Anda di halaman 1dari 10

UTS

KESEHATAN GLOBAL

Disusun Oleh :

Nama : Koko Prananda Tarigan


Nim : 2123062

DOSEN MATAKULIAH :

Prof. Dr. Ir. Posman Sibuea, MS

PROGRAM STUDI MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
INSTITUT KESEHATAN MEDISTRA LUBUK PAKAM
T.A 2021/2022
SOAL

1. Indonesia adalah negara rawan bencana, baik gempa bumi, banjir bandang
maupun kekeringan berkepanjangan. Jelaskanlah peranan tenaga kesehatan
masyarakat dalam penangan bencana, mulai dari tahap pencegahan, respon
hingga tahap rehabilitasi !.
2. Belakangan ini bumi mengalami perubahan iklim dan peningkatan suhu
secara global. Dalam 100 tahun terakhir rata-rata tahunan suhu glonal telah
meningkat sekitar 0,60 - 20 C. Sebutkan dan jelaskanlah dampak perubahan
iklim tersebut terhadap kehidupan manusia dan makluk hidup lainnya !
3. Sudah lama diketahui bahwa ada hubungan erat antara pangan, gizi dan
kesehatan. Datangnya pandemi COVID-19 telah membuat hubungan itu
semakin disadari oleh masyarakat konsumen. Jelaskanlah bagaimana bahan
pangan tertentu dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga dapat
terhindar dasri pandemi COVID-19 !

JAWABAN :

1. Tahapan Bencana dan Peran Kesehatan Masyarakat

Bencana merupakan kejadian luar biasa yang menyebabkan kerugian besar bagi
manusia dan lingkungan dimana hal itu berada diluar kemampuan manusia untuk
dapat mengen- dalikannya, disebabkan oleh faktor alam atau manusia atau sekaligus
oleh keduanya. Didalam Penanganan bencana terdapat beberapa aspek yaitu aspek
mitigasi bencana (pencegahan), kegawatdaruratan saat terjadinya bencana, dan aspek
rehabilitasi. Penanganan kegawatdarurat- an targetnya adalah penyelamatan sehingga
risi- ko tereliminir. Sedangkan rehabilitasi merupakan upaya mengembalikan pada
kondisi normal kembali.
a. Tahap Pra Disaster
Tahap ini dikenal juga sebagai tahap pra bencana, durasi waktunya
mulai saat sebelum terjadi bencana sampai tahap serangan atau dampak.
Latihan yang diberikan kepada petugas dan masyarakat akan sangat
berdampak kepada jumlah besarnya korban saat bencana menyerang (impact),
peringatan dini dikenalkan kepada masyarakat pada tahap pra bencana.
Dengan pertimbangan bahwa, yang pertama kali menolong saat ter- jadi
bencana adalah masyarakat awam atau awam khusus (first responder), maka
masya- rakat awam khusus perlu segera dilatih oleh pemerintah kabapaten
kota. Latihan yang perlu diberikan kepada masyarakat awam khusus dapat
berupa : Kemampuan minta tolong, kempuan menolong diri sendiri,
menentukan arah evakuasi yang tepat, mem- berikan pertolongan serta
melakukan trans- portasi

Peran tenaga kesehatan dalam fase Pra Di- saster adalah:


 Tenaga kesehatan mengikuti pelatihan dan pendidikan yang berhubungan
dengan pe- nanggulangan ancaman bencana untuk tiap fasenya.
 Tenaga kesehatan ikut terlibat dalam berbagai dinas pemerintah, organisasi
lingkungan, palang merah nasional, maupun lembaga- lembaga
kemasyarakatan dalam memberikan penyuluhan dan simulasi persiapan
meng-hadapi bencana kepada masyarakat

b. Tahap Bencana (Impact)


Pada tahap serangan atau terjadinya bencana (Impact phase), waktunya bisa
terjadi be-berapa detik sampai beberapa minggu atau bahkan bulan. Tahap
serangan dimulai saatbencana menyerang sampai serang berhenti. Waktu
serangan yang lama misalnya : saat serangan tsunami di Aceh terjadi secara
periodik dan berulang-ulang, serangan semburan lumpur lapindo sampai
setahun lebih bahkan sampai sekarang belum berhenti yang mengakibat- kan
jumlah kerugian yang sangat besar

