Anda di halaman 1dari 15

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

MENGACU PERMENDIKBUD 24/2016

Disusun oleh :
Rahma Eka Kartika
K4320066

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Sekolah : SMAS VETERAN 1 SUKOHARJO


Mata Pelajaran : Biologi
Kelas/ Semester : XI/1
Materi Pokok : Sistem Saraf
Alokasi Waktu : 4x 45 menit (2 JP)

I. Kompetensi Dasar dan Indikator


Kompetensi Dasar Indikator
3.10 Menganalisis hubungan antara 3.10.1 Menjelaskan fungsi sistem saraf pada
struktur jaringan penyusun organ pada manusia
sistem koordinasi (saraf, hormon dan 3.10.2 Menguraikan struktur dan fungsi
alat indra) dalam kaitannya dengan bagian-bagian penyusun sistem saraf
mekanisme koordinasi dan regulasi pada manusia
serta gangguan fungsi yang dapat 3.10.3 Menganalisis mekanisme penghantar
terjadi pada sistem koordinasi
implus
manusia.
3.10.4 Membedakan susunan sistem saraf pusat
dan tepi
3.10.5 Membedakan mekanisme gerak sadar
dan reflek
3.10.6 Mengidentifikasi kelainan pada sistem
saraf pada manusia
4.10 Menyajikan hasil analisis 4.10.1 Menganalisis dampak pola hidup
pengaruh pola hidup terhadap kelainan terhadap kelainan pada struktur dan
pada struktur dan fungsi organ sistem fungsi organ sistem saraf pada manusia
koordinasi yang menyebabkan berdasarkan studi literatur.
gangguan sistem saraf dan hormon 4.10.2 Menentukan solusi pengaruh pola hidup
pada manusia berdasarkan studi terhadap kelainan pada struktur dan
literatur.
fungsi organ sistem saraf pada manusia
berdasarkan studi literatur

Karakter yang dinilai :


1) Siswa memiliki sikap tanggung jawab, disiplin, mampu bekerja sama dengan baik dan
menghargai pendapat orang lain.
2) Siswa memiliki keterampilan struktur penyusun sistem saraf manusia,fungsi bagian
penyusun sistem saraf manusia,berdiskusi, dan mengkomunikasikan hasil diskusi.

II. Tujuan Pembelajaran


a. Tujuan Pembelajaran KD 3.3
3.10.1 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu menjelaskan fungsi sistem saraf pada
manusia melalui role playing

3.10.2 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu menguraikan struktur dan fungsi bagian-
bagian penyusun sistem saraf pada manusia melalui role playing.

3.10.3 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu menganalisis mekanisme penghantar


implus melalui studi literatur

3.10.4 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu membedakan susunan sistem saraf pusat
dan tepi melalui studi literatur

3.10.5 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu membedakan mekanisme gerak sadar dan
reflek melalui studi literatur

3.10.6 Setelah selesai pembelajaran, siswa mampu mengidentifikasi kelainan pada sistem
saraf pada manusia melalui studi literatur
b. Tujuan Pembelajaran KD 4.6
4.10.1 Setelah selesai pembelajaran siswa mampu menganalisis dampak pola hidup terhadap
kelainan pada struktur dan fungsi organ sistem saraf pada manusia berdasarkan studi
literatur

III. Materi Pembelajaran (terlampir)


1. Bagian-bagian sistem saraf
2. Fungsi sistem saraf
3. Mekanisme penghantaran implus
4. Gerak sadar daan gerak refleks
5. Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
6. Kelainan pada sistem saraf

IV. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


a. Pendekatan : Scientific approach
b. Model : Discovery Learning
c. Metode : Penayangan video dan gambar, ceramah, diskusi, tanya jawab,
presentasi, studi literatur, role playing

V. Media Pembelajaran
1. Laptop
2. LCD
3. Proyektor
4. Power point
5. Gambar struktur sistem saraf
6. Gambar kelainan sistem saraf

VI. Sumber Pembelajaran


a. Buku Paket
- Irnaningtyas. 2013. Biologi untuk SMA/MA Kelas XI Berdasarkan Kurikulum
2013. Penerbit Erlangga: Jakarta.
- Pratiwi, D.A., Maryati, S., Suharno, & Bambang. 2016. Biologi untuk SMA/MA
Kelas XI Berdasarkan Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016. Penerbit Erlangga:
Jakarta.
- Campbell N.A. Mitchell LG, Reece JB, Taylor MR, Simon EJ. 2006. Biology,
5th ed. Benjamin Cummings Publishing Company, Inc., Redword City,
England.
- Safitri, Ririn. 2016. Biologi untuk SMA/MA kelas XI. Surakarta: CV.
Mediatama.
www.NGNSlifescienceeducation.com
VII. Langkah-Langkah Pembelajaran

