Anda di halaman 1dari 6

152

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuan Siswa SMAN
1 Konawe Selatan Tentang Pertolongan Pertama Pada Korban
Kecelakaan Lalu Lintas di Kabupaten Konawe Selatan

Sari Arie Lestari1*, Afdal2


1,2
Program Studi Ilmu Keperawatan, STIKES Mandala Waluya Kendari
*Email: sariariel.83@gmail.com

Abstrak
Keywords: Survey awal yang dilakukan peneliti terhadap 18 siswa kelas X dan 20
Pertolongan Pertama siswa kelas XI bahwa semuanya tidak mengetahui dengan benar tentang
Pada Korban cara penanganan pada korban kecelakaan lalu lintas sebelum di bawah ke
Kecelakaan lalu lintas; Rumah Sakit/Puskesmas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama pada korban
Pengetahuan;
kecelakaan lalu lintas terhadap pengetahuan siswa SMAN 01 Konawe
Pendidikan Kesehatan; Selatan.
Siswa SMAN. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain pre and post
test without control. Populasi pada penelitian ini adalah seluruh siswa
Kelas X dan XI SMA N Konawe Selatan deangan jumlah Sampel 100 orang.
Teknik pengambilan sampel stratified random sampling. Metode analisis
menggunakan uji statistik non-parametrik uji wilcoxon signed rank test,
menggunakan signifikan sebesar 0,05.
Hasil statistik diperoleh nilai dari uji wilcoxon pre and post test pada
siswa menunjukkan 0,000. Hal tersebut menunjukkan nilai signifikan lebih
kecil dari 0,05 maka Ha di terima dan Ho ditolak. Dapat disimpulkan ada
pengaruh pendidikan kesehatan tentang pertolongan pertama pada korban
kecelakaan lalu lintas terhadap pengetahuan siswa SMAN 1 Konawe
Selatan.
Pemberian pendidikan kesehatan kepada siswa tidak hanya
meningkatkan ketrampilan tetapi juga dapat meningkatkan pengetahuan
siswa. Pemberian pendidikan kesehatan kepada siswa tentang bagaimana
pertolongan pertama pada kecelakaan, dapat membantu memberikan
penanganan bagi korban kecelakaan dengan segera sebelum bantuan medis
datang sehingga waktu emas pada penanganan korban dapat tercapai.
Siswa yang diberikan pelatihan atau pendidikan kesehatan dalam hal ini
disebut masyarakata awam, yang salah satu tujuannya adalah menurunkan
angka kematian atau kecacatan akibat terlambatnya penanganan korban.
Selain itu dapat menumbuhkan semangat tolong menolong dan disiplin dan
bertanggung jawab dalam diri siswa.

1. PENDAHULUAN 1,35 juta korban. Laporan itu


Jumlah kematian di dunia akibat menunjukkan bahwa perlu dilakukan
kecelakaan lalu lintas pada tahun 2017 tindakan sesegera mungkin untuk
mencapai 1,2 juta korban jiwa. Kemudian menerapkan langkah-langkah penanganan
pada tahun 2018 jumlah korban korban kecelakaan lalu lintas untuk
mengalami kenaikan 12 % yaitu mencapai memenuhi target global di masa depan

