Abstract
___________________________________________________________________
Pusat Layanan Kesehatan (Puslakes) is health care services that support civitas academica of Unnes, student
visits to Puslakes in 2014 are 2.062, in 2015 are 1.529, and in 2016 only 1.315 visits. The study aimed to
determine factor affecting utilization of puslakes. This study using cross-sectional design. Population and
sample is S1 students are active in Unnes. Number of samples 380 respondents, the sampling technique is
quota sampling. Data was collected using questionnaire. Analyzed using binary logistic regression. The result
showed students knowledge about Puslakes (p=0,000), attitude (p=0,006), ease of information (p=0,000),
perception of need (p=0,030), belief in disease (p=0,007) are affected utilization of Puslakes. Variable of
accessibility is known have no effect on utilization of Puslakes (p=0,621), while the student perception of health
insurance is not significantly (p=0,215) so it does not enter into multivariate model. This study concludes that
belief in disease becomes the dominant factor that affecting the utilization of Puslakes.
Alamat korespondensi:
p ISSN 1475-362846
Gedung F5 Lantai 2 FIK Unnes
Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang, 50229 e ISSN 1475-222656
E-mail: asihpratiwi08@gmail.com
49
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
50
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
Uganda, memperolah hasil bahwa responden evaluasi sehingga pemanfaatan Puslakes oleh
dengan tingkat pendidikan yang baik 44% lebih mahasiswa mampu ditingkatkan.
mungkin memanfaatkan pelayanan kesehatan,
responden yang memiliki asuransi 64% lebih METODE
mungkin memanfaatan pelayanan kesehatan,
serta responden yang memiliki usaha sendiri Penelitian ini dilaksanakan di Universitas
dan bekerja di sektor informal masing-masing Negeri Semarang pada bulan Maret – April
66% dan 11,1% lebih mungkin untuk 2017. Penelitian ini merupakan jenis penelitian
memanfaatkan pelayanan kesehatan. observasional dengan pendekatan cross sectional.
Andersen dalam Muzaham (2014), Variabel bebas pada penelitian ini adalah
mengembangkan suatu model tentang pengetahuan tentang Puslakes, sikap,
pemanfaatan pelayanan kesehatan dimana kepercayaan terhadap penyakit, persepsi
pelayanan kesehatan tersebut dipengaruhi oleh terhadap jaminan kesehatan mahasiswa,
faktor predisposisi (jenis kelamin, umur, status kemudahan informasi, aksesbilitas, dan persepsi
perkawinan, pendidikan, pekerjaan, ras, agama, kebutuhan. Variabel terikat pada penelitian ini
dan kepercayaan kesehatan), karakteristik adalah pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh
kemampuan (penghasilan, asuransi, mahasiswa di Pusat Layanan Kesehatan
kemampuan membeli jasa pelayanan kesehatan, (Puslakes) Universitas Negeri Semarang.
pengetahuan tentang kebutuhan pelayanan Populasi pada penelitian ini adalah
kesehatan, adanya sarana pelayanan kesehatan seluruh mahasiwa S1 aktif Universitas Negeri
serta aksesbilitasnya dan ketersediaan tenaga Semarang tahun 2017 yang berjumlah 31.746
kesehatan), dan karakteristik kebutuhan orang. Berdasarkan perhitungan diperoleh besar
(penilaian individu dan penilaian klinik sampel sebanyak 380 orang. Penelitian ini
terhadap suatu penyakit), setiap faktor tersebut menggunakan teknik pengambilan sampel
kemungkinan berpengaruh sehingga dapat secara kuota (Quota Sampling), teknik quota
untuk memprediksi pemanfaatan pelayanan sampling pada penelitian ini dilakukan dengan
kesehatan. cara: (1) menetapkan berapa besar jumlah
Nilai pemanfaatan Puslakes sangat sampel yang diperlukan, dimana pada penelitian
ditentukan oleh peran serta seluruh komponen ini berdasarkan perhitungan dari populasi
civitas academica sebagai pengguna pelayanan 31.746 mahasiswa diperoleh besar sampel 380
kesehatan maupun faktor dari Puslakes itu mahasiswa; (2) jumlah sampel tersebut
