3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem
koordinasi manusia
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan
fungsi organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan
hormon pada manusia berdasarkan studi literatur
D. Materi Pembelajaran
Struktur dan fungsi sel pada system koordinasi
Sistem saraf
Sistem indera
Sistem endokrin
Proses kerja system koordinasi
Gangguan yang dapat terjadi pada system koordinasi
Kelainan yang terjadi pada system koordinasi
E. Metode Pembelajaran
Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL) dipadu Teams Games
Tournament (TGT)
Metode : Diskusi, Tanya Jawab, Teams Games Tournament (TGT)
Pendekatam : Saintifik
Pertemuan Ke 1
3.10.1 Mendeskripsikan struktur dan fungsi sel pada system saraf manusia
3.10.2 Menganalisis mekanis me penghantaran implus
3.10.3 Membedakan susunan saraf pusat dan saraf tepi
Kegiatan Deskripsi Kegiatan Alokasi
Waktu
Pendahuluan Memberikan salam, menyapa, berdoa untuk memulai 10 menit
kegiatan, dan mengkondisikan kelas.
Guru menanyakan absensi peserta didik, dan membagikan
nomor dada sesuai absen siswa
Guru memotivasi dan memberi apersepsi dengan
memberikan cuplikan video sebagai berikut :
https://youtube.com/shorts/11186NjNTLY?feature=share
Peserta didik diberikan pertanyaan yang menarik perhatian
untuk memotivasi:
a. Coba kalian perhatikan cuplikan video tersebut, apa
yang ada dipikiran kalian?
b. “Apabila kalian mendengar suara halilintar yang
menggelegar disertai sambaran kilat, apa yang kalian
lakukan?” apakah kalian akan berteriak keras sambal
menutup telinga? Atau bahkan kalian merasakan jantung
berdegup kencang?”
c. Memberikan acuan kegiatan pembelajaran yang akan
dibahas, yaitu tentang struktur sel saraf, mekanisme kerja
sistem saraf manusia dan membedakan antara saraf pusat
dan saraf tepi
Kegiatan Orientasi siswa pada masalah 70 menit
Inti Guru menjelaskan tujuan pembelajaran kemudian
memberikan konsep dasar, petunjuk atau referensi yang
diperlukan dalam pembelajaran.
Mengorganisasi siswa untuk belajar
Guru mengorganisir peserta didik untuk berdiskusi dalam
kelompok yang sudah ditentukan.
Guru membagikan LKPD pada setiap kelompok dan
memberikan penjelasan mengenai tugas yang harus
dikerjakan sesuai LKPD
Guru mempersilahkan peserta didik untuk menanyakan hal
yang belum dipahami mengenai tugas yang harus
diselesaikan.
Pertemuan ke-2
1. Asesmen Keterampilan
Kriteria Penilaian Keterampilan Diskusi dan Presentasi
Skor
1 = sangat tidak tepat/sesuai
2 = tidak tepat/sesuai
3 = sesuai/tepat
4 = sangat sesuai/tepat
Jumlah skor = (total skor perolehan/ total skor maksimum) X 100
Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi
No. Indikator Kriteria Penskoan Skor
1 Menyampikan hasil diskusi Presentasi mencakup semua materi yang harus 4
kelompok dengan lengkap dijelaskan dan sesuai dengan materi
dan tepat sesuai dengan Presentasi mencakup sebagaian besar materi yang 3
materi harus dijelaskan
Presentasi mencakup sebagian besar materi yang 2
harus dijelaskan, namun kurang sesuai dengan materi
Materi yang disampaikan kurang lengkap 1
2 Menyampaikan presentasi Menyampaiakn presentasi dengan suara yang jelas, 4
hasil diskusi kelompok menggunakan bahasa komunikatif, menjelaskan
dengan jelas materi secara baik, tepat dan ringkas, menggunakan
intonasi yang tepat dan ritme yang tidak terlalu cepat
Memenuhi 3 kriteria menyampaikan presentasi pada 3
nilai 4
Memenuhi 2 kriteria menyampaikan presentasi pada 2
nilai 4
Memenuhi salah satu kriteria menyampaikan 1
presentasi pada nilai 4
3 Mengkomunikasikan dan Mampu menjawab pertanyaan dengan baik dan sesuai 4
Mengelola presentasi dengan materi, mampu mengendalikan jalannya
kelas presentasi dengan baik, menggunakan media
pendukung yang menarik dalam presentasi,
menyampaikan presentasi dengan gerakan yang
mantap
Memenuhi 3 kriteria dalam mengkomunikasikan 3
presentasi pada poin 4
Memenuhi 2 kriteria dalam mengkomunikasikan 2
presentasi pada poin 4
Memenuhi 1 kriteria dalam mengkomunikasikan 1
presentasi pada poin 4
Rubrik Instrumen Penilaian Mind Mapp.