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


153

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

yang telah ditetapkan dan untuk korban kecelakaan sebelum bantuan


menyelamatkan nyawa. (WHO, 2019) medis tiba di lokasi kecelakaan. (Indah,
Sementara itu, untuk Indonesia 2017)
sendiri, dilihat dari tiga tahun terakhir Telah banyak program pelatihan yang
menunjukkan peningkatan kasus hingga dilakukan kepada masyarakat awam oleh
mencapai 312.194 kasus di mana pada organisasi-organisasi profesi seperti
tahun 2017 mencapai 101.022 kasus, dokter dan perawat.
kemudian pada tahun 2018 mencapai Adapun tujuan dari penelitian ini
103.672 kasus dan pada tahun 2019 adalah untuk melihat pengaruh
mencapai 107.500 kasus. (Polri, 2020) pendidikan kesehatan terhadap
Tak berbeda jauh dengan data pengetahuan siswa SMAN 1 Konawe
kecelakaan lalu lintas yang ada di Selatan tentang pertolongan pertama pada
Propinsi Sulawesi Tenggara, kecelakaan
menunjukkan angka yang fluktuatif dari 3
tahun terakhir, hingga pada tahun 2019 2. METODE
angka tersebut kembali meningkat. Naik Jenis penelitian yang digunakan
turunnya angka kasus kecelakaan lalu dalam penelitian ini adalah eksperimen
lintas di Kota Kendari tidak diikuti
semu (quasi experiment) dengan desain
dengan case mortality rate nya yang terus
mengalami peningkatan dari tahun ke pre and post test without control.
tahun. Kelompok subjek di observasi sebelum
Berdasarkan dari data Polres dilakukan tindakan, kemudian
Tinanggea Kabupaten Konawe Selatan, diobservasi lagi setelah intervensi.
dilaporkan bahwa angka kematian akibat Pengujian sebab akibat dilakukan dengan
kecelakaan lalu lintas tertinggi di cara membandingkan hasil pre test
Sulawesi Tenggara adalah Kabupaten dengan post test. (Dharma, 2011)
Konawe Selatan. Tak bisa dipungkiri, hal Yang menjadi variabel bebas dalam
ini diakibatkan oleh kepadatan arus lalu penelitian ini adalah pendidikan
lintas yang tinggi dengan kecepatan kesehatan dan yang menjadi variabel
berkendara diatas rata-rata yang
terikat pada penelitian ini adalah
dianjurkan. Hal ini dikarenakan kabupaten
ini merupakan lintas utama yang pengetahuan siswa tentang pertolongan
menghubungkan hampir sebagian pertama pada kecelakaan lalu lintas.
kabupaten yang ada di propinsi Sulawesi Populasi pada penelitian ini adalah
Tenggara. seluruh siswa dan siswi kelas X dan XI di
Banyaknya korban akibat kecelakaan SMAN 1 Konawe Selatan sebanyak 279
transportasi (lalu lintas) yang siswa. Sedangkan jumlah sampel yang
menimbulkan berbagai macam digunakan dalam penelitian adalah
permasalahan kegawatan dan kedaruratan, sebanyak 100 sampel yang diperoleh
yang membutuhkan pertolongan secara dengan menggunakan rumus slovin. Dan
cepat pada lokasi kejadian/pre-hospital tehnik yang digunakan dalam
manajemen untuk mencegah kematian dan pengambilan sampel adalah teknik
kecatatan akibat terlambatnya penanganan stratified random sampling. Dengan
korban. kriteria inklusi sampel adalah siswa aktif
Pendidikan kesehatan tentang di SMAN 1 Konawe Selatan, siswa kelas
pertolongan pertama perlu diberikan X dan XI, sehat jasmani dan rohani, tidak
kepada semua level baik itu pelajar, guru, dalam pengaruh obat-obatan dan bersedia
ataupun komunitas masyarakat yang menjadi responden. Sedangkan kriteria
disebut dengan masyarakat awam. eksklusinya adalah Siswa yang memiliki
Tujuannya adalah untuk meningkatkan riwayat penyakit kronis, tidak bersedia
pengetahuan dan ketrampilan masyarakat menjadi responden.
dalam memberikan pertolongan pada

