BAB I
PENDAHULUAN
3. Jelaskan langkah penilaian awal atau rapid health assessment pada pengelolaan bencana
Mahasiswa dapat menjelaskan dan menganalisis tahapan respons bencana, mengetahui setiap
triase dalam penanggulangan bencana serta mempersiapkan tim medis darurat dengan cepat.
LEMBAR TUGAS MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten
Oleh : Alvianto Dwiansyah Adiputra (8881210017)
BAB II
DEFINISI
Bencana adalah rangkaian peristiwa atau suatu kejadian yang dapat membuat kehidupan
masyarakat terancam dan bermasalah. Hal ini disebabkan oleh faktor alam dan/atau faktor
nonalam maupun faktor manusia yang pada akhirnya mengakibatkan timbulnya korban jiwa
manusia, kerusakan lingkungan, kerugian harta benda, dan dampak psikologis.(1)
Pengelolaan bencana diartikan sebagai suatu ilmu terapan (aplikatif) yang bersifat mencari, dengan
melalui observasi sistematis dan analisis bencana untuk meningkatkan tindakan-tindakan
(measures) terkait dengan pencegahan, mitigasi (pengurangan), persiapan, emergency
rehabilitasi.(2)
EMT atau Emergency Medical Team adalah tim medis yang menangani keadaan darurat
atau emergency yang diturunkan untuk membantu menangani korban di lokasi bencana. Tim
medis ini dibuat untuk menciptakan proses evakuasi yang efektif dan pelayanan kesehatan yang
prima di daerah bencana sehingga para korban dapat tertangani dan terlayani dengan baik.(3)
LEMBAR TUGAS MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten
Oleh : Alvianto Dwiansyah Adiputra (8881210017)
BAB III
Triase adalah proses dalam mengelompokkan pasien berdasarkan dari berat cedera atau penyakit
(berdasarkan yang memiliki risiko tinggi mengalami perburukan klinis segera) untuk memilih
prioritas perawatan serta prioritas transportasi (berdasarkan ketersediaan sarana untuk tindakan)
pada keadaan gawat darurat medik. Artinya memilih berdasar prioritas atau penyebab ancaman
hidup. Tindakan ini ditentukan oleh prioritas ABCDE yang merupakan proses yang berhubungan
sepanjang pengelolaan gawat darurat medik. Proses triase harus dilakukan oleh petugas pertama
yang tiba / berada ditempat dan tindakan ini harus dinilai ulang terus menerus karena status triase
pasien dapat berubah. Bila kondisi memburuk atau membaik segera lakukan retriase.(5)
LEMBAR TUGAS MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten
Oleh : Alvianto Dwiansyah Adiputra (8881210017)
Untuk dapat melayani dengan prima meskipun dalam keadaan emergensi seperti pasca bencana
diperlukan adanya klasifikasi terhadap seluruh korban. Klasifikasi ini penting untuk menseleksi
korban yang datang sehingga keselamatan korban segera diatasi dengan baik. Klasifikasi ini dibagi
menjadi 3 yaitu :(5)
Menurut WHO, pengertian Rapid Health Assessment (RHA) adalah kegiatan kolektif data dan
informasi dengan maksud untuk menilai kerusakan dan mengidentifikasi kebutuhan pokok yang
dibutuhkan cepat sebagai respons dalam suatu bencana. Rapid Health Assessment (penilaian cepat
kesehatan) merupakan suatu rangkaian siklus manajemen kesehatan pada situasi bencana dan atau
pada early warning terjadinya bencana yang harus dilakukan sesaat setelah terjadi bencana dan
dilakukan secara cepat. Assessment dapat dilaksanakan melalui pengamatan visual dengan cara
melaksanakan observasi lapangan di wilayah bencana dan sekitarnya, wawancara terhadap saksi
mata, mengkaji dan analisis data atau informasi yang ada (baik primer atau sekunder), survei cepat,
maupun melalui pencatatan lainnya. Rapid Health Assesment (RHA) dilakukan untuk menentukan
upaya tindakan dan bantuan yang diperlukan. Dengan adanya RHA ini diharapkan tindakan dan
bantuan dapat tersebar dengan cepat dan tepat.(6)
Manfaat Rapid Health Assessment (RHA) yakni untuk mengidentifikasi fakta-fakta di lokasi
bencana dan kebutuhan yang harus segera dipenuhi.