Alokasi
No. Tahapan Kegiatan Guru Kegiatan Siswa
Waktu
1. Kegiatan awal 1. Guru membuka pelajaran dengan memberi 1. Siswa menjawab salam dan 10 menit
a) Orientasi salam, mengkondisikan ruang kelas, dan mengkondisikan ruang kelas agar kondusif
berdoa. untuk memulai pembelajaran.
2. Guru memeriksa kehadiran siswa dan 2. Siswa memperhatikan dan mempersiapkan
meminta siswa untuk bersiap dalam diri untuk mengikuti kegiatan
mengikuti kegiatan pembelajaran. pembelajaran.
b) Apersepsi 3. Guru melakukan apersepsi untuk membentuk 3. Siswa menjawab pertanyaan guru dan
konsep awal siswa yaitu dengan bertanya menghubungkannya dengan pengetahuan
kepada siswa sebelumnya, yaitu
“Ada yang masih ingat, pertemuan kemarin “Tentang sistem koordinasi, Bu.”
kita membahas tentang apa?”
“Ada yang tau, dalam sistem koordinasi itu “Disebut saraf, Bu.”
bagian apa yang memiliki fungsi
mengendalikan dan memberikan reaksi
terhadap rangsangan yang terjadi pada
manusia sehingga dapat bergerak?
“Apakah setiap manusia dan hewan memiliki “Iya,Bu.Pada manusia dan hewan
struktur saraf yang sama? memiliki struktur saraf yang sama
kompleksnya terutama pada hewan
vertebrata,kalau pada invertebrata struktur
“Kalau kita belajar mengenai struktur,berarti sarafnya lebih sederhana”
bagian dari penyusunnya memiliki apa agar “Memiliki fungsi, Bu.”
bisa bekerja dengan baik didalam tubuh?”

4.Siswa menentukan topik pembelajaran


4. Guru membimbing siswa menentukan topik yang akan dipelajari
pembelajaran.
“Dari jawaban-jawaban yang telah kalian “Belajar tentang struktur dan fungsi sistem
kemukakan, ada yang tau, hari ini kita akan saraf Bu”
belajar apa?” 5.Siswa menjawab
c) Motivasi 5. Guru menampilkan gambar saraf/neuron

“Gambar bagian saraf/neuron, Bu.”


“Agar suatu saat bisa menjadi
“Ada yang tau, gambar apa di atas?”
dokter,dosen anatomi&fisiologi manusia
“Menurut kalian,apa kebermanfaatan kita
Bu.”
untuk mempelajari struktur dan fungsi dari
sistem saraf?”
6. Guru kemudian membenarkan jawaban siswa
dan menjelaskan bahwa belajar struktur daan 6.Siswa mendengarkan penjelasan guru.
fungsi sistem saraf sangat bermanfaat bagi
siswa yang ingin kuliah atau mempelajari
dunia biologi khususnya bidang anatomi &
fisiologi manusia
2. Kegiatan inti b) Guru menampilkan gambar jaringan 1. Siswa memperhatikan gambar yang 10 menit
a) Orientation meristem pada tumbuhan&bertanya ke ditayangkan dan menjawab pertanyaan
guru.

siswa

A B C D E FG H

“Gambar struktur saraf/neuron Bu”


