Oleh :
Kelompok IV
tertentu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani
alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Menurut Laslett (Suardiman, 2011)
menyatakan bahwa semua mahluk hidup memiliki siklus kehidupan menuju tua yang
tua dan akhirnya tutup usia. Menjadi lansia ditandai oleh kegagalan seseorang untuk
kelompok masyarakat yang mudah terserang kemunduran fisik dan mental. Dilihat
besar itu adalah mempunyai masalah yang kompleks, tidak ada pengobatan yang
berkaitan erat dengan keperawatan. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan program
terapi yang diperlukan suatu instrumen atau parameter yang bisa digunakan untuk
modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling
Griya Lansia Jannati merupakan salah satu panti yang ada dikota Gorontalo,
dimana lansia yang berada dipanti tersebut sering mendapatkan terapi aktivitas
kelompok dari mahasiswa yang melaksanakan Stase Gerontik. Jumlah lansia yang
berada dipanti yaitu 19 lansia, dimana terdapat beberapa lansia dengan keterbatasan
dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Tetapi masih ada lansia yang dapat
melakukan aktivitasnya secara mandiri dan beberapa lansia lainnya tidak mau dan
bersosialisasi sejumlah pasien dengan masalah sosial. Salah satu aktivitas kelompok
sosialisasi lansia yang dapat diberikan pada lansia khusunya usia diatas 48 tahun
adalah permainan ”oper bola”. Hal ini menyesuaikan dengan tingkat kemampuan
pergerakan sendi dimana lansia yang dalam keadaan ini tidak dapat lagi
mengembangkan kemampuan motorik, kognitif dan bahasa yang lebih kompleks, dan
semua komponen. Perkembangan ini dapat dirangsang dengan permainan “oper bola”
ini. Permainan ini adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan
nalar. Lempar bola adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan
ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permainan dapat
mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,
Jannati didapatkan lansia dengan masalah penurunan sensorik, motorik dan kognitif.
Dengan permaian oper bola akan membantu untuk mengasah kognitif, daya sensorik
dan motorik lansia dalam mengingat serta menyebutkan apa yang di perintahkan
dalam permainan.
B. Rumusan Masalah
Negeri Gorontalo akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) tentang terapi
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
permainan
1. Bagi peserta
Diharapkan terapi ini dapat dijadikan terapi selain terapi medis yang
stress pada lansia, kejadian dimensia dan Alzheimer biasa terjadi pada lansia
untuk itu terapi ini bisa membantu lansia agar lebih kooperatif bersemangat
individu.
2. Bagi Mahasiswa
E. Sasaran Strategis
F. Pemecahan Masalah
Pemecahan masalah di lakukan dengan cara melakukan skrining pada lansia yang
kegiatan TAK berlangsung oleh petugas panti dan mahasiswa profesi ners UNG.
G. Perencanaan
Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah lansia yang
tidak mempunyai keterbatasan fisik dan lansia yang kooperatif.
Keterangan:
Leader
Co Leader
Peserta (Lansia)
Fasilitator
Observer
A. Pengorganisasian
1. Leader : Hairunnisa Gobel
Tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya perrmainan dari awal hingga berakhirnya
permainan
c. Membuat suasana bermain agar lebih tenang dan kondusif
2. Co leader : Dwi Veraningseh
Tugas
a. Mengawal dan mengatur jalannya permainan yang menjadi
tanggung jawab agar berjalan sesuai dengan topik
b. Membantu leader
4 . Observer : Irfhan
Tugas
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara
B. Strategi Pelaksanaan
C. Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
2. Evaluasi Proses
3. Evaluasi Hasil
2.1 Pengertian
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial. Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi dilaksanakan dengan membantu pasien melakukan sosialisasi
dengan individu yang ada disekitar pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara
bertahap dari interpersonal, kelompok dan masa. Aktivitas dapat berupa latihan
sosialoisasi dalam kelompok.
2.2 Jenis
Jenis-jenis aktikvtas kelompok secara umum yaitu
1) Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
2) Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensorik
3) Terapi aktivitas kelompok orientasi realitas
4) Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
2.3 Komponen terapi aktivitas kelompok sosialisasi
1) Struktur Kelompok
2) Besaran Kelompok
3) Lamanya Sesi
4) Komunitas
5) Peran
6) Kekuatan Kelompok
7) Norma Kelompok
8) kekohesifan
2.4 Tujuan
TAK Sosialisasi adalah pasien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok
secara bertahap dan tujuan khususnya adalah
1) Pasien mampu memperkenalkan diri
2) Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
5) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
6) Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS
yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA
Maryam, (2019). Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Daya Ingat Pada
Lansia Penderita Demensia: Narative Review, 1-70
Keliat,BA dan Akemat. (2020). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Cetakan
1.Jakarta.EGC