2. Keterampilan Sikap
Lembar Observasi dan Rubrik Penilaian Hasil Belajar Ranah Afektif Siswa
Berikan tanda cek (v) pada kolom yang sesuai
SISTEM SARAF
Sistem saraf merupakan suatu sistem organ yang berfungsi untuk menerima
rangsangan dan mengantar respon tubuh terhadap rangsangan tersebut. Menurut fungsinya
terdapat tiga jenis sel saraf (neuron), yaitu: 1) Saraf sensorik, merupakan saraf yang berfungsi
untuk mengantarkan implus dari reseptor dan sistem saraf pusat; 2) Saraf motorik, merupakan
saraf yang berfungsi untuk mengirimkan implus dari sistem saraf pusat ke otot atau kelenjar di
dalam tubuh, serta 3) Saraf penghubung, merupakan saraf yang berfungsi untuk menghubungkan
sel saraf sensorik dan motorik.
Dendrit Nodus
Selubung Ranvier
Mielin Sinapsis
Sel saraf merupakan suatu unit fungsional dan struktural terkecil penyusun sistem saraf.
Struktur histologi neuron terdiri dari; a) Dendrit, merupakan serabut saraf pendek yang berfungsi
menerima implus (rangsang) yang datang dari ujung akson neuron yang lain untuk dibawa ke
badan sel saraf. b) Badan Sel, merupakan tempat proses implus yang diterima oleh ujung-
ujung saraf. c) Akson (Neurit), merupakan serabut panjang yang berfungsi untuk
meneruskan implus dari badan sel saraf ke kelenjar dan serabut- serabut otot. d) Selubung
Myelin, merupakan bagian luar akson yang tersusun atas kumpulan sel schwann yang
berfungsi sebagai pelindung akson dan memberi nutrisi. e)Nodus Ranvier, merupakan bagian
dari akson yang tidak terbungkus oleh myelin. Nodus ranvier berfungsi untuk mempercepat
pengantaran implus menuju sel saraf lain. f) Sinapsis, merupakan celah yang terdapat pada
pertemuan satu neuron dengan neuron lainnya. Setiap sinapsis menyediakan koneksi antar
neuron untuk saling bertukar informasi dalam bentuk zat kimia yang disebut Neurotransmitter.
Sel glia merupakan sel yang mendukung dan menunjang sel saraf, dengan menyediakan
nutrisi, memantau fungsi neuron, membentuk selubung mielin, menjaga hemeostatis
(keseimbangan), berpartisipasi dalam transmisi sinyal di sistem saraf, dan menghancurkan
patogen yang dapat menginfeksi sel saraf. Beberapa jenis sel glia antara lain: astrosit,
oligodendrosit, glioblast, mikroglia, sel schwann, dan sel ependim.
Sel Ependim
Kapiler
Sel schwann
Astrosit
Neuron
Oligodendrosit
Mikroglia Sumber: dreamstime.com
Sistem saraf pusat meliputi otak dan sumsum tulang belakang (medulla spinalis).
Kedua sistem ini dilindungi oleh suatu selaput yang disebut meninges, yang terdiri dari tiga
lapisan, yaitu piameter, araknoid, dan durameter.
1. Otak, Otak merupakan mesin pengendali utama dari segala fungisi tubuh. Otak terbagi
menjadi otak besar, otak kecil, dan batang otak dengan fungsi yang berbeda-beda.
Materi
Otak putih
Besar Materi abu-
abu
Akar
Saraf Spinal posterior
Otak Sum-sum
Kecil Tulang
Akar
Belakang
Sumber: dosenpendidikan.com
anterior
Sumber: Pustekkom Depdiknas
Sistem saraf tepi terdiri dari pasangan saraf kranial (otak) dan spinal (sumsum tulang
belakang). Sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar (somatik) dan tak sadar (otonom).
1. Sistem saraf sadar, terdiri dari 12 pasang saraf kranial dan 31 pasang saraf spinal
2. Sistem saraf tak sadar, dibedakan menjadi dua yaitu, sistem saraf simpatis dan sistem saraf
parasimpatis
1. Gerak sadar, merupakan gerak yang disadari dan disengaja. Mekanisme gerak sadar:
Implus - reseptor - saraf sensorik - otak - saraf motorik - efektor/otot gerak.
2. Gerak refleks, merupakan gerak yang terjadi secara spontan. Mekanisme gerak refleks:
Implus - reseptor - saraf sensorik - sumsum tulang belakang - saraf motorik - efektor/otot gerak.
1. Meningitis, merupakan peradangan pada selaput meninges akibat virus atau bakteri.
3. Neuritis, merupakan gangguan pada saraf tepi akibat peradangan atau tekanan.
6. Alzheimer, merupakan gangguan berupa sindrom kematian sel otak secara bersamaan.
Biasanya gangguan ini menyerang lansia.