PENGETAHUAN SISWA DENGAN ANGKA KEJADIAN KECACINGAN PADA SISWA SDN DI KECAMATAN
KEDUNGKANDANG KOTA MALANG TAHUN 2014
Fandy Ahmad*, Agustina Tri Endharti**, Tita Hariyanti***
*Mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter FKUB, **Laboratorium Parasitologi FKUB ***Laboratorium MMRS FKUB
ABSTRAK
Kedungkandang merupakan salah satu kecamatan yang berada di Malang. Menurut hasil survei
sebelumnya, angka kejadian kecacingan di Kecamatan Kedungkandang masih relatif tinggi yaitu sekitar 60%.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan orang tua, tingkat pendidikan orang
tua, serta tingkat pengetahuan siswa dengan kejadian kecacingan pada siswa sekolah dasar negeri di
Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Penelitian deskriptif analitik ini dilaksanakan mulai bulan September
2014 hingga Januari 2015 dengan menggunakan desain cross sectional. Sampel yang digunakan berjumlah 110
responden yang telah dihitung sebelumnya dengan menggunakan metode purposive sampling. Data yang
digunakan merupakan hasil dari pemeriksaan feses dengan metode Kato Thick Smear, wawancara, dan
observasi menggunakan kuesioner. Dalam penelitian ini menggunakan uji chi-square sebagai analisis bivariat
dan uji regresi linear berganda sebagai analisis multivariat. Hasil penelitian didapatkan sebanyak 32 dari 110
(29%) siswa terinfeksi kecacingan. Cacing yang terbanyak ditemukan adalah Ascaris lumbricoides. Hasil analisis
multivariat didapatkan p-value < 0,05. Hal ini berarti terdapat hubungan yang bermakna antara pengetahuan dan
pendidikan orang tua, serta pengetahuan orang tua dengan kejadian kecacingan pada sekolah dasar.
Kata kunci : kecacingan, pengetahuan orang tua, pendidikan orang tua, pengetahuan siswa, siswa sekolah
dasar negeri
ABSTRACT
Kedungkandang is one of the districts in Malang. Previous study showed that worm infestation in
kedungkandang is relatively high, around 60%. This research is carried out in order to determine the relation
between the level of knowledge, education of the students parent and level of students knowledge on worm
infestation occurring to the state elementary school students in Kedungkandang, Malang. This descriptive
analytic research was started in September 2014 and ended in January 2015 which had been counted using
purposive sampling method. The applied data are outcomes of stool examinations, interviews, and questionnaire
observation. In this research chi-square test was used as bivariate analysis, and multiple linear regression test
as multivariate analysis. The result which be concluded from this research are 32 of 110 (29%) students were
positive infected worm infestation. The most common type of worm is Ascaris lumbricoides. The result of
multivariate analysis obtained p-value<0.05. This means that there is meaningful connection between the level of
knowledge, education of the students parent and level of students knowledge on worm infestation occurring to
the state elementary school students.
Keywords : parents education, parents knowledge, state elementary school students, students knowledge,
worm infestation
PENDAHULUAN
Anak sekolah merupakan aset atau modal
utama pembangunan di masa depan yang perlu
dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya.
