Anda di halaman 1dari 7

EFEKTIVITAS WAKTU FLUOXETINE TERHADAP RESPON IMUN

LEVEL CD4 PADA TIKUS PUTIH GALUR WISTAR DENGAN


DEPRESI AKUT

Arum Pratiwia, Supraptob, dan Arina Maliyaa


a
Program Studi Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan UMS
b
Fakultas Farmasi UMS
Jl. A Yani, Tromol Pos I, Pabelan, Kartasura, Surakarta

Abstract

Depressed patients need mental therapy to improve their condition and prevent serious mental
disorder in the future. Patients with depression have sign and symptom such as decrease of immune
system and inability to manage problems. Furthermore, they will have serious depression. Fuoxetine
can be used to improve the number of body immune and resolve depression symptom. Flouxetine is
usualy given for 4 until 8 weeks. The aim of this research was to investigate the most effective fluoxetine
time to CD4 level at the depressed wistar mice. Research design used experiment with randomized
control method. Samples of the research were 20 wistar mouses includes experiment and control
group. The data analysis used hotteling traces to determine effectiveness fluoxetine time. The result of
the data analysis showed the mean of CD4 score of the group which were given fluoxetine was highest
at third week than the other groups.

Key words: Effectiveness Time of Fluoxetine, Depression, CD4 Level

PENDAHULUAN kronis di dunia maupun di Indonesia


Pasien depresi memerlukan yang tidak pernah terselesaikan, depre-
terapi mental dan kejiwaan agar tidak si akan menjadi gangguan jiwa yang
membahayakan mentalnya ke depan lebih serius apabila tidak ditangani de-
menjadi gangguan jiwa yang lebih ngan benar. Salah satu cara yang paling
serius. Jumlah pasien di Rumah Sakit efektif adalah menjadikan depresi
Jiwa (RSJ) terus meningkat. Hal ini membaik dengan terapi dari individu
terjadi karena tingkat depresi yang sendiri. Banyak strategi penyembuhan
dialami masyarakat cukup tinggi, ter- dilakukan oleh berbagai komponen
utama bagi warga yang menjadi korban baik secara biologis (farmasi), psiko-
bencana gempa, tanah longsor, banjir logis, pendekatan sosial, spiritual dan
dan sebagainya. Gangguan jiwa dianta- cultural (Stuart and Laraia, 2001).
ranya depresi merupakan masalah

Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 177
Dampak dari pengobatan psiko- ngan depresi adalah IL-6, tetapi respon
farmaka adalah menstabilkan emosi imun spesifik berkaitan dengan kondisi
pasien dan dampak yang lain adalah fisiologis, sedangkan respon spesifik
menstimulasi sistem imun sehingga yang berhubungan dengan kondisi
akan berespon pada nilai imunitas psikologis pada gangguan jiwa adalah
(Reichenberg, et al., 2001). Fluoxetine IL-12 (Janice, et al., 2003), sedangkan IL-
merupakan pengobatan depresi yang 12 ini berperan dalam meningkatkan T
berpengaruh terhadap respon imun. helper yang diperiksa dengan penanda
Pasien dalam kondisi depresi kronis permukaan level CD4. Bedasarkan
akan terjadi supresi sistem imun, oleh penelitian tersebut maka pasien dalam
karena itu fungsi obat berbanding ter- kondisi psikologis bisa ditentukan
balik dengan kondisi tersebut. Untuk respon imun yang berhubungan yaitu
meningkatkan kondisi pasien depresi CD4.
dan menurunkan tingkat kekambuhan Tujuan dari penelitian ini adalah
perlu didukung dengan pengobatan membandingkan pengobatan depresi
yang menstimulasi lebih dari respon acut antara yang diberikan antidepre-
imun. san saja dengan pengobatan antidepre-
Ketika pasien yang mengalami san ditambah ascorbid acid, dengan
depresi diberikan kombinasi pengoba- menganalisis respon imun melalui uji
tan anti depresi dan penambahan ascor- klinik CD4, selain itu juga menghasil-
bid acid dosis tinggi, diharapkan tubuh kan produk model tablet effervescent
akan menstimulasi sistem imun men- hasil eksperimen sebagai terapi kombi-
dukung fungsi fluoxetine, sistem imun nasi pada depresi.
yang terkait dengan stres adalah sel T
yaitu limposit jenis T, dan lebih spesifik METODE PENELITIAN
lagi adalah sel T Helper. Untuk menge- Penelitian ini menggunakan ran-
tahui seberapa banyak imun yang cangan eksperimental dengan desain
berhubungan dengan daya tahan tubuh Randomized Control . Jumlah sampel 30 di-
maka harus diketahui jumlah sel T tambah asumsi 10% lost of follow up, yaitu
helper dalam darah melalui pemeriksa- sekelompok tikus putih jenis wistar yang
an yang disebut dengan marker yaitu dibuat depresi dengan di-pusingkan
CD4 (Smeltzer dan Bare, 2002; Darwin, sampai tikus dinilai depresi. sampel
2006). dibagi 3 kelompok secara random,
Tahap awal respon imun yang kelompok kontrol, kelompok kontrol
berhubungan dengan depresi adalah perlakuan, kelompok depresi yang di-
adanya penurunan sel T helper (level berikan pengobatan 20 mg fluoxetine dan
CD4) yang merupakan dampak respon kelompok depresi yang diberikan fluo-
imun secara umun, sedangkan respon xetine 20 mg dan ascorbid acid 500 mg.
imun spesifik yang berhubungan de-

