Anda di halaman 1dari 18

1.

1 Latar Belakang
Masa remaja adalah masa transisi yang sangat penting bagi kehidupan
bagi kehidupan selanjutnya, namun banyak remaja yang tidak melewati masa
ini dengan optimal. Salah satu dari berbagai masalah yang menghalangi
dilewatinya masa ini dengan baik adalah masalah gizi. Lingkungan dan gaya
hidup telah membuat remaja di hadapkan kepada masalah gizi yaitu seperti
kelebihan gizi “Obesitas”.
Remaja di hadapkan pada masalah yang saat ini menjadi “Trend”
karena jumlahnya yang terus meningkat tajam “Obesitas atau Kegemukan”.
Masalah ini bisa berakibat fatal bagi fase kehidupan remaja selanjutnya.
Banyak penelitian yang menunjukan bahwa obesitas pada remaja akan
berlanjut sampai dewasa dan remaja yang obesitas mempunyai resiko yang
jauh lebih tinggi untuk menderita penyakit kardiovaskuler.
Pola makan remaja yang tergambar dari data Global School Health
Survey tahun 2015, antara lain : Tidak selalu sarapan (65,2%), sebagian besar
remaja kurang mengonsumsi serat sayur buah (93,6%) dan sering
mengkonsumsi makanan berpenyedap (75,7%). Selain itu, remaja juga
cenderung menerapkan pola sedentary life, sehingga kurang melakukan
aktifitas fisik (42,5%). Hal- hal ini meningkatkan risiko seseorang menjadi
gemuk, overweight, bahkan obesitas.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut epidemi obesitas anak
dan remaja tak bisa lagi dipandang sebelah mata. Data terbaru menyebutkan
populasi anak dan remaja yang mengalami obesitas meningkat 10 kali lipat
dalam waktu 40 tahun. Data menunjukkan bahwa perubahan dari berat badan
kurang menjadi obesitas terjadi sangat cepat. Jika ini berlanjut, pada tahun
2022 akan lebih banyak anak yang obesitas dan kelebihan berat badan
daripada anak dengan berat badan kurang. (Detik.com,2017)
Obesitas meningkatkan risiko penyakit tidak menular seperti
hipertensi, penyakit kardiovaskuler, diabetes mellitus, kanker, osteoporosis
dan lain-lain yang berimplikasi pada penurunan produktifitas dan usia harapan
hidup. Pada prinsipnya, obesitas remaja dapat dicegah dengan mengatur pola
dan porsi makan dan minum, perbanyak konsumsi buah dan sayur, banyak
melakukan aktivitas fisik, hindari stress dan cukup tidur.

1
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami sebagai mahasiswi
Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Banjarmasin dari Jurusan Gizi
ingin memberi penyuluhan tentang pencegahan obesitas pada remaja

1.2 Tujuan Kegiatan

1.2.1 Tujuan Umum

Setelah diberikan penyuluhan selama 60 menit, siswa dapat mengerti


dan memahami gambaran umum tentang obesitas, penyebab dan
pencegahan obesitas remaja.

1.2.2 Tujuan Khusus

1) Meningkatkan pengetahuan pada remaja di SMPN 2 Martapura

2) Mengurangi angka kejadian obesitas pada remaja di SMPN 2


Martapura

1.3 Manfaat Kegiatan

1.3.1 Manfaat bagi remaja

Meningkatkan pengetahuan remaja mengenai pentingnya


pencegahan obesitas.

1.3.2 Manfaat bagi penyelenggara

Dapat menambah pengalaman baru dalam melakukan


penyuluhan gizi dan menjadi sumber referensi bagi penyuluhan-
penyuluhan selanjutnya.

2
3
BAB II
RENCANA PELAKSANAAN KEGIATAN

2.1 Nama Kegiatan


Kegiatan ini dinamakan dengan kegiatan “Penyuluhan Pentingnya Pencegahan
Obesitas Remaja”

2.2 Tema Kegiatan


Tema dari kegiatan ini adalah “Menanggulangi dan Mencegah Angka Obesitas
di kalangan remaja”.

