Anda di halaman 1dari 7

ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN PERAWATAN LUKA AKIBAT


KECELAKAAN TERHADAP TINGKAT PENGETAHUAN DAN SIKAP
PERTOLONGAN PERTAMA PADA SISWA KELAS X DI
SMK NEGERI 6 MANADOl

Mulyadi
Maikel Killing
Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi
Email: moel.emg78@yahoo.com
Abstract: Indonesia is the fifth country with the highest accident rate. Accidents can happen to
anyone, anytime, and everywhere including at school that can cause acute injuries such open wounds
and bruises. The severity of injuries sustained in addition to being determined by the potential for
accidents is also determined by knowledge and attitude in first aid provision. Research objectives:
To know the effect of health education on first aid knowledge and attitude to students of class X at
SMK Negeri 6 Manado. Research Methods: This research uses pre-experiment research design with
one group pre test - post test design. Sample: There are 16 respondents using the systematic random
sampling technique. The results: Using the Wilcoxon statistical test yields a p-value = 0,000 (< α =
0,05). Conclusion: there is an effect of accidental wound care health education on first aid knowledge
and attitude to students of class X at SMK Negeri 6 Manado.
Keyword: Health Education, Level of Knowledge, Attitude, First Aid in Accidental Injuries

Abstract: Indonesia merupakan negara kelima dengan angka kecelakaan tertinggi. Kecelakaan dapat
terjadi pada siapa saja, kapan saja, dan dimana saja termasuk di sekolah yang juga dapat menyebabkan
luka akut seperti luka robek atau memar. Tingkat keparahan dari luka yang terjadi akibat kecelakaan
selain ditentukan oleh potensi kecelakaan juga dapat ditentukan oleh tingkat pengetahuan dan sikap
dalam memberikan pertolongan pertama. Tujuan Penelitian: Mengetahui pengaruh pendidikan
kesehatan perawatan luka akibat kecelakaan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pertolongan
pertama pada siswa kelas X di SMK Negeri 6 Manado. Desain Penelitian: Penelitian ini
menggunakan desain penelitian pre-experiment dengan rancangan penelitian one group pre test - post
test. Sampel: Sebanyak 16 responden dengan teknik Systematic Random Sampling. Hasil Penelitian:
Menggunakan uji statistik Wilcoxon dengan tingkat kepercayaan 95% (α=0,05%), didapatkan nilai p-
value = 0,000 < (α) 0,05%. Kesimpulan: Ada pengaruh pendidikan kesehatan perawatan luka akibat
kecelakaan terhadap tingkat pengetahuan dan sikap pertolongan pertama pada siswa kelas X di SMK
Negeri 6 Manado.
Kata Kunci: Pendidikan Kesehatan, Tingkat Pengetahuan, Sikap, Pertolongan Pertama Luka Akibat
Kecelakaan