178 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
Subjek dalam penelitian ini lisis statistiknya menggunakan General
adalah tikus putih jantan galur wistar Linier Model (GLM), menggunakan uji
berusia 2,5 bulan dengan berat badan Hotelling Traces (T²) dan uji Anova
300 mg. Jumlah tikus untuk setiap yang sebelumnya diuji normalitas
kelompok (perlakuan) ditentukan ber- datanya.
dasarkan rumus Federer. Yaitu: (t-1)(n-
1)>15, dimana t adalah jumlah kelom- HASIL DAN PEMBAHASAN
pok perlakuan yaitu 4, sedangkan n A. Analisis Perbedaan Kadar CD4
adalah replikasi, jadi jumlah sampel- antara Kelompok Kontrol dan
nya adalah 9 untuk tiap kelompok. Ana- Depresi pada minggu awal

Tabel 1. Hasil Uji Beda antara Deperesi dan Kontrol

Model Z P value Kesimpulan

terdapat perberbedaan yang


Kadar CD4 -4,685 0,000
signifikan

Tabel di atas menggambarkan butkan bahwa kondisi depresi acut


nilai probabilitas atau signifikansi akan menstimulasi status imun, ada-
sebesar 0,000 < 0,05, maka hipotesis Ho pun teori pendukung tersebut adalah
Kadar CD4 pada pengujian ini ditolak hasil penelitian Capuron, et al., ( 2002),
yang berarti bahwa terdapat perbedaan bahwa pada pasien depresi terjadi
yang bermakna antara kelompok kon- perubahan yang bermakna pada imu-
trol dengan kelompok depresi pada nitas baik humoral maupun seluler,
kadar CD4. Hasil ini memperlihatkan dan perubahan ini berhubungan de-
bahwa kelompok perlakuan menun- ngan patofisiologi ataupun patogenesis
jukan peningkatan respon imun yang dari depresi. Sitokin pro-inflamasi
diakibatkan depresi. Pada tikus per- termasuk IL-1, 4 IL-6, dan TNF-?27 pada
lakuan dilakukan pemusingan hingga serum penderita depresi ditemukan
tikus mengalami gejala depresi acut meningkat. Temuan ini memberikan
yang salah satunya ditunjukan dengan kesan bahwa telah terjadi aktivasi imu-
peningkatan nilai CD4. nitas alamiah dari monosit maupun
Gambaran nilai deskriptif CD4 makrofag selama depresi.
pada kedua kelompok tersebut bisa
disimpulkan bahwa kondisi depresi B. Analisis Perbedaan Kadar CD4
acut mempunyai rata-rata nilai lebih antara Kelompok Depresi (Awal
tinggi dibandingkan pada kondisi dan Akhir)
normal. Penelitian terdahulu menye-

Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 179
Tabel 2. Hasil Uji Beda Kelompok Depresi Awal dan Akhir

