Anda di halaman 1dari 6

HUBUNGAN TINGKAT PENDIDIKAN, STATUS PEGAWAI DAN

MASA KERJA DENGAN KUNJUNGAN RAWAT JALAN


DI MUHAMMADIYAH MEDICAL CENTER

Noor Alis Setiyadia, Edi Kariyadib, RatihPramuningtyasb


a
Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Muhammadiyah Surakarta
b
Fakultas Kedokteran UniversitasMuhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani Tromol Pos I Pabelan Surakarta 57162

Abstract

Muhammadiyah Medical Center (MMC) is the health service of lecturers and staff in
Muhammadiyah University of Surakarta. The aim of this research was to investigate the correlation
between levels of education, statuses of employment, periods of work and the amount of outpatient
visit in Muhammadiyah Medical Center, Muhammadiyah University of Surakarta. The method was an
explanatory survey research with cross sectional approach. Respondents of this research were lectur-
ers and staff in outpatient that were choosen through simple random sampling method, which were 88
respondents. Data was analyze by chi square analysis. The result showed that not any correlation
between statuses of employment and the amount of outpatient visit to MMC (p = 0.721), levels of
education and the amount of outpatient visit to MMC (p = 0.914), and the period of work and the amount
of outpatient visit to MMC (p = 0.953). The conclusion showed that not any correlation between levels of
education, statuses of employment, periods of work and the amount of outpatient visit in Muhammadiyah
Medical Center, Muhammadiyah University of Surakarta.

Keywords: Education, status of employment, period of work, MMC, UMS

PENDAHULUAN sehatan itu sendiri, melainkan kesehat-


Dewasa ini, berbagai cara di- an pada sisi lain dan disebutkan bah-
tempuh untuk meningkatkan status wa pelayanan kesehatan merupakan
kesehatan seseorang, seperti : meng- derived dari kesehatan.
konsumsi nutrisi yang seimbang, me- Kesehatan seseorang dipenga-
lakukan perubahan gaya hidup, peng- ruhi oleh dua faktor pokok yaitu faktor
gunaan lingkungan pemukiman yang perilaku dan di luar perilaku. Faktor
baik, dan memilih pelayanan kesehat- perilaku antara lain ditentukan oleh
an yang baik. Menurut Grossman pengetahuan, sikap, keyakinan, pen-
(1997), ketika seseorang menggunakan didikan, nilai-nilai, fasilitas layanan
pelayanan kesehatan, sesungguhnya kesehatan dan perilaku petugas. Dilain
yang dicari bukanlah pelayanan ke- sisi, faktor di luar perilaku antara lain

