Anda di halaman 1dari 60

KOMUNIKASI

INTERPERSONAL
DALAM ASUHAN
KEPERAWATAN

Ns.Naomi Donna Shinta,S.kep


PENDAHULUAN

– Komunikasi adalah bagian yang penting dalam kehidupan dan menyatu dengan
kehidupan kita.
– Setiap saat, manusia selalu berkomunikasi dan menggunakannya dalam
berinteraksi dengan manusia lain.
– Kata-kata yang diucapkan seseorang adalah komunikasi, diamnya seseorang
adalah komunikasi, tertawanya seseorang adalah komunikasi, dan menangisnya
seseorang adalah komunikasi.
– Dengan berkomunikasi, kehidupan kita akan interaktif dan menjadi lebih
dinamis.
TUJUAN UMUM

Perawat mampu menjelaskan :


1.Pengertian, tujuan, model, bentuk-bentuk, elemen, proses, dan faktor-faktor yang
memengaruhi komunikasi dan tingkatan komunikasi
2.Definisi, tujuan, dan kegunaan komunikasi terapeutik
3.Komunikasi sebagai elemen terapi
4.Perbedaan Komunikasi terapeutik dan komunikasi sosial
5.Faktor – Faktor yang memengaruhi komunikasi terapeutik
6.Penggunaan diri secara terapeutik dan menganalisis diri, menganalisis masalah untuk
menentukan sikap terapeutik perawat dalam komunikasi, teknik – teknik dan fase –
fase.
7.Menjelaskan hambatan komunikasi terapeutik
TUJUAN KHUSUS

1. Perawat mampu melakukan komunikasi antara perawat dengan klien/pasien


2. Perawat mampu melakukan komunikasi antara perawat dengan keluarga
serta tim kesehatan lainnya.
3. Perawat mampu memahami proses komunikasi
4. Perawat mampu berkomunikasi interpersonal dan intrapersonal secara efektif
dan efisien
5. Perawat mampu menggunakan komunikasi SBAR
PEMBAHASAN

I. KONSEP DASAR KOMUNIKAS


II. KOMUNIKASI KEPERAWATAN
SISTEM PELAYANAN DI RUMAH
SAKIT
I. KONSEP DASAR KOMUNIKASI

1. Pengertian
2. Tujuan
3. Unsur – unsur komunikasi
4. Model – Model Komunikasi
5. Tingkat Komunikasi
6. Jenis Komunikasi
7. Hambatan Dalam Komunikasi
1. Pengertian

“Komunikasi merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan


penerima, dengan bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa
pengalaman bersama yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh
pengirim, dan diterima serta ditafsirkan oleh penerima “ (Suranto: 2005).
Pengertian Utama

1) Secara etimologi atau menurut asal usul kata, komunikasi berasal dari Bahasa
Latin ‘communicatio’ yang bersumber dari kata ‘communis’ berarti sama
makna mengenai sesuatu hal yang dikomunikasikan.
2) Secara terminologi, komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan
oleh seseorang kepada orang lain.
1) Secara paradigmatis, komunikasi berarti pola yang meliputi sejumlah
komponen berkorelasi satu sama lain secara fungsional untuk mencapai suatu
tujuan tertentu.
Menurut Para Ahli

1) Komunikasi sebagai suatu hubungan yang dapat menimbulkan perubahan


sikap,tingkah laku, dan kebersamaan (Roger, 2001)
2) Komunikasi merupakan dialog yang bertujuan untuk menimbulkan kesadaran
seseorang sehingga orang tersebut mampu melakukan perubahan dalam
dirinya (Frisch dan Frisch, 2011)
2. Tujuan

5.ENTERTAINMENT
1.INFORMATION 3.CONFIRMATION

4.GROWTH /
2.RELATIONSHIP 6.SELF CONSEPT
EDUCATION
3. Unsur – Unsur Komunikasi
Mengirimkan pesan Menerima

Pesan (message) Pesan

Saluran
Pengirim Pengartian Penerima
(delivery channel)
(sender) (reseiver)

Mengirimkan ( feedback)

Menerima
(Thomas Leeach)