sendiri. Puslakes dirasa perlu melakukan upaya digunakan sebagai dasar untuk mengambil unit
untuk meningkatkan nilai pemanfaatan oleh sampel yang diperlukan. Peneliti menentukan
mahasiswa agar tujuan Puslakes dalam peluang untuk masing-masing fakultas adalah
meningkatkan dan memelihara kesehatan sama yaitu 380/31.746; (3) berdasarkan peluang
seluruh komponen civitas academica Unnes tersebut peneliti menentukan jumlah sampel di
mampu tercapai, mengingat mahasiswa masing-masing fakultas; (4) kemudian, peneliti
merupakan kelompok dengan jumlah terbesar mengambil sampel di setiap fakultas yang ada di
yang ada di Universitas Negeri Semarang. Unnes berdasarkan kriteria inklusi sehingga
Berdasarkan data yang sudah dipaparkan dan terpenuhi kuotanya. Kriteria respopnden yang
fakta yang ada, maka penelitian ini bertujuan dijadikan sampel penelitian yaitu: (1) kriteria
untuk mengetahui “Faktor-Faktor yang inklusi (merupakan mahasiswa aktif S1
Mempengaruhi Mahasiswa Unnes dalam Univeristas Negeri Semarang, minimal semester
Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan di Pusat 4, memahami bahasa Indonesia, dan bersedia di
Layanan Kesehatan (Puslakes) Universitas wawancarai); (2) kriteria eksklusi (tidak
Negeri Semarang”, diharapkan penelitian ini memahami bahasa Indonesia, dan menolak
dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan untuk berpartisipasi sebagai subjek penelitian).
51
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
Pendekatan konseptual yang digunakan yaitu: (1) Analisis univariat, untuk memperoleh
untuk menganalisis pemanfaatan Puslakes gambaran distribusi frekuensi dari setiap
Unnes pada penelitian menngunakan model variabel bebas yang diperkirakan sebagai faktor
perilaku kesehatan yang dikembangkan oleh pengaruh variabel terikat, (2) Analisis bivariat
Andersen dan kemudian dilakukan pemilahan untuk melihat hubungan dua variabel yaitu
variabel. Variabel yang digunakan menurut variabel bebas dan variabel terikat dengan
komponen model perilaku Anderson pada menggunakan uji chi-square, dan (3) Analisis
penelitian ini yaitu (1) komponen predisposisi multivariat untuk menganalisis dan meramalkan
(pengetahuan tentang Puslakes, sikap, dan pengaruh antara variabel-variabel bebas dengan
kepercayaan terhadap penyakit); (2) komponen variabel terikat secara bersamaan dan untuk
kemampuan (persepsi terhadap jaminan mengetahui variabel dominan yang
kesehatan mahasiswa, kemudahan informasi mempengaruhi pemanfaatan Puslakes Unnes
dan aksesbilitas); (3) komponen kebutuhan dengan menggunakan uji regresi logistik
(persepsi kebutuhan). berganda.
Teknik pengumpulan data dilakukan
dengan metode wawancara menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
instrumen. Instrumen yang digunakan pada
penelitian ini yaitu kuesioner. Kuesioner yang Berdasarkan data distribusi karakteristik
disediakan berisi tentang identitas responden reponden yang disajikan pada tabel 1, diperoleh
(nama, alamat, jenis kelamin, semester, asal informasi bahwa sebagian besar responden
fakultas) pengetahuan tentang Puslakes, sikap, adalah perempuan yaitu sebanyak 233 orang
persepsi jaminan kesehatan mahasiswa, (61,3%). Responden yang berasal dari FIP
kemudahan informasi, aksesbilitas, persepsi sebanyak 60 orang (15,8%), FBS sebanyak 71
kebutuhan dan kepercayaan terhadap penyakit. orang (18,7%), FIS sebanyak 36 orang (9,5%),
Kuesioner tersebut sebelum diujikan dilakukan FMIPA sebanyak 46 orang (12,1%), FT
uji coba terlebih dahulu untuk mencegah sebanyak 49 orang (12,9%), FIK sebanyak 47
terjadinya kesalahan. Uji validitas dan orang (12,4%), FH sebanyak 20 orang (5,3%),
reliabilitas dilakukan terhadap 20 responden, dan FE sebanyak 51 orang (13,4%), dan
dari 39 butir pertanyaan yang diujikan terdapat mayoritas responden sedang menempuh
2 butir pertanyaan yang tidak valid, sehingga semester VIII yaitu 144 orang (37,9%).
