan oleh Kader Posyandu
Remaja dengan bimbingan teknis dari Puskesmas dan sektor terkait. Pada saat
penyelenggaraan Posyandu Remaja minimal jumlah kader adalah 5 (lima) orang
untuk memenuhi 5 langkah kegiatan yang diselenggarakan. Langkah- langkah
yang dilaksanakan pada posyandu remaja adalah sebagai berikut.
Langkah Kegiatan Pelaksana
Pertama Pendaftaran : Kader
1. Pengisian daftar hadir
2. Untuk kunjungan pertama kali, remaja
mengisi formulir data diri dan pengisian form
atau kuesioner kecerdasan majemuk (form
terlampir)
Kedua Pengukuran : Kader
1. Penimbangan Berat
2. Badan (BB) Pengukuran Tinggi
3. Badan (TB) Pengukuran
4. Tekanan darah (TD)
5. Lingkar Lengan Atas (LILA) dan Lingkar
Perut
6. Pengecekan anemia untuk remaja putri secara
klinis, apabila ada tanda klinis anemia dirujuk
ke fasilitas kesehatan.

17
Ketiga Pencatatan : Kader
Kader melakukan pencatatan hasil pengukuran ke
dalam buku register dan Buku Pemantauan
Kesehatan Remaja
Keempat Pelayanan Kesehatan : Kader
Pelayanan kesehatan diberikan sesuai dengan bersama
permasalahan antara lain: petugas
1. Konseling sesuai permasalahan yang dialami kesehatan
remaja, dapat menggunakan anamnesis
HEEADSSS
2. Pemberian tablet tambah darah atau vitamin
3. Memberikan konseling dan menjelaskan hasil
pengisian kuesioner kecerdasan majemuk
4. Merujuk remaja ke fasilitas kesehatan jika
diperlukan.
Kelima Kegiatan yang dilakukan bersama-sama : Kader
1. Kegiatan penyuluhan, pemutaran film, bedah
buku, dll
2. Pengembangan keterampilan soft skill
seperti,membuat kerajinan tangan,
keterampilan berwirusaha, dll
3. Kegiatan olahraga bersama

10. Waktu Kegiatan


Posyandu Remaja dilaksanakan sekali setiap bulan. Hari dan waktu pelaksanaan
kegiatan sesuai dengan hasil kesepakatan. Apabila memungkinkan, kegiatan
Posyandu Remaja dapat diintegrasikan dengan penyelenggaraan posbindu,
PPKS (Pusat Pelayanan Keluarga Sejahtera), pertemuan karang taruna, atau
kegiatan remaja lainnya.

18
11. Tempat Kegiatan
Tempat penyelenggaraaan Posyandu Remaja sebaiknya berada pada tempat
yang mudah dijangkau oleh remaja. Tempat penyelenggaraan tersebut dapat di
salah satu rumah warga, halaman rumah, balai desa/kelurahan, balai
RW/RT/dusun, tempat Karang Taruna atau tempat khusus yang dibangun secara
swadaya oleh masyarakat. Selain itu, dapat juga dilakukan di tempat di mana
remaja biasa berkumpul.

12. Sarana dan Prasarana


Sarana yang diperlukan untuk kegiatan Posyandu Remaja adalah gedung sebagai
tempat pelaksanaan kegiatan, seperti gedung kelurahan, RW ataupun tempat lain
yang layak.
Prasarana yang diperlukan antara lain adalah :
1. Timbangan BB
2. Microtoise
3. Alat ukur LILA / pita LILA
4. Alat ukur lingkar perut / meteran 5. Alat ukur tekanan darah
6. Buku register Posyandu Remaja
7. Buku Rapor Kesehatanku / Buku Pemantauan Kesehatan Remaja
8. Media KIE (cetak dan elektronik) 9. Set PKPR

13. Pencatatan dan Pelaporan


a. Pencatatan
Pencatatan dilakukan oleh kader segera setelah kegiatan dilaksanakan.
Pencatatan dapat dilakukan dengan menggunakan Format baku sesuai
dengan program kesehatan, Sistem Informasi Posyandu (SIP) atau Sistem
Informasi Manajemen (SIM) yakni:
1) Register data remaja yang terdaftar di Posyandu Remaja
2) Buku pemantauan kesehatan remaja
3) Buku catatan kegiatan pertemuan yang diselenggarakan oleh Posyandu
Remaja.

19
4) Buku catatan konseling
5) Buku pengelolaan keuangan
6) Buku inventaris sarana dan media KIE
7) dan lain-lain sesuai kegiatan yang dilaksanakan dan kebutuhan Posyandu
Remaja yang bersangkutan.
b. Pelaporan
Pelaporan kegiatan Posyandu Remaja dilaporkan ke Desa dan Pengelola
Program Kesehatan Usia Sekolah dan Remaja Puskesmas (terintegrasi
dengan catatan pelaporan kesehatan remaja).

20
DAFTAR PUSTAKA

Kemenkes RI. (2018). Petunjuk Teknis Posyandu Remaja.pdf . Kemenkes RI.

Noya, F., Ramadhan, K., Tadale, D. L., & Widyani, N. K. (2021). Peningkatan
pengetahuan dan keterampilan kader melalui pelatihan kader posyandu
remaja Jurnal Masyarakat Mandiri ( J M M ) , 5 (5), 2314–2322.
http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/5257

Nurhidayah, I., Hidayati, N. O., & Nuraeni, A. (2019). Revitalisasi Posyandu


melalui Pemberdayaan Kader Kesehatan. Media Karya Kesehatan , 2 (2),
145– 157.

Ramadhan, K., Maradindo, Y. E., Nurfatimah, N., & Hafid, F. (2021). Kuliah kader
sebagai upaya meningkatkan pengetahuan kader posyandu dalam
pencegahan stunting. J M M (Jurnal Masyarakat Mandiri) , 5 (4), 1751–
1759. http://journal.ummat.ac.id/index.php/jmm/article/view/5057

Reinhardt, K., & Fanzo, J. (2014). Addressing Chronic Malnutrition through


MultiSectoral, Sustainable Approaches: A Review of the Causes and
Consequences Frontiersin Nutrition, 1 (August), 1–11.
https://doi.org/10.3389/fnut.2014.00013

Rodhiah, Bahri, S., & Martunis. (2020). Kerjasama Keluarga, Sekolah dan
Masyarakat dalam Upaya Pencegahan Penyalahgunaan Narkoba pada
Remaja di Kota Lintang Kabupaten Aceh Tamiang. Jurnal Ilmiah Mah
asiswa Bimbingan Dan Konseling , 21 (2), 19–23.

Setiowati, D., Afriyanti, F. N., & Baihaqi, A. I. (2022). Optimalisasi peran kader
posyandu remaja melalui gerakan sayangi lambung di pesantren. JMM
(Jurnal Masyarakat Mandiri) , 6 (6), 7–11.

Wahid, L., Indraswari, R., Shaluhiyah, Z., & Widjanarko, B. (2020). Gambaran
Pelaksanaan Posyandu Remaja Di Kelurahan Panggung Kidul Kecamatan
Semarang Utara. Jurnal Kesehatan Masyarakat (e - Journal) , 8 (4), 558–
563.

21

Anda mungkin juga menyukai