INTERPERSONAL
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN
– Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan
kehidupan kita.
– Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam
berinteraksi dengan manusia lain.
– Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi, diamnya seseorang
adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya
seseorang adalah komunikasi.
– Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih
dinamis.
TUJUAN UMUM
1. Pengertian
2. Tujuan
3. Unsur – unsur komunikasi
4. Model – Model Komunikasi
5. Tingkat Komunikasi
6. Jenis Komunikasi
7. Hambatan Dalam Komunikasi
1. Pengertian
1) Secara etimologi atau menurut asal usul kata, komunikasi berasal dari Bahasa
Latin ‘communicatio’ yang bersumber dari kata ‘communis’ berarti sama
makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2) Secara terminologi, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain.
1) Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah
komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Menurut Para Ahli
5.ENTERTAINMENT
1.INFORMATION 3.CONFIRMATION
4.GROWTH /
2.RELATIONSHIP 6.SELF CONSEPT
EDUCATION
3. Unsur – Unsur Komunikasi
Mengirimkan pesan Menerima
Saluran
Pengirim Pengartian Penerima
(delivery channel)
(sender) (reseiver)
Mengirimkan ( feedback)
Menerima
(Thomas Leeach)
12
4. Model – Model Komunikasi
Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang pengirim pesan atau sumber pesan mengirimkan
pesan kepada penerima pesan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengirim pesan dan penerima
pesan, yaitu :
Keterampilan komunikasi – Jika pengirim pesan memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan akan
lebih mudah dikomunikasikan dibandingkan dengan pengirim pesan yang tidak memiliki keterampilan komunikasi
yang baik. Keterampilan komunikasi mencakup keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan
menulis, keterampilan mendengarkan, dan lain-lain.
Sikap – Sikap yang dimiliki oleh pengirim pesan untuk menciptakan efek pesan.
Pengetahuan – Pengetahuan yang dimiliki oleh pengirim pesan dapat membuat pesan dapat dikomunikasikan
secara lebih efektif.
Sistem sosial – Sistem sosial yang mencakup nilai, kepercayaan, hukum, aturan, agama dan lain-lain serta tempat
dan situasi mempengaruhi cara pengirim pean dalam mengkomunikasikan pesan. Hal ini menciptakan perbedaan
dalam membuat pesan.
Budaya – perbedaan budaya menyebabkan perbedaan dalam menyampaikan pesan.
4) Model Komunikasi Osgood dan
Schramm
a. Sender (transmitter) – orang yang mengirimkan pesan.
b. Encoder – orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode.
c. Decoder – orang yang mendapatkan pesan yang telah di-encode yang telah dikirimkan oleh encoder
dan mengubahnya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.
d. Interpreter – orang yang mencoba untuk setelah interpretasi. Interpreter dan receiver memahami dan
menganalisa pesan. Pesan diterima adalah orang yang sama.
e. Receiver orang yang menerima yang melakukan proses decoding dan menginterpretasikan pesan –
pesan actual.
Model Komunikasi Osgood dan
Schramm
f. Message – data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi yang
diterima oleh penerima pesan.
g. Feedback – proses merespon pesan yang diterima oleh penerima pesan.
h. Medium – media atau saluran yang digunakan oleh pengirim pesan untuk
mengirim pesan.
i. Noise – gangguan yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung.
Gangguan juga dapat berupa gangguan semantic dimana terjadi perbedaan
dalam pemaknaan pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan
pemaknaan pesan yang diinterpretasi oleh penerima pesan.
5. Tingkat Komunikasi
1. Komunika intrapersonal
si
2. interpersonal
Komunika
3. kelompok
si
4.
Komunika publik
5. si organisasi
6. Komunika massa
si
Komunika
si
Komunika
si
6. Jenis Komunikasi
1) Komunikasi tertulis
a) Assertiveness
b) Denotative dan connotative
c) Meaning
d) Vocabulary
e) Pacing
f) Intonation
g) Clarity dan brevity
h) Timing dan relevance
6. Jenis Komunikasi ….
a) Gerak tubuh
b) Ekspresi wajah
c) Pandangan Postur
d) Jarak tubuh dan
Kedekatan
e) Sentuhan
6. Jenis Komunikasi
….
