4.10. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola 4.10.1 Menyajikan hasil analisis pengaruh
hidup terhadap kelainan pada struktur dan pola hidup terhadap kelainan pada
fungsi organ sistem koordinasi yang struktur dan fungsi organ sistem saraf
pada manusia melalui poster atau
menyebabkan gangguan sistem saraf dan
infografis
hormon pada manusia berdasarkan studi
literatur
B. Tujuan Pembelajaran
Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui
penayangan video pembelajaran youtube dengan benar
Peserta didik mampu menganalisis dua jenis sistem saraf melalui diskusi kelompok
Peserta didik mampu menganalisis fungsi organ penyusun jenis sistem saraf melalui
diskusi dengan benar
Peserta didik mampu menelaah struktur sistem hormon melalui penayangan power
point yang disajikan guru dengan benar
Peserta didik mampu menelaah struktur sistem indera melalui alat peraga panca
indera dengan benar
Peserta didik mampu menganalisis gangguan pada sistem koordinasi melalalui
diskusi studi kasus dengan teliti
C. Penguatan Pendidikan Karakter (Profil Pelajar Pancasila)
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
b. Jujur
c. Disiplin
d. Santun
e. Tanggung jawab
f. Teliti
D. Materi Pembelajaran
a. Sistem Saraf
Sistem saraf pusat dan saraf tepi
Mekanisme jalanya gerak sadar dan gerak tidak sadar
Penghantaran Impuls
Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan, diskusi, studi literatur,
presentasi
G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui penayangan video
pembelajaran youtube dengan benar
Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan Guru mengucapkan salam kepada 15 menit
peserta didik
Guru mempersilahkan salah satu peserta
didik untuk memimpin doa (Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, PCK)
Guru mengecek kehadiran, kerapihan serta
kesiapan peserta didik untuk menerima
pembelajaran
Sebelum memasuki materi sistem koordinasi
guru melakukan pemetaan terhadap peserta
didik melalui uji kemampuan awal dari
peserta didik
Guru mencatat hasil uji kemampuan awal
tersebut peserta didik
Guru mengajak peserta didik melakukan
kegiatan “Memeriksa Perasaan Diri” agar
dapat menyatakan perasaan mereka hari ini
dan memastikan mereka siap belajar. Peserta
didik dapat menyatakan apa yang sedang
dirasakan (membangun empati)
Guru memberikan apersepsi dan motivasi
terkait materi kepada peserta didik
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari sistem koordinasi
Guru menyampaikan cakupan materi dan
lingkup penilaian kepada peserta didik
Verifikasi Generalisasi
Guru menyarankan pada peserta didik untuk
mempelajari modul sistem koordinasi agar dapat
memperjelas materi (sumber belajar)
Guru membimbing peserta didik untuk
memberikan ulasan pada kelompok yang telah
maju presentasi
Guru memberikan umpan balik terhadap apa
yang yang disampaikan peserta didik
Penutup Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses 15 menit
pemecahan masalah)
Peserta didik menyimpulkan
pembelajaran (dibimbing guru)
Guru memberikan link kuis untuk hari ini,
peserta didik mengerjakan kuis
Guru meminta peserta didik untuk
memberikan refleksi terkait
pembelajaran hari ini
Guru menginformasikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya dan meminta
peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya
Guru menutup pembelajaran dengan
ucapan terima kasih, dan salam
(Communication Collaboration Critical
thinking PCK)
H. Penilaiaan
I. Pembelajaran Remidial
a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Remedial
terdiri dari atas dua bagian yaitu remedial karena belum mampu mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru akan memberikan semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Guru akan memberikan tugas tambahan untuk mencapai KKM meliputi materi sel
syaraf
J. Pembelajaran Pengayaan
a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada pserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
b. Direncanakan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangkan lebih kuat
misalnya materi sistem indera dan sistem hormon.
LAMPIRAN
BAHAN AJAR
SISTEM KOORDINASI
SISTEM SARAF
Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur
Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsangsaraf dari luar tubuh (eketroseptor)
dan dari dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat
integrasi dan komunikasi.
Sistem saraf pusat terdiri atas:
1. Otak
Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri
mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak
tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.
Otak Besar (cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin
banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan
(hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan
oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls
diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.
Otak Tengah
Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang
berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan
badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan
tubuh.
Otak Depan
Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang
dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus
berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap
sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi
hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.
Otak Kecil (Cerebellum)
Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat
keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian
bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls
otot- otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak
besar dengan otak kecil.
Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak
dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa,
batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak
dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.
2. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar
berwarna putih dan bagian dalam kelabu.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf
pusat. sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
a) Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis)
Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu
kepusat motoris pada serebrum.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang
masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial merupakan
semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang
keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik
fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an
badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.
b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)
Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem
saraf otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Berdasarkan sifat kerjanya,
saraf otoom dibedakan menjadi dua, yakni:
MEDIA PEMBELAJARAN
Kompetensi Dasar :
3.10. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi
manusia.
Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui penayangan video
pembelajaran youtube minimal 5 bagian beserta fungsinya
Langkah Kerja :
2. Peserta didik mengamati, menganalisis, dan menuliskan jawaban pada LKPD yang sudah
disediakan
STRUKTUR SISTEM SARAF
Kelas :
Kelompok :
Anggota Kelompok :
a. Reseptor
b. Efektor
Keterangan gambar:
1. …………………………………………
2. …………………………………………
3. …………………………………………
4. …………………………………………
5. …………………………………………
6. …………………………………………
7. …………………………………………
Kriteria Penilaian:
No Soal Kunci
Rubrik Penilaian
Tingkat Kemampuan
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Menggunakan LKPD dengan baik
2. Memahami LKPD dengan benar dan teliti
3. Melakukan analisis dengan benar
4. Menyusun data hasil diskusi dengan baik
Mempresentasikan LKPD dengan baik dan
5.
benar
Jumlah
Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali