Anda di halaman 1dari 21

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Satuan Pendidikan : SMA NEGERI 3 SUKOHARJO


Mata Pelajaran : BIOLOGI
Kelas/Semester : XI / Genap
Materi : Sistem Koordinasi
Sub Materi : Sistem saraf
Alokasi Waktu : 2 x 45 menit

A. Kompetensi Dasar (KD) dan Indikator Pencapaian Kompetensi

A. Kompetensi Dasar (KD) B. Indikator


3.10. Menganalisis hubungan antara struktur 3.10.1 Menganalisis struktur jaringan
jaringan penyusun organ pada sistem penyusun organ pada sistem koordinasi
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera)
(saraf, hormone dan alat indera) dalam
dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi kaitannya dengan mekanisme
yang dapat terjadi pada sistem koordinasi koordinasi dan regulasi (C4)
manusia
3.10.2 Menganalisis gangguan yang dapat
terjadi pada sistem koordinasi manusia
(C4)

4.10. Menyajikan hasil analisis pengaruh pola 4.10.1 Menyajikan hasil analisis pengaruh
hidup terhadap kelainan pada struktur dan pola hidup terhadap kelainan pada
fungsi organ sistem koordinasi yang struktur dan fungsi organ sistem saraf
pada manusia melalui poster atau
menyebabkan gangguan sistem saraf dan
infografis
hormon pada manusia berdasarkan studi
literatur

B. Tujuan Pembelajaran
 Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui
penayangan video pembelajaran youtube dengan benar
 Peserta didik mampu menganalisis dua jenis sistem saraf melalui diskusi kelompok
 Peserta didik mampu menganalisis fungsi organ penyusun jenis sistem saraf melalui
diskusi dengan benar
 Peserta didik mampu menelaah struktur sistem hormon melalui penayangan power
point yang disajikan guru dengan benar
 Peserta didik mampu menelaah struktur sistem indera melalui alat peraga panca
indera dengan benar
 Peserta didik mampu menganalisis gangguan pada sistem koordinasi melalalui
diskusi studi kasus dengan teliti
C. Penguatan Pendidikan Karakter (Profil Pelajar Pancasila)
a. Beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia
b. Jujur
c. Disiplin
d. Santun
e. Tanggung jawab
f. Teliti

D. Materi Pembelajaran
a. Sistem Saraf
 Sistem saraf pusat dan saraf tepi
 Mekanisme jalanya gerak sadar dan gerak tidak sadar
 Penghantaran Impuls

E. Pendekatan, Strategi/Model, dan Metode Pembelajaran

Pendekatan : Scientific
Strategi/Model : Discovery Learning
Metode Pembelajaran : tanya jawab, penugasan, diskusi, studi literatur,
presentasi

F. Media, Bahan, dan Sumber Pembelajaran

Media : PPT dan Video


Bahan dan Alat : Papan tulis, spidol, penghapus, alat tulis, LCD, Laptop,
Smartphone, LKPD
Sumber
Pembelajaran
Buku : Kusuma, Nur Risnawati. (2020). Modul Pembelajaran
Biologi SMA. SMA Negeri 3 Makasar: Makasar
Irnaningtyas. (2014). Biologi untuk SMA/MA Kelas XI.
Erlangga :Jakarta.
Peristiwa PPT sistem saraf :
https://docs.google.com/presentation/d/1xecr43bhtl2IZ2wZp
7Ak5e1TtnPZo64Z/edit?usp=sharing&ouid=1080241709522
01573449&rtpof=true&sd=true
Video yotube :
https://youtu.be/e7gcSNlS_zg
https://youtu.be/NOGCcEsKQE8
https://youtu.be/V3az70w2dgk

Gogle sites materi sistem saraf :


https://sites.google.com/view/biologi-mudah/home

G. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1
Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui penayangan video
pembelajaran youtube dengan benar

Alokasi
Kegiatan Deskripsi
Waktu
Pendahuluan  Guru mengucapkan salam kepada 15 menit
peserta didik
 Guru mempersilahkan salah satu peserta
didik untuk memimpin doa (Beriman,
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa dan berakhlak mulia, PCK)
 Guru mengecek kehadiran, kerapihan serta
kesiapan peserta didik untuk menerima
pembelajaran
 Sebelum memasuki materi sistem koordinasi
guru melakukan pemetaan terhadap peserta
didik melalui uji kemampuan awal dari
peserta didik
 Guru mencatat hasil uji kemampuan awal
tersebut peserta didik
 Guru mengajak peserta didik melakukan
kegiatan “Memeriksa Perasaan Diri” agar
dapat menyatakan perasaan mereka hari ini
dan memastikan mereka siap belajar. Peserta
didik dapat menyatakan apa yang sedang
dirasakan (membangun empati)
 Guru memberikan apersepsi dan motivasi
terkait materi kepada peserta didik
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
dan manfaat yang diperoleh setelah
mempelajari sistem koordinasi
 Guru menyampaikan cakupan materi dan
lingkup penilaian kepada peserta didik

Kegiatan Inti Peserta didik dipandu guru untuk berhenti 60 menit


sejenak (mode stop), guru meminta peserta didik
untuk duduk dengan nyaman agar dapat lebih
fokus dalam mengikuti kegiatan pembelajaran
hari ini
(pengelolaan diri) (diferensiasi-lingkungan
belajar)
Pembelajaran Berdiferesnsiasi Berbasis
Proses dengan menerapkan model pembelajaran
discovery learning
Fase 1 (Orientasi peserta didik kepada
masalah)
• Guru menayangkan video terkait materi
sistem koordinasi
https://www.youtube.com/watch?
v=80InfnISK_U
 Peserta didik diminta untuk menyimak dan
menanggapi terkait video sistem koordinasi
tersebut (Communication, Critical thinking,
TPACK)
 Peserta didik menemukan berbagai masalah
dari hasil pengamatan gambar/video/animasi,
misalnya menanya:
•Apa yang disebut reseptor?
•Apa yang disebut efektor?
•Apa yang disebut saraf sensorik?
•Apa yang disebut saraf motorik?
•Apa itu sel saraf ?
•Bagaimana struktur sel saraf?
•Bagaimana kerjanya sistem saraf?
 Apa yang disebut sistem saraf pusat?
 Apa yang disebut sistem saraf tepi?

Fase 2 (Mengorganisasikan peserta didik)


 Guru membagi kelompok sesuai dengan uji
kemampuan awal peserta didik secara lisan
tentang minat peserta didik
 Peserta didik menganalisis LKPD yang
diberikan oleh guru dengan baik dan teliti
(Communication, Critical thinking,
TPACK)

Fase 3 (Membimbing penyelidikan)


 Selama diskusi (Kolaborasi Guru- peserta
didik) berlangsung guru mengobservasi
peserta didik yang berperan aktif dalam
diskusi serta guru menilai ketelitian peserta
didik
(Communication,Collaboration,Critical
thinking
TPACK)

Fase 4 (Mengembangkan dan


mempresentasikan hasil diskusi)
 Peserta didik mempresentasikan hasil
diskusinya dengan lisan (Communication,
Collaboration, Critical thinking, Creativity)

Verifikasi Generalisasi
Guru menyarankan pada peserta didik untuk
mempelajari modul sistem koordinasi agar dapat
memperjelas materi (sumber belajar)
Guru membimbing peserta didik untuk
memberikan ulasan pada kelompok yang telah
maju presentasi
Guru memberikan umpan balik terhadap apa
yang yang disampaikan peserta didik
Penutup Fase 5 (Menganalisis dan mengevaluasi proses 15 menit
pemecahan masalah)
 Peserta didik menyimpulkan
pembelajaran (dibimbing guru)
 Guru memberikan link kuis untuk hari ini,
peserta didik mengerjakan kuis
 Guru meminta peserta didik untuk
memberikan refleksi terkait
pembelajaran hari ini
 Guru menginformasikan kegiatan
pembelajaran selanjutnya dan meminta
peserta didik untuk mempelajari materi
selanjutnya
 Guru menutup pembelajaran dengan
ucapan terima kasih, dan salam
(Communication Collaboration Critical
thinking PCK)
H. Penilaiaan

Penilaian Metode Bentuk Instrumen


Pengetahuan Tes tertulis Tes pilihan ganda
Keterampilan Tes unjuk kerja Laporan LKPD
Sikap Observasi Lembar pengamatan sikap dan rubric

I. Pembelajaran Remidial

a. Remedial dapat diberikan kepada peserta didik yang belum mencapai KKM. Remedial
terdiri dari atas dua bagian yaitu remedial karena belum mampu mencapai KKM dan
remedial karena belum mencapai Kompetensi Dasar.
b. Guru akan memberikan semangat kepada peserta didik yang belum mencapai KKM.
Guru akan memberikan tugas tambahan untuk mencapai KKM meliputi materi sel
syaraf

J. Pembelajaran Pengayaan

a. Pengayaan diberikan kepada peserta didik untuk menambah wawasan peserta didik
mengenai materi pembelajaran yang dapat diberikan kepada pserta didik yang telah
tuntas mencapai KKM atau mencapai Kompetensi Dasar.
b. Direncanakan materi pembelajaran yang membutuhkan pengembangkan lebih kuat
misalnya materi sistem indera dan sistem hormon.
LAMPIRAN

BAHAN AJAR

SISTEM KOORDINASI
SISTEM SARAF

Kompetensi Dasar
3.10 Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem koordinasi
(saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme koordinasi dan regulasi
serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi manusia
4.10 Menyajikan hasil analisis pengaruh pola hidup terhadap kelainan pada struktur dan fungsi
organ sistem koordinasi yang menyebabkan gangguan sistem saraf dan hormon pada manusia
berdasarkan studi literatur

A. Deskripsi Singkat Materi


Materi kali ini akan membahas materi mengenai sistem saraf pada manusia. Pernahkah kalian
bermimpi? Bermimpi kadang menyenangkan, kadang pula menyedihkan. Otak yang bermimpi
memutar kembali dengan cepat kejadian-kejadian yang belum lama terjadi. Otak menyimpan
kejadian-kejadian yang sangat bermakna di dalam bank ingatan dan membuang yang lain,
walaupun yang bermakna itu tidak jelas bagi sang pemimpi. Mimpi-mimpi sering terjadi pada
tingkat yang dalam dan primitif dan disebut inti ketidaksadaran. Begitulah otak, di dalamnya
terdapat berbagai rahasia kesadaran, pemikiran-pemikiran, pertimbangan, kecerdasan, ingatan,
bahasa, dan aspek-aspek lain "keunikan manusia” atau "kemanusiaan yang unik". Bagaimana
sistem saraf dapat mengatur semuanya? Sistem saraf menjadi jaringan komunikasi bagi
manusia. Saraf membawa pesan dari dan ke, memberi tahu bahkan melakukan koordinasi.
Untuk memahami hal tersebut pelajari dengan baik materi berikut
1. Struktur Sistem Saraf
Neuron atau sel saraf merupakan satuan kerja utama atau bagian dari sistem koordinasi
yang berfungsi untuk mengatur aktivitas tubuh melalui rangsangan listrik secara cepat.
Komponen sistem saraf terdiri atas sel saraf, sistem saraf pusat, dan sistem saraf tepi.
Untuk bereaksi terhadap rangsangan, tubuh memerlukan 3 komponen yaitu:
1. Reseptor
2. Sistem saraf
3. Efektor
Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu:
a. Neuron sensorik (neuron aferen): Dendritnya berhubungan dengan reseptor dan
neuritnya berhubungan dengan dendrit neuron lain. Fungsinya untuk menghantarkan
impuls dari reseptor ke pusat susunan saraf.
b. Neuron motorik (neuron efektor): Dendritnya berhubungan dengan neurit neuron lain
dan neuritnya berhubungan dengan efektor atau alat tubuh pemberi tanggapan terhadap
suatu rangsangan. Fungsinya untuk menghantarkan impuls motorik dari susunan saraf ke
efektor.
c. Neuron asosiasi: Penghubung antara neuron motorik dan sensorik.

Berdasarkan tempatnya, neuron asosiasi dibedakan menjadi dua, yaitu:


1) Neuron konektor: Merupakan penghubung antara neuron yang satu dan neuron yang lain
2) Neuron ajustor: Merupakan penghubung antara neuron sensorik dan neuron motorik
yang terdapat di dalam otak dan sumsum tulang belakang.
Impuls saraf adalah rangsangan/pesan yang diterima oleh reseptor dari lingkungan luar,
kemudian dibawa oleh neuron atau serangkaian pulsa elektrik yang menjalari serabut saraf.
Impuls ini akan menyebabkan terjadinya gerakan. Gerakan dibedakan menjadi dua yaitu
gerak sadar dan gerak refleks. Gerak sadar merpakan gerakan yang terjadi karena disengaja
atau disadari, sedangkan gerak refleks adalah gerakan yang tidak disengaja atau tidak
disadari.
Impuls akan menyebabkan terjadinya gerakan.
a. Gerak sadar (disengaja/disadari): impuls →reseptor/indra→ saraf
sensoris→otak→saraf motorik→efektor/otot
b. Gerak refleks (tidak disengaja/tidak disadari): Impuls →reseptor/indra → saraf
sensoris→ sumsum tulang belakang→saraf motorik→ efektor/otot.
Mekanisme Penghantaran Impuls
Neuron dalam keadaan istirahat memiliki energi potensial membran untuk bekerja mengirim
impuls, dalam keadaan istirahat disebut polarisasi membran.
Adanya impuls menyebabkan membran sel sarafterdepolarisasi.
Akibatnya ada perbedaan muatan sel saraf. perbedaan muatan sel saraf menyebabkan impuls
merambat ke sepanjang akson menuju sinapsis.

2. Jenis Sistem Saraf


Sistem saraf bekerja berdasarkan impuls elektrokimia, untuk melayani tubuh dengan
berbagai macam cara. Sistem saraf berfungsi sebagai peninjau bagi tubuh dan pengumpul
informasi tentang dunia diluar maupun didalam tubuh kita. Selain itu juga berfungsi sebagai
pusat komunikasi umu, pusat pemetaan strategi, dan sebagai pembuat keputusan dalam
segala sesuatu yang dilakukan tubuh.
a. Sistem saraf pusat
Sistem saraf pusat merupakan bagian sistem saraf yang mengkoodinasikan semua fungsi
saraf.