2.3 Sasaran Kegiatan

Sasaran dari kegiatan penyuluhan ini adalah remaja.

2.4 Tempat dan Waktu Kegiatan

Kegiatan ini akan dilaksanakan pada tanggal . . . bertempat di SMPN 2


Martapura

2.5 Rencana Kegiatan

Rencana kegiatan yaitu melaksanakan penyuluhan tentang obesitas remaja dan


membagikan buah-buahan segar.

2.6 Susunan Kepanitiaan

PANITIA PELAKSANA

a) Penanggung Jawab Pelaksana :

b) Pembimbing Pelaksana : Magdalena, A., M.Kes

c) Ketua pelaksana : Agustina Ariani

d) Sekretaris : Nurul Eka Wahyuni

e) Bendahara : Sandra Septian Eka Criswahyudi

4
f) Seksi-seksi

Seksi Acara : Eka Hervina

Seksi Konsumsi : Misma Ulya

Seksi Perlengkapan : Seluruh Anggota

Seksi Dokumentasi : Nurul Eka Wahyuni

Agustina Ariani

2.7 Susunan Acara

RANCANGAN KEGIATAN

Pokok Bahasan : Obesitas

Sub pokok bahasan : Obesitas pada remaja

Sasaran : Remaja

Hari/Tanggal :

Waktu : 09.00 – 10.00 WITA

Tempat : SMPN 2 Martapura

1) Strategi Pelaksanaan

 Metode : Ceramah dan tanya jawab

 Media : PowerPoint atau Lembar balik, Leaflet dan Banner.

 Alat bantu : LCD, Layar Proyektor, Laptop, Speaker, Microphone.

2) Struktur Pelaksana

No Tugas Nama
1 Moderator Agustina Ariani
2 Pemateri Misma Ulya
Sandra Septian Eka C
Nurul Eka Wahyuni
3 Notulen Eka Hervina

5
4 Seksi persiapan/perlengkapan Seluruh Anggota

6
3) Proses Pelaksanaan

No Kegiatan Penyuluh Peserta Waktu


1 Pembukaan 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab salam 10 menit
2. Memperkenalkan diri 2. Mendengarkan
3. Menyampaikan tujuan dengan seksama
penyuluhan
2 Kegiatan inti 1. Menyampaikan materi : 1. Memperhatikan 30 menit
a. Menjelaskan dan menyimak
pengertian obesitas 2. Mendengarkan
b. Menjelaskan dan
penyebab obesitas memperhatikan
c. Menjelaskan risiko 3. Bertanya jika ada
penyakit akibat dari yang tidak jelas
obesitas
d. Menjelaskan cara
pencegahan obesitas

2. Memberikan
kesempatan untuk
bertanya jika ada yang
kurang jelas
3 Penutup 1. Mengevaluasi 1. Menjawab 20 menit
pengetahuan orang tua pertanyaan
anak tentang materi 2. Mendengarkan
yang telah disampaikan dan
dengan memberi memperhatikan
pertanyaan 3. Menjawab salam
2. Menyimpulkan hasil
penyuluhan
3. Memberi salam
penutup
4 Pembagian Membagikan snack kepada Makan
Makanan hadirin

7
4) Evaluasi

A. Evaluasi Struktur

1. Kesiapan mahasiswa memberikan materi penyuluhan

2. Media dan alat memadai

3. Setting sesuai dengan kegiatan

B. Evaluasi Proses

1. Kegiatan penyuluhan dilakukan sesuai jadwal yang direncanakan

2. Peserta penyuluhan kooperatif dan aktif berpartisipasi selama proses


penyuluhan

3. Seluruh mahasiswa berperan aktif dalam proses penyuluhan

C. Evaluasi Hasil

Lisan :