1
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

PENDAHULUAN penanganan yang tepat terhadap luka yang


Kecelakaan sering terjadi dalam kehidupan terjadi akibat kecelakaan dan dapat
sehari-hari yang dapat menimpa seseorang memperparah kondisi luka. Kondisi
atau sekelompok orang. Kecelakaan bisa kegawatdaruratan seperti ini dapat terjadi
terjadi dimana saja seperti di rumah, di jalan, dimana saja, maka peran serta dari orang-
di tempat kerja bahkan di sekolah, misalnya orang yang berada di lingkungan sekitar
anak terpeleset yang menyebabkan luka akut diperlukan untuk membantu korban sebelum
seperti luka robek atau memar, bisa juga ditangani oleh petugas kesehatan.
berupa cedera ringan, sedang, berat, bahkan Berdasarkan studi pendahuluan yang
sampai meninggal dunia. (Waryono, 2015). dilaksanakan pada tanggal 9 November 2017
Setiap tahunnya di seluruh dunia terdapat berdasarkan wawancara dengan salah satu
sekitar 1,2 juta orang meninggal akibat guru SMK Negeri 6 Manado, didapatkan
kecelakaan sedangkan 50 juta lainnya bahwa terdapat 1369 siswa yang bersekolah di
mengalami luka-luka. Unicef melaporkan SMK Negeri 6 Manado dengan jumlah siswa
bahwa remaja usia 10 sampai dengan 19 tahun kelas X sebanyak 179. Peneliti memilih
berjumlah 1,2 milyar sedunia dimana bahwa melakukan wawancara dengan siswa kelas X
setiap tahun rata-rata 1,4 juta remaja karena siswa kelas X berusia 15-16 tahun
mengalami kecelakaan (Saputro, 2017). dimana merupakan masa transisi dalam
Indonesia sendiri merupakan negara kelima rentang kehidupan manusia yang
dengan angka kecelakaan tertinggi. menghubungkan masa kanak-kanak dan masa
Kecelakaan di Indonesia oleh World Health dewasa yang ditandai oleh adanya
Organisation (WHO) dinilai menjadi perkembangan intelektual, pada masa ini juga
pembunuh terbesar ketiga setelah penyakit mereka mulai dapat berfikir logis dan memiliki
jantung koroner dan tuberculosis (TBC). Pada wawasan berfikir yang semakin meluas. Hasil
tahun 2014 terdapat 95.906 kejadian wawancara yang diperoleh dengan beberapa
kecelakaan dengan 28.297 korban jiwa, 26.840 siswa dan guru didapatkan bahwa kejadian
luka berat dan 109.741 jiwa luka ringan (Fika, kecelakaan di sekolah mengakibatkan
2014). Di Sulawesi Utara, menurut data yang terjadinya cedera, luka robek dan luka lecet.
diperoleh dari Direktorat lalu lintas Polda Hasil survey dengan melakukan wawancara
Sulut, pada tahun 2012 jumlah kecelakaan lalu pada 10 siswa kelas X, didapatkan bahwa 6
lintas tercatat 1.269 kejadian. Tahun 2013 siswa masih belum paham hal apa yang harus
tercatat 1.328 kejadian. Sedangkan pada tahun dilakukan saat terjadi kecelakaan di
2014, tercatat ada 401 kecelakaan lalu lintas. sekolah.Berdasarkan uraian tersebut, peneliti
Data Direktorat Lalu Lintas Polda Sulut (2013) tertarik melakukan penelitian untuk
menjabarkan dalam kurun waktu 1 januari mengetahui “Pengaruh Pendidikan Kesehatan
hingga 30 september 2013, tercatat 248 orang Perawatan Luka Akibat Kecelakaan Terhadap
meninggal akibat kecelakaan lalu lintas di Tingkat Pengetahuan dan Sikap Pertolongan
Sulawesi Utara, 441 orang luka berat, dan ada Pertama Pada Siswa Kelas X Di SMK Negeri
918 orang luka ringan (Fitria, 2014). 6 Manado.
Pertolongan pertama pada kecelakaan
(P3K) ditujukan untuk memberikan perawatan METODE PENELITIAN
darurat bagi para korban sebelum pertolongan Penelitian ini menggunakan desain
lebih lanjut diberikan oleh petugas kesehatan penelitian pre-experiment dengan rancangan
lainnya. Manusia sebagai makhluk sosial penelitian one group pre test - post test.
hendaknya senantiasa memberikan bantuan Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 6
kepada orang lain yang membutuhkan, Manado pada bulan Desember 2017 sampai
diantaranya adalah memberikan pertolongan. Maret 2018. Populasi pada penelitian ini
Sementara itu meningkatnya suatu adalah siswa kelas X keperawatan SMK
pengetahuan dapat dilakukan dengan Negeri 6 Manado yang berjumlah 179 siswa.
pemberian pelatihan atau dengan pendidikan Sampel diambil dengan perhitungan sampel
kesehatan (Sudiatmoko, 2011). Saat ini masih eksperimental menurut Supranto J (2000)
kurangnya pengetahuan masyarakat tentang dengan teknik pengambilan sampel
2
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