terdapat 37 butir pertanyaan yang digunakan Berdasarkan hasil analisis univariat yang
sebagai instrumen penelitian. disajikan pada tabel 2, diperoleh informasi
Sumber data pada penelitian ini secara bahwa sebagian besar responden tidak pernah
primer diperoleh dari hasil penyebaran memanfaatkan Puslakes yaitu sebanyak 339
kuesioner dan secara sekunder yang berupa responden (89,2%) sedangkan yang
profil Puslakes Unnes, jumlah kunjungan dan memanfaatkan hanya 41 responden (10,8%);
data lain yang terkait dengan penelitian ini. diketahui pula bahwa sebanyak 307 responden
Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah (80,8%) mempunyai pengetahuan kurang baik
dan dianalisis dengan sistem komputerisasi mengenai Puslakes sedangkan yang
program SPSS dan disajikan dalam bentuk tabel berpengetahuan baik hanya 73 responden
dan narasi. Tahap pengolahan data pada (19,2%); hal ini terlihat berbeda pada variabel
penelitian ini diantaranya pemeriksaan data sikap responden terhadap Puslakes yang masuk
(editing), pemberian kode (coding), membuat kategori baik sebanyak 235 responden (61,8%)
tabulasi dan entri data. Teknik analisis untuk dan cukup baik sebanyak 145 responden
mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi (38,2%); persepsi jaminan kesehatan mahasiswa
pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh masuk kategori baik sebanyak 268 responden
mahassiswa di Puslakes Unnes, data yang telah (70,5%) dan cukup baik sebanyak 112
diolah kemudian dianalisis secara bertahap responden (29,5%); sedangkan persepsi
52
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
mengenai kemudahan informasi masuk kategori (81,3%) sisanya 71 responden (18,7%) masuk
sulit sebanyak 224 responden (58,9%) yang kategori sedang.
masuk kategori mudah sebanyak 156 responden Hasil analisis bivariat dengan uji chi-square
(41,1%); persepi aksesbilitas masuk kategori seperti pada tabel 3 menunjukkan bahwa
cukup mudah sebanyak 306 responden (80,5%) variabel pengetahuan tentang Puslakes
dan sisanya 74 responden bersepsi aksesbilitas (p=0,000), sikap (p=0,003), kemudahan
mudah; persepsi kebutuhan masuk kategori informasi (p=0,000), aksesbilitas (p=0,000),
butuh sebanyak 203 responden (53,4%) dan persepsi kebutuhan (p=0,029) dan kepercayaan
kategori cukup butuh sebanyak 177 responden terhadap penyakit (p=0,009) berhubungan
(46,6%); dan kepercayaan terhadap penyakit signifikan dengan pemanfaatan Puslakes Unnes
masuk kategori tinggi sebanyak 309 responden (p-value<0,05), sedangkan persepsi jaminan
53
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
Pemanfaatan Puslakes
Variabel Kategori p
Ya Tidak
N % n %
Pengetahuan Baik 30 7,9 43 19,2 0,000
Kurang Baik 11 2,9 296 80,8
Sikap Baik 34 8,9 201 52,9 0,003
Cukup Baik 7 1,8 138 36,3
Jaminan Kesehatan Baik 25 6,6 243 63,9 0,156
Cukup Baik 16 4,2 96 25,3
Kemudahan Informasi Cukup Mudah 34 8,9 122 32,1 0,000
Sulit 7 1,8 217 57,1
Aksesbilitas Mudah 22 5,8 52 13,7 0,000
Cukup Mudah 19 5,0 287 75,5
Persepsi Kebutuhan Butuh 29 7,6 174 45,8 0.019
Cukup Butuh 12 3,2 165 43,4
Kepercayaan Penyakit Tinggi 40 10,5 269 70,8 0,005
Sedang 1 0,3 70 18,4
54
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
jenis, jadwal dan fasilitas pelayanan kesehatan Pengetahuan merupakan domain yang
di Puslakes, didapatkan hasil responden yang sangat penting dalam pembentukan tindakan