Sistem saraf pusat berfungsi menerima semua rangsangsaraf dari luar tubuh (eketroseptor)
dan dari dalam tubuh (interoseptor). Sistem saraf pusat juga bertindak sebagai pusat
integrasi dan komunikasi.
Sistem saraf pusat terdiri atas:
1. Otak
Otak manusia terdiri atas dua belahan, yaitu otak kiri dan kanan. Otak kiri
mengendalikan tubuh bagian kanan. Sebaliknya, otak kanan mengendalikan tubuh
bagian kiri. Otak dibagi menjadi empat bagian, yaitu otak besar (cerebrum), otak
tengah, otak kecil (cerebellum), dan sumsum lanjutan.
 Otak Besar (cerebrum)
Merupakan bagian terbesar otak dengan permukaan berlipat-lipat. Diduga, semakin
banyak lipatannya semakin cerdas seseorang. Serebrum terdiri atas 2 belahan
(hemisfer) yang dipisahkan oleh fisura longitudinal. Kedua hemisfer dihubungkan
oleh sejumlah serabut saraf yang disebut korpus kalosum. Melalui serabut ini, impuls
diteruskan dari satu hemisfer ke hemisfer lain.
Otak besar terdiri atas:
(a) Otak depan (lobus frontalis), merupakan pengendali gerakan otot.
(b) Otak belakang (lobus oksipitalis), merupakan pusat penglihatan.
(c) Otak samping (lobus temporalis), merupakan pusat pendengaran.
 Otak Tengah
Terletak di depan otak kecil. Bagian otak tengah adalah lobus optikus yang
berhubungan dengan gerak refleks mata. Pada dasar otak tengah terdapat kumpulan
badan sel saraf (ganglion) yang berfungsi untuk mengontrol gerakan dan kedudukan
tubuh.
 Otak Depan
Terdiri atas talamus dan hipotalamus. Talamus berfungsi menerima semua rangsang
dari reseptor, kecuali bau-bauan, dan meneruskannya ke area sensorik. Hipotalamus
berperan dalam pengaturan suhu tubuh, pengatur nutrisi, pengaturan agar tetap
sadar, dan penumbuhan sikap agresif. Hipotalamus juga merupakan tempat sekresi
hormon yang mempengaruhi pengeluaran hormon pada hipofisis.
 Otak Kecil (Cerebellum)
Terletak di depan sumsum lanjutan (medula oblongata). Otak kecil merupakan pusat
keseimbangan gerak dan koordinasi gerak otot serta posisi tubuh. Tepat di bagian
bawah serebelum terdapat jembatan varol yang berfungsi menghantarkan impuls
otot- otot bagian kiri dan kanan tubuh. Jembatan varol ini juga menghubungkan otak
besar dengan otak kecil.
 Sumsum Lanjutan (Medula Oblongata)
Disebut juga batang otak, merupakan lanjutan otak yang menghubungkan otak
dengan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengatur denyut jantung,
pelebaran dan penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, bersin, bersendawa,
batuk, dan muntah. Di sumsum lanjutan terdapat bagian yang menghubungkan otak
dan sumsum tulang belakang yang dinamakan Pons.
2. Sumsum Tulang Belakang (Medula Spinalis)
Terdapat di dalam rongga tulang belakang. Fungsinya sebagai penghubung impuls dari
dan ke otak, memberi kemungkinan gerak refleks. Medula spinalis bagian luar
berwarna putih dan bagian dalam kelabu.
b. Sistem Saraf Tepi
Sistem saraf tepi merupakan saraf-saraf yang membawa impuls dari dan ke sistem saraf
pusat. sistem saraf tepi terdiri dari sistem saraf sadar dan sistem saraf tidak sadar.
a) Sistem Saraf Sadar (Saraf Somatis)
Saraf sadar adalah saraf yang rangsangannya disampaikan ke pusat reseptor yaitu
kepusat motoris pada serebrum.
Berdasarkan asalnya, sistem saraf tepi terbagi atas saraf kranial dan saraf spinal yang
masing-masing berpasangan, serta ganglia (tunggal: ganglion). Saraf kranial merupakan
semua saraf yang keluar dari permukaan dorsal otak. Saraf spinal ialah semua saraf yang
keluar dari kedua sisi tulang belakang. Masing-masing saraf ini mempunyai karakteristik
fungsi dan jumlah saraf yang berbeda. Sementara itu, ganglia merupakan kumpul an
badan sel saraf yang membentuk simpul-simpul saraf dan di luar sistem saraf pusat.
b) Sistem Saraf Tidak Sadar (Otonom)
Saraf otonom adalah saraf yang rangsangannya tidak disampaikan ke otak. Sistem
saraf otonom mengontrol kegiatan organ-organ dalam. Berdasarkan sifat kerjanya,
saraf otoom dibedakan menjadi dua, yakni:
MEDIA PEMBELAJARAN