menggunakan systematic random sampling Analisa Univariat


yaitu pengambilan sampel secara acak Tabel 3. Distribusi Tingkat Pengetahuan
sistematik, pengambilan sampel dilakukan Responden Pre Test - Post Test
dengan membagi jumlah sampel yang Variabel Mean Median SD Min-
diinginkan. Sampel diambil dengan membuat Max
daftar anggota populasi secara acak antara 1 Pre Test 6,62 7,00 1,627 4-9
sampai dengan banyaknya anggota populasi. Post 10,62 11,00 1,627 8-14
Kemudian membagi dengan jumlah sampel Test
yang diinginkan, hasilnya sebagai interval Sumber: Data Primer, 2018
adalah X, maka yang terkena sampel adalah
setiap kelipatan dari X tersebut (Notoatmodjo. Hasil uji statistik pada tabel 3 menunjukkan
2012).. Instrumen yang digunakan yaitu jenis bahwa rata-rata pre test tingkat pengetahuan
kuesioner skala Guttman dan Likert yang dari responden yaitu 6,62 dengan standar
dibuat sendiri oleh peneliti berdasarkan materi deviasi 1,627, sedangkan post test tingkat
pertolongan pertama pada luka akibat pengetahuan dari responden rata-ratanya lebih
kecelakaan untuk mengukur tingkat tinggi yaitu 10,62 dengan standar deviasi
pengetahuan dan sikap siswa tetang 1,627. Berdasarkan nilai tersebut, maka tingkat
pertolongan pertama pada luka akibat pegetahuan tentang pertolongan pertama pada
kecelakaan. Dimana terdapat 14 pertanyaan kecelakaan adalah sebagai berikut:
untuk kuesioner tingkat pengetahuan dan
terdapat 10 pertanyaan untuk kuesoner sikap. Tabel 4. Distribusi Frekuensi dan Kriteria
Pengetahuan Pre Test - Post Test
HASIL dan PEMBAHASAN Tingkat Pre Test Post Test
Karakteristik Responden Pengetahuan n % n %
Tabel 1. Distribusi Responden Berdasarkan Kurang 3 18,8 0 0
Usia Cukup 13 81,2 4 25,0
Usia n % Baik 0 0 12 75,0
14 tahun 3 18,8 Total 16 100 16 100
15 tahun 12 75,0 Sumber: Data Primer, 2018
16 tahun 1 6,2
Total 16 100 Pengetahuan responden tentang
Sumber: Data Primer, 2018 pertolongan pertama pada kecelakaan sebelum
diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar
Hasil distribusi tabel 1 karakteritik adalah cukup yaitu 81,2%. Pengetahuan
responden menurut umur yaitu sebagian besar tentang pertolongan pertama pada luka adalah
responden adalah 15 tahun dengan jumlah pemahaman responden yang diperoleh dari
responden 12 responden (75,0%). sumber informasi ataupun dari pengalaman
yang mereka dapatkan di lingkungan mereka.
Tabel 2. Distribusi Responden Berdasarkan Ketika seseorang mendapati orang disekitar
Jenis Kelamin mereka mengalami kecelakaan, maka
Jenis Kelamin n % dilakukanlah upaya tindakan pertolongan
Perempuan 13 81,2 pertama oleh orang yang pada saat itu
Laki-Laki 3 18,8 dianggap paling mengerti dan memahami
Total 16 100 tentang pertolongan pertama. Ketika melihat
Sumber: Data Primer, 2018 kejadian tersebut, maka orang tersebut telah
memperoleh informasi tentang tindakan
Hasil distribusi table 2 karakteristik pertolongan pertama dan mereka akan
responden menurut jenis kelamin yaitu menganalisisnya dan menjadikannya sebagai
sebagian besar responden berjenis kelamin pengetahuan tentang pertolongan pertama
perempuan dengan jumlah responden 13 (Saputro, 2017). Hubungan informasi dan
responden (81,2 %). pengalaman terhadap pengetahuan