4) Komunikasi Melalui Telepon
1) Proses Komunikasi
2) Hambatan Fisik
3) Hambatan Semantik
4) Hambatan Psikologis
7. Hambatan….
1) Hambatan Komunikasi dari Aspek
Proses Komunikasi
1. Kurangnya penggunaan sumber komunikasi 8. Pesan yang tidak jelas
yang tepat
2. Kurangnya perencanaan dalam 9. Prasangka yang buruk
berkomunikasi
3. Penampilan, sikap dan kecakapan yang 10. Transmisi atau media yang kurang baik
kurang tepat selama berkomunikasi
“komunikasi merupakan proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran diantara dua
orang atau lebih sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku serta penyesuaian
yang dinamis diantara orang orang yang terlibat dalam komunikasi”
II. KOMUNIKASI
KEPERAWATAN
1. Komunikasi Terapeutik
2. Komunikasi Efektif
1. Komunikasi Terapeutik
1) Definisi
NO KOMPONEN KETERANGAN
Konsentrasi Panca Indra (Liendberg et al, cit
1 Active
Nurjanah,2001)
Non Verbal Kontak mata, Bahasa tubuh dan
2 Pasif
kadang disertai secara verbal
Support, acceptance, interested with the
information, do not get of the point.
3 Acceptance The acceptance doesn’t meaning of agree with of
Accept is agree to listen without doubt or
disagree with..
4 Assertive Kemampuan dengan secara meyakinkan dan
nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan
diri dengan tetap menghargai hak orang lain
(Nurjanah, 2001).
NO KOMPONEN KETERANGAN
• Menganjurkan Kolaborasi
• Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak
19 Suggesting collaborating menekan melakukan sesuatu untuk klien.
• Mendukung pandangan bahwa terdapat
kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.
NO KOMPONEN KETERANGAN
• Menyediakan petunjuk
• Pernyataan menunjukkan peran, tujuan
21 Establishing guidelines dan batasan untuk interaksi.
• Menolong klien untuk mengetahui apa
yang dia harapkan dari dirinya.
a) Persiapan ( pre-interaksi )
b) Pembukaan atau perkenalan (orientasi)
c) Isi / tahap kerja
d) Terminasi
Fase komunikasi terapeutik
1. Persiapan ( pre-interaksi )
Melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat
diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk terhadap klien, karena
akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan
klien.
Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak
boleh memaksa, atau memberi kesempatan kapan klien sanggup.
Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam
wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar
wawancara. Naomi DS,S.Kep
2. Pembukaan atau perkenalan (orientasi)
Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah
dengan memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu
yang diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan.
Diharapkan klien berperan serta dengan penuh dalam kontrak, namun pada
kondisi tertentu misalnya klien dengan gangguan realita maka kontrak
dilakukan sepihak dan perawat perlu mengulang kontrak jika kontrak
relaitas pasien meningkat.
Naomi DS,S.Kep
3. Isi / tahap kerja
1. Fokus wawancara adalah klien
2.Mendengarkan dengan penuh perhatian.
3.Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
4.Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
5.Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
6.Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaannya
7.Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan
terapeutik, yang bertujuan untuk memberikan dorongan
spiritual, merasa diperhatikan.
Naomi DS,S.Kep
4. Terminasi
Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara.
Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara akan berakhir dan
tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan
pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan
dan dapat mengambil kesimpulan bersama.
Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk
pertemuan berikutnya.
Naomi DS,S.Kep
1) KOMUNIKASI EFEKTIF
PENGERTIAN
KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH
Komunikasi Efektif
50
Pengertian
Komunikasi
Efektif
Adanya pengertian,
Dapat menimbulkan kesenangan,
Mempengaruhi sikap,
Meningkatkan hubungan sosial yang baik
Dan pada akhirnya menimbulkan suatu ti
ndakan.
(Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi
(2008:13:)
53
BAHAYA YANG DISEBABKAN OLEH SERAH TERIMA YANG TIDAK EFEKTIF
KESALAHAN TINDAKAN
KETERLAMBATAN/KESALAHAN DALAM
DIAGNOSA MEDIS
MENGANCAM PADA KEHIDUPAN
KELUHAN PASIEN
HARI RAWAT MENJADI LAMA
MENINGKATKAN BIAYA PERAWATAN
54
HUKUM “REACH”
56
KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN
SOAP
SBAR
CABAK/
CATATAN PERKEMBANG
T BAK AN PASIEN TERINTEGRASI
(CPPT)
57
58
ISBAR
60