memiliki pengetahuan baik dan memanfaatkan seseorang. Hasil analisis multivariat
Puslakes sebanyak 30 responden (7,9%), menunjukkan pengetahuan yang baik
sedangkan yang memiliki pengetahuan kurang mempengaruhi mahasiswa dalam pemanfaatan
baik dan memanfaatkan Puslakes sebanyak 11 pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes
responden (2,9%). (p=0,000; exp(B)=11,341; 95%CI=4,479–
Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa 28,719). Berdasarkan penelitian Marnah (2016),
sebagian besar responden memiliki pengetahuan diperoleh hasil semakin tahu responden dengan
yang kurang baik mengenai Puslakes yaitu pelayanan kesehatan, maka responden tersebut
sebanyak 307 responden (80,8%) sedangkan mampu menentukan respon/sikap terhadap
yang memiliki pengetahuan yang baik tentang pemanfaatan pelayanan kesehatan.Hal ini
Puslakes hanya 73 responden (19,2%). sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
Kebanyakan responden tidak mengetahui Mardiyah (2013), yang mendapatkan hasil
tentang jenis pelayanan yang disediakan dan bahwa pengetahuan memiliki hubungan dengan
jadwal pelayanan di Puslakes Unnes, hal ini pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,005).
terlihat dari banyaknya responden yang Penelitian ini diperkuat oleh hasil penelitian
menjawab salah pada pertanyaan mengenai Yaya (2017), yang menunjukkan bahwa
jenis pelayanan yang disediakan di Puslakes responden dengan pengetahuan yang baik
Unnes yaitu sebanyak 266 responden (70%) dan tentang pelayanan kesehatan 0,816 kali lebih
menjawab salah pada pertanyaan mengenai mungkin untuk memanfaatkan pelayanan
jadwal pelayanan sebanyak 356 responden kesehatan (p=0,012) dibandingkan dengan
(93,7%). Selain itu, masih banyak responden responden yang memiliki pengetahuan kurang
yang tidak mengetahui tentang apa yang baik.
dimaksud dengan Puslakes Unnes yaitu Hasil tabulasi silang menunjukkan
sebanyak 123 responden (32,4%). responden dengan sikap baik dan
Pengetahuan responden tentang memanfaatkan Puslakes sebanyak 34 responden
pencarian pengobatan kemungkinan dapat (8,9%), kemudian yang memiliki sikap cukup
dipengaruhi oleh banyak faktor, misalnya baik dan memanfaatkan Puslakes sebanyak 7
pengalaman, serta sarana informasi. responden (1,8%). Hasil penelitian
Pengetahuan tidak hanya didapat secara formal menunjukkan mayoritas mahasiswa memiliki
melainkan juga melalui pengalaman, selain itu sikap baik terhadap Puslakes yaitu sebanyak 235
pengetahuan juga didapat melalui sarana responden (61,8%). Hal ini didukung oleh
informasi yang tersedia seperti internet, radio, pernyataan 336 responden (88,4%) yang
leaflet, dan sebagainya. Penelitian di lapangan menyatakan setuju jika keberadaan Puslakes
juga menghasilkan informasi bahwa mahasiswa mempermudah mahasiswa mendapat pelayanan
banyak yang tidak mengetahui Puslakes kesehatan, sebanyak 243 responden (63,9%)
dikarenakan selama ini tidak pernah menyatakan setuju untuk berobat ke Puslakes
memperoleh informasi atau sosialisasi tentang jika mengalami sakit, sikap yang sama juga
keberadaan dan fungsi Puslakes di Universitas ditunjukkan oleh 250 responden (65,8%) yang
Negeri Semarang. Hal ini, menunjukkan bahwa setuju untuk menyarankan temannya
rendahnya pemanfaatan Puslakes oleh menggunakan Puslakes.