3
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

sebagaimana dikemukakan oleh Notoatmodjo mata dan telinga. Salah satu faktor juga yang
(2010) bahwa, salah satu faktor yang dapat memengaruhi pengetahuan seseorang
mempengaruhi pengetahuan adalah yaitu pendidikan.
pengalaman.
Penelitian ini juga terdapat 18,8% Tabel 5. Distribusi Sikap Responden Pre Test
responden yang memiliki pengetahuan tentang - Post Test
pertolongan pertama pada luka yang kurang Variabel Mean Median SD Min-
baik. Kondisi ini salah satunya disebabkan Max
adanya rasa takut remaja pada kecelakaan, Pre Test 20,18 21,00 4,323 13-
sehingga mereka cenderung menghindari Post 30,43 30,00 4,788 26
sesuatu yang berkaitan dengan kecelakaan. Hal Test 24-
ini sebagaimana ditunjukan dalam penelitian 41
Saptaningrum (2016) yang menyebutkan Sumber: Data Primer, 2018
bahwa salah satu faktor yang menyebabkan
rendahnya pengetahuan remaja tentang Hasil uji statistik pada tabel 5 menunjukkan
pertolongan pertama pada suatu penyakit, bahwa rata-rata pre test sikap dari responden
adalah adanya rasa takut remaja terhadap yaitu 20,18 dengan standar deviasi 4,323,
penyakit tersebut misalnya keracunan, sedangkan tingkat pengetahuan post test dari
kecelakaan dan sebagainya, sehingga remaja responden rata-ratanya lebih tinggi yaitu 30,43
cenderung menghindari semua hal yang dengan standar deviasi 4,788. Berdasarkan
berkaitan dan menyebabkan pengetahuannya nilai tersebut, maka tingkat pegetahuan tentang
menjadi rendah. pertolongan pertama adalah sebagai berikut:
Pengetahuan siswa tentang pertolongan
pertama pada luka setelah diberikan Tabel 6. Distribusi Frekuensi dan Kriteria
pendidikan kesehatan sebagian besar adalah Sikap Pre Test - Post Test
baik yaitu 12 siswa (75%) dan terdapat 4 siswa Sikap Pre Test Post Test
(25%) yang menunjukan pengetahuan cukup n % n %
baik. Dari 4 responden yang memiliki Kurang 2 12,5 0 0
pengetahuan cukup baik setelah diberikan Cukup 14 87,5 5 31,2
pendidikan kesehatan 2 responden sebelumnya Baik 0 0 11 68,8
memiliki pengetahuan kurang baik dan 2
Total 16 100 16 100
responden yang lain sebelumnya memiliki
Sumber: Data Primer, 2018
pengetahuan cukup baik yang sama.
Sedangkan dari 12 responden yang memiliki
Sikap responden tentang pertolongan
pengetahuan baik setelah diberikan pendidikan
pertama pada luka sebelum diberikan
kesehatan 11 responden sebelumnya memiliki
pendidikan kesehatan yaitu 87,5% siswa
pengetahuan cukup dan 1 responden
memiliki sikap cukup baik dan terdapat 12,5%
sebelumnya memiliki pengetahuan kurang
siswa yang memiliki sikap tentang pertolongan
baik. Hasil data tersebut setelah dilakukan
pertama pada luka yang kurang baik.
perlakuan dengan pendidikan kesehatan yang
Berdasarkan data sikap tersebut, maka
paling banyak yaitu responden yang memiliki
disimpulkan bahwa sikap tentang pertolongan
pengetahuan baik, hal ini menunjukan bahwa
pertama pada luka sebelum diberikan
terdapat peningkatan yang signifikan terhadap
pendidikan kesehatan sebagian besar adalah
pengetahuan siswa.
cukup. Hal ini sejalan dengan penelitian yang
Menurut teori yang dikemukakan oleh
dilakukan oleh Avinda (2014) tentang
Notoatmodjo (2010) bahwa pengetahuan
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap
adalah hasil tahu dan terjadi setelah seseorang
Pengetahuan dan Sikap Siswa tentang Abortus
melakukan penginderaan terhadap suatu objek
bahwa sebelum diberikan pendidikan
tertentu. Penginderaan terjadi melalui
kesehatan rata-rata sikap dari responden cukup
pancaindra manusia, yaitu indra penglihatan,
baik yaitu 60,40%.
pendengaran, penciuman, rasa dan raba.
Sebagian besar pengetahuan diperoleh melalui
4
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