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


154

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
Data primer dari penelitian ini berdistribusi normal maka uji yang
diperoleh langsung pada responden digunakan adalah Wilcoxon signed rank
dengan menggunakan instrumen dalam test.
bentuk video tentang pertolongan pertama Apabila ρ > 0.05 maka ada pengaruh
pada korban kecelakaan lalu lintas, leaflet, antara kedua variabel penelitian yang
dan SAP serta kuesioner untuk mengukur signifikan dan apabila ρ < 0.05 maka
pengetahuan yang terdiri dari 8 item tidak terdapat pengaruh yang signifikan
pertanyaan dari 15 item pertanyaan yang antara kedua variabel penelitian.
telah dilakukan uji validitas dan Sedangkan etika penelitian yang
reliabilitas dengan tingkat signifikan 5% dilakukan peneliti adalah informed
dan di peroleh r tabel 0,426. Kemudian uji consent, anonymity, kerahasian
realibilitas dari hasil pengujian program
SPSS 16 di dapatkan cronbach`s alpha 3. HASIL DAN PEMBAHASAN
sebesar 0,790 yang berarti reliabel.
3.1. Hasil Penelitian
(Soraya, 2018)
Data dikumpulkan dengan melakukan 1. Karakteristik Responden
pengukuran pengetahuan responden Distribusi responden
sebelum dilakukan pendidikan kesehatan berdasarkan umur dalam penilian
dengan menggunakan kuesioner ini dapat dilihat pada tabel 1
pengetahuan (pre test), setelah itu peneliti dibawah ini :
memberikan pendidikan kesehatan
tentang pertolongan pertama pada Tabel 1. Distribusi responden
kecelakaan lalu lintas yang dilakukan berdasarkan umur di SMAN 1
selama kurang lebih 60 menit, kemudian Konawe Selatan.
pengetahuan responden diukur kembali No Umur n %
untuk melihat pengetahuan respoden 1 14 tahun 21 21%
setelah dilakukan pendidikan kesehatan 2 15 tahun 35 35%
dengan menggunakan kuesioner 3 16 tahun 28 28%
pengetahuan yang sama pada saat 4 17 tahun 16 16%
dilakukan pre test. Dikarenakan pendemi Total 100 100%
COVID-19 belum berakhir sehingga Sumber: Data Primer, 2020.
proses pengambilan datanya dengan
memberikan link google form untuk Distribusi responden
mengisi kuesioner pengetahuan, dan pada berdasarkan jenis kelamin pada
saat akan melakukan pendidikan penelitian ini dapat dilihat pada
kesehatan peneliti membagi dalam 5 tabel 2 di bawah ini:
kelompok dengan jumlah responden
masing-masing kelompok sebanyak 20 Tabel 2. Ditribusi responden
responden. Pendidikan kesehatan berdasarkan jenis kelamin di
dilakukan selama 5 hari sehingga tetap SMAN 1 Konawe Selatan.
menjaga protokol Covid 19. Setelah itu No Jenis n %
pengetahuan responden kembali diukur Kelamin
dengan membagikan google form 1 Laki-laki 62 62%
kuesioner pengetahuan untuk mengukur
pengetahuan respoden setelah pendidikan 2 Perempuan 38 38%
kesehatan atau post test. Total 100 100%
Kemudian data diolah dengan Sumber: Data Primer, 2020.
menggunakan SPSS versi 16. Data
sebelumnya diuji normalitas Sedangkan distribusi
menggunakan Uji Kolmogorov Smirnof. responden berdasarkan kelas
Apabila data berdistribusi normal maka pada penelitian ini dapat dilihat
uji yang digunakan adalah uji paired pada tabel 3 di bawah ini :
sample T test. Dan apabila data tidak

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


155

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

Tabel 3. Distribusi responden Median Nilai p


berdasarkan kelas di SMAN 1 (min-max)
Konawe Selatan. Pengetahuan 4.00 (1-7) 0.000
No Kelas n % preStest 6.50 (3-8)
1 X 51 51% Pengetahuan
u
2 XI 49 49% post
mtest
Total 100 100 b
Sumber: Data Primer, 2020. er: Data Primer, 2020

