Anda di halaman 1dari 12

PROPOSAL

TERAPI AKTIVITAS KELOMPOK (TAK)


TERAPI SOSIALISASI : LEMPAR/OPER BOLA
PADA LANSIA DI PANTI GRIYA JANNATI
KOTA GORONTALO

Oleh :

Kelompok IV

Irfhan, S. Kep 841722093


Dwi Veraningseh, S. Kep 841722091
Serly Stibis, S. Kep 841722099
Hairunnisa Gobel, S. Kep 841722078
Sendriyani R. Radjiku, S. Kep 841722068
Adelia Pontoh, S. Kep 841722083
Vitha Noviana Suryani, S. Kep 841722097

PROGRAM STUDI PENDIDIDKAN PROFESI NERS


FAKULTAS OLAHRAGA DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO
2023
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang dikatakan lansia apabila berusia 60 tahun atau lebih karena faktor

tertentu yang tidak dapat memenuhi kebutuhan dasarnya baik secara jasmani, rohani

maupun sosial (Nugroho,2012). Proses menjadi lansia merupakan suatu proses

alamiah yang dapat terjadi pada setiap orang. Menurut Laslett (Suardiman, 2011)

menyatakan bahwa semua mahluk hidup memiliki siklus kehidupan menuju tua yang

diawali dengan proses kelahiran, tumbuh menjadi dewasa,berkembang biak, menjadi

tua dan akhirnya tutup usia. Menjadi lansia ditandai oleh kegagalan seseorang untuk

mempertahankan keseimbangan terhadap kondisi stres fisiologis. Kegagalan ini

berkaitan dengan penurunan daya kemampuan untuk hidup serta peningkatan

kepekaan secara individual. Aspek yang mengalami penurunan secara degeneratif

adalah fungsi kognitif (kecerdasan/fikiran).

Organisasi kesehatan Dunia (WHO) mengidentifikasi lansia sebagai

kelompok masyarakat yang mudah terserang kemunduran fisik dan mental. Dilihat

dari perspektif keperawatan dikatakan ada 4 besar penderita geriatrik yaitu

imobilisasi, ketidakstabilan, inkontinnsia dan gangguan intelektual. Sifat umum dari 4

besar itu adalah mempunyai masalah yang kompleks, tidak ada pengobatan yang

sederhana, hancurnya kemandirian dan membutuhkan bantuan orang lain yang

berkaitan erat dengan keperawatan. Oleh karena itu, diperlukan pelaksanaan program

terapi yang diperlukan suatu instrumen atau parameter yang bisa digunakan untuk

mengevaluasi lansia. Terapi aktivitas kelompok merupakan salah satu terapi

modalitas yang dilakukan perawat kepada kelompok lansia yang mempunyai masalah
keperawatan yang sama. Didalam kelompok terjadi dinamika interaksi yang saling

bergantung,saling membutuhkan dan menjadi tempat lansia melatih perilaku baru

yang adaptif untuk memperbaiki perilaku yang maladaptive.

Griya Lansia Jannati merupakan salah satu panti yang ada dikota Gorontalo,

dimana lansia yang berada dipanti tersebut sering mendapatkan terapi aktivitas

kelompok dari mahasiswa yang melaksanakan Stase Gerontik. Jumlah lansia yang

berada dipanti yaitu 19 lansia, dimana terdapat beberapa lansia dengan keterbatasan

dalam melakukan aktivitasnya sehari-hari. Tetapi masih ada lansia yang dapat

melakukan aktivitasnya secara mandiri dan beberapa lansia lainnya tidak mau dan

tidak mampu melakukan aktivitas.

Terapi aktivitas kelompok adalah upaya memfasilitasi kemampuan

bersosialisasi sejumlah pasien dengan masalah sosial. Salah satu aktivitas kelompok

sosialisasi lansia yang dapat diberikan pada lansia khusunya usia diatas 48 tahun

adalah permainan ”oper bola”. Hal ini menyesuaikan dengan tingkat kemampuan

lansia yang mengalami gangguan mobilitas, gangguan konsentrasi, dan gangguan

pergerakan sendi dimana lansia yang dalam keadaan ini tidak dapat lagi

mengembangkan kemampuan motorik, kognitif dan bahasa yang lebih kompleks, dan

semua komponen. Perkembangan ini dapat dirangsang dengan permainan “oper bola”

ini. Permainan ini adalah permainan asah otak ringan, menguji imajinasi, logika dan

nalar. Lempar bola adalah salah satu bentuk permainan dimana dari hasil permainan

ini peserta dapat menikmati kegiatan yang dilakukannya sehingga permainan dapat

mengurangi kejenuhan dan dapat menilai kemampuan motorik kasar, motorik halus,

bahasa, serta sosialisasi sesuai dengan tingkat usianya (Supartini, 2020).