Peran tenaga kesehatan pada fase Impact adalah :

a. Bertindak cepat
b. Tenaga kesehatan seharusnya tidak menjanjikan apapun secara pasti dengan
maksud memberikan harapan yang besar pada korban selamat
c.Berkonsentrasi penuh terhadap apa yang dilakukan
d. Koordinasi dan menciptakan kepemimpin- an untuk setiap kelompok yang
menang- gulangi terjadinya bencana
c. Tahap Emergensi
Tahap emergensi dimulai sejak berakhirnya serangan bencana yang
pertama, bila serang- an bencana terjadi secara periodik seperti di
Aceh dan semburan lumpur Lapindo sampai terjadi-nya rekonstruksi. Tahap
emergensibisa terjadi beberapa minggu sampai beberapa
bulan. Pada tahap emergensi ini, korban me- merlukan bantu-an dari tenaga
medis spesia- lis, tenaga kesehatan gawat darurat, awam
khusus yang terampil dan tersertifikasi. Di perlukan bantuan obat-obatan,
balut bidai dan alat evakuasi, alat transportasi yang efisien dan efektif, alat
komunikasi, makan- an, pakaian dan lebih khusus pakaian anak- anak,
pakaian wanita terutama celana dalam, BH, pembalut wanita yang kadang
malah hampir tidak ada. Diperlukan mini hospital dilapangan, dapur umum
dan mana-jemen perkemahan yang baik agar kesegaran udara dan sanitasi
lingkung-an terpelihara dengan baik.

Peran tenaga kesehatan ketika fase emergency adalah :


 Memfasilitasi jadwal kunjungan konsul - tasi medis dan cek kesehatan
sehari-hari
 Tetap menyusun rencana prioritas asuhan ketenaga kesehatan harian
 Merencanakan dan memfasilitasi transfer pasien yang memerlukan
penanganan kes- ehatan di RS
 Mengevaluasi kebutuhan kesehatan hari-an
 Memeriksa dan mengatur persediaan obat, makanan, makanan khusus
bayi, peralat- an kesehatan
 Membantu penanganan dan penempatan pasien dengan penyakit
menular maupun kondisi kejiwaan labil hingga mem-bahayakan diri
dan lingkungannya.
 Mengidentifikasi reaksi psikologis yang muncul pada korban (ansietas,
depresi yang ditunjukkan dengan seringnya me- nangis dan
mengisolasi diri) maupun reaksi psikosomatik (hilang nafsu makan,
insomnia, fatigue, mual muntah, dan kelemahan otot)
 Membantu terapi kejiwaan korban khususnya anak-anak, dapat
dilakukan dengan memodifikasi lingkungan misal dengan terapi
bermain.
 Memfasilitasi konseling dan terapi kejiwa- an lainnya oleh para
psikolog dan psikiater
 Konsultasikan bersama supervisi setempat mengenai pemeriksaan
kesehatan dan kebutuhan masyarakat yang tidak me-
ngungsi

d. Tahap Rekonstruksi
Pada tahap ini mulai dibangun tempat ting-gal, sarana umum seperti
sekolah, sarana ibadah, jalan, pasar atau tempat pertemuan warga. Pada tahap
rekonstruksi ini yang dibangun tidak saja kebutuhan fisik tetapi yang lebih
utama yang perlu kita bangun kembali adalah budaya. Kita perlu melakukan
rekonstruksi budaya, melakukan re-orientasi nilai-nilai dan norma norma
hidup yang lebih baik yang lebih beradab. Deng-an melakukan rekonstruksi
budaya kepada masyarakat korban bencana, kita berharap kehidupan mereka
lebih baik bila dibanding sebelum terjadi bencana. Situasi ini seharus-nya bisa
dijadikan momentum oleh pemerintah untuk membangun kembali Indo- nesia
yang lebih baik, lebih beradab, lebih santun, lebih cerdas hidupnya, lebih me-
miliki daya saing di dunia internasional. Hal ini yang nampaknya kita
rindukan, karena yang seringkali kita baca dan kita dengar adalah
penyalahgunaan bantuan untuk korba bencana dan saling tunggu antara
pemerin- tah daerah dengan pemerintah pusat.

Peran tenaga kesehatan pada fase rekon-struksi adalah:


a. Tenaga kesehatanan pada pasien post trau- matic stress disorder(PTSD)
b. Tim kesehatan bersama masyarakat dan profesi lain yang terkait
bekerjasama dengan unsur lintas sector menangani masalah kesehatan
masyarakat pasca gawat darurat serta mempercepat fase pemulihan
(Recovery) menuju keadaan sehat dan aman

2. Dampak perubaan iklim tersebut terhadap kehidupan manusia dan makluk


hidup lainnya !