1. Audience mampu menjelaskan pengertian obesitas

2. Audience mampu menyebutkan 2 (dua) penyebab obesitas pada remaja

3. Audience mampu menjelaskan akibat dari obesitas pada remaja

4. Audience mampu menjelaskan cara pencegahan obesitas pada remaja

2.8 Rincian Anggaran Dana

A. Pemasukan

Pemasukan Biaya
Toko Kue Hj. Enong Martapura Rp 200.000
Toko Kue Melinda Rp 200.000
Toko Roti Agung Rp 200.000
Percetakan Restu Guru Rp 100.000
Donatur lain Rp 180.000
TOTAL Rp 880.000

8
B. Pengeluaran

Pengeluaran Harga Satuan Harga Sebenarnya


Konsumsi
1. Buah-buahan segar Rp 5.000 × 50 Rp 250.000

2. Air mineral (2 kotak) Rp 20.0000 × 2 Rp 40.000


Perlengkapan
 Pencetakan leaflet Rp 1.000 × 50 Rp 50.000
 Lembar balik Rp 20.000 Rp 20.000
 Banner / spanduk Rp 80.000 Rp 80.000
 Hadiah (2 Buku tulis + Rp 10.000 × 5 Rp 50.000
2 Pulpen)
 Kenang-Kenangan Rp 130.000 Rp 130.000
(Plakat)

Pembuatan Proposal
 Pengadaan Proposal Rp 10.000 Rp 10.000
Transportasi Rp 100.000
Dokumentasi Rp 50.000
Biaya lain-lain Rp 100.000
Total Biaya Rp 880.000

2.9 Sumber Dana

1. Toko Kue Hj. Enong Martapura

2. Toko Kue Melinda

3. Toko Roti Agung

4. Percetakan Restu Guru

5. Donatur lain

2.10 Materi Penyuluhan

Terlampir I

9
BAB III

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat. Semoga kegiatan ini mampu memberi
kontribusi yang besar bagi peserta penyuluhan pencegahan obesitas pada remaja.
Kami sangat mengharapkan kontribusi dan semua bentuk dukungan dari berbagai
pihak demi terlaksananya kegiatan ini dengan lancar dan tidak terkendala suatu
kesulitan berarti. Atas perhatian dan kerjasama yang terjalin kami ucapkan terima
kasih.

Banjarbaru, 22 September 2018

Panitia Penyelenggara

10
LAMPIRAN

Lampiran I

Materi Penyuluhan

A. Pengertian Obesitas
Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan
lemak tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh
untuk menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan
fungsi lainnya.

B. Penyebab Obesitas pada remaja

100.00%
90.00%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00%
10.00%
0.00%
an r ap k
yu si
rap s a yed sf
s a n en iv ta
u da rp
al h be kt
el ua n a
s b na ng
ak s i a ra
iT d
s um ak ku
n im
ko m
s
ng su
ra on
ku g
en
m
ka
su

a. Kurang Makan Buah dan Sayur


Sementara sayur dan buah, tutur Fiastuti, mengandung zat-zat gizi
yang penting untuk menjaga metabolisme tubuh tetap sehat. Sayur dan buah
mengandung vitamin dan mineral, antara lain vitamin A, C, E, asam folat,
zinc, magnesium, kalsium, dan kalium yang membantu menyeimbangkan
sistem tubuh yang bekerja. Selain itu, imbuhnya, sayur dan buah juga
mengandung serat yang sangat bermanfaat untuk pencernaan. Dengan sistem

11
pencernaan yang baik, tubuh akan lebih mudah menyerap zat-zat gizi dan
membuang sisa-sisa makanan. "Serat yang terkandung dalam sayur dan buah
juga membantu tubuh untuk kenyang lebih lama. Dengan rasa kenyang yang
lebih lama, tubuh akan cenderung tidak tertarik dengan makanan-makanan
tinggi kalori yang mudah menambah berat badan," tutur Fiastuti.