mahasiswa dikarenakan rendahnya Hasil analisis bivariat menunjukkan
pengetahuan mahasiswa mengenai Puslakes bahwa terdapat hubungan antara sikap dengan
Unnes. Hasil analisis bivariat juga menunjukkan pemanfaatan pelayanan kesehatan (p=0,006).
bahwa pengetahuan memiliki hubungan dengan Sikap atau respon yang baik terhadap Puslakes
pemanfaatan pelayanan kesehatan dengan p- tentu akan mempengaruhi tindakan dalam
value 0,000 (p< 0,05). pemanfaatan Puslakes sebagai fasilitas
55
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
pelayanan kesehatan yang ada di Universitas tentang Puslakes, yaitu sebanyak 224 responden
Negeri Semarang. Hasil analisis multivariat (58,9%) menyatakan sulit memperoleh
menunjukkan sikap yang baik mempengaruhi informasi mengenai Puslakes.
mahasiswa dalam pemanfaatan pelayanan Kurangnya informasi yang diterima oleh
kesehatan di Puslakes Unnes (p=0,006; responden terkait Puslakes dikarenakan selama
exp(B)=4,523; 95%CI=1,535–13,327). Terdapat ini promosi maupun publikasi tentang Puslakes
hal yang menarik pada hasil penelitian dimana masih rendah. Upaya pemasaran dirasa perlu
mayoritas mahasiswa memiliki sikap yang baik dilakukan guna menarik minat mahasiswa
(61,8%) akan tetapi tingkat pengetahuan dalam memanfaatkan Puslakes sebagai salah
mahasiswa tentang Puslakes kurang baik satu fasilitas kesehaatan yang disediakan oleh
(80,8%), hal ini bisa saja dikarenakan Universitas Negeri Semarang. Konsep
mahasiswa sebelumnya tidak mengetahui pemasaran pelayanan kesehatan adalah
bahwa Unnes menyediakan layanan kesehatan, bagaimana pasien tahu tentang jenis pelayanan
mereka baru mengetahui hal tersebut setelah yang ada, bagaimana mereka termotivasi untuk
menjawab pertanyaan variabel pengetahuan menggunakan, lalu secara berkesinambungan
tentang Puslakes. Setelah mengetahui bahwa dan menyebarkan informasi itu kepada rekan-
Unnes memiliki Puslakes mereka berpersepsi rekannya. Upaya penyebarluasan informasi
setuju untuk memanfaatkan maupun dapat dilakukan melalui media elektronik,
menyarankan temannya untuk berobat di media cetak serta aktivitas kehumasan seperti
Puslakes, sehingga mendorong mahasiswa kerjasama dan event. Hal ini didukung oleh
untuk kemudian memiliki sikap baik dalam penelitian Tey (2013), yang menunjukkan
pemanfaatan Puslakes. bahwa paparan media berkorelasi dengan
Kemudahan informasi merupakan salah pemanfaatan pelayanan kesehatan di Asia
satu faktor yang mempengaruhi seseorang selatan dan Afrika Sub-Sahara, responden
dalam menentukan utilisasi pelayanan dengan paparan media rendah jauh lebih sedikit
kesehatan. Kemudahan informasi memiliki untuk memanfaatkan fasilitas kesehatan,
peranan penting dalam mempengaruhi penelitian ini juga menyimpulkan bahwa
keputusan pasien terhadap utilisasi pelayanan penggunaan media massa lebih efektif untuk
kesehatan (purchase decision). Hal ini karena menyebarkan informasi mengenai manfaat dan
sebaik apapun kualitas suatu pelayanan pentingnya suatu pelayanan kesehatan.
kesehatan yang tersedia, jika konsumen belum Penyebarluasan informasi juga dapat dilakukan
pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa dengan pemberian informasi yang jelas dari
produk pelayanan kesehatan tersebut akan pemberi pelayanan kepada pasien sehingga
berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan mampu meningkatkan harapan pasien terhadap
membelinya. Kemudahan memperoleh pemanfaatan pelayanan kesehatan (Sondari,
informasi dan isi informasi yang jelas akan 2017).