12
4. Model – Model Komunikasi

1. Model Komunikasi Laswell


2. Model Komunikasi Shannon dan Weaver Pengirim
3. Model Komunikasi Berlo
4. Model Komunikasi Osgood dan Schramm
1) Model Komunikasi Laswell
2) Model Komunikasi Shannon dan
Weaver
1. Pengirim (Sender/Information source) – orang yang membuat pesan, memilih media yang akan
digunakan dan mengirimkan pesan.
2. Encoder (Transmitter) – orang yang menggunakan mesin yang mengubah pesan ke dalam
bentuk sinyal atau data biner. Dimungkinkan juga encoder merujuk pada mesin itu sendiri.
3. Media (Channel) – media yang digunakan untuk mengirim pesan.
4. Decoder (Transmitter) – mesin yang digunakan untuk mengubah sinyal atau data biner ke dalam
bentuk pesan atau penerima pesan yang menginterpretasikan pesan dari sinyal yang diberikan.
5. Penerima (Receiver/Destination) – orang yang menerima pesan atau tempat dimana pesan
harus dijangkau. Penerima pesan memberikan umpan balik berdasarkan pesan yang dikirimkan
oleh pengirim.
6. Gangguan (Noise) – gangguan fisik seperti lingkungan, manusia, dan lain-lain yang tidak
membiarkan pesan diterima dengan baik oleh penerima pesan.
Model Komunikasi Shannon dan Weaver
3) Model Komunikasi Berlo
Pengirim (sender)

Sumber pesan atau orang yang mengorganisasi pesan. Seorang pengirim pesan atau sumber pesan mengirimkan
pesan kepada penerima pesan. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi pengirim pesan dan penerima
pesan, yaitu :
Keterampilan komunikasi – Jika pengirim pesan memiliki keterampilan komunikasi yang baik, maka pesan akan
lebih mudah dikomunikasikan dibandingkan dengan pengirim pesan yang tidak memiliki keterampilan komunikasi
yang baik. Keterampilan komunikasi mencakup keterampilan berbicara, keterampilan membaca, keterampilan
menulis, keterampilan mendengarkan, dan lain-lain.
Sikap – Sikap yang dimiliki oleh pengirim pesan untuk menciptakan efek pesan.

Pengetahuan – Pengetahuan yang dimiliki oleh pengirim pesan dapat membuat pesan dapat dikomunikasikan
secara lebih efektif.
Sistem sosial – Sistem sosial yang mencakup nilai, kepercayaan, hukum, aturan, agama dan lain-lain serta tempat
dan situasi mempengaruhi cara pengirim pean dalam mengkomunikasikan pesan. Hal ini menciptakan perbedaan
dalam membuat pesan.
Budaya – perbedaan budaya menyebabkan perbedaan dalam menyampaikan pesan.
4) Model Komunikasi Osgood dan
Schramm
a. Sender (transmitter) – orang yang mengirimkan pesan.
b. Encoder – orang yang mengubah pesan ke dalam bentuk kode.
c. Decoder – orang yang mendapatkan pesan yang telah di-encode yang telah dikirimkan oleh encoder
dan mengubahnya ke dalam bahasa yang dapat dimengerti oleh orang lain.
d. Interpreter – orang yang mencoba untuk setelah interpretasi. Interpreter dan receiver memahami dan
menganalisa pesan. Pesan diterima adalah orang yang sama.
e. Receiver orang yang menerima yang melakukan proses decoding dan menginterpretasikan pesan –
pesan actual.
Model Komunikasi Osgood dan
Schramm
f. Message – data yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan informasi yang
diterima oleh penerima pesan.
g. Feedback – proses merespon pesan yang diterima oleh penerima pesan.
h. Medium – media atau saluran yang digunakan oleh pengirim pesan untuk
mengirim pesan.
i. Noise – gangguan yang terjadi selama proses komunikasi berlangsung.
Gangguan juga dapat berupa gangguan semantic dimana terjadi perbedaan
dalam pemaknaan pesan yang dikirimkan oleh pengirim pesan dan
pemaknaan pesan yang diinterpretasi oleh penerima pesan.
5. Tingkat Komunikasi

1. Komunika intrapersonal
si
2. interpersonal
Komunika
3. kelompok
si
4.
Komunika publik
5. si organisasi
6. Komunika massa
si
Komunika
si
Komunika
si
6. Jenis Komunikasi
1) Komunikasi tertulis

a) Menggunakan tulisan ygjelas dan mudah dibaca


b) Menggunakan kata yang sederhana, namun tidak
bertele – tele
c) Fokus pada pesan yg ingin disampaikan
d) Memberi ilustrasi, bagan, denah, dan sket untuk
memperjelas kalau perlu.
6. Jenis Komunikasi ….

2) Komunikas Verbal / Secara


Langsung

a) Assertiveness
b) Denotative dan connotative
c) Meaning
d) Vocabulary
e) Pacing
f) Intonation
g) Clarity dan brevity
h) Timing dan relevance
6. Jenis Komunikasi ….