b. Suka Mengonsumsi Makanan Berpenyedap


Makanan berpenyedap seperti cemilan memang sangat banyak
mengandung natrium selain dari garam juga dari MSG, Beberapa studi telah
menemukan hubungan yang potensial antara penggunaan MSG dan berat
badan. Para ilmuwan menuturkan bahwa orang bisa makan dalam jumlah yang
besar jika makanan tersebut diberi MSG, karena ia membuat selera suatu
makanan menjadi lebih enak. Selain itu bukti lain juga menunjukkan bahwa
MSG dapat mengganggu sistem sinyal di dalam tubuh yang berfungsi
mengatur nafsu makan dan metabolisme yaitu hormon leptin. "Konsumsi MSG
bisa menyebabkan tubuh mengalami resistensi leptin, sehingga tubuh tidak
bisa memproses energi yang diterima dari makanan secara benar yang
membuat berat badannya bertambah," ujar Ka He, seorang ahli nutrisi di
University of North Carolina, Chapel Hill yang memimpin studi, seperti
dikutip dari Reuters, Senin (30/5/2011).

c. Tidak Sarapan
Banyak yang menganggap jika kita tidak makan akan membuat tubuh
kita menjadi kurus , hal tersebut tidak lahh benar. karena saat kita lapar
menandakan kitta memerlukan energi, Mereka yang tidak sarapan cenderung
mudah lapar sepanjang hari. Sebuah penelitian yang dilakukan tahun 2003
oleh American Heart Association menunjukkan bahwa mereka yang tidak
sarapan akan memakan lebih banyak makanan dan menjadi gemuk, selain itu
kadar gula mereka tidak stabil sehingga sering lapar sepanjang hari.

d. Kurang Aktifitas Fisik


Kebiasaan buruk yang sering kita lakukan yaitu tidak pernah melakukan gerak
apapun atau tidak melakukan aktivitas yang akan menjadi Penyebab Obesitas.
Jika kita bermalas-malasan untuk melakukan aktivitas hal yang terjadi yaitu
penumpukan lemak yang berlebih di dalam tubuh . Untuk mengurangi lemak
tubuh dapat dilakukan dengan cara melakukan gerak atau aktivitas , maka

12
dianjurkan untuk selalu melakukan gerak atau aktivitas minimal 2 jam selama
1 hari.

13
e. Faktor Genetik
Dapat kita lihat bahwa seseorang yang memiliki kelebihan berat badan
atau obesitas biasanya akan menurunkan ke keturunananya . Hal ini
dipengaruhi karena faktor gen yang sama dengan orang tuanya. Meskipun
demikian , bukan berarti bahwa seseorang yang obesitas dari faktor genetik
tidak bisa kurus . Meskipun dari faktor genetik tetap dapat melakukan
penurunan berat badan jika melakukan program diet yang benar.

f. Pengaruh psikologis
Psikologis sangat mempengaruhi kesehatan tubuh kita , misalkan saja
kita sedang merasakan depresi , ada orang tertentu saat depresi nafsu
makannya akan menjadi berlebih dan cenderung tidak dapat menghentikan
nafsu makan tersebut. Biasanya mereka saat depresi melampiaskan pada
makanan tersebut. Selain itu juga kondisi emosi yang menyebabkan nafsu
makan berlebih yaitu stress , sedih , susah maupun senang. Hal tersebutlah
yang menyebabkan berat badan semakin bertambah dan akan berujung pada
obesitas.

g. Aktvitas Fisik (olahraga )


Tidak jauh dari faktor obesitas yang sebelumnya di bahas , aktivitas
fiisik yang kurang akan mengakibatkan lemak tidak dapat dikeluarkan dari
tubuh dan cenderung menetap. Misalnya pada seseorang yang kesehariannya
berdiam diri di rumah dan tidak melakukan aktivitas apapun makan akan
memiliki resiko kelebihan berat badan lebih tinggi dibandingkan orang yang
melakukan aktivitas secara berulang.