Jawaban :

Indonesia merupakan negara yang beriklim tropis, pada saat musim kemarau
berkepanjangan adalah kondisi yang sangat baik bagi perkembangan bakteri, virus,
jamur dan parasit karena kelembaban udara pada musim kemarau cukup tinggi.
Mikroorganisme-mikroorganisme tersebut tumbuh dengan sangat subur dan dapat
bertahan hidup lebih lama. Kondisi ini menyebabkan penyakit yang berhubungan
dengan bakteri dan udara semakin banyak terjadi seperti penyakit kulit akibat jamur.
Selain itu, udara yang hangat adalah pertanda bagi bunga untuk melakukan
penyerbukan. Umumnya, orang alergi dengan benda-benda kecil seperti serbuk
bunga. Sehingga, kondisi ini menyebabkan peningkatan penyakit akibat alergi
meningkat.
Perubahan Iklim juga menyebabkan cuaca ekstrim dan sulit ditebak. Di satu
wilayah, bisa saja terjadi hujan terus-menerus yang disertai dengan angin kencang
dan menyebabkan banjir. Sementara di wilayah lain terjadi kemarau berkepanjangan
hingga mengeringkan sawah, ladang dan sumber-sumber air masyarakat. Belum lagi
suhu ekstrim yang disebabkan terik matahari dapat membakar kulit.

Cuaca ekstrim seperti hujan kencang yang terjadi terus-m/enerus akan


menyebabkan banjir jika daratan tidak siap menampung limpahan air yang banyak.
Kondisi banjir menyebabkan lingkungan kotor dan menjadi lingkungan yang sangat
baik bagi sarangga dan nyamuk penyebar penyakit untuk hidup dan bereproduksi.
Dengan kondisi seperti ini, kasus penyakit seperti malaria dan demam berdarah
dengue akan sangat banyak, sampai pada titik endemik. Sementara kondisi ekstrim
lingkungan mempengaruhi daya tubuh manusia sehingga mudah sekali menjadi sakit.

Sedangkan kemarau, akibat peningkatan suhu bumi terus-menerus dapat


menyebabkan kebakaran semak dan hutan. Asap yang dihasilkan dari kebakaran
sejam dan hutan mencemari udara yang juga berdampak pada kesehatan pernapasan
manusia. Dalam kondisi tersebut akan sering ditemukan kasus-kasus seperti Infeksi
Pernapasan.

3. Bahan pangan tertentu dapat meningkatkan daya tahan tubuh sehingga


dapat terhindar dari pandemi COVID-19

JAWABAN :

Pada seseorang yang dengan pola makan tidak baik, baik kurang gizi maupun
yang sudah mempunyai penyakit bawaan seperti diabetes, mempunyai resiko
kematian yang lebih tinggi. Pada seseorang yang mempunyai daya tahan tubuh yang
baik, bisa jadi virus corona hanya menempel saja, namun orang tersebut tidak
mengalami gejala apapun.
Artinya begini, rimpang-rimpangan memang mengandung beragam senyawa
bioaktif. Senyawa-senyawa di dalam rimpang-rimpangan ini memang secara empiris
maupun secara ilmiah telah diakui mempunyai efek yang baik bagi kesehatan, antara
lain mampu meningkatkan daya tahan tubuh. Selain itu, bahkan banyak penelitian
yang menunjukkan senyawa-senyawa aktif dalam rimpang-rimpangan ini mempunyai
aktifitas spesifik, seperti antioksidan, anti-mikrobia dan anti-virus. Oleh karena itu,
tidak heran jika sejak dulu masyarakat Indonesia suka minum jamu dengan dapat
meningkatkan daya tahan tubuh atau mengobati penyakit tertentu.

Berdasarkan hal tersebut, maka “mencegah Covid-19” dalam konteks meningkatkan


daya tahan tubuh seseorang sehingga serangan Covid-19 tidak berakibat fatal
memang logis. Tetapi tentu saja “mencegah Covid-19” dalam konteks mencegah
transmisi penularan Covid-19 dari satu orang ke orang lain perlu penelaahan lebih
jauh.

