Abstract
Depressed patients need mental therapy to improve their condition and prevent serious mental
disorder in the future. Patients with depression have sign and symptom such as decrease of immune
system and inability to manage problems. Furthermore, they will have serious depression. Fuoxetine
can be used to improve the number of body immune and resolve depression symptom. Flouxetine is
usualy given for 4 until 8 weeks. The aim of this research was to investigate the most effective fluoxetine
time to CD4 level at the depressed wistar mice. Research design used experiment with randomized
control method. Samples of the research were 20 wistar mouses includes experiment and control
group. The data analysis used hotteling traces to determine effectiveness fluoxetine time. The result of
the data analysis showed the mean of CD4 score of the group which were given fluoxetine was highest
at third week than the other groups.
Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 177
Dampak dari pengobatan psiko- ngan depresi adalah IL-6, tetapi respon
farmaka adalah menstabilkan emosi imun spesifik berkaitan dengan kondisi
pasien dan dampak yang lain adalah fisiologis, sedangkan respon spesifik
menstimulasi sistem imun sehingga yang berhubungan dengan kondisi
akan berespon pada nilai imunitas psikologis pada gangguan jiwa adalah
(Reichenberg, et al., 2001). Fluoxetine IL-12 (Janice, et al., 2003), sedangkan IL-
merupakan pengobatan depresi yang 12 ini berperan dalam meningkatkan T
berpengaruh terhadap respon imun. helper yang diperiksa dengan penanda
Pasien dalam kondisi depresi kronis permukaan level CD4. Bedasarkan
akan terjadi supresi sistem imun, oleh penelitian tersebut maka pasien dalam
karena itu fungsi obat berbanding ter- kondisi psikologis bisa ditentukan
balik dengan kondisi tersebut. Untuk respon imun yang berhubungan yaitu
meningkatkan kondisi pasien depresi CD4.
dan menurunkan tingkat kekambuhan Tujuan dari penelitian ini adalah
perlu didukung dengan pengobatan membandingkan pengobatan depresi
yang menstimulasi lebih dari respon acut antara yang diberikan antidepre-
imun. san saja dengan pengobatan antidepre-
Ketika pasien yang mengalami san ditambah ascorbid acid, dengan
depresi diberikan kombinasi pengoba- menganalisis respon imun melalui uji
tan anti depresi dan penambahan ascor- klinik CD4, selain itu juga menghasil-
bid acid dosis tinggi, diharapkan tubuh kan produk model tablet effervescent
akan menstimulasi sistem imun men- hasil eksperimen sebagai terapi kombi-
dukung fungsi fluoxetine, sistem imun nasi pada depresi.
yang terkait dengan stres adalah sel T
yaitu limposit jenis T, dan lebih spesifik METODE PENELITIAN
lagi adalah sel T Helper. Untuk menge- Penelitian ini menggunakan ran-
tahui seberapa banyak imun yang cangan eksperimental dengan desain
berhubungan dengan daya tahan tubuh Randomized Control . Jumlah sampel 30 di-
maka harus diketahui jumlah sel T tambah asumsi 10% lost of follow up, yaitu
helper dalam darah melalui pemeriksa- sekelompok tikus putih jenis wistar yang
an yang disebut dengan marker yaitu dibuat depresi dengan di-pusingkan
CD4 (Smeltzer dan Bare, 2002; Darwin, sampai tikus dinilai depresi. sampel
2006). dibagi 3 kelompok secara random,
Tahap awal respon imun yang kelompok kontrol, kelompok kontrol
berhubungan dengan depresi adalah perlakuan, kelompok depresi yang di-
adanya penurunan sel T helper (level berikan pengobatan 20 mg fluoxetine dan
CD4) yang merupakan dampak respon kelompok depresi yang diberikan fluo-
imun secara umun, sedangkan respon xetine 20 mg dan ascorbid acid 500 mg.
imun spesifik yang berhubungan de-
178 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
Subjek dalam penelitian ini lisis statistiknya menggunakan General
adalah tikus putih jantan galur wistar Linier Model (GLM), menggunakan uji
berusia 2,5 bulan dengan berat badan Hotelling Traces (T²) dan uji Anova
300 mg. Jumlah tikus untuk setiap yang sebelumnya diuji normalitas
kelompok (perlakuan) ditentukan ber- datanya.
dasarkan rumus Federer. Yaitu: (t-1)(n-
1)>15, dimana t adalah jumlah kelom- HASIL DAN PEMBAHASAN
pok perlakuan yaitu 4, sedangkan n A. Analisis Perbedaan Kadar CD4
adalah replikasi, jadi jumlah sampel- antara Kelompok Kontrol dan
nya adalah 9 untuk tiap kelompok. Ana- Depresi pada minggu awal
Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 179
Tabel 2. Hasil Uji Beda Kelompok Depresi Awal dan Akhir
Pada tabel di atas, menunjukan kronis yaitu pada akhir percobaan, sub-
signifikansi sebesar 0,000 < 0,05, maka jek telah mengalami depresi selama 4
hipotesis Ho Kadar CD4 awal dan Ka- minggu, hal ini terjadi karena kondisi
dar CD4 akhir pada kelompok depresi kronis depresi bisa mensupresi atau
ditolak yang berarti bahwa terdapat menekan sistem imun. Hasil penelitian
perbedaan yang signifikan antara ini senada dengan Irwin, et al., (1992)
kelompok depresi pada kadar CD4 yang meneliti pada pasien depresi
awal dan kelompok depresi kadar CD4 secara longitudinal selama 6 bulan
akhir. pada pasien depresi membandingkan
Pemeriksaan CD4 pada kondisi dengan pasien acut, pada pasien yang
awal depresi merupakan keadaan telah menjalani rawat inap 6 bulan
depresi acut, oleh karena itu nilai imun mengalami penurunan sel natural kiler.