2. Analisis Univariat Dari tabel 5 dapat dilihat bahwa


a. Pengetahuan Pre Test pengetahuan responden baik tentang
Pengetahuan responden pertolongan pertama pada kecelakaan
sebelum pemberian pendidikan setelah post tes meningkat sebanyak
kesehatan di lihat dalam tabel 4 di 91 responden atau sebanyak 91 %.
bawah in:
3. Analisis Bivariat
Tabel 4. Distribusi responden Setelah dilakukan uji normalitas
berdasarkan pengetahuan pre data maka didapatkan hasil bahwa
test di SMAN 1 Konawe Selatan. data berdistribusi tidak normal.
No Pengetahuan n % sehingga analisis bivariat yang
pre test digunakan adalah uji statistik non
1 Baik 37 37% parametric yaitu uji wilcoxon signed
2 Kurang 63 63% rank test.
Total 100 100% Sehingga pengaruh pendidikan
Sumber: Data Primer, 2020. kesehatan dengan menggunakan
media audio visual terhadap
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa pengetahuan penanganan korban
pengetahuan respoden baik kecelakaan lalu lintas pada siswa di
tentang pertolongan pertama pada SMAN 1 Konawe Selatan dapat
kecelakaan lalu lintas sebanyak dilihat pada tabel berikut:
37 responden atau sebanyak 37 Tabel 6. Distribusi Pengaruh
%. Pendidikan Kesehatan Terhadap
b. Pengetahuan Post Test Pengetahuan di SMAN 1 Konawe
Pengetahuan responden sesudah Selatan
pemberian pendidikan kesehatan Median Nilai
dapat dilihat dalam tabel 5 (min-max) p
sebagai berikut. Pengetahuan 4.00 (1-7) 0.000
pre test 6.50 (3-8)
Tabel 5. Distribusi responden Pengetahuan
berdasarkan pengetahuan post post test
test di SMAN 1 Konawe Selatan.
No Pengetahuan n % Sumber: Data Primer, 2020.
post test Tabel 6 menunjukkan bahwa hasil
1 Baik 91 91% uji wilcoxon signed rank
2 Kurang 9 9% pengetahuan pre test memiliki nilai
Total 100 100% median 4.00 (1-7) yang berarti
pengetahuan responden masih
kurang.

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


156

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261
Setelah diberikan pendidikan kesehatan Adapun media yang akan digunakan
pengetahuan post test memiliki nilai pada saat melakukan pemberian
median 6.50 (3-8) yang berarti pendidikan kesehatan yaitu media audio
pengetahuan responden mengalami visual. Pengajaran melalui media audio
peningkatan pengetahuan menjadi baik dan visual lebih menekankan pada hasil belajar
nilai p 0.000. yang diperoleh melalui pengalaman tidak
Hasil uji statistic wilcoxon pada hanya didasarkan atas kata-kata belaka.
pengetahuan sebelum dan sesudah Kelebihannya adalah pemakaiannya tidak
diberikan pendidikan kesehatan diperoleh membosankan, hasilnya lebih mudah untuk
p-value = 0.000, dimana nilai p < α (p < dipahami, dan informasi yang diterima
0.05) maka Ha diterima dan H0 ditolak. lebih jelas dan cepat dimengerti.
Hal ini menunjukkan bahwa ada pengaruh Pengetahuan seseorang antara lain
pendidikan kesehatan tentang pertolongan dipengaruhi oleh faktor umur seseorang,
pertama pada korban kecelakaan lalu lintas sebab umur dapat sangat erat hubungannya
terhadap pengetahan siswa SMAN 1 dengan pengetahuan seseorang, kemudian
Konawe Selatan. pendidikan, pendidikan yang semakin
tinggi diharapkan dapat menjadi modal
3.2 Pembahasan manusia yang sangat baik untuk
Pengetahuan adalah hasil dari menjalankan kesehariannya. (Sarwono,
mengetahui dan dasar tindakan seseorang 2017)
yang tejadi setelah melakukan pengindraan Dari hasil penelitian ini pengetahuan
terhadap suatu objek tertentu. Proses siswa tentang pertolongan pertama pada
pengindraan terjadi melalui panca indra kecelakaan lalu lintas sebelum diberikan
manusia yaitu indra pengelihatan, pendidikan kesehatan hanya mencapai 37
pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. % responden saja. Dan setelah dilakukan
Pengetahuan dipengaruhi oleh beberapa pendidikan kesehatan dengan
faktor diantaranya adalah pendidikan, menggunakan media audio visual,
media, informasi, dan umur seseorang. pengetahuan siswa tentang pertolongan
Sebagian pengetahuan manusia pertama pada kecelakaan lalu litas
diperoleh melalui mata dan telinga meningkat menjadi 91 % responden.
sehingga pengetahuan akan menjadi Hal ini dibuktikan dengan adanya
motivasi seseorang untuk melakukan perbedaan rata-rata poin yang diperoleh
tindakan. Tindakan yang didasari responden sebelum dan sesudah diberikan
pengetahuan akan lebih konsisten atau pendidikan kesehatan, ini sejalan dengan
menetap dibandingkan dengan tindakan uji wilcoxon pada pengetahuan sebelum
tanpa didasari pengetahuan. (Notoatmodjo, dan sesudah diberikan pendidikan
2010) kesehatan diperoleh p-value = 0.000,
Pendidikan kesehatan adalah proses dimana nilai p < α (p < 0.05) maka Ha
membantu seseorang, dengan bertindak diterima dan H0 ditolak. Hal ini
secara sendiri-sendiri ataupun secara menunjukkan bahwa ada pengaruh
kolektif, untuk membuat keputusan pendidikan kesehatan tentang pertolongan
berdasarkan pengetahuan mengenai hal-hal pertama pada korban kecelakaan lalu lintas
yang mempengaruhi kesehatan pribadinya terhadap pengetahan siswa SMAN 1
dan orang lain untuk meningkatkan Konawe Selatan.
kemampuan masyarakat dalam memelihara Penelitian ini juga sejalan dengan
kesehatannya dan tidak hanya mengaitkan penelitian yang dilakukan oleh Sarfia
diri pada peningkatan pengetahuan, sikap Buamona (2017) tentang pengaruh
dan praktik saja, tetapi juga meningkatkan pendidikan kesehatan terhadap tingkat
atau memperbaiki lingkungan (baik fisik pengetahuan bantuan hidup dasar (BHD)
maupun non fisik) dalam rangka pada kecelakaan lalu lintas pada siswa
memelihara dan meningkatkan kesehatan SMA Negeri 1 Sanana Kabupaten
dengan penuh kesadaran. (Erwin, 2012) Kepulauan Sula Maluku Utara terbukti
bahwa penyuluhan dengan metode audio