1. Initial Rapid Health Assessment (penilaian masalah kesehatan awal) yang dalam hal ini
dilakukan oleh petugas kesehatan tingkat kecamatan di bawah tanggung jawab kepala
LEMBAR TUGAS MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten
Oleh : Alvianto Dwiansyah Adiputra (8881210017)
puskesmas setempat. Hal ini dilakukan untuk menentukan jenis bantuan awal yang
dibutuhkan segera.
3.5 Langkah dalam Mempersiapkan Tim Medis Darurat (Emergency Medic Team)
Tim Darurat Medis (Emergency Medical Team) yang biasa disebut EMT adalah perhimpunan
profesionalis di bidang kesehatan yang memberikan pelayanan medis secara langsung kepada
masyarakat yang terdampak bencana atau kegawatdaruratan sebagai tenaga kesehatan bantuan
dalam mendukung sistem pelayanan kesehatan setempat. (Permenkes No. 75 tahun 2019).
4. EMT yang ideal setidaknya terdiri dari dokter, perawat, apoteker, konsultan gizi,
dan ahli kesehatan masyarakat
5. Sinergitas dan kerjasama yang baik merupakan kunci dalam membentuk EMT yang ideal
BAB IV
KESIMPULAN
4.1 Kesimpulan
• Tanggap darurat adalah rangkaian upaya yang dilakukan dengan cepat pada saat kejadian
bencana untuk menanggulangi dampak buruk yang ditimbulkan.
• Triase adalah proses dalam mengelompokkan pasien berdasarkan dari berat cedera atau
penyakit (berdasarkan yang memiliki risiko tinggi mengalami perburukan klinis segera)
untuk memilih prioritas perawatan serta prioritas transportasi (berdasarkan ketersediaan
sarana untuk tindakan) pada keadaan gawat darurat medik. Artinya memilih berdasar
prioritas atau penyebab ancaman hidup.
• Rapid Health Assessment (penilaian cepat kesehatan) merupakan suatu rangkaian siklus
manajemen kesehatan pada situasi bencana dan atau pada early warning terjadinya bencana
yang harus dilakukan sesaat setelah terjadi bencana dan dilakukan secara cepat. Assessment
dapat dilaksanakan melalui pengamatan visual dengan cara melaksanakan observasi
lapangan di wilayah bencana dan sekitarnya, wawancara terhadap saksi mata, mengkaji
LEMBAR TUGAS MAHASISWA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA
Jalan Jenderal Sudirman Km 3, Kotabumi, Kec. Purwakarta, Cilegon, Banten
Oleh : Alvianto Dwiansyah Adiputra (8881210017)
dan analisis data atau informasi yang ada (baik primer atau sekunder), survei cepat, maupun
melalui pencatatan lainnya.
4. EMT yang ideal setidaknya terdiri dari dokter, perawat, apoteker, konsultan gizi, dan
ahli kesehatan masyarakat
5. Sinergitas dan kerjasama yang baik merupakan kunci dalam membentuk EMT yang ideal
Daftar Pustaka
1. Ariansyah A. BNPB [Internet]. Default title. [dikutip 4 April 2022]. Tersedia pada:
https://bnpb.go.id/definisi-bencana
4. bpbd. Bencana dan Manajemen Bencana [Internet]. BPBD Kabupaten Bogor. 2019 [dikutip
7 April 2022]. Tersedia pada: https://bpbd.bogorkab.go.id/bencana-dan-manajemen-bencana/
5. Tyas MDC. Modul Bahan Ajar Cetak Keperawatan Kegawatdaruratan & Manajemen
Bencana [Internet]. Vol. 1. Jakarta: Pusdik SDM Kesehatan Kemkes; 2016 [dikutip 6 April
2022]. Tersedia pada: http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-
content/uploads/2017/08/Keperawatan-GAdar-dan-MAnajemen-Bencana-Komprehensif.pdf