h. Kelebihan mengkonsumsi makanan berkalori


Makanan tidak bisa terlepas dari kehidupan kita , karena dari makanan
tersebutlah kita mendapatkan energi untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Akan tetapi , seringkali kita tidak memperhatikan pola makan kita . Biasanya
seseorang yang makan secara berlebihan , dan sering mengkonsumsi makanan
junk food seperti mie instan, kue , snack , coklat dan lain sebagainya.
Makanan junk food dapat menyebabkan obesitas karena didalam
makanan tersebut mengandung bahan pengawet , pemanis buatan dan
kandungan yang tidak baik lainnya. Mereka sering kali tidak memperhatikan
asupan nutrisi yang dibutuhkan oleh tubuh yaitu komponen dari karbohidrat,
lemak , protein , vitamin dan mineral . Masyarakat kita hanya berasumsi

14
makan sampai perut kenyang , mereka tidak memikirkan kandungan nutrisi
yang dibutuhkan.

i. Kurang Tidur
Banyak sekali seseorang malekukan bergadang pada saat malam hari ,
kebiasaan buruk tersebutlah yang mengakibatkan masalah kesehatan terutama
berat badan yang berlebih bisa terjadi . Sebenarnya pada saat idur , tubuh
sedang bekerja untuk membentuk hormon-hormon ttertentu , dan pada saat
tidur juga tubuh mengalami peningkatan dalam proses metabolisme. Jika kita
kurang tidur maka akan menyebabkan metabolisme kita menurun yang akan
mengakibatkan proses pembakaran lemak di tubuh menjadi terhambat.

C. Risiko penyakit akibat obesitas


Adapun risiko penyakit akibat dari obesitas diantaranya
Gangguan Otak, Penyakit Jantung, Hipertensi, Gangguan Saluran Pernapasan,
Diabetes, Osteoarthritis, Stroke dan Depresi.

D. Cara Pencegahan Obesitas Pada Remaja


a. Mengatur pola dan porsi makan minum
Dengan menerapkan pola makan sehat dan menjaga
asupan makanan, akan membantu mencegah penumpukan
lemak. Sehingga mengurangi resiko obesitas.

b. Memperbanyak konsumsi buah dan sayur


Sayur dan buah mengandung serat yang sangat
bermanfaat untuk pencernaan. Dengan system
pencernaan yang baik, tubuh akan lebih mudah menyerap
zat-zat gizi dan membuang sisa-sisa makanan. "Serat yang
terkandung dalam sayur dan buah juga membantu tubuh untuk kenyang
lebih lama. Dengan rasa kenyang yang lebih lama, tubuh akan cenderung
tidak tertarik dengan makanan-makanan tinggi kalori yang mudah
menambah berat badan," tutur Fiastuti.

c. Banyak melakukan aktivitas fisik atau olahraga rutin


Dengan melakukan olahraga secara rutin, maka lemak
dalam tubuh akan terbakar dan tidak mudah menumpuk.

15
d. Menghindari stress dan tidur cukup
Saat tidur dimalam hari, kebutuhan kalori akan
berkurang karena sedikitnya pergerakan. Hal ini membuat
kebutuhan energi menjadi menurun. Namun,disaat
seseorang kurang tidur, organ otak akan menurunkan
kadar leptin, yaitu hormone yang menciptakan rasa
kenyang. Akibatnya, seseorang akan mudah lapar. Sebuah
studi 2014 menunjukkan bahwa anak-anak kurang tidur
akan mengalami risiko obesitas dan peningkatan indeks
massa tubuh (IMT).
Untuk menghindari penumpukan lemak yang
menyebabkan obesitas berikut ini cara menghindari
obesitas saat stress :
1. Saat stres berat dan tidak menyadari pemilihan
menu makanan, usahakan untuk mengkonsumsi
makanan dalam porsi kecil.
2. Jika cenderung suka mengemil dalam
kesehariaannya, saat mengalami stress
mengkonsumsi cemilan sehat atau buah-buahan
yang mengenyangkan.
3. Adakalanya saat stres beberapa orang akan tidak
bernafsu makan. Hal inipun dapat memicu kelebihan
berat badan sebab saat perut kosong terlalu lama
maka kadar gula akan turun drastis sehingga terasa
lebih lapar dan akan cenderung makan lebih banyak
dari biasanya.

16
Lampiran II

Leaflet Obesitas Pada Remaja

17
18

Anda mungkin juga menyukai