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020


157

E-ISSN : 2715-616X
URL : https://publikasiilmiah.ums.ac.id/handle/11617/12261

visual dengan leaflet berpengaruh secara dalam melakukan pertolongan pertama.


signifikan terhadap peningkatan Jakarta: EGC
pengetahuan.

4. KESIMPULAN
Pemberian pendidikan kesehatan pada
siswa SMAN 1 Konawe Selatan tentang
pertolongan pertama pada korban
kecelakaan lalu lintas memberikan
pengaruh terhadap peningkatan
pengetahuan siswa SMAN 1 Konawe
Selatan. Sehingga bagi institusi pendidikan
dapat meningkatkan kemampuan siswanya
dengan melakukan kegiatan-kegiatan
dengan bekerjasama dengan pihak-pihak
terkait. Selain itu juga, diharapkan bagi
institusi kesehatan dapat meningkatan
pengetahuan masyarakat awam, tentang
penanganan korban kecelakaan lalu lintas
yang dapat dilakukan melalui pendidikan
kesehatan dengan menggunakan media
audio visual, sehingga harapannya dapat
menurunkan atau mencegah peningkatan
angka kasus kematian atau kecacatan yang
diakibatkan karena terlambatnya
penanganan medis.
REFERENSI
WHO. 2019. Global Status Report On Road
Safety 2017-2019. Damainesia.Com.
Kepolisian Resor Konawe Selatan. 2020.
Angka Korban Kecelakaan Lalu Lintas.
2016-2019. Konawe Selatan: Polres
Konsel.
Indah, P.T.P. 2017. Pendidikan kesehatan
sekolah sebagai proses perubahan
perilaku siswa. Skripsi. Universitas
Negri: Yogyakarta.
Dharma. 2011. Metode Penelitian Lengkap.
Surabaya: Universitas Airlangga.
Notoatmodjo. 2010. Pendidikan Dan
Perilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka
Cipta
Erwin. 2012. Pemberian Pendidikan
Kesehatan Tentang Penanganan
Korban Kecelakaan Pada Remaja
Terhadap Pengetahuan By Stender
Effect Kota Makassar. Skripsi :
Fakultas Kedokteran Universitas
Indonesia Timur.
Sarwono. 2017. Faktor-faktor yang dapat
mempengaruhi pengetahuan siswa

Seminar Nasional Keperawatan Universitas Muhammadiyah Surakarta (SEMNASKEP) 2020

Anda mungkin juga menyukai