3) Komunikasi Non Verbal

a) Gerak tubuh
b) Ekspresi wajah
c) Pandangan Postur
d) Jarak tubuh dan
Kedekatan
e) Sentuhan
6. Jenis Komunikasi
….
4) Komunikasi Melalui Telepon

a) Introduce who are you?!


b) Recognize with whom that you talk is …
c) Attention of your voice
d) Attention of your hearing
e) Let the people to finish when she / he still speaking
7. Hambatan Dalam Komunikasi

1) Proses Komunikasi
2) Hambatan Fisik
3) Hambatan Semantik
4) Hambatan Psikologis
7. Hambatan….
1) Hambatan Komunikasi dari Aspek
Proses Komunikasi
1. Kurangnya penggunaan sumber komunikasi 8. Pesan yang tidak jelas
yang tepat
2. Kurangnya perencanaan dalam 9. Prasangka yang buruk
berkomunikasi
3. Penampilan, sikap dan kecakapan yang 10. Transmisi atau media yang kurang baik
kurang tepat selama berkomunikasi

4. Kurangnya Pengetahuan 11. Penilaian yang prematur


5. Perbedaan Persepsi 12. Tidak ada kepercayaan
6. Perbedaan Harapan 13. Ada ancaman
7. Kondisi Fisik dan Mental yang kurang baik 14.Perbedaan dan Pengetahuan dan Bahasa

15.Distorsi dan Kesalahan


2) Hambatan Fisik

Komunikasi menjadi tidak efektif :


1)Cuaca
2)Gangguan alat komunikasi
3)Gangguan kesehatan,
3) Hambatan Semantik.

Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang


mempunyai arti mendua yang berbeda antara pemberi pesan dan penerima
dikarenakan tidak jelas atau berbelit-belit
4) Hambatan Psikologis

a) Perbedaan nilai-nilai antara pengirim dan penerima pesan


b) Perbedaan harapan antara pengirim dan penerima pesan.
Kesimpulan

“komunikasi merupakan proses pertukaran ide, perasaan, dan pikiran diantara dua
orang atau lebih sehingga terjadi perubahan sikap dan perilaku serta penyesuaian
yang dinamis diantara orang orang yang terlibat dalam komunikasi”
II. KOMUNIKASI
KEPERAWATAN
1. Komunikasi Terapeutik
2. Komunikasi Efektif
1. Komunikasi Terapeutik

1) Definisi

– Komunikasi terapeutik adalah suatu interaksi interpersonal antara perawat dan


klien yang selama interaksi berlangsung perawat berfokus pada kebutuhan
khusus klien untuk meningkatkan pertukaran informasi yang efektif ( Fidebacka,
2008).
– Komunikasi terapetik adalah proses dimana perawat menggunakan pendekatan
terencana dalam mempelajari kliennya (Potter & Perry, 2005).
– Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar,
bertujuan dan kegiatannya dipusatkan untuk kesembuhan pasien
(Purwanto,1994).
1. Komunikasi Terapeutik…

2) Teknik Komunikasi Terapeutik


“ Membina hubungan yang terapeutik dimana terjadi penyampaian informasi dan
pertukaran perasaan dan pikiran dengan maksud untuk mempengaruhi orang
lain (Stuart & sundeen,1995)”.
2) Teknik Komunikasi Terapeutik

NO KOMPONEN KETERANGAN
Konsentrasi  Panca Indra (Liendberg et al, cit
1 Active
Nurjanah,2001)
Non Verbal  Kontak mata, Bahasa tubuh dan
2 Pasif
kadang disertai secara verbal
Support, acceptance, interested with the
information, do not get of the point.
3 Acceptance The acceptance doesn’t meaning of agree with of
 Accept is agree to listen without doubt or
disagree with..
4 Assertive Kemampuan dengan secara meyakinkan dan
nyaman mengekspresikan pikiran dan perasaan
diri dengan tetap menghargai hak orang lain
(Nurjanah, 2001).
NO KOMPONEN KETERANGAN

Clarification all the points which is important  the same


5 Conclusion
of ideas

Pengakuan,Penghargaan Schultz & Videbeck, cit,


6 Giving recognition
Nurjanah, 2001

Menawarkan diri  menyediakan diri tanpa respon


7 Offering Sel bersyarat / diharapkan Schultz & Videbeck.cit.
Nurjanah, 2001

Memberikan dukungan untuk klien meneruskan


8 Offering general leads
Schultz & Videbeck cit, Nurjanah, 2001

Memberikan pertanyaan terbuka  bernilai bila klien


menunjukkan penerimaan dan nilai dari inisiatif klien,
9 Giving broad opening
menjadi non terapeutik bila perawat mendominasi
Stuart & Sundeen, cit, Nurjanah, 2001

