Anda di halaman 1dari 4

HASIL PERSENTASI, RABU 2 NOVEMBER 2022 KEPERAWATAN BENCANA

KELOMPOK 2 DAN 3
Moderator : Elvina Maya Sari
Notulen : Ayuning Tyas Septianingrum
List Pertanyaan Kelompok 2 Aspek Legal Etik
1. Bagaimana contoh dari prinsip etika Accountability dalam keperawatan bencana?
(Fitriyani)
2. Bagaimana aspek legal etik terkait pemberian obat oleh perawat bencana ? (tiara)
Jawaban :
1. Akuntabilitas adalah standar yang pasti dimana tindakan seorang profesional dapat
dievaluasi dalam situasi yang tidak jelas atau tanda pengecualian. Contoh perawat
bertanggung jawab terhadap diri sendiri, profesi, klien, rekan kerja, karyawan, dan
masyarakat. Jika perawat memberikan dosis obat yang salah kepada klien, maka
perawat dapat dituntut oleh klien yang menerima obat, dokter yang memberikan tugas
pendelegasian, dan masyarakat yang menuntut kemampuan profesional. (Dijawab
Novi lestari)
2. Peran perawat saat bencana dalam UU No.38 Tahun 2014 Pasal 35 tentang tenaga
kesehatan :
a. Dalam keadaan darurat untuk memberikan pertolongan pertama, perawat dapat
melakukan tindakan medis dan pemberian obat sesuai dengan kompetensinya.
b. Pertolongan pertama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan untuk
menyelamatkan nyawa klien dan mencegah kecacatan lebih lanjut.
c. Keadaan darurat sebagaimana dimaksud ayat (1) merupakan keadaan yang
mengancam nyawa atau kecacatan klien. (Dijawab Marizka)
List pertanyaan Kelompok 3 tentang Mitigasi Bencana
1. Bagaimana cara kita mengedukasi masyarakat terutama anak sekolah dalam melakukan
mitigasi bencana alam ? (Lola Lita Friska)
2. Bencana struktural memiliki arti Upaya yang bisa dilakukan untuk meminimalisirkan
bencana, berikan contoh upaya dalam semua bencana. (Nia Rehma L)
Jawaban :
1. Kegiatan edukasi mitigasi bencana yang bisa dilakukan antara lain adalah pelajaran
tentang bahaya bencana di lingkungan sekitar. Peserta didik perlu mengenal potensi
bahaya di sekitarnya (apakah itu longsor, tsunami, banjir, dll), agar peserta didik tidak
kaget dan panik saat suatu bencana betul-betul terjadi. (Dijawab Andri purnama)
2. Mitigasi struktural merupakan upaya dalam meminimalkan bencana dengan
membangun berbagai prasarana fisik menggunakan teknologi. Misalnya dengan
membuat waduk untuk mencegah banjir, membuat alat pendeteksi aktivitas gunung
berapi, menciptakan early warning sistem untuk memprediksi gelombang tsunami,
hingga membuat bangunan tahan bencana atau bangunan dengan struktur yang
direncanakan sedemikian rupa sehingga mampu bertahan dan tidak membahayakan
para penghuninya jika bencana terjadi sewaktu-waktu. (Dijawab Dwi sepdianti)
HASIL PERSENTASI, RABU 9 NOVEMBER 2022 KEPERAWATAN
BENCANA KELOMPOK 1, 4 DAN 5

Moderator: Fera Utami


Notulen : Ryikca Nurjayanti

List pertanyaan kelompok 1 SPGDT

1. Bagaimana penanganan yang bisa dilakukan pada korban/ pasien gawat darurat
mulai dari pra fasilitas pelayanan kesehatan? (Elvina maya sari)
2. Jelaskan apa saja keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat? (Novi
lestari)
Jawaban:
1. a) Pasal 16:
 penanganan pra fasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud pasal
15 huruf a merupakan tindakan pertolongan terhadap korban/pasien gawat
darurat yang cepat dan tepat ditempat kejadian sebelum mendapatkan
tindakan di fasilitas pelayanan kesehatan.
 Tindakan pertolongan terhadap korban/pasien gawat darurat pada ayat (1)
dilakukan oleh tenaga kesehatan dari PSC atau tenaga kesehatan yang
digerakan oleh PSC.
 Tindakan pertolongan terhadap korban/pasien gawat darurat pada ayat (1)
harus memperhatikan kecepatan penanganan korban/pasien gawat daurat.
 Pemberian pertolongan terhadap korban/pasien gawat darurat oleh
masyarakat hanya dapat dberikan dengan panduan operator call center
sebelum tenaga kesehatan tiba ditempat kejadian.
b) Pasal 17
 Penanganan prafasilitas pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam
pasal 15 huruf b merupakan pelayanan gawat darurat yang diberikan kepada
korban/pasien gawat darurat didalam pelayanan kesehatan sesuai standar
pelayanan gawat darurat.
 Penangan intra fasilitas pelayanan kesehatan dimaksud pada ayat (1)
dilakukan melalui sistem dengan pendekatan multidisiplin dan
multiprofesi. (Dijawab Intan putri)