162 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 2, Juni 2010: 162-167
status pegawai dan masa kerja (Noto- pendidikan, status pegawai dan masa
atmojo, 2003). kerja terhadap kunjungan rawat jalan
Muhammadiyah Medical Center di Muhammadiyah Medical Center
(MMC) di Universitas Muhammadiyah UMS.
Surakarta sejak tahun 2005 telah mene-
rima kunjungan rawat jalan. Pasien METODE PENELITIAN
yang berkunjung terdiri dari maha- Penelitian ini merupakan pene-
siswa, dosen, dan karyawan UMS. Ber- litian survei dengan jenis penelitian
dasarkan laporan MMC, kunjungan explanatory, yaitu penelitian yang me-
setiap bulan mempunyai kecende- nyoroti hubungan antara variabel yang
rungan meningkat. Hal ini terlihat pada telah ditetapkan. Metode penelitian
data yaitu jumlah dosen dan karyawan yang digunakan adalah survei, dengan
yang berobat kunjungan ke MMC sam- pendekatan cross sectional, dimana ha-
pai tahun 2006 sejumlah 3897 dengan nya dilakukan sesaat untuk menge-
rincian sebagai berikut : bulan Januari- tahui kejadian berdasarkan data yang
Maret sejumlah 1008 kunjungan, April- dikumpulkan. Lokasi penelitian ini
Juni sejumlah 978 kunjungan, Juli- adalah di lingkungan kerja Universitas
September sejumlah 1175 kunjungan Muhammadiyah Surakarta dan dilaku-
dan Oktober-Desember sejumlah 736 kan pada bulan Desember 2006 - Febru-
kunjungan. Angka tersebut menunjuk- ari 2007.
kan sebagai angka kesakitan (morbi- Populasi dalam penelitian ini
ditas). adalah seluruh dosen dan karyawan
Kesakitan adalah keluhan ke- yang berobat rawat jalan di MMC pada
sehatan yang digambarkan sebagai tahun 2006 yang berjumlah 1069 orang.
gangguan kondisi fisik, jiwa, termasuk Dengan rumus gaspersz didapatkan
karena kecelakaan atau hal lain yang sampel 88 responden yang selanjutnya
menyebabkan terganggunya kegiatan dilakukan pencarian data dengan kue-
sehari-hari (Susenas, 2010). Angka sioner.
Morbiditas (AM) menunjukkan jumlah Setelah data diperoleh, dilaku-
orang yang sakit dibandingkan dengan kan editing untuk meneliti kembali
populasi tertentu yang sering kali jawaban yang telah ada agar jawaban
merupakan kelompok sehat atau beri- lengkap. Kemudian diberi kode (co-
siko (Timmreck, 2005). Indikator angka ding) untuk memudahkan dalam ana-
kesakitan dalam populasi adalah 1000 lisa data. Selanjutnya memasukkan
orang tiap 10.000 penduduk (10%) (entering) data ke komputer dengan
(Anonim, 2011). Berdasarkan kenaikan SPSS 16 version for Windows dan disaji-
kunjungan tiap bulan dan angka morbi- kan dalam bentuk tabel (tabulating).
ditas di MMC, peneliti tertarik untuk Analisis data dilakukan secara univariat
menjelaskan hubungan antara tingkat

Hubungan Tingkat Pendidikan, Status Pegawai dan Masa Kerja ... (Noor Alis Setiyadi, dkk) 163
dan bivariat dengan uji statistik chi pendidikan S2 adalah 38,6%, sedang-
square. kan selebihnya secara berurutan ber-
pendidikan S1 (23,9%), SMU (18,2%), S3
HASIL DAN PEMBAHASAN. (10,2%), SMP (4,5%), SD dan D3 (2,3%).
Muhammadiyah Medical center Status pegawai tetap (58%) sedangkan
(MMC) yang berdiri tahun 2005 meru- yang kontrak 34% dan regular 8%.
pakan unit yang berada di UMS yang Responden dengan kategori masa kerja
mempunyai wewenang untuk mena- lama adalah 67% selebihnya responden
ngani masalah kesehatan karyawan, dengan kategori masa kerja baru adalah
dosen dan mahasiswa. Pelayanan 33%. Kategori kunjungan responden
MMC meliputi poli umum, poli gigi, dengan kategori tinggi adalah 37% dan
Keluarga Berencanan (KB), Kesehatan rendah sebanyak 62,5%.
Ibu dan Anak (KIA), radiologi, one day
care, home care, EKG, apotik, laborato- A. Hubungan antara Tingkat Pen-
didikan dengan Kunjungan MMC
rium dan pelayanan perawatan ke-
cantikan (Anonim, 2011). Analisis hubungan tingkat pen-
Analisis univariat menunjukkan didikan dengan kunjungan dikategori-
bahwa sebagian besar (75%) responden kan dalam pendidikan dasar dan pen-
berumur diatas 35 tahun, sedangkan didikan lanjut. Untuk lebih jelasnya
25% berumur dibawah 35 tahun. Ting- hasil analisis ini dapat dilihat pada
kat pendidikan, responden dengan tabel 1.

Tabel 1. Hubungan antara Tingkat Pendidikan dengan Kunjungan MMC

Kategori Kunjungan ke MMC


Pendidikan Tahun 2006
Responden
Rendah Prosentase (%) Tinggi Prosentase (%)
Dasar 14 25 8 24
Lanjut 41 75 25 76
Jumlah 55 100 33 100

Berdasarkan analisis bivariat pa- chi square pada penelitian ini menunjuk-
da Tabel 1 didapatkan bahwa respon- an hasil yang tidak signifikan dengan
den dengan tingkat pendidikan lanjut nilai p= 0,914. Hal ini menunjukan bah-
memiliki tingkat kunjungan ke MMC wa tidak ada hubungan antara tingkat
(76%) lebih tinggi dibandingkan yang pendidikan responden dengan kun-
berpendidikan dasar (24%). Uji statistik jungan ke MMC.