mempengaruhi pengetahuan dan sikap dalam Hasil uji statistik menggunakan chi-square
menentukan pemanfaatan fasilitas kesehatan. menunjukkan variabel kemudahan informasi
Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa memiliki hubungan yang bermakna dengan
responden yang menyatakan cukup mudah pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puslakes
untuk memperoleh informasi mengenai Unnes (p=0,000). Hasil analisis multivariat
Puslakes dan memanfaatkan Puslakes sebanyak menunjukkan kemudahan informasi
34 responden (8,9%) sedangkan responden yang mempengaruhi mahasiswa dalam pemanfaatan
berpendapat sulit untuk memperoleh informasi pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes
mengenai Puslakes dan memanfaatkan Puslakes (p=0,000; exp(B)=14,379; 95%CI=5,121–
sebanyak 7 responden (1,8%). Penelitian ini juga 40,378). Hasil ini didukung oleh penelitian
menunjukkan bahwa mayoritas responden Alfiati (2010), terhadap responden di poli
masih merasa sulit untuk memperoleh informasi obsgyn RSUD Banjarnegara yang menyatakan
56
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
ada hubungan secara statistik antara informasi kesehatan seperti Puskesmas, rumah sakit, balai
Keberadaan RSUD Banjarnegara dengan pengobatan dan sebagainya seringkali kesalahan
pemanfaatan poli obsgyn RSUD Banjarnegara. atau penyebabnya ditudingkan kepada faktor
Persepsi kebutuhan yang dimaksud dalam jarak atara fasilitas tersebut dengan masyarakat
peneltian ini meliputi perasaan subjektif yang terlalu jauh (baik jarak secara fisik maupun
terhadap penyakit (jumlah hari sakit, jumlah secara sosial), tarif yang tinggi, pelayanan yang
gejala-gejala penyakit yang dialami), serta tidak memuaskan dan sebagainya. Kita sering
tindakan dan kapan responden merasa perlu melupakan faktor masyarakat itu sendiri,
pergi ke pelayanan kesehatan. Hasil tabulasi diantaranya persepsi atau konsep masyarakat
silang menunjukkan terdapat 29 responden tentang sakit. Penelitian ini sejalan dengan
(7,6%) merasa butuh dan memanfaatkan penelitian Napirah (2016), yang menyatakan
Puslakes, sedangkan yang merasa cukup butuh bahwa persepsi masyarakat tentang kesehatan
dan memanfaatkan Puslakes sebanyak 12 berhubungan dengan pemanfaatan pelayanan
responden (29,3%). Persepsi kebutuhan ini kesehatan di Puskesmas Tambarana (p=0,000).
berkaitan erat dengan persepsi sehat sakit yang Penelitian lain yang dilakukan oleh Al-Husyeen
dirasakan oleh responden, dimana responden (2010), mengenai faktor yang mempengaruhi
yang merasa dirinya sakit akan merasa butuh pemanfaatan pelayanan gigi diperoleh hasil
pergi ke pelayanan kesehatan. Saat ini yang bahwa siswa yang melakukan kunjungan
berkembang di masyarakat adalah mereka mereka karena sangat sakit berpengaruh
merasa dirinya sakit ketika tubuh mereka tidak signifikan (p=0,002), penelitian ini juga
dapat lagi menjalankan aktivitas. Ketika membuktikan bahwa memenuhi kebutuhan
masyarakat tidak dapat lagi menjalankan pasien dan harapan akan perawatan gigi akan
aktivitas, barulah mereka merasa butuh untuk mempengaruhi perilaku pasien dalam hal
memanfaatkan pelayanan kesehatan. Penelitian kepatuhan yang lebih baik. Hasil ini diperkuat
ini memberikan data responden dengan persepsi dengan teori yang dikemukakan oleh Andersen
cukup butuh dan memanfaatkan Puslakes dalam Muzaham (2014), yang menyatakan
sebanyak 13 responden (3,4%). Hal ini terjadi bahwa faktor kebutuhan seseorang terhadap
karena responden dipengaruhi oleh isyarat pelayanan kesehatan merupakan faktor yang
untuk bertindak. Isyarat untuk bertindak dapat paling penting dibandingkan faktor lainnya
menggerakkan orang untuk mengambil dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan.