Berdasarkan hasil observasi selama melaksanakan kegiatan di Griya Lansia

Jannati didapatkan lansia dengan masalah penurunan sensorik, motorik dan kognitif.

Dengan permaian oper bola akan membantu untuk mengasah kognitif, daya sensorik

dan motorik lansia dalam mengingat serta menyebutkan apa yang di perintahkan

dalam permainan.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka mahasiswi profesi Ners Univesitas

Negeri Gorontalo akan melakukan Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) tentang terapi

sosialisasi dengan melempar bola.

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah dilakukannya terapi aktivitas kelompok, pasien mampu mengurangi

kejenuhan / stress selama berada di Griya Lansia Jannati.

2. Tujuan Khusus

a. Mengembangkan kemampuan sosialisasi dengan menunjukkan kemampuan

yang ada dalam diri berupa bernyanyi dan bercerita

b. Mengembangkan kemampuan motorik dengan pergerakan sendi yang

dilakukan dengan berbagi bola kepada peserta yang ada disampingnya

c. Mengurangi stress yang dialami lansia dengan terlihat rileks selama

permainan

d. Mampu meningkatkan kemampuan kognitif ( mengingat dan fokus terhadap

sesuatu yang ditanyakan) pada lansia.


D. Manfaat Kegiatan

1. Bagi peserta

Diharapkan terapi ini dapat dijadikan terapi selain terapi medis yang

bisa digunakan untuk membantu lansia dalam mengatasi kejenuhan ,dan

stress pada lansia, kejadian dimensia dan Alzheimer biasa terjadi pada lansia

untuk itu terapi ini bisa membantu lansia agar lebih kooperatif bersemangat

dalam menjalankan aktivitas sehari-hari dam mengasah kemampuan setiap

individu.

2. Bagi Mahasiswa

Diharapkan dengan adanya terapi aktivitas kelompok sosialisasi ini

bisa menambah ilmu pengetahuan serta wawasan tentang pentingnya

melaksanakan Terapi Aktivitas Kelompok pada lansia.

E. Sasaran Strategis

1. Lansia yang ada di panti sosial griya lansia jannati

2. Lansia yang mampu melakukan aktivitas fisik

3. Lansia yang kooperatif

F. Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah di lakukan dengan cara melakukan skrining pada lansia yang

termasuk dalam sasaran strategis. Kemudian di lakukan pendampingan selama

kegiatan TAK berlangsung oleh petugas panti dan mahasiswa profesi ners UNG.

G. Perencanaan

Hari/tanggal : Sabtu, 14 oktober 2023

Tempat : Panti Griya Lansia Jannati


Waktu : 16.00 - Selesai

Metode : Ceramah dan Bermain

Topik : Terapi Sosialisasi dengan melempar/oper bola

Media : Bola, Papan Nama, Peserta TAK

Peserta : Untuk kegiatan ini peserta yang dipilih adalah lansia yang
tidak mempunyai keterbatasan fisik dan lansia yang kooperatif.

1. Setting Tempat (Gambar/Denah Ruangan)

Keterangan:

Leader

Co Leader

Peserta (Lansia)

Fasilitator

Observer

A. Pengorganisasian
1. Leader : Hairunnisa Gobel
Tugas :
a. Mengkoordinasi seluruh kegiatan
b. Memimpin jalannya perrmainan dari awal hingga berakhirnya
permainan
c. Membuat suasana bermain agar lebih tenang dan kondusif
2. Co leader : Dwi Veraningseh
Tugas
a. Mengawal dan mengatur jalannya permainan yang menjadi
tanggung jawab agar berjalan sesuai dengan topik
b. Membantu leader

3. Fasilitator : - Sendriyani R.Radjiku


- Adelia Pontoh
- Vitha Noviana Suryani
- Serly Stibis
Tugas
a. Memotivasi peserta agar dapat kooperatif dalam permainan
yang akan dilakukan
b. Bertanggung jawab terhadap program antisipasi masalah
c. Fasilitator bertugas sebagai pemandu dan memotivasi lansia
agar dapat kooperatif dalam permainan yang akan dilakukan
d. Mengatur posisi kelompok dalam lingkungan untuk
melaksanakan kegiatan
e. Membimbing kelompok selama permainan

4 . Observer : Irfhan
Tugas
a. Mengamati semua proses kegiatan yang berkaitan dengan
waktu,tempat dan jalannya acara
B. Strategi Pelaksanaan