Materi sistem saraf :


https://docs.google.com/presentation/d/1xecr43bhtl2IZ2wZp7Ak5e1TtnPZo64Z/edit?u
sp=sharing&ouid=108024170952201573449&rtpof=true&sd=true

video sistem saraf : https://youtu.be/e7gcSNlS_zg


LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK PERTEMUAN I

Kompetensi Dasar :

3.10. Menganalisis hubungan antara struktur jaringan penyusun organ pada sistem
koordinasi (saraf, hormone dan alat indera) dalam kaitannya dengan mekanisme
koordinasi dan regulasi serta gangguan fungsi yang dapat terjadi pada sistem koordinasi
manusia.

Tujuan Pembelajaran :
Peserta didik mampu menganalisis stuktur pada sistem saraf melalui penayangan video
pembelajaran youtube minimal 5 bagian beserta fungsinya
Langkah Kerja :

1. Guru membagikan LKPD kepada masing-masing peserta didik

2. Peserta didik mengamati, menganalisis, dan menuliskan jawaban pada LKPD yang sudah
disediakan
STRUKTUR SISTEM SARAF

Kelas :

Kelompok :

Anggota Kelompok :

1) Apa yang dimaksud dengan:

a. Reseptor

b. Efektor

2) Berilah keterangan gambar Neuron di bawah ini!

Keterangan gambar:

1. …………………………………………
2. …………………………………………

3. …………………………………………

4. …………………………………………

5. …………………………………………

6. …………………………………………

7. …………………………………………

2) a. Neuron mempunyai fungsi untuk ...................................................................


b. Berdasarkan fungsinya, sel saraf dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu....................
3) Bagaimana sistem saraf bekerja?
PENILAIAN
PENILAIAN SIKAP

Pengamatan Perilaku Ilmiah

No Aspek yang dinilai 1 2 3 Keterangan


1. Rasa ingin tahu (curiosity)
2. Ketelitian dalam melakukan kerja
individu
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam
mengerjakan tugas
4. Ketekunan dan tanggung jawab dalam
mengerjakan tugas
5. Ketrampilan saat berkomunikasi dalam
diskusi

Rubrik Penilaian Perilaku

No Aspek yang dinilai Rubrik


1. Menunjukkan rasa 1. Tidak menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
ingin tahu antusias, pasif
2. Menunjukkan rasa ingin tahu, tidak
antusias, pasif
3. Menunjukkan rasa ingin tahu yang besar,
antusias, aktif
2. Ketelitian dalam 1. Melakukan pekerjaan tidak sesuai prosedur,
melakukan kerja bekerja dengan tergesa-gesa, hasil tidak
individu tepat.
2. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tidak tepat.
3. Melakukan pekerjaan sesuai prosedur, hati-
hati dalam bekerja, hasil tepat.
3. Ketelitian dan kehati- 1. Melakukan kerja dengan tergesa-gesa
hatian dalam dengan hasil yang tidak tepat.
mengerjakan tugas 2. Melakukan kerja dengan hati-hati dengan
hasil yang tidak tepat.
3. Melakukan kerja dengan hati-hati dengan
hasil yang tepat.
4. Ketekunan dan 1. Tidak bersungguh-sungguh dalam
tanggung jawab menjalankan tugas, tidak mendapatkan hasil
dalam mengerjakan 2. Tekun dalam menjalankan tugas, tidak
tugas mendapatkan hasil terbaik
No Aspek yang dinilai Rubrik
3. Tekun dalam menjalankan tugas,
mendapatkan hasil terbaik dan tepat waktu
5. Ketrampilan saat 1. Tidak aktif bertanya, tidak
berkomunikasi dalam mengemukakan gagasan, menghargai
diskusi pendapat orang lain
2. Aktif bertanya, tidak mengemukakan
gagasan, menghargai pendapat orang lain
3. Aktif bertanya, aktif berpendapat,
menghargai pendapat orang lain