Sekolah selain berfungsi sebagai tempat
Tabel 1 Distribusi Frekuensi Status Kecacingan pada Siswa di 12 Sekolah Dasar Kecamatan Kedungkandang
Malang
Sekolah
Total
Subyek
Penelitian
Jumlah Positif
Kecacingan
Jumlah Negatif
Kecacingan
22
11
50%
11
50%
Kotalama 6
44.4%
55.6%
Buring
10
30%
70%
Bumiayu 4
12
25%
75%
Tlogowaru 1
10
30%
70%
Mergosono 4
10
30%
70%
Kotalama 5
25%
75%
Madyopuro 2
33.3%
66.7%
Lesanpuro 4
20%
80%
Sawojajar 6
0%
100%
Sawojajar 1
0%
100%
0%
100%
110
32
Arjowinangun 2
Cemorokandang
Total
78
Tabel 2 Status Kecacingan Pada Siswa Di 12 Sekolah Dasar Kecamatan Kedungkandang KotaMalang
Sekolah
Cacing positif
Alu
Hw
Tt
Ss
Hn
Arjowinangun 2
11
11
Kotalama 6
Buring
Bumiayu 4
Tlogowaru 1
Mergosono 4
Kotalama 5
Madyopuro 2
Lesanpuro 4
Sawojajar 6
0
3
Sawojajar 1
Cemorokandang
Total
26
32
81%
12.5%
2.85%
0%
2.85%
Keterangan:
Hw: Hookworm
Ss: Strongyloides stercoralis
Tabel 3 Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua Dengan Angka Kecacingan Pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Kecacingan
Negatif
Positif
N
%
N
%
2
1,8%
5
4,5%
N
7
%
6,4%
Pendidikan Dasar
34
30,9%
17
15,5%
51
46,4%
Pendidikan Menengah
24
21,8%
10
9,1%
34
30,9%
Pendidikan Tinggi
18
16,4%
,0%
18
16,4%
78
70,9%
32
29,1%
110
100,0%
Total
t = -1,877
Total
p-value = 0,063
Tabel 4 Hubungan Pengetahuan Orang Tua Orang Tua Dengan Angka Kecacingan Pada
Siswa Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Kecacingan
Pengetahuan
Orang tua
Kurang
Cukup
Baik
Total
Negatif
Total
Positif
53
15
10
48,2%
13,6%
9,1%
31
1
0
28,2%
,9%
,0%
84
16
10
76,4%
14,5%
9,1%
78
70,9%
32
29,1%
110
100,0%
t = -2,253
p-value = 0,026
Tabel 5 Hubungan Pengetahuan Siswa Orang Tua Dengan Angka Kecacingan Pada Siswa
Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Kedungkandang Kota Malang
Kecacingan
Negatif
Total
Positif
Pengetahuan
Siswa
Kurang
Cukup
Baik
3
21
54
2,7%
19,1%
49,1%
6
13
13
5,5%
11,8%
11,8%
9
34
67
8,2%
30,9%
60,9%
Total
78
70,9%
32
29,1%
110
100,0%
t = -2,705
p-value = 0,008
Tabel 6 Hubungan Tingkat Pendidikan Orang Tua, Pengetahuan Orang Tua, Pengetahuan
Siswa Terhadap Bahaya Kecacingan Dengan Angka Kecacingan Pada Siswa Sekolah Dasar
Negeri di Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang
Variabel
Sig.
1.179
-1.877
.063
-.098
-2.253
.026
Pengetahuan Siswa
-.151
-2.705
.008
Analisis Data
Berdasarkan hasil tabulasi silang pada
tabel 3 diketahui bahwa sebagian besar responden
dengan orang tua berpendidikan tingkat dasar
memiliki kejadian kecacingan dalam kategori negatif
yaitu 34 responden (30,9%). Hasil analisis regresi
linear menunjukkan nilai t = -1,877 dengan p-value =
0,063. Karena p-value > 0,05, maka Ho ditolak
dan H1 diterima, yang berarti tidak ada hubungan
tingkat pendidikan orang tua dengan angka
kecacingan pada siswa sekolah dasar negeri di
Kecamatan Kedungkandang Kota Malang.
Pada tabel 4 diketahui bahwa responden
dengan orang tua memiliki pengetahuan kategori
kurang memiliki kejadian kecacingan dalam kategori
negatif yaitu 53 responden (48,2%). Hasil analisis
regresi linear menunjukkan nilai t = -2,253 dengan
p-value = 0,026. Karena p-value < 0,05, maka Ho
ditolak dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan
pengetahuan orang tua terhadap bahaya
kecacingan dengan angka kecacingan pada siswa
sekolah dasar negeri di Kecamatan Kedungkandang
Kota Malang.
Tabel 5 menunjukkan hasil bahwa
sebagian besar responden dengan pengetahuan
siswa kategori baik memiliki kejadian kecacingan
dalam kategori negatif, yaitu 54 responden (49,1%).
Hasil analisis regresi linear menunjukkan nilai t = 2,705 dengan p-value = 0,008. Karena p-value <
0,05, maka Ho ditolak dan H1 diterima, yang berarti
ada hubungan pengetahuan siswa terhadap bahaya
kecacingan dengan angka kecacingan pada siswa
sekolah dasar negeri di Kecamatan Kedungkandang
Kota Malang.