“Ada yang tau, gambar apa di atas?”
“Ada beberapa bagian:
“Jenis struktur saraf apa yang terlihat dan
A=Nukleus:sebagai penghantar informasi
sebutkan apa fungsinya?”
berupa rangsangan atau impuls.
B=Dendrit: mengirimkan impuls ke badan sel
saraf
C=Badan sel: menerima rangsangan dari
dendrit dan meruskan ke akson
D=Akson: mengirimkan implus dari badan
sel ke jaringan lain
E=Selubung myelin:membungkus dan
melindungi akson
F=Sel schwann:menghasilkan myelin
c) Hypothesis 1. Guru membagi siswa menjadi 8 kelompok 1. Siswa membuat 8 kelompok dan
testing secara acak berdasarkan rumusan masalah menyesuaikan tempat duduk sesuai
yang telah dibuat untuk melakukan dengan kelompok yang telah ditentukan.
pembuktian terhadap hipotesis.
2. Guru meminta salah satu atau dua orang 2. Siswa mengirim satu atau dua anak dari
siswa dari masing-masing kelompok untuk masing-masing kelompoknya untuk
melakukan role playing pada materi jaringan melakukan role playing.
tumbuhan.
3. Guru mengimbau setiap kelompok untuk 3. Siswa mencatat materi yang disampaikan
mencatat informasi yang akan disampaikan oleh temannya melalui kegiatan role
oleh temannya melalui aktivitas role playing playing yang telah dilaksanakan.
yang akan dilaksanakan.
d) Conclution 1. Guru membimbing setiap kelompok untuk 1. Siswa menyimpulkan dan mencatat hasil
menyimpulkan hasil diskusi berdasarkan diskusi dari aktivitas role playing yang
aktivitas role playing yang telah telah dilaksanakan.
dilaksanakan.
e) Regulation 1. Guru meminta 2 kelompok untuk 1. Kelompok yang tidak presentasi
mempresentasikan informasi yang diperoleh memperhatikan kelompok presenter,
dari aktivitas role playing yang telah mengajukan pertanyaan, memberikan
dilaksanakan. tanggapan/tambahan apabila informasi
yang diberikan kelompok presenter salah
atau kurang sesuai.
3. Kegiatan akhir 1. Guru mengevalusi hasil presentasi siswa. 1. Siswa mendengarkan evaluasi hasil 10 menit
a) Evaluasi presentasi.
b) Refleksi
c) Verifikasi 2. Guru membantu siswa dalam menyimpulkan 2. Siswa bersama guru menyimpulkan
hasil pembelajaran meliputi struktur dan konsep pembelajaran meliputi struktur dan
fungsi sistem sara fungsi sistem saraf
 Berdasarkan bentuknya struktur saraf
dibedakan menjadi 8 yaitu nukleus,
dendrit, badan sel ,akson, selubung
myelin,selschwann,nodusranvier,
ujung akson.
 Sel saraf bagian strukturnya memiliki
berbagai fungsi masing-
masing,nukleus sebagai penghantar
informasi berupa rangsangan atau
impuls,dendrit mengirimkan impuls ke
badan sel saraf,badan sel menerima
rangsangan dari dendrit dan meruskan
ke akson,akson mengirimkan implus
dari badan sel ke jaringan lain,ujung
akson hubungan antara sel saraf 1
3. Guru mengecek dan membenarkan dengan sel saraf lain.
pemahaman siswa yang salah, serta
menguatkan konsep yang benar. 3. Siswa memperhatikan penjelasan guru.
c) Penutup 1. Guru menutup pembelajaran dan 1. Siswa diminta untuk mempelajari materi
memberikan penugasan kepada siswa untuk mekanisme penghantaran implus,gerak
mempelajari materi selanjutnya yaitu sadar,gerak reflek
mekanisme penghantaran implus,gerak
sadar dan gerak refleks.
2. Guru mengucap salam. 2. Siswa menjawab salam dari guru.
NARASI ROLE PLAYING SISTEM SARAF
MICROTEACHING

Tokoh:

1.Siswa A:Ahli Neurosains


2.Siswa B:Sel Saraf
2.Siswa C:Nukleus
3.Siswa D:Dendrit
4.Siswa E:Badan Sel
5.Siswa F:Akson
6.Siswa G:Selubung myelin
7.Siswa H:Sel schwann
8.Siswa I:Nodus ranvier
9.Siswa J:Ujung akson