Penempatan / Urutan Waktu  To clarify in between


with time and incident, bermakna bila perawat melakukan
10 Placing the time in time/sequence explorasi terhadap klien. Menjadi non terapeutik bila
perawat memberikan nasihat, make convincing, atau tidak
mengakui klien.
NO KOMPONEN KETERANGAN

• Digunakan pada saat klien menanyakan


pada perawat tentang penilaian atau
kesetujuannya.
11 Reflekting (Refleksi) • Membantu perawat untuk tetap
memelihara pendekatan yang tidak
menilai
 Boyd & Nihart, cit, Nurjanah

12 Eksploring (Eksplorasi) Mempelajari suatu topik lebih mendalam

Menghadirkan realitas/kenyataan  tidak


13 Presenting reality
menilai perilaku
• Menunjukkan keraguan  persepsi
perawat mengenai realitas  hati – hati
dan perawat harus yakin akan
14 Voucing doubt kebenarannya
• Digunakan saat perawat memberikan
petunjuk pada klien
NO KOMPONEN KETERANGAN

• Pencarian pengertian mengenai komunikasi


baik oleh perawat maupun klien.
15 Seeking consensual validation
• Membantu klien lebih jelas terhadap apa yang
mereka pikirkan.

• Memverbalisasikan kata-kata yang klien


16 Verbalizing the implied
tunjukkan atau anjuran.
Mendukung evaluasi : Perawat membantu klien
17 Encouraging evaluation mempertimbangkan orang dan kejadian kedalam
nilai dirinya
• Usaha menerjemahkan perasaan
• Membantu klien untuk mengidentifikasi
18 Attempting to translate into feeling
perasaan berhubungan dengan kejadian atau
pernyataan

• Menganjurkan Kolaborasi
• Penekanan kegiatan kerja dengan klien tidak
19 Suggesting collaborating menekan melakukan sesuatu untuk klien.
• Mendukung pandangan bahwa terdapat
kemungkinan perubahan melalui kolaborasi.
NO KOMPONEN KETERANGAN

• Mendukng terbentuknya rencana


tindakan
20 Encouraging formulation of plan of action • Memberikan kesempatan pada klien
untuk mengantisipasi alternative dari
tindakan untuk masa yang akan datang.

• Menyediakan petunjuk
• Pernyataan menunjukkan peran, tujuan
21 Establishing guidelines dan batasan untuk interaksi.
• Menolong klien untuk mengetahui apa
yang dia harapkan dari dirinya.

• Komentar terbuka – tertutup


• Menentukan arah dari interaksi yang
seharusnya dilakukan
22 Open- ended comments • Mengijinkan klien untuk memutuskan
apa topik/materi yang paling relevan
dan mendukung klien untuk meneruskan
interaksi.
NO KOMPONEN KETERANGAN
23 Reducing distant • Menurunkan jarak antara perawat dan klien
• Menunjukkan komunikasi non verbal
dimana perawat ingin terlibat dengan klien

24 Humor • Tertawa mengurangi ketegangan dan rasa


sakit akibat stress
• Meningkatkan keberhasilan asuhan
keperawatan
2) Fase Komunikasi Terapeutik

a) Persiapan ( pre-interaksi )
b) Pembukaan atau perkenalan (orientasi)
c) Isi / tahap kerja
d) Terminasi
Fase komunikasi terapeutik

1. Persiapan ( pre-interaksi )
 Melakukan persiapan dengan membaca status klien. Perawat
diharapkan tidak mempunyai prasangka buruk terhadap klien, karena
akan mengganggu dalam membina hubungan saling percaya dengan
klien.
 Jika klien belum bersedia untuk berkomunikasi, perawat tidak
boleh memaksa, atau memberi kesempatan kapan klien sanggup.
Pengaturan posisi duduk dan teknik yang akan digunakan dalam
wawancara harus disusun sedemikian rupa guna memperlancar
wawancara. Naomi DS,S.Kep
2. Pembukaan atau perkenalan (orientasi)
 Langkah pertama perawat dalam mengawali wawancara adalah
dengan memperkenalkan diri : nama, status, tujuan wawancara, waktu
yang diperlukan dan faktor-faktor yang menjadi pokok pembicaraan.
 Diharapkan klien berperan serta dengan penuh dalam kontrak, namun pada
kondisi tertentu misalnya klien dengan gangguan realita maka kontrak
dilakukan sepihak dan perawat perlu mengulang kontrak jika kontrak
relaitas pasien meningkat.