Hari/Tanggal : Sabtu, 14 Oktober 2023

Waktu : 16.00 – Selesai

No. Waktu Terapis Lansia


1. 5 menit Pembukaan :
1. Membuka dan mengucapkan salam Menjawab salam
2. Memperkenalkan diri, dan anggota
kelompok Mendengarkan
3. Memperkenalkan
pembimbing Mendengarkan
4. Memperkenalkan lansia satu persatu
dan lansia saling berkenalan dengan Mendengarkan dan saling
temannya berkenalan
5. Menjelaskan tujuan dan tata cara
pelaksanaan bermain oper bola
kepada lansia Mendengarkan
6. Mempersilahkan leader Mendengarkan
2. 20 menit Pelaksanaan:
1. Fasilitator membagikan alat yang Menerima alat yang diberikan
digunakan untuk bermain
2. Fasilitator melibatkan lansia dalam
bermain Menerima arahan fasilitator
3. leader menginstruksikan cara
bermain lempar bola
Prosedur : bola diberikan kepada
satu pemain dan ketika musik
dihidupkan maka peserta
memberikan bola kepada peserta Mendengarkan dan melihat yang
lainnya. Ketika musik dihentikan, dicontohkan leader
maka pemain yang mendaptkan
bola harus menunjukkan
kemapuannya dapat berupa
bernyanyi,berpantun,bercerita,
dll.
4. Memberikan kesempatan kepada Menjawab pertanyaan
lansia untuk bertanya jika belum jelas
5. Co leader mempersilahkan Fasilitator Mendengarkan leader
untuk mendampingi lansia.
6. Leader mengintruksikan mulainya
permainan Memulai bermain
3. 5 menit Penutup:
1. Melakukan evaluasi/validasi Memperhatikan
2. Membagikan reward kepada seluruh
peserta Mendengarkan dan memperhatikan
3. Menyimpulkan materi dan menutup
4. Memberikan salam
Menjawab salam

C. Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

a. Diharapkan kelompok dan lansia duduk sesuai dengan posisi


b. Media dan alat tersedia sesuai dengan perencanaan
c. Peran dan tugas mahasiswa sesuai dengan perencanaan
d. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana

2. Evaluasi Proses

a. Pelaksanaan kegiatan sesuai dengan waktu yang direncanakan


b. Leader menjelaskan aturan jalannya kegiatan dengan jelas
c. Fasilitator menempatkan diri ditengah-tengah lansia
d. Observer menempatkan diri ditempat yang memungkinkan untuk dapat
mengawasi jalannya kegiatan
e. Audiens dapat mengikuti kegiatan dengan aktif dari awal sampai selesai.

3. Evaluasi Hasil

a. Lansia dapat mengikuti alur permainan dengan baik dan dapat


memperkenalkan nama masing-masing dengan baik.
b. Lansia merasa senang saat diberi hadiah
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian
Terapi aktivitas kelompok sosialisasi adalah upaya memfasilitasi kemampuan
sosialisasi sejumlah pasien dengan masalah hubungan sosial. Terapi aktivitas
kelompok sosialisasi dilaksanakan dengan membantu pasien melakukan sosialisasi
dengan individu yang ada disekitar pasien. Sosialisasi dapat pula dilakukan secara
bertahap dari interpersonal, kelompok dan masa. Aktivitas dapat berupa latihan
sosialoisasi dalam kelompok.
2.2 Jenis
Jenis-jenis aktikvtas kelompok secara umum yaitu
1) Terapi aktivitas kelompok stimulasi kognitif atau persepsi
2) Terapi aktivitas kelompok stimulasi sensorik
3) Terapi aktivitas kelompok orientasi realitas
4) Terapi aktivitas kelompok sosialisasi
2.3 Komponen terapi aktivitas kelompok sosialisasi
1) Struktur Kelompok
2) Besaran Kelompok
3) Lamanya Sesi
4) Komunitas
5) Peran
6) Kekuatan Kelompok
7) Norma Kelompok
8) kekohesifan
2.4 Tujuan
TAK Sosialisasi adalah pasien dapat meningkatkan hubungan sosial dalam kelompok
secara bertahap dan tujuan khususnya adalah
1) Pasien mampu memperkenalkan diri
2) Pasien mampu berkenalan dengan anggota kelompok
3) Pasien mampu bercakap-cakap dengan anggota kelompok
4) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan topik pembicaraan
5) Pasien mampu menyampaikan dan membicarakan masalah pribadi pada orang
lain
6) Pasien mampu menyampaikan pendapat tentang manfaat kegiatan TAKS
yang telah dilakukan.
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, (2019). Pengaruh Senam Otak Terhadap Peningkatan Daya Ingat Pada
Lansia Penderita Demensia: Narative Review, 1-70

Supartini, (2020). Pengaruh Senam Otak Terhadap Penurunan Demensia.Jurnal Kesehatan,


9 (2),1190-1197

Suardiman,Sitti Partrini,2018). Psikologi Usia Lanjut. Yogyakarta: Gajah Mada University


Press.

Keliat,BA dan Akemat. (2020). Keperawatan Jiwa : Terapi Aktivitas Kelompok. Cetakan
1.Jakarta.EGC

Anda mungkin juga menyukai