pada saat itu lebih tinggi hal ini di- Keempat kelompok yang diberi-
sebabkan saat kondisi depresi acut kan terapi fluoxetine dilakukan uji
sistem imun terstimulasi. Reichenberg, beda, untuk mengetahui pada minggu
et al., (2001) menjelaskan bahwa akti- keberapa fluoxetine efektif pada res-
vitas imun bisa meningkat ketika pon imun, adapun hasil uji bisa dilihat
seseorang mengalami depresi. Pada pada tabel dibawah ini:
tetapi ketika kondisi derpesi menjadi
Berdasarkan tabel di atas, me- minggu ditolak yang berarti bahwa ter-
nunjukan dari keempat pengujian hasil dapat perbedaan yang signifikan antara
yang diperoleh nilai probabilitas atau data kelompok fluoxetine berdasarkan
signifikansi keempat pengujian sebesar mingguannya.
0,000 < 0,05, maka hipotesis Ho variable
180 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
C. Analisis perbedaan level CD4 pada semua kelompok
Tabel 4. Hasil Uji Beda Kadar CD4 pada Empat Kelompok
Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 181
dibandingkan ketika awal penelitian. depresi ada beberapa komponen yang
Kelompok yang mendapatkan bisa diteliti. Penelitian ini meneliti CD4
terapi fluoxetine terjadi peningkatan atau limposit T yang merupakan
nilai level CD4 mulai awal minggu per- petanda kondisi depresi, namun jenis
tama sampai keempat, dan nilai level depresi secara spesifik mempunyai
CD4 tertinggi terlihat pada minggu jenis respon imun yang berbeda, oleh
ketiga, sedangkan kelompok depresi karena itu penelitin serupa lebih baik
yang mendapatkan terapi kombinasi dilaksanakan dengan meneliti respon
menunjukan level CD4 tertinggi diban- imun yang lebih spesifik misalnya
ding kelompok lain, pada akhir ming-gu seperti Cytocin, interleukin yang dila-
keempat kelompok ini menyamai kukan pada pasien skizoprenia mau-
kelompok kontrol. Gambaran tersebut pun pada pasien depresi sebelum men-
menunjukan bahwa pengobatan kom- dapat pengobatan medis, selama
binasi yang terdiri dari fluoxetine dan proses hospitalisasi maupun sesudah
vitamin C merupakan pengobatan yang pengobatan.
memberikan dampak pada respon imun Selain hal tersebut seyogyanya
yang terbaik dibandingkan dengan penyandang dana bersedia memfasi-
pengobatan dengan fluoxetine saja atau litasi penelitian dengan biaya yang
pada depresi yang tanpa pengobatan. seimbang mengingat pemeriksaan
patologi klinik jenis imun masih langka
B. Saran di Indonesia dan jarang dilakukan
Kedalaman respon imun pada sehingga biaya menjadi sangat mahal.
kondisi gangguan jiwa misalnya
DAFTAR PUSTAKA
Capuron, l., Ravaud, A., Neveu, P.J., Miller, A.H., Maes, M., and Dantzer, R., 2002.
Association between Decreased Serum Tryptophan Concentrations and
Depressive Symptoms in Cancer Patients Undergoing Cytokine Therapy.
Journal Molecular Psychiatry: 468-473. Nature publising Group All Rights
Reserved 1359-4184.
Darwin, E., 2006. Imunologi dan Infeksi. Padang, Andalas University Press.
Irwin, M., Lacher, U., and Caldwell, C., 1992. Depression and Reduced Natural Killer
Cytotoxicity: A Longitudinal Study of Depressed Patients and Control
Subjects. Psychol Med.22(4):1045-50
182 Jurnal Kesehatan, ISSN 1979-7621, Vol. 4, No. 2, Desember 2011: 177-183
Janice, K., Kiecolt-Glaser, Preachers, K.J., Maccallem, R.C., Atkinson, C., Malarkey,
W.B., and Glaser, R., 2003. Chronic Stress and Age Related Increases in The
Pro Inflamatory Cytokine IL-6. Proceedings of The National Academy of
Sciences of The United of America.
Reichenberg, A., Yirmiya, R., Schuld, A., Kraus, T., Haack, M., Morag, A., and
Pollmacher, T., 2001. Cytokine Associated Emotional and Cognitive
Disturbancer in Human. Journal JAMA Psychiatry.
Smelzer, S.C., and Bare, B.D., 2002. Brunner dan Suddarth's Texbook of Medical
Surgical Nursing. Jakarta, EGC.
Stuart, G.W. and Laraia, M., 2001. Principles and Practice of Psichiatrik Nursing, St.
Louis, The Mosby Year book.
Efektivitas Waktu Fluoxetine terhadap Respon Imun Level ... (Arum Pratiwi, dkk.) 183