Naomi DS,S.Kep
3. Isi / tahap kerja
1. Fokus wawancara adalah klien
2.Mendengarkan dengan penuh perhatian.
3.Menanyakan keluhan yang paling dirasakan oleh klien
4.Menggunakan bahasa yang mudah dimengerti oleh klien
5.Gunakan pertanyaan terbuka dan tertutup tepat pada waktunya
6.Bila perlu diam, untuk memberikan kesempatan kepada klien
untuk mengungkapkan perasaannya
7.Jika situasi memungkinkan kita dapat memberikan sentuhan
terapeutik, yang bertujuan untuk memberikan dorongan
spiritual, merasa diperhatikan.

Naomi DS,S.Kep
4. Terminasi
 Perawat mempersiapkan untuk penutupan wawancara.
 Untuk itu klien harus mengetahui kapan wawancara akan berakhir dan
tujuan dari wawancara pada awal perkenalan, sehingga diharapkan
pada akhir wawancara perawat dan klien mampu menilai keberhasilan
dan dapat mengambil kesimpulan bersama.
 Jika diperlukan, perawat perlu membuat perjanjian lagi untuk
pertemuan berikutnya.

Naomi DS,S.Kep
1) KOMUNIKASI EFEKTIF
PENGERTIAN
KOMUNIKASI EFEKTIF TERDIRI DARI DUA ISTILAH

Komunikasi Efektif

Komunikasi adalah proses Efektif artinya membawa


menyampaikan atau berbagi hasil atau sesuai dengan
informasi, fikiran atau perasaan harapan/tujuan
melalui lisan, tulisan maupun
bahasa tubuh

50
Pengertian
Komunikasi
Efektif

• Komunikasi efektif adalah komunik


asi yg pd prosesnya dapat mengh
asilkan persepsi, perilaku dan pem
ahaman yg berubah menjadi sama
antara komunikator dan komunika
n.
51
Aktifitas KIE di RS
Hak & Kewaji Proses Penya
ban kit Rencana asu Perkembangan Modifikasi ga
han asuhan ya hidup sesu
Peran klg dal ai faktor risik Diskusi peng
am asuhan Informed Co Informed Co Tindakan kep o awasan pasc
nsent nsent erawatan a pulang

ADMISI DIAGNOSTIK ASUHAN


PERAWATANPASIEN
STABILISASI DISCHARGE

Hasil Diagnos Breaking bed


Tarif tik Second oppin Diskusi Renca Diskusikan su
ion news
Peraturan DNR na perawata pport system
RS Manajemen n lanjutan
Nyeri Hasil diagnos
tik
KOMUNIKASI YANG EFEKTIF DITANDAI DENGAN

 Adanya pengertian,
 Dapat menimbulkan kesenangan,
 Mempengaruhi sikap,
 Meningkatkan hubungan sosial yang baik
 Dan pada akhirnya menimbulkan suatu ti
ndakan.
(Jalaluddin dalam bukunya Psikologi Komunikasi
(2008:13:)
53
BAHAYA YANG DISEBABKAN OLEH SERAH TERIMA YANG TIDAK EFEKTIF

 KESALAHAN TINDAKAN
 KETERLAMBATAN/KESALAHAN DALAM
DIAGNOSA MEDIS
 MENGANCAM PADA KEHIDUPAN
 KELUHAN PASIEN
 HARI RAWAT MENJADI LAMA
 MENINGKATKAN BIAYA PERAWATAN

54
HUKUM “REACH”

 Respect (sikap menghargai)


 Empathy (kemampuan menden
gar)
 Audible (dapat didengarkan ata
u dimengerti dengan baik
 Care and Clarity (perhatian dan
kejelasan)
 Humble (rendah hati)
55
KOMUNIKASI DI RUMAH SAKIT

KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KE


SEHATAN (KOMUNIKASI EFEKTIF)

KOMUNIKASI PETUGAS KESEHATA


N DENGAN PASIEN (EDUKASI)

56
KOMUNIKASI ANTAR PETUGAS KESEHATAN

SOAP
SBAR

CABAK/
CATATAN PERKEMBANG
T BAK AN PASIEN TERINTEGRASI
(CPPT)

57
58
ISBAR

CATATAN PERKEMBANGAN PASIEN TERINTERGRASI


(CPPT) 59
TERIMA KASIH
Selamat Mencoba

60

Anda mungkin juga menyukai