164 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 2, Juni 2010: 162-167
Hasil penelitian ini sesuai de- lakukan pengobatan ke layanan ke-
ngan penelitian Setiyadi (2001) yang sehatan lainnya.
menyatakan bahwa tidak ada pengaruh Notoatmodjo (2007) menyatakan
bermakna pada pengetahuan respon- bahwa dalam memilih layanan, vari-
den dalam memilih penolong per- abel yang mempengaruhi adalah:
salinan bayi di Desa Blerong. Hasil a. Gaya (style) praktik pengobatan
penelitian Suwigyo (2004) menyatakan (sendiri, rekanan atau group)
bahwa tidak ada hubungan antara b. Sifat (nature) dari pelayanan tersebut
umur dan pendidikan dengan keputus- (membayar langsung atau tidak)
an seseorang dalam memilih pelayan- c. Letak dari pelayanan (tempat pri-
an di poliklinik. Rosyid (2009) men- badi, rumah sakit atau klinik)
jelaskan bahwa pendidikan bukan fak- d. Petugas kesehatan yang pertama
kali kontak dengan pasien (dokter,
tor yang mempengaruhi kunjungan
perawat, atau asisten dokter)
lansia ke posyandu lansia, sedangkan
yang mempengaruhi kunjungannnya
B. Hubungan Antara Status Pegawai
adalah pendapatan respondennya.
dengan Kunjungan Ke MMC
MMC dalam memberi pelayanan tidak
memungut biaya untuk dosen, karya- Analisis ini menghubungkan
wan UMS dan mereka yang berpen- status kepegawaian reguler, kontrak
dapatan tinggi berpresepsi untuk me- dan tetap dengan kunjungan MMC.

Tabel 2. Hubungan antara Status Pegawai dengan Kunjungan MMC

Status Pegawai Kategori Kunjungan ke MMC tahun 2006


Rendah Prosentase (%) Tinggi Prosentase (%)
Reguler 4 14 3 5
Kontrak 13 46 17 28
Tetap 11 40 40 67
Jumlah 28 100 60 100

Berdasarkan analisis bivariat ngan kunjungan ke MMC dengan nilai


pada tabel 2 tersebut didapatkan bah- p = 0,721. Sehingga, status dosen dan
wa kunjungan dengan kategori tinggi karyawan UMS tidak mempengaruhi
dilakukan oleh responden dengan sta- seseorang untuk memilih layanan
tus kepegawaian tetap (67%). Hasil uji MMC dikarenakan faktor yang mem-
statistik menggunakan uji chi square me- pengaruhi keputusan konsumen dalam
nunjukan bahwa tidak ada hubungan memilih berobat ke layanan kesehatan
signifikan antara status pegawai de- adalah mutu dan fasilitas (Wulandari,

Hubungan Tingkat Pendidikan, Status Pegawai dan Masa Kerja ... (Noor Alis Setiyadi, dkk) 165
2007). Mutu dan fasilitias yang me- bermakna antara masa kerja dan
madai berhubungan dengan kepuasan kunjungan ke MMC oleh responden.
pasien (Supardi, 2008). Lamanya seseorang bekerja tidak ber-
arti mempunyai kecenderungan untuk
C. Hubungan antara Masa Kerja menggunakan layanan MMC sebagai
dengan Kunjungan Ke MMC layanan kesehatan pertama bagi diri
Analisis ini menghubungkan karyawan dan dosen UMS.
variabel masa kerja dengan kategori Faktor yang mempengaruhi ke-
baru dan lama dengan kunjungan putusan konsumen dalam memilih
MMC. Responden yang mempunyai berobat ke layanan kesehatan adalah
lama kerja diatas 10 tahun, tingkat kun- mutu dan fasilitas (Wulandari, 2007).
jungan ke MMC lebih tinggi dari res- Masa kerja yang lama mempunyai pe-
ponden yang mempunyai masa kerja ngetahuan yang lebih terhadap pela-
kurang dari 10 tahun dengan selisih yanan kesehatan di MMC, jika mereka
prosentase 66%. Hasil uji statistik de- tidak berkunjung lagi maka mereka
ngan uji chi square pada hubungan akan mempunyai persepsi bahwa pela-
antara masa kerja dan kunjungan ke yanan di MMC tidak ada perbaikan
MMC menunjukan hubungan yang baik dari sisi mutu, fasilitas dan obat
tidak signifikan dengan nilai p = 0,953, yang diberikan.
artinya tidak terdapat hubungan yang