2. Keadaan gawat darurat yang sering terjadi di masyarakat:


a) Demam tinggi sebenarnya demam harus diwaspadai juga perihal jenis
infeksi apa yang menyebabkan tubuh demam.
b) Penyakit ginjal kronis menyerang tubuh seseorang pada bagian ginjal
dimana kondisi yang terjadi mengalami penuurunan fungsi ginjal selama
beberapa waktu.
c) Nyeri perut akut atau dalam bahasa medisnya Abdominal Pain.
d) Diabetes melitus merupakan penyakit atau gangguan metabolisme kronis
yang ditandai dengn kadar gula yang tinggi. Dengan gejala utama sering
kencing.
e) Dehidrasi berat jika kekurangan cairan maka akan timbul dehidrasi berat
dengan gejala pusing, lemas, lelah.

List pertanyaan kelompok 4 Manajemen pengelolaan kegawatdaruratan


bencana:

1. Jelaskan manajemen bencana apa yang dapat dilakukan setelah terjadinya


bencana alam? (Alma meta)
2. Dalam fungsi pengelolaan bencana apa yang dimaksud dari pengendalian
(controlling) juga apa contohnya? (Diana)

Jawaban :
1. Kegiatan pada tahap pasca bencana, terjadi proses perbaikan kondisi masyarakat
yang terkena bencana, dengan mengfungsikan kembali prasarana dan sarana
pada keadaan semula. Pada tahap ini yang perlu diperhatikan adalah bahwa
rehabilitas dan rekontruksi yang akan dilaksanakan harus memenuhi kaidah-
kaidah bencana serta tidak hanya melakukan rehabilitas fisik, tetapi juga psikis
yang terjadi seperti trauma. (dijawab Muhammad rahmadi)

2. Control/kontroling yaitu:

 Pengawasan dan pelaporan terhadap proses penanggulan bencana


 Pemantauan dan penanggulan bencana bertujuan untuk mengurangi dan
menghindari masalah
 Pengendalian informasi sangat penting meminimalkan dampak buruk
suatu bencana
Contoh: sebuah perusahaan publikmengalami ledakan yang
mengakibatkan kerusakan parah pada berbagai fasilitas, dengan ada
korban jiwa serta luka-luka, setelah itu diberitahukan kepada pemadam
kebakaran untuk memantau lokasi kejadian. Kemudian ada reporter
untuk meliput kejadian dan informasi diberitahukan kepada seluruh
masyarakat sehingga mengetahui kejadian. (Dijawab Elvina maya sari)
List pertanyaan kelompok 5 Pengurangan resiko bencana:

1. Hal apa saja yang harus dilakukan masyarakat untuk mengurangi


risiko bencana? (Reni apriyanti)
2. Apa yang melatarbelakangi perubahan paradigma dalam penanganan
bencana? ( Intan putri)

Jawaban:
1. Yang harus dilakukan yaitu:
 Menjaga lingkungan sekitar
 Hindari membuat rumah dipinggiran sungai
 Buanglah sampah pada tempatnya
 Rajin membersihkan saluran air
 Menanam banyak pohon
 Membuat bendungan
 Menggunakan air dengan sewajarnya
(Dijawab Virna dan Depi)

2. Dari zaman dahulu sampai sekarang konsep penanggulangan


bencana mengalami pergeseran paradigma yang sangat pesat mulai
dari paradigma konvensional menuju keholistik. Pandangan
konvebsional menganggap bencana itu suatu peristiwa yang tak
terelakan dan korban harus segera mendapatkan pertolongan,
sehingga fokus dari penanggulangan bencana lebih bersifat bantuan
(relief) dan (emergency). Oleh karena itu pandangan semacam ini
disebut dengan paradigma yang berpotensi kepada pemenuhan
kebutuhan darurat kepada: pangan, penampungan darurat, kesehatan
dan pengatasan kritis. Tujuan ini berdasarkan pandangan menekan
tingkat kerugian, kerusakan dan cepat memulihkan keadaan.
(Dijawab Rahmisa lubis)

Anda mungkin juga menyukai