keputusan. Isyarat untuk bertindak ini dapat Kepercayaan adalah komponen kognitif
berasal dari informasi media massa, nasehat dari faktor sosio psikologi, kepercayaan
teman-teman sekitar, pengalaman pribadi atau dibentuk oleh pengetahuan, kebutuhan dan
keluarga untuk melakukan kunjungan ke kepentingan (Notoatmodjo, 2014). Kepercayaan
Puslakes sebagai pemberi pelayanan kesehatan terhadap penyakit meliputi kecemasan yang ada
di Universitas Negeri Semarang. kaitannya dengan kesehatan, kepercayaan ini
Hasil uji statistik menggunakan chi-square erat kaitannya dengan persepsi responden
menunjukkan variabel persepsi kebutuhan tentang kesehatan. Hasil tabulasi silang
memiliki hubungan yang bermakna dengan menunjukkan responden dengan kepercayaan
pemanfaatan pelayanan kesehatan di Puslakes yang tinggi terhadap penyakit dan
Unnes (p=0,029). Berdasarkan hasil analisis memanfaatkan Puslakes sebanyak 40 responden
multivariat menunjukkan persepsi kebutuhan (10,5%), sedangkan yang memiliki kepercayaan
mempengaruhi mahasiswa dalam pemanfaatan sedang terhadap penyakit dan memanfaatkan
pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes Puslakes hanya 1 responden (0,3%).
(p=0,030; exp(B)=3,104; 95%CI=1,116–8,638). Kepercayaan yang dirasakan oleh responden
Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang berupa tingkat keparahan penyakit, kecemasan
dikemukakan oleh Notoatmodjo (2010), bila sakit yang dialami mengganggu aktifitas
rendahnya utilisasi (pemanfaatan) fasilitas keseharianya dan mengganggu hubungannya
57
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
dengan orang lain. Responden dengan bersepsi cukup baik mengenai jaminan
kepercayaan tinggi terhadap penyakit dapat kesehatan mahasiswa sebanyak 16 responden
merasakan risiko pribadi atau kerentanan yang (39,0%) dan yang tidak memanfaatkan sebanyak
merupakan salah satu persepsi yang lebih kuat 96 responden (25,3%). Ketersediaan asuransi
dalam mendorong kebutuhan untuk atau jaminan kesehatan bagi mahasiswa unnes
mengadopsi perilaku sehat. Semakin besar risiko akan memberikan keringanan bagi mahasiswa
yang dirasakan, semakin besar kemungkinan dalam membayar biaya pelayanan di Puslakes
terlibat dalam perilaku untuk mengurangi risiko. karena terdapat subsidi 50% dari tarif umum.
Upaya dalam mengurangi risiko tersebut salah Tarif pelayanan merupakan unsur yang terlihat
satunya adalah memanfaatkan Puslakes sebagai jelas dan dapat menjadi indikator bagi pasien
salah satu pemberi pelayanan kesehatan di untuk menggunakan pelayanan kesehatan.
Universitas Negeri Semarang. Berdasarkan hasil analisis bivariat menunjukkan
Hasil uji statistik menggunakan chi-square persepsi jaminan kesehatan mahasiswa tidak
menunjukkan variabel kepercayaan terhadap bermakna signifikan terhadap pemanfaatan
penyakit memiliki hubungan yang bermakna pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes
dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan di (p=0,215). Meskipun sebanyak 268 responden
Puslakes Unnes (p=0,009). Berdasarkan hasil (70,5%) memiliki persepsi yang baik tentang
analisis multivariat menunjukkan kepercayaan persepsi jaminan kesehatan mahasiswa, akan
terhadap penyakit mempengaruhi mahasiswa tetapi tidak di imbangi dengan minat mahasiswa
dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan di untuk memanfaatkan Puslakes Unnes. Hal ini
Puslakes Unnes (p=0,007; exp(B)=21,064; disebabkan karena ternyata banyak yang tidak
95%CI=2,331–190,349). Interpretasi dari uji mengetahui ketersediaan subsidi bagi
regresi logistik tersebut adalah responden mahasiswa yang berobat ke Puslakes Unnes
dengan kepercayaan yang tinggi terhadap yaitu sebanyak 330 responden (86,8%), alasan
penyakti 21 kali lebih mungkin untuk ini menyebabkan responden lebih memilih
memanfaatkan pelayanan kesehatan di Puslakes berkunjung ke pelayanan kesehatan lain yang
Unnes daripada responden dengan kepercayaan dirasa biaya kesehatannya lebih terjangkau.