Sikap responden tentang pertolongan Hasil analisa data yang dilakukan dengan
pertama pada luka setelah diberikan uji statistic Wilcoxon (Signed Rank Test)
pendidikan kesehatan yaitu 11 siswa (68,8%) didapatkan tingkat signifikan α = 0,000.
memiliki sikap yang baik dan terdapat 5 siswa Karena nilai signifikan α = 0,000 < dari taraf
(31,2%) yang menunjukan sikap cukup baik. nyata yaitu 0,05, maka Ho ditolak. Hasil
Dari 5 responden yang memiliki sikap cukup penelitian juga menunjukan bahwa rata-rata
baik setelah diberikan pendidikan kesehatan 1 tingkat pengetahuan sebelum diberikan
responden sebelumnya memiliki sikap kurang pendidikan kesehatan adalah 6,62, kemudian
baik dan 4 responden lainnya sebelumnya meningkat menjadi 10,62 setelah diberikan
memiliki sikap cukup baik yang sama. pendidikan kesehatan. Dapat disimpulkan
Sedangkan dari 11 responden yang memiliki bahwa terdapat pengaruh yang signifikan
pengetahuan baik setelah diberikan pendidikan pemberian pendididkan kesehatan terhadap
kesehatan 10 responden sebelumnya memiliki tingkat pengetahuan responden, maka Ha
sikap cukup baik dan 1 responden sebelumnya diterima. Hasil penelitian ini juga didukung
memiliki sikap kurang baik. Hasil data tersebut penelitian sebelumnya oleh Dewi (2017)
setelah dilakukan perlakuan dengan dengan judul Pengaruh Pendidikan Kesehatan
pendidikan kesehatan yang paling banyak Terhadap Tingkat Pengetahuan Pertolongan
yaitu responden yang memiliki sikap baik, hal Pertama Pada Kecelakaan di Sekolah pada
tersebut menunjukan bahwa terdapat Siswa Kelas VII dimana terdapat pengaruh
peningkatan yang signifikan terhadap sikap pendidikan kesehatan terhadap tingkat
siswa. pengetahuan tentang pertolongan pertama
Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada kecelakaan. Hal ini dipengaruhi oleh
Sisca (2014) tentang Pengaruh Pendidikan adanya pemberian pendidikan kesehatan
Kesehatan terhadap Tingkat Pengetahuan dan dengan metode ceramah dan diskusi dengan
Sikap Remaja tentang Penyakit Menular media leaflet dan power point yang diberikan
Seksual di SMK Fajar Bolaang Mogondow kepada responden saat penelitian. Hal ini
Timur bahwa setelah dilakukan pendidikan sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
kesehatan dengan metode ceramah dan disertai Karina (2014) bahwa pemberian penyuluhan
media leaflet, terdapat pengaruh pemberian melalui metode ceramah dengan media power
pendidikan kesehatan terhadap sikap remaja point berpengaruh terhadap tingkat
tentang penyakit menular seksual. Menurut pengetahuan siswa tentang kesehatan
teori yang dikemukakan oleh Notoatmodjo reproduksi.
(2012) bahwa, sikap belum merupakan suatu Menurut penelitian yang dilakukan oleh
tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan Fatahillah (2016), keuntungan dari metode
tindakan suatu perilaku. Pendidikan juga ceramah yaitu bahasa yang disampaikan
merupakan suatu sistem yang mempunyai dengan cara yang mudah dapat dipahami oleh
pengaruh dalam pembentukan sikap responden serta dengan adanya komunikasi
dikarenakan dapat meletakkan dasar dua arah antara peneliti yaitu pemberi
pengertian dan konsep moral dalam diri pendidikan kesehatan dan responden dengan
individu. memberikan pertanyaan dapat menjadikan
responden lebih memahami materi yang
Analisa Bivariat disampaikan oleh pemberi pendidikan
Tabel 7. Analisa Pre Test - Post Test Tingkat kesehatan. Responden yang mendapatkan
Pengetahuan pendidikan kesehatan tentang pertolongan
Variabel Mean SD Z P- pertama pada luka mengalami peningkatan
Value pengetahuan. Hal ini sesuai dengan teori yang
PreTest 6,62 1,627 -3,542 0,000 dikemukakan oleh Notoatmodjo (2012) bahwa
PostTest 10,62 1,627 pendidikan kesehatan dapat mengubah
Sumber: Data Primer, 2018 pengetahuan seseorang atau masyarakat dalam
pengambilan tindakan yang berhubungan
dengan kesehatan.