Hasil analisis regresi linear berganda pada
tabel 6 menunjukkan nilai F = 8,593 dengan p-value
= 0,000. Karena p-value < 0,05, maka Ho ditolak
dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan secara
simultan antara tingkat pendidikan orang tua,
0,196
Sig.
8.593
.000
perilaku
menjaga
kebersihan
diri
dan
lingkungannya.
Pengetahuan merupakan hal yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang.
Tindakan atau perilaku yang baik dapat mengurangi
resiko
terkena
penyakit.
Pengetahuan
mempengaruhi status kecacingan seseorang dan
sangat berperan penting untuk mencegah terjadinya
penyakit kecacingan, sehingga kecenderungan
pengetahuan yang rendah akan semakin
meningkatkan resiko terinfeksi cacing. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa 11,8% responden
memiliki pengetahuan baik akan tetapi mengalami
kecacingan, kondisi ini berarti responden mengalami
kecacingan karena faktor lain di luar permasalahan
perilaku misalnya sarana dan prasarana, anak yang
sudah berusaha untuk menghindari terjadinya
kecacingan akan tetapi dalam proses penyajian
makanan yang dilakukan oleh pihak orang tua atau
kantin sekolah tercemar telur cacing maka anak
akan tetap mengalami kecacingan.
Analisis Multivariat
Hasil analisis regresi linear berganda
menunjukkan nilai F = 8,593 dengan p-value =
0,000. Karena p-value < 0,05, maka Ho ditolak
dan H1 diterima, yang berarti ada hubungan secara
simultan antara tingkat pendidikan orang tua,
pengetahuan orang tua, pengetahuan siswa
terhadap bahaya kecacingan dengan angka
kecacingan pada siswa sekolah dasar negeri di
Kecamatan Kedungkandang, Kota Malang. Ditinjau
dari thitung yang diperoleh, ketiga variabel memiliki
nilai yang negatif yang bermakna arah hubungan
saling
berlawanan.
Hal
tersebut
dapat
diinterpretasikan bahwa semakin tinggi tingkat
pendidikan orang tua, pengetahuan orang tua dan
pengetahuan siswa terhadap bahaya kecacingan
maka angka kecacingan pada siswa akan semakin
menurun. Faktor yang tidak diteliti dalam penelitian
ini tapi mempengaruhi angka kecacingan
kemungkinan adalah kebiasaan bermain siswa di
tanah, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan
dan setelah beraktivitas, dan kebersihan lingkungan
rumah serta sekolah. Sedangkan menurut Refirman
faktor yang mempengaruhi kecacingan adalah cuci
tangan sebelum makan, jarak rumah dengan tempat
DAFTAR PUSTAKA
1. Depkes RI, 2007. Pedoman Program
Pemberantasan Penyakit Kecacingan,
Jakarta
2. Depkes RI, 2005. Pedoman Program
Pemberantasan Penyakit Kecacingan,
Jakarta
3. Kemenkes RI, 2006. Pedoman Umum
Program
Nasional
Pemberantasan
Cacingan di Era Desentralisasi, Kemenkes
RI, Jakarta
4. Supali T, Margono SS, Abidin S, Alisah N.
2011. Parasitologi Kedokteran. Edisi 4.
Jakarta: FKUI
5. Sekartini. 2002. Pengetahuan, Sikap, dan
Perilaku Ibu yang Memiliki Anak Usia SD
tentang Penyakit Cacingan di Kelurahan
Pisangan
Baru,
Jaktim
http://www.tempo.co.id/medika/arsip/10200
2/art-1.htm. Diakses pada tanggal 21
Oktober 2015.
6. Kushartanti. 2012. Aspek Epidemiologi
Infeksi Cacing Tambang Pada Penduduk
Dewasa Desa Jagapati Bali, Jurnal Medika,
Jakarta
7. Asiah. 2009. Panduan Penulisan Karya
Tulis Ilmiah, Medan, Program D IV Bidan
Pendidik
8. Sardjono, TW. 1987. Infeksi cacing gelang
pada anak sekolah dasar di Kecamatan
Kedungkandang dan Petungsewu Wagir,
dalam
Sardjono, TW. 2009. Strategi
Penanggulangan
dan
Pencegahan
Penyakit-penyakit Parasitik di Masyarakat.
Majalah Kedokteran Indonesia, 59(7):297301