Kel. Depresi Probability (p) Kriteria Kesimpulan

Kadar CD4 awal dan Terdapat Perberbedaan


0,000 P < α (0,05)
Kadar CD4 akhir yang Signifikan

Pada tabel di atas, menunjukan kronis yaitu pada akhir percobaan, sub-
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka jek telah mengalami depresi selama 4
hipotesis Ho Kadar CD4 awal dan Ka- minggu, hal ini terjadi karena kondisi
dar CD4 akhir pada kelompok depresi kronis depresi bisa mensupresi atau
ditolak yang berarti bahwa terdapat menekan sistem imun. Hasil penelitian
perbedaan yang signifikan antara ini senada dengan Irwin, et al., (1992)
kelompok depresi pada kadar CD4 yang meneliti pada pasien depresi
awal dan kelompok depresi kadar CD4 secara longitudinal selama 6 bulan
akhir. pada pasien depresi membandingkan
Pemeriksaan CD4 pada kondisi dengan pasien acut, pada pasien yang
awal depresi merupakan keadaan telah menjalani rawat inap 6 bulan
depresi acut, oleh karena itu nilai imun mengalami penurunan sel natural kiler.
pada saat itu lebih tinggi hal ini di- Keempat kelompok yang diberi-
sebabkan saat kondisi depresi acut kan terapi fluoxetine dilakukan uji
sistem imun terstimulasi. Reichenberg, beda, untuk mengetahui pada minggu
et al., (2001) menjelaskan bahwa akti- keberapa fluoxetine efektif pada res-
vitas imun bisa meningkat ketika pon imun, adapun hasil uji bisa dilihat
seseorang mengalami depresi. Pada pada tabel dibawah ini:
tetapi ketika kondisi derpesi menjadi

Tabel 3 Hasil Uji General Linier Model fluoxetine

Probability (p) Kriteria Kesimpulan

0,000 P < α (0,05) Terdapat Perberbedaan yang Signifikan

Berdasarkan tabel di atas, me- minggu ditolak yang berarti bahwa ter-
nunjukan dari keempat pengujian hasil dapat perbedaan yang signifikan antara
yang diperoleh nilai probabilitas atau data kelompok fluoxetine berdasarkan
signifikansi keempat pengujian sebesar mingguannya.
0,000 < 0,05, maka hipotesis Ho variable

180 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
C. Analisis perbedaan level CD4 pada semua kelompok
Tabel 4. Hasil Uji Beda Kadar CD4 pada Empat Kelompok

F Probability (p) Kriteria Kesimpulan

Kadar CD4 Terdapat Perbedaan


99,366 0,000 P < α (0,05)
Akhir minggu Yang Signifikan

Hasil pengujian di atas menun- merupakan pengobatan yang memberi-


jukan nilai probabilitas kadar CD4 kan dampak pada respon imun yang
akhir minggu dengan keempat per- terbaik dibandingkan dengan pengo-
lakuan sebesar 0,000 < 0,05 (taraf signi- batan dengan fluoxetine saja atau pada
fikansi yang dipakai) maka dapat di- depresi yang tanpa pengobatan. Hal ini
simpulkan bahwa terdapat perbedaan sesuai dengan penemuan beberapa
kadar CD4 dengan keempat perlakuan. penelitian yang sudah dibahas pada
Selanjutnya dilakukan pengujian un- hasil analisis diatas.
tuk melihat kelompok mana yang pa-
ling berbeda atau signifikan secara KESIMPULAN DAN SARAN
statistik. Hasil pengujian menggambar- A. Kesimpulan
kan perbedaan yang paling besar terjadi
Kesimpulan dalam penelitian ini
pada kadar CD4 kelompok Fluoxetine
adalah beberapa intisari temuan mulai
yang dikombinasi dengan vitamin C
awal, selama, dan akhir penelitian yang
dengan kelompok kontrol depresi de-
sudah disajikan dan dibahas dalam bab
ngan nilai rata-rata perbedaan sebesar
sebelumnya. Adapun temuan-temuan
13,7840 dan nilai signifikansi sebesar
tersebut adalah, pada kondisi depresi
0,000. Begitupun sebaliknya kelompok
acut terjadi peningkatan nilai imun level
kontrol depresi dengan kelompok Flu-
CD4 karena sistem imun terstimulasi,
oxetine yang dikombinasi dengan vita-
sedangkan pada kondisi kronis nilai
min C memiliki nilai rata-rata perbeda-
CD4 menurun sebab sistem imun
an sebesar -13,7840 dan nilai signifi-
tersupresi oleh kondisi depresi.
kansi sebesar 0,000.
Nilai level CD4 pada kelompok
Jelas perbedaan yang paling
kontrol stabil mulai dari awal sampai
signifikan terjadi pada kelompok
akhir minggu keempat, perubahan
Fluoxetine yang dikombinasi dengan
rata-rata pada kelompok tidak ber-
vitamin C dengan kelompok kontrol
makna. Pada kelompok depresi level
depresi.Gambaran tersebut menunjuk-
CD4 mengalami penurunan dan me-
kan bahwa pengobatan kombinasi yang
nunjukan perbedaan yang sangat ber-
terdiri dari fluoxetine dan vitamin C
makna pada akhir minggu keempat

Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 181
dibandingkan ketika awal penelitian. depresi ada beberapa komponen yang
Kelompok yang mendapatkan bisa diteliti. Penelitian ini meneliti CD4
terapi fluoxetine terjadi peningkatan atau limposit T yang merupakan
nilai level CD4 mulai awal minggu per- petanda kondisi depresi, namun jenis
tama sampai keempat, dan nilai level depresi secara spesifik mempunyai
CD4 tertinggi terlihat pada minggu jenis respon imun yang berbeda, oleh
ketiga, sedangkan kelompok depresi karena itu penelitin serupa lebih baik
yang mendapatkan terapi kombinasi dilaksanakan dengan meneliti respon
menunjukan level CD4 tertinggi diban- imun yang lebih spesifik misalnya
ding kelompok lain, pada akhir ming-gu seperti Cytocin, interleukin yang dila-
keempat kelompok ini menyamai kukan pada pasien skizoprenia mau-
kelompok kontrol. Gambaran tersebut pun pada pasien depresi sebelum men-
menunjukan bahwa pengobatan kom- dapat pengobatan medis, selama
binasi yang terdiri dari fluoxetine dan proses hospitalisasi maupun sesudah
vitamin C merupakan pengobatan yang pengobatan.
memberikan dampak pada respon imun Selain hal tersebut seyogyanya
yang terbaik dibandingkan dengan penyandang dana bersedia memfasi-
pengobatan dengan fluoxetine saja atau litasi penelitian dengan biaya yang
pada depresi yang tanpa pengobatan. seimbang mengingat pemeriksaan
patologi klinik jenis imun masih langka
B. Saran di Indonesia dan jarang dilakukan
Kedalaman respon imun pada sehingga biaya menjadi sangat mahal.
kondisi gangguan jiwa misalnya

DAFTAR PUSTAKA

Capuron, l., Ravaud, A., Neveu, P.J., Miller, A.H., Maes, M., and Dantzer, R., 2002.
Association between Decreased Serum Tryptophan Concentrations and
Depressive Symptoms in Cancer Patients Undergoing Cytokine Therapy.
Journal Molecular Psychiatry: 468-473. Nature publising Group All Rights
Reserved 1359-4184.

Darwin, E., 2006. Imunologi dan Infeksi. Padang, Andalas University Press.

Irwin, M., Lacher, U., and Caldwell, C., 1992. Depression and Reduced Natural Killer
Cytotoxicity: A Longitudinal Study of Depressed Patients and Control
Subjects. Psychol Med.22(4):1045-50

182 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
Janice, K., Kiecolt-Glaser, Preachers, K.J., Maccallem, R.C., Atkinson, C., Malarkey,
W.B., and Glaser, R., 2003. Chronic Stress and Age Related Increases in The
Pro Inflamatory Cytokine IL-6. Proceedings of The National Academy of
Sciences of The United of America.

Reichenberg, A., Yirmiya, R., Schuld, A., Kraus, T., Haack, M., Morag, A., and
Pollmacher, T., 2001. Cytokine Associated Emotional and Cognitive
Disturbancer in Human. Journal JAMA Psychiatry.

Smelzer, S.C., and Bare, B.D., 2002. Brunner dan Suddarth's Texbook of Medical
Surgical Nursing. Jakarta, EGC.

Stuart, G.W. and Laraia, M., 2001. Principles and Practice of Psichiatrik Nursing, St.
Louis, The Mosby Year book.

Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 183

Anda mungkin juga menyukai