5
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

Tabel 8. Analisa Pre Test - Post Test Sikap pertama, maka dapat memberikan landasan
Variabel Mean SD Z P- kognitif pada diri seseorang yang pada
Value akhirnya dapat membentuk sikap terhadap
PreTest 20,18 4,323 -3,529 0,000 sesuatu hal tersebut. Menurut Notoatmodjo
PostTest 30,43 4,788 (2010) salah satu faktor yang dapat
Sumber: Data Primer, 2018 mempengaruhi sikap dari seseorang yaitu
orang lain yang dianggap penting, dalam hal
Hasil analisa data yang dilakukan dengan ini adalah pemberi pendidikan kesehatan.
uji statistic Wilcoxon (Signed Rank Test) Pendidikan kesehatan adalah upaya untuk
didapatkan tingkat signifikan α = 0,000. mempengaruhi dan atau mengajak orang lain
Karena nilai signifikan α = 0,000 < dari taraf baik individu, kelompok, atau masyarakat agar
nyata yaitu 0,05, maka Ho ditolak. Hasil melaksanakan perilaku sehat. Secara
penelitian juga menunjukan bahwa rata-rata operasional adalah kegiatan untuk
sikap sebelum diberikan pendidikan kesehatan memberikan pengetahuan, sikap dan praktek
adalah 20,18, kemudian meningkat menjadi masyarakat dalam memelihara dan
30,43 setelah diberikan pendidikan kesehatan. meningkatkan kesehatan mereka sendiri
Dapat disimpulkan bahwa adanya pengaruh (Notoatmodjo, 2009). Sesuai dengan teori
yang signifikan pemberian pendididkan yang dikemukakan oleh Nursalam dkk (2008)
kesehatan terhadap sikap responden, maka Ha bahwa, tujuan pendidikan kesehatan adalah
diterima. Hal ini sejalan dengan penelitian suatu perubahan sikap dan tingkah laku
yang dilakukan oleh Fatahillah (2016), bahwa individu, keluarga, kelompok khusus, dan
terdapat pengaruh pendidikan kesehatan masyarakat dalam membina serta memelihara
metode ceramah terhadap sikap responden perilaku hidup sehat juga berperan aktif dalam
tentang karies gigi, dimana sikap sebelum mewujudkan derajat kesehatan yang optimal.
diberikan pendidikan kesehatan rata-ratanya
64,40 dan setelah diberikan pendidikan SIMPULAN
kesehatan nilai rata-ratanya meningkat Tingkat pengetahuan siswa pada pre test
menjadi 70,33. Sikap responden pada pre test menunjukan bahwa sebagian besar responden
masih banyak yang negatif sedangkan pada memiliki pengetahuan dalam kategori yang
post test sikap responden lebih banyak yang cukup, sedangkan pada post test menunjukan
positif. Kenaikan nilai dikarenakan responden bahwa sebagian besar responden memiliki
telah mendapatkan informasi melalui pengetahuan dalam kategori yang baik. Sikap
pendidikan kesehatan. siswa pada pre test menunjukan bahwa
Berdasarkan hasil di atas peneliti sebagian besar responden memiliki sikap
berpendapat bahwa pendidikan kesehatan dalam kategori yang cukup, sedangkan pada
sangat berpengaruh terhadap peningkatan post test menunjukan kalau sebagian besar
pengetahuan dan seiring dengan meningkatnya resonden memiliki sikap dalam kategori yang
pengetahuan siswa maka akan berdampak juga baik. Terdapat pengaruh pendidikan kesehatan
pada pembentukan sikap siswa. Perubahan tentang perawatan luka akibat kecelakaan
sikap juga dapat dipengaruhi oleh cara terhadap tingkat pengetahuan dan sikap
pemberian penyuluhan dengan ceremah yang pertolongan pertama pada siswa kelas X di
dilakukan seefektif mungkin sehingga dapat SMK Negeri 6 Manado.
dimengerti dan dipahami oleh siswa. Dalam
mengikuti pendidikan kesehatan, responden DAFTAR PUSTAKA
melibatkan indera pendengaran dan Avinda. 2014. Pengaruh Pendidikan
penglihatan, sehingga responden bisa Kesehatan Terhadap Pengetahuan dan
menerima informasi dan mengerti dengan Sikap Siswa Tentang Abortus. Jurnal Ners
mudah. dan Kebidanan, Volme 1, No. 1. STIKes
Menurut teori yang dikemukakan oleh Patria Husada Blitar
Azwar (2007), dengan adanya informasi yang http://jnk.phb.ac.id/index.php/jnk/article/vi
baru tentang sautu hal dalam hal ini yaitu ewFile/0004/5 (diakses pada tanggal 2 april
pendidikan kesehatan tentang pertolongan 2018).
6
ejournal keperawatan (e-Kp) Volume 6 Nomor 1, 22 Februari 2018