yang rendah terhadap penyakit. Variabel Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
kepercayaan penyakit merupakan variabel yang yang dilakukan oleh Golzari (2013), yang
memberi pengaruh paling dominan pada menunjukkan bahwa alasan umum mengapa
penelitian ini. Hasil ini didukung oleh penelitian remaja California tidak memanfaatkan
yang dilakukan Ndikom (2012), yang pelayanan kesehatan karena tidak memiliki
melakukan studi kualitatif tentang kesadaran asuransi.
dan persepsi penggunaan layanan skrining Hasil penelitian memperlihatkan
kanker serviks di kalangan wanita di Ibadan, responden dengan aksesbilitas cukup mudah
diperoleh hasil bahwa kepercayaan untuk dan memanfaatkan Puslakes sebanyak 19
beresiko terkena kanker serviks akan responden (46,3%) dan yang tidak
mendorong mereka untuk melakukan skrinning, memanfaatkan sebanyak 287 responden
mereka juga percaya bahwa itu penting seperti (84,7%), sedangkan yang menyatakan
untuk penyakit lain akan membantu dalam aksesbilitas mudah dan memanfaatkan
deteksi dini dan pengobatan. sebanyak 22 responden (53,7%) dan yang tidak
Hasil penelitian menunjukkan bahwa memanfaatkan sebanyak 52 responden (15,3%).
responden yang memanfaatkan Puslakes Unnes Hasil uji statistik menggunakan chi-square
dan memiliki persepsi baik mengenai jaminan menunjukkan variabel aksesbilitas memiliki
kesehatan mahasiswa sebanyak 25 responden hubungan yang bermakna dengan pemanfaatan
(6,6%) dan yang tidak memanfaatkan sebanyak pelayanan kesehatan di Puslakes Unnes
243 responden (63,9%), sedangkan yang (p=0,000), akan tetapi berdasarkan analisis
memanfaatkan pelayanan kesehatan dan multivariat disimpulkan tidak ada pengaruh
58
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
59
Asih P. dan Bambang B.R. / Faktor yang Mempengaruhi / HIGEIA 1 (4) (2017)
Health Care Services (Jaja) Among Undergraduate tional Journal of Business and Social Science, 4(1):
Students of University of Ibadan Oyo State. 37-47
American Journal of Psychology and Behavioral Sondari, A., Raharjo, B. B. 2017. Tingkat Kepuasan
Sciences, 1(4): 35-41 Pasien Rawat Jalan Peserta Jaminan
Paramita, A., Pranata, S. 2013. Analisis Faktor Pem- Kesehatan Nasional (JKN). HIGEIA, 1(1): 15-
anfaatan Polindes Menurut Konsep Model 21
Perilaku Kesehatan “Anderson” (Analisis Tey, Nai-Peng., Siow-Ii, L. 2013. Correlates of and
Lanjut Data RISKESDAS 2007). Buletin Barriers to the Utilization of Health Services
Penellitian Kesehatan, 41(3): 179-194 for Delivery in south Asia and Sub-Saharan
Puslakes. 2016. Profil Pusat Layanan Kesehatan Univer- Africa. The Scientific Word Journal, 1(03): 11-15
sitas Negeri Semarang. Semarang: Puslakes Yaya, S., Ghose, B., Michael, E.I. 2017. Factors As-
Saeed, B., Abdul, A. R., Xicang, Z. 2013. Assesing sociated with the utilization of institutional
the Influential Factors on the Use of delivery services in Bangladesh. PLoS One
Healthcare: Evidence from Ghana. Interna- Journal Phone, 12(2): 73-82
60