Anda di halaman