Azwar. 2007. Sikap Manusia. Teori dan Notoatmodjo. 2010. Metodologi Penelitian
Pengukurannya. Yogyakarta: Pustaka Kesehatan Edisi Revisi. Jakarta: Rineka
Pelajar. Cipta
Dewi. 2017. Pegaruh Pendidikan Kesehatan Notoadmojo. 2012. Promosi Kesehatan dan
Terhadap Tingkat Pengetahuan Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Sekolah pada Siswa Kelas VII. CNJ: Caring Nursalam, dkk. 2008. Pendidikan Dalam
Nursing Journal, [S.I], v. 1, n.1. ISSN 2580- Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
0078. Saputro. 2017. Pengaruh Pendidikan
https://journal.umbjm.ac.id/index.php/carin Kesehatan Dengan Metode Simulasi
g-nursing/article/view/6 (diakses pada Terhadap Pengetahuan dan Sikap Tentang
tanggal 2 april 2018) Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan di
Fatahillah. 2016. Perbedaan Pendidikan SMK Negeri 1 Mojosongo Boyolali.
Kesehatan Menggunakan Metode Ceramh Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas
dan Audiovisual Terhadap Tingkat Ilmu Kesehatan Universitas
Pegetahuan dan Sikap Perawatan Karies Muhammadiyah
Gigi Anak di Wilayah Puskesmas Surakarta.http://eprints.ums.ac.id/51108/28
Wonosegoro II. /NASKAH%20PUBLIKASI_WISNU.pdf
http://eprints.ums.ac.id/43271/32/.pdf (diakses pada tanggal 11 November 2017)
(diakses pada tanggal 2 april 2018) Sisca. 2014. Pengaruh Pendidikan Kesehatan
Fika. 2016. Faktor yang Berhubungan dengan Terhadap Tingkat Pengetahuan dan Sikap
Perilaku Aman Berkendara (Safety Riding) Remaja Tentang Penyakit Menular Seksual
Pelajar SMA sederajat di Kecamatan Koto di SMK Fajar Bolaang Mongondow Timur.
Tangah Kota Padang Tahun 2015. E- E-jurnal keperawatan (e-Kp) Volume 2, No.
Skripsi Universitas Andalas. 2. Universitas Sam Ratulangi.
http://scholar.unand.ac.id/6742/ (diakses https://media.neliti.com/media/publications
tanggal 8 Januari 2018) /114479-ID-pengaruh-pendidikan-
kesehatan-terhadap-t.pdf (diakses pada
Fitria Ratnasari. 2014. Hubungan tanggal 5 april 2018)
Karakteristik Remaja dengan Kejadian
Kecelakaan Lalu Lintas pada Komunitas Sudiatmoko. 2011. Tindakan Awal Sebelum
Motor Sulut King Community (SKC) Medis. Kalasan: Rona Panca Ilmu
Manado. E-jurnal keperawatan (e-Kp) Supranto. 2000. Statistik Teori dan Aplikasi
Volume 2, No. 2. Universitas Sam Jilid I, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga
Ratulangi
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jkp/ Waryono. 2015. Pertolongan Pertama pada
article/view/6075 (diakses pada tanggal 11 Kecelakaan di Sekolah. Lembaga Penjamin
November 2017) Mutu Pendidikan D.I. Yogyakarta
https://lpmpjogja.org/pertolongan-pertama-
Karina. 2014. Pengaruh Penyuluhan pada-kecelakaan-di-sekolah/ (diakses pada
Kesehatan Reproduksi Melalui Metode tanggal 8 November 2017)
Ceramah Terhadap Tingkat Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Pada Siswa SMP WHO. 2011. Children and Road Traffic
Negeri 9 Surakarta. FK Universitas Injury. World Report on Child Injury
Muhammadiyah Surakarta. Prevention Switzerland.
http://eprints.ums.ac.id/29452/11/NASKA http://www.who.int/violence_injury_preve
H_PUBLIKASI.pdff (diakses pada tanggal ntion/child/injury/world_report/Road_traffi
5 april 2018) c_injuries_english.pdf (diakses pada
tanggal 8 januari 2018)

Anda mungkin juga menyukai