Penyebaran virus pada dasarnya karena virus ini dapat memperbanyak diri dan
bahkan bermutasi. Nah senyawa aktif dalam rimpang-rimpangan memang sebagian
berpotensi untuk menghambat pembelahan diri virus. Namun tentu saja,
penghambatan itu terjadi apabila senyawa aktif dari rimpang-rimpangan ini
dihantamkan langsung ke virus. Masalah yang terjadi adalah, ketika kita
mengkonsumsi rimpang-rimpangan, ada banyak faktor yang selanjutnya berpengaruh
terhadap efektifitas rimpang tersebut untuk menghambat virus. Beberapa faktor yang
masih perlu dikaji dan belum ada bukti adalah:

(1) apakah konsentrasi yang kita konsumsi sudah cukup untuk menghambat virus?;

(2) kalaupun kita konsumsi dengan konsentrasi yang cukup, apakah ketika senyawa
aktif dalam rimpang tersebut kita makan semuanya terserap dalam tubuh? Atau
malah masih terikat dalam matiks makanan sehingga tidak terserap tubuh?;
(3) apakah yang terserap oleh tubuh masih dalam bentuk senyawa aslinya atau
senyawa turunannya (metabolitnya)?

Jika sudah dalam bentuk metabolitnya, maka kemampuan anti-virusnya juga


berbeda. Nah, sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa rimpang-
rimpangan tersebut mampu menghambat Covid-19. Ketika ada orang yang
menyampaikan hal itu, bisa jadi itu terlalu overclaim. Meskipun secara umum
rimpang-rimpangan mengandung senyawa bioaktif yang berpotensi sebagai anti-
virus, tetapi jenis virus itu kan sangat bermacam-macam. Maka satu senyawa dapat
efektif sebagai anti-virus untuk satu virus tertentu, tetapi tidak dapat efektif untuk
virus yang lain.

Jadi rimpang-rimpangan “mencegah Covid-19” artinya rimpang-rimpangan


tersebut dapat meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga mengurangi resiko
mengalami gangguan kesehatan yang fatal ketika terserang virus corona. Jika
“mencegah Covid-19” dalam konteks menghambat pembelahan diri virus, hal
tersebut belum ada bukti ilmiahnya.

Herbal dan rempah mempunyai senyawa bioaktif yang dapat berdampak


positif bagi kesehatan. Nah, untuk dapat mempunyai efek kesehatan tertentu, senyawa
bioaktif itu harus kita konsumsi pada konsentrasi minimal tertentu. Jika tidak
mencapai konsentrasi tersebut, efek kesehatannya mungkin sangat kecil atau bahkan
tidak kita dapatkan. Tentu saja respon tubuh setiap orang terhadap konsumsi herbal
atau rimpang-rimpangan juga bisa berbeda-beda.

Prinsip dari pola makan sehat adalah aman, bergizi, beragam dan berimbang
(AB3). Aman dapat diartikan bahwa makanan tersebut aman untuk dikonsumsi dan
tidak mengandung zat-zat yang meracuni tubuh. Bergizi dapat diartikan sebagai
makanan yang mengandung gizi yang lengkap, meliputi makronutrien dan
mikronutrien, termasuk didalamnya adalah karbohidrat, protein, lemak, vitamin dan
mineral. Selain itu disertai juga minum air putih yang cukup dan aktifitas fisik yang
cukup. Beragam dapat diartikan sebagai keberagaman makanan kita. Artinya, ketika
kita mengkonsumsi sumber protein, diusahakan tidak dari satu sumber saja, tetapi
dari beragam sumber seperti daging, ayam, telur, kedelai, ikan dan sebagainya. Pada
prinsipnya zat gizi suatu makanan akan saling melengkapi dengan makanan lainnya.
Berimbang dapat diartikan sebagai keseimbangan makanan yang kita konsumsi.

Artinya, jangan sampai kita hanya makan nasi banyak dengan lauk sedikit. Itu
merupakan indikasi bahwa asupan gizinya tidak berimbang. Tentu saja, ketika ingin
meningkatkan daya tahan tubuh, sangat disarankan untuk mengkonsumsi sumber
protein, vitamin dan mineral lebih dari biasanya. Protein, vitamin dan mineral
(terutama zinc) mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh.
Memilih asupan gizi pada masa sekarang ini memang diutamakan untuk
meningkatkan daya tahan tubuh. Selain memegang teguh prinsip aman, bergizi,
beragam dan berimbang, sangat disarankan untuk mengkonsumsi sumber protein,
vitamin dan mineral lebih dari biasanya sebab ketiga komponen gizi tersebut
mempunyai kontribusi besar dalam meningkatkan daya tahan tubuh. Suplemen
makanan serta jamu jika dipandang mampu memperkuat daya tahan tubuh, dapat
dikonsumsi juga secara teratur namun tidak berlebihan.

Anda mungkin juga menyukai