Suatu hari, siswa-siswa kelas XI SMA Veteran I Sukoharjo melakukan suatu


kunjungan di sebuah pusat studi neurosains universitas Muhammadiyah. Di sana,
mereka mengamati dan mengidentifikasi bagaimana struktur sistem saraf
terbentuk,berfungsi,daan bekerja. Di pusat studi neurosains tersebut, ternyata sedang
ada pameran produk karya neurosains yang dilakukan oleh seorang ahli neurosains.
Para siswa dari SMA Insan Cendekia kemudian diimbau untuk melihat pameran karya
yang ada.Pameran diawali dengan pengantar dari ahli neurosains yang akan
membahas tentang struktur saraf dalam bentuk tampilan 3D.
A : “Selamat siang semuanya, selamat datang Pusat Studi Neurosains Universitas
Muhammadiyah.Hari ini kita akan mengadakan pameran tentang berbagai jenis struktur
penyusun sistem saraf.Seperti yang kita ketahui, Saraf merupakan satuan kerja utama
dari sistem saraf yang berfungsi menghantarkan impuls listrik yang terbentuk akibat adanya
suatu stimulus (rangsang).Dalam saraf terdapat 8 bagian struktur yang menyusun sehingga
sistem saraf mampu menunjang sistem koordinasi di dalam tubuh dengan baik dengan
memiliki fungsinya masing-masing.Apakah kalian mengetahuinya, seperti apakah bentuk
struktur saraf itu? Ayo kita simak penjelasan dari tokoh-tokoh yang akan memerankannya.
Wahai struktur saraf apakah kalian sudah siap?”
B & C : “Ya, kami sudah siap.”
A : “Baiklah, silakan perkenalkan dan ceritakan tentang diri kalian.”
B : “Hai semuanya, aku dinamakan Sel saraf atau kalian bisa memanggilku dengan
neuron Sel saraf /Neuron adalah unit kerja sistem saraf pusat. Terdiri dari 12 nervus kranial,
semua nervus spinal, dan cabangnya. Fungsinya sebagai penghantar informasi berupa
rangsangan atau impuls. Dengan adanya sel-sel saraf ini, baik organ maupun sistem gerak
bisa memberikan respons sebagaimana mestinya.Agar kalian lebih mengenal tentangku, ayo
kita dengar penjelasan dari masing-masing bagian strukturku serta fungsi masing-masing
bagian.Bisa dimulai dari nukleus. Halooo nukleus, bisakah kau ceritakan tentang dirimu itu
seperti apa?”
C : “Halo semuaa, aku disebut Inti sel atau nukleus.Aku bagian terdalam dari struktur
sel saraf,inti sel juga terdapat kromosom dan DNA yang berfungsi untuk mengatur sifat
keturunan dari sel tersebut.
A : “Apa fungsi selmu nukleus?
C : “ fungsi sel ku sebagai pengatur kegiatan sel saraf (neuron).Sekian penjelasan
tentangku, terima kasih.”
A : “Wah, terima kasih nukleus,selanjutnya kita akan berkenalan dengan dendrit. Hai
dendrit, coba ceritakan tentang dirimu itu seperti apa?”
D : “Hai semua, aku disebut dendrit.Hmm, aku ini berbeda dengan nukleus karena aku
berasal dari percabangan dari badan sel saraf yang berupa tonjolan sitoplasma yang pendek
dan bercabang-cabang.
A : “Oh, jadi itu perbedaanmu dengan dendrit? Lalu, apa fungsimu di dalam koordinasi
saraf?”
D : “Aku berfungsi untuk menerima dan mengantarkan rangsangan ke badan sel.”
A : “Baik, terima kasih dendrit, selanjutnya mari berkenalan dengan badan sel”
E : “Halo, aku disebut dengan badan sel. Kalian bisa juga memanggilku dengan sebutan
badan golgi”
A : “Mengapa kau disebut badan sel?”
E : “Karena aku tersusun dari bagian utama dari sel saraf yang mengandung bagian-
bagian yang umumnya dimiliki oleh sel hewan. Di dalam badan sel terdapat sitoplasma,
nukleus (inti sel), dan nukleolus (anak inti sel).”
A : “Apa fungsi dari selmu?”
E : “Fungsi selku adalah untuk menerima impuls (rangsangan) dari dendrit dan meneruskannya
ke neurit (akson).”
A : “Okey, aku rasa cukup perkenalan dengan badan sel. Selanjutnya, kita berkenalan
dengan akson.”
F : “Hai semua, aku disebut akson.Kalian bisa juga memanggilku dengan sebutan
neurit.”
A : “Mengapa kau disebut neurit?”
F : “Karena aku tersusun dari serabut sel saraf panjang yang merupakan penjuluran
