Anda di halaman 1dari 6

PROPOSAL PENELITIAN

GAMBARAN PENGETAHUAN ORANG TUA TERKAIT


PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN YANG TERJADI
PADA ANAK BALITA DI LINGKUNGAN KP. KEDEP RT03 GUNUNG
PUTRI BOGOR

Dibuat Oleh :

Wulan Selviana

202131

INSTITUSI KESEHATAN DAN BISNIS ANNISA PROGRAM STUDI D-


III KEPERAWATAN JLN.Mayor Oking Jaya Atmaja No.122 Cibinong –
Bogor
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
kondisi darurat merupakan tindakan yang harus cepat di beri
penanganan, walaupun tidak mengacam jiwa Apabila tidak segera
ditolong dengan tindakan yang tepat dapat menjadi sesuatu yang gawat
dan mengancam keselamatan jiwa korban. Situasi darurat seringkali
menyebabkan kepanikan yang salah satu faktor penyebabnya adalah
kurangnya pengetahuan (syihabuddin,2018).
P3K merupakan penanganan awal terhadap cedera atau kejadian
sakit yang terjadi di lingkungan masyarakat,sekolah/madrasah,dan
tempat kerja sebelum dilakukan pemeriksaan pemeriksaan lebih lanjut
di fasilitas kesehatan apabila masalah cedera/sakit belum terselesaikan.
Kegiatan ini bertujuan untuk mencegah perburukan penyakit/cedera
(kemendikbud).
World Health Organization (WHO) dan The Global Burden of
Diseases Study (GBD) memperkirakan setiap tahunnya ada 3,9 juta
kematian di seluruh dunia disebabkan oleh kecelakaan. Setiap tahun, 5.1
juta orang di Amerika terluka karena terjatuh dan terjadi di sekitar
rumah. Pada anak-anak usia 0-19 tahun di Amerika Serikat, sebanyak
12.175 anak meninggal dunia karena kecelakaan di rumah setiap
tahunnya (Casteel, et al., 2004). Di Eropa, 3-4 kematian dari 10
kematian terjadi pada anak-anak berusia 0-4 tahun. Kecelakaan tersebut
juga terjadi pada 20.000 anak-anak berusia 1-14 tahun setiap tahunnya
(Bruce, 2004). Di Inggris, Sekitar 900.000 anak-anak dan remaja di
Inggris berusia dibawah 15 tahun dibawa rumah sakit akibat kecelakaan
di rumah setiap tahunnya.
Data cedera akibat kecelakaan di indonesia masih terbatas data
cedera akibat kecelakaan masih bersifat lokal dan berbasis rumah sakit
(IGD), laporan kasus di TKP (Tempat kejadian perkara) dan kepolisian.
Belum ada data cedera yang berbasis populasi masyarakat dan untuk
tingkat nasional. Atas dasar itu, diperlukan evidence based baseline data
program pencegahan . Di indonesia angka kematian anak akibat
kecelakaan, keracunan dan trauma tercatat 7,3 % (per 100.000) dan
merupakan salah satu dari lima penyebab kematian anak tertinggi.
Kecelakaan pada anak, sesuai data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas)
Departemen kesehatan tahun 2007 adalah sebesar 19,2 % per 100.000
anak sedangkan kecelakaan lalu lintas jalan raya yang terjadi pada anak
sesuai data dari markas besar kepolisian Republik Indonesia (Mabes
POLRI) tahun 2009 adalah sebesar 8.601 kasus kecelakaan menjadi
penyebab utama kematian dan kecacatan pada anak-anak (Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia 2009).
Hasil penelitian Rita Sri Kurniawati didapatkan mengenai kunjungan
UGD Puskesmas Patrang pada tahun 2017 (bulan Januari-November)
menunjukan bahwa angka kunjungan UGD karena kecelakaan umum
pada usia anak (1-15 tahun) adalah 155 kunjungan, dengan 75 (48%)
kunjungan UGD adalah anak berusia 1-5 tahun, dan 80 (52%)
kunjungan lainnya adalah anak berusia 6-15 tahun. Total kunjungan
UGD pada usia 1-5 tahun adalah 75 kunjungan, dengan pembagian 27
(36%) kunjungan di antaranya karena kecelakaan lalu lintas, dan 48
(64%) kunjungan di antaranya adalah karena kecelakaan di rumah. Data
kecelakaan untuk usia anak di atas balita yaitu usia 6-15 tahun
menunjukkan 80 kunjungan UGD karena kecelakaan umum dengan 68
(85%) kunjungan di antaranya adalah karena kecelakaan lalu lintas, dan
12 (15%) kunjungan di antaranya adalah kecelakaan di rumah atau
kecelakaan non lalu lintas.
korban kecelakaan yang tidak fatal akan mengalami nyeri yang parah
.Penelitian pada 6 negara yaitu bangladesh,india,china,filipina,thailand
menunjukan angka kematian sejumlah 700.000 anak setiap tahunnya
(Flavin,2006).
Tingkat pengetahuan orangtua yang rendah sikap yang kurang baik
dan tindakan ibu yang kurang tepat merupakan penyebab kenjadian
kecelakaan pada balita (Daud & felizita ,2017). Saat ini masyarakat
masih memiliki kepercayaan kuno yang memiliki kepercayaan yang
turun temurun dalam praktik pengobatan. Seperti halnya ketika anak
terjatuh dan mengalami panas atau terkilir ,dukun pijat menjadi pilihan
alternatif pengobatan (Budi ,2012). Apabila terkena benda tajam
langsung disiram menggunakan minyak tanah,bensin atau diberikan
ramuan (bobok) ,masyarakat masih percaya hal tersebut dapat segera