Lembar Penilaian Perilaku Ilmiah

Aspek yang dinilai Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 5 Skor

Kriteria Penilaian:

Jumlah Skor Nilai


13 – 15 95
10 – 12 90
7–9 85
4–6 80
1–3 75
PENILAIAN PENGETAHUAN

No Soal Kunci

Berdasarkan gambar sel saraf tersebut, letak dendrit, badan


sel, dan akson berturut-turut
ditunjukkan oleh nomor…
a. 1,2,4 d. 2,4,6
b. 1,3,5 e. 1,2,5
c. 2,5,6
1 A

Manakah pernyataan yang benar mengenai fungsi macam-macam


sel saraf?
a. neuron sensorik ditemukan pada otak dan sumsum
2 tulang belakang D
b. neuron sensorik berperan membawa impuls ke efektor
c. interneuron berperan menerima impuls dari reseptor
d. neuron motoric berfungsi menyampaikan impuls ke efektor
e. neuron sensorik dan neuron motorik memiliki fungsi yang sama
Struktur sel saraf memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Bagian dalam dari badan sel
2. Memiliki DNA
3. Mengatur pertumbuhan dan perkembangan sel
saraf Struktur sel manakah yang dimaksud ?
3 a. Selubung myelin d. nodus ranvier B
b. Nukleus e. akson
c. Sitoplasma
Perhatikan urutan di bawah ini!
1. neurotransmitter diterima oleh reseptor
2. ujung akson menyampaikan impuls membentuk tonjolan kecil
3. permeabilitas membran membuat ion kalsium meningkat dan
membentuk gelombang- gelombang sinaps yang
4 menghasilkan zat transmitter (depolarisasi) D
4. neurotransmitter menuju neuron selanjutnya
5. vesikel bergabung (fusi) dengan membrane sel
dan mengeluarkan neurotransmitter
Urutan yang benar dari jalannya impuls pada sinaps
adalah… a. 1-2-43-4-5 d. 2-3-5-1-4
b. 3-4-5-2-1 e. 3-2-5-4-1
c. 4-5-3-2-1
Bagaimana jalan masuknya informasi yang menyebabkan Anda
menolehkan kepala ketika seseorang memanggil Anda ?
a. Rangsangan panggilan diterima oleh neuron sensorik
menuju sumsum tulang belakang lalu melalui neuron
motorik meenyebabkan kontraksi otot
5 b. Sensor di telinga meneruskan informasi ke otak, lalu B
aktivitas interneuron dalam pusat-pusat pengolahan
memungkinkan mengenali nama Anda sehingga melalui
neuron motorik menyebabkan kontraksi otot
c. Berawal dari rangsang yang dihantarkan ke neuron motorik
lalu ke interneuron di otak menujuneuron sensorik sehingga
dapat diinterpretasikan
d.Sensor pada telinga menerima informasi ke otak yang akan
diterima oleh neuron motorik untukdi ekspresikan sehingga kita
menolehkan kepala ketika dipanggil
e. Rangsang yang dihantarkan ke interneuron di otak menuju
neuron sensorik sehingga dapat diinterpretasikan

Rubrik Penilaian

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚
PENILAIAN KETERAMPILAN

Lembar Pengamatan Keterampilan

Tingkat Kemampuan
No. Aspek yang Dinilai
1 2 3 4
1. Menggunakan LKPD dengan baik
2. Memahami LKPD dengan benar dan teliti
3. Melakukan analisis dengan benar
4. Menyusun data hasil diskusi dengan baik
Mempresentasikan LKPD dengan baik dan
5.
benar
Jumlah

Keterangan:
1 : Kurang
2 : Cukup
3 : Baik
4 : Baik Sekali

Lembar Penilaian Keterampilan

Aspek yang dinilai Jumlah


No. Nama Siswa Nilai
1 2 3 4 Skor

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑑𝑖𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ


𝑁𝑖𝑙𝑎𝑖 = 𝑥 100
𝑆𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚

Anda mungkin juga menyukai