sitoplasma badan sel. Neurit disebut juga akson. Neurit mirip dengan dendrit. Namun neurit
hanya ada satu dan berukuran lebih besar dan lebih panjang dari dendrit. Di dalam neurit
terdapat benang-benang halus yang disebut neurofibril.”
A : “Lalu, apakah kau memiliki fungsi yang sama dengan dendrit?”
F : “Tidak, aku sangat berbeda dengan dendrit, karena aku berperan dalam
menghantarkan impuls dari badan sel menuju efektor, seperti otot dan kelenjar. Walaupun
diameter akson hanya beberapa mikrometer, namun panjangnya bisa mencapai 1 hingga 2
meter. Fungsi neurit adalah untuk meneruskan impuls dari badan sel saraf ke sel saraf
lainnya.
A : “Oke, aku rasa cukup kita berkenalan dengan akson. Selanjutnya, penjelasan tentang
selubung myelin.”
G : “Halo semua, aku disebut selubung myelin. Kalian bisa juga memanggilku dengan
sebutan selaput neurit”
A : “Mengapa kau disebut selubung myelin?”
G : “Karena aku selaput pembungkus neurit. Selubung mielin banyak mengandung
lemak dan bersegmen-segmen. Lekukan di antara dua segmen disebut nodus ranvier.
Selubung mielin dikelilingi oleh sel schwann. Sel yang memproduksi selubung mielin disebut
sel glial atau oligodendrosit.”
A : “Lalu, apa fungsi dari keberadaan selmu?”
G : “Fungsi selku yaitu untuk melindungi neurit dari kerusakan dan mencegah impuls
bocor. Fungsi selubung myelin mirip pembungkus kabel listrik yang bersifat isolator.”
A : “Oke, terima kasih selubung myelin.Selanjutnya kita berkenalan dengan sel schwann
bisa kau ceritakan tentang dirimu itu seperti apa?”
H : “Oke, baik, akan aku ceritakan semua tentang diriku. Hai, namaku Sel schwann aku
merupakan sel yan mengelilingi selubung myelin. Sel ini ditemukan oleh Theodore Schwann,
seorang ilmuwan dari Jerman. Sel schwann bekerja dengan menghasilkan lemak dan
membungkus neurit berkali-kali sampai terbentuk selubung myelin.
A : “Mengapa kau disebut sel schwann apa fungsi sel mu?”
H : “Karena aku berfungsi untuk mempercepat jalannya impuls, membantu
menyediakan makanan untuk neurit, dan membantu regenerasi neurit.”
A : Oke, terima kasih sel schwan, selanjutnya mari berkenalan dengan nodus ranvier.”
I : “Hai semuaa, aku disebut nodus ranvier. Aku tersusun dari bagian pada neurit yang
tidak terbungkus selubung mielin. Selubung mielin berfungsi sebagai pelindung akson dan
membungkusnya, namun selubung ini tidak membungkus secara keseluruhan, dan yang tidak
terbungkus merupakan Nodus Ranvier.
A : “Hmm, oke, lalu bagaimama fungsimu?”
I : “Fungsiku sebagai loncatan untuk mempercepat impuls saraf ke otak atau
sebaliknya. Nodus ranvier berdiameter sekitar 1 mikrometer dan ditemukan oleh Louis-
Antoine Ranvier. Adanya nodus ranvier tersebut memungkinkan saraf meloncat dari satu
nodus ke nodus yang lain, sehingga impuls lebih cepat sampai pada tujuan. Jika nodus ranvier
diselubungi oleh selubung myelin maka impul saraf tidak bisa loncat ke nodus ranvier,
akhirnya tidak terjadi respon apapun.”
A : “Terima nodus ranvier.Selanjutnya, kita akan berkenalan dengan ujung akson”
J : “Halo semuanya, aku disebut sebagai ujung akson atau biasa dipanggil dengan
terminal akson”
A : “Waw, apakah kau terletak paling ujung dari sel saraf?”
J : “Haha, iya kurang lebih benar seperti itu.Terminal akson terletak di salah satu ujung
neuron atau saraf sel. Ini adalah bagian akhir dari neuron untuk menerima impuls listrik dan
juga daerah di mana impuls diubah menjadi sinyal kimia. Terminal akson mentransfer
informasi dari neuron keneuron lain.
A : “Oh ya?Apa fungsi selmu?”
J : “Fungsiku untuk menghubungkan sel saraf satu dengan lainnya.”
Jadi, demikian pertunjukan dari kami, semoga dapat menambah wawasan kita semua
mengenai struktur dan fungsi sistem saraf, terima kasih atas perhatiannya dan sampai
jumpaa.”

Anda mungkin juga menyukai