menghentikan perdarahan. Selain itu saat anak mengalami panas tinggi
diberikan kompres air dingin atau pemberian daun dadap untuk kompres
diletakan di dahi dan saat terjadi keracunan ,orang tua memberikan air
kelapa hijau sebagai tindakan (Setijaningsih ,2020).
Hasil penelitian dari Agus khoirul Anam,Andi Hayyun Abiddin
populasi dalam penelitian orang tua di kelurahan bendogerit kecematan
sananwetan kota blitar, jumlah sempel dalam penelitian tersebut 55 di
ambil menggunakan teknik quota sampling. Hasil penelitian didapatkan
responden memiliki tingkat pengetahuan baik sebanyak 35 orang
(63,6%), cukup sebanyak 32,7% (18 orang tua) dan kurang sebanyak
3,6% 2 orangtua. Pengetahuan orang tua kurang terhadap
penatalaksanaan pertolongan pertama pada luka bakar,pengawasan anak
pada saat bermain,dan penatalaksanaan pertama pada saat tersengat
listrik. Penelitian tersebut merupakan penelitian deskriptif dengan
desain cross setional pada bulan juni 2021.
Hasil penelitian dari Dyah Triwidiyantari Dian Purnama sari
Populasi sebanyak 52 orang ibu yang memiliki balita . Sempel
penelitian tersebut adalah orang tua yang memiliki anak balita atau anak
prasekolah . dengan sampel sebanyak 52 ibu yang memiliki anak usia 1-
5 tahun yang dipilih secara concecutive sampling.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Agus Khoirul Anam,Andi
hayyun Abiddin sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
Rita Sri kurniawati,pengetahuan merupakan salah satu faktor yang
menentukan perilaku seseorang karena pengetahuan akan membentuk
kepercayaan dalam mempersepsikan kenyataan,memberikan orang tua
dalam penatalaksanaan pertolongan pertama pada kecelakaan yang
terjadi pada anak balita di rumah data menurut hasil penelitian Agus
khoirul Anam sebesar 63,7% (35 orang) memiliki pengetahuan baik,
32.7% (18 orang) memiliki
Peran perawat sebagai advokat yaitu memberikan informasi yang
dibutuhkan oleh orang tua, menjadi penghubung antara orang tua
dengan tim kesehatan yang lain, memberikan penjelasan pentingnya
meningkatkan pengetahuan mengenai penanganan pertama pada anak
kecelakaan dirumah, memberikan pelayanan keperawatan kepada
indivu,keluarga,kelompok,atau masyarakat sesuai masalah yang terjadi,
mempraktikan cara penanganan P3K di lingkungan masyarakat.
study pendahuluan yang di lakukan tidak ditemukan Angka kejadian
kecelakaan pada anak balita yang terjadi di kp.kedep Rt 03 Gunung
Putri bogor, berdasarkan tidak ditemukan nya angka kejadian upaya
pencegahan yang dapat dilakukan orang tua adalah dengan cara jauhkan
dari hal yang membahayakan,jauhkan obat-obatan yang dapat
menbahayakan,semua benda panas termasuk setrika atau wadah berisi
bahan panas tidak boleh di dekatkan. maka dari itu Tujuan dalam
penelitian ini adalah meningkatkan pengetahuan melalui pemberian
pelatihan dengan menjalin kerja sama dengan institusi pendidikan
dibidang kesehatan. Selain itu diharapkan orang tua berusaha dalam
mencari informasi baik pelatihan maupun penyuluhan guna
meningkatkan atau memperbarui pengetahuan melalui media
massa,televisi,dan internet.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka rumusan masalah yang
diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana gambaran pengetahuan
orang tua terhadap penanganan P3K terhadap anak usia 1-5 tahun di
lingkungan kp kedep Rt 03/Rw 19 Gunung Putri,Bogor

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Mengetahui pengetahuan orang tua terkait pertolongan pertama pada
kecelakaan yang terjadi pada anak balita di lingkungan KP.Kedep Rt
03 Gunung putri Bogor
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui karakteristik responden
b. Mengetahui tingkat pengetahuan terkait pertolongan pertama
pada kecelakaan
D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Teoritis
Menambah pengetahuan terkait pertolongan pertama pada kecelakaan
yang terjadi pada anak balita di lingkungan masyarakat
2. Bagi responden
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan serta
informasi bagi responden terkait pertolongan pertama pada kecelakaan
pada anak balita di lingkungan masyarakat
3. Bagi peneliti
Dapat menambah pengetahuan,wawasan, dan memperoleh pengalaman
nyata bagi penulis dalam melakukan penelitian serta dapat menerapkan ilmu
yang didapatkan selama dibangku kuliah
4. Bagi pendidikan
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah informasi dan refrensi
tentang keilmuwan kesehatan masyarakat, khusus nya mengenai
Gambaran pengetahuan orang tua terkait pertolongan pertama pada
kecelakaan yang terjadi pada anak balita

Anda mungkin juga menyukai