Tabel 3. Hubungan antara Masa Kerja dengan Kunjungan Ke MMC

Kategori Kategori Kunjungan ke MMC tahun 2007


lama kerja Rendah Prosentase (%) Tinggi Prosentase (%)
Baru 18 33 11 33
Lama 37 67 22 67
Jumlah 55 100 33 100

KESIMPULAN DAN SARAN responden yang berkategori lama


A. Kesimpulan sebesar 67%.
Analisis statistik menunjukkan
Hasil penelitian ini menunjuk-
tidak ada hubungan yang signifikan
kan bahwa tingkat pendidikan yang
antara tingkat pendidikan pegawai,
paling banyak adalah S2 sebesar 38,6%),
status pegawai dan masa kerja pegawai
status pegawai yang paling banyak
terhadap kunjungan ke MMC UMS.
adalah dosen tetap sebesar 58% dan
masa kerja responden terbanyak adalah

166 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 3, No. 2, Juni 2010: 162-167
B. Saran karyawan akan perbaikan mutu dan
Berdasarkan penelitian ini, ma- fasilitas yang ada. Bagi peneliti lain,
ka disarankan kepada MMC agar me- dapat meneliti mutu, fasiltas dan kepu-
lakukan sosialiasi kepada dosen dan asan pasien yang berkunjung di MMC.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2011. Morbidity Indicator. Diakses pada 1 Agustus 2011. http://


statbank.statistica.md/pxweb/Dialog/varval.asp?
ma=SAN0201_en&ti=Population+morbidity%2C+1995 2011&path=../
Database/EN/08%20SAN/SAN02/&lang=3

Grossman, M. 1997. On The Concept of Health Capital and The Demand for Health.
Journal of Political Economy 80 : 233 – 255.

Notoatmojo, S. 2003. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta : Rieneka Cipta.

Rosyid, FN. 2009. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia
di RW VII Kelurahan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya. Surabaya :
FIK UMSurabaya.

Setiyadi, A.N. 2001. Faktor-Faktor yang Membedakan Pemilihan Penolong Persalinan di


Wilayah Kerja Puskesmas Guntur II Kabupaten Demak Tahun 2001. Semarang:
UNDIP.

Supardi. 2008. Hubungan Antara Persepsi Mutu Pelayanan Pengobatan dengan Kepuasan
Pasien di Balai Kesehatan Karyawan Rokok Kudus. Semarang : Undip.

Susenas. 2010. Angka Kesakitan/Morbiditas/Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan


Kesehatan. Jakarta: BPS. http://sirusa.bps.go.id/index.php?r=indikator/
view&id=16

Timmreck, T.C. 2005. Epidemiologi Suatu Pengantar. Jakarta : EGC.

Universitas Muhammadiyah Surakarta, Muhammadiyah Medical Center, 2006,


Laporan Evaluasi Cakupan Kegiatan dan Program Kerja Periode April-Juni,
Surakarta.

Wulandari, A. 2007. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan Konsumen dalam


Memilih Berobat Rawat Inap pada RS.Nirmala Suri Sukoharjo. Surakarta :
Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hubungan Tingkat Pendidikan, Status Pegawai dan Masa Kerja ... (Noor Alis Setiyadi, dkk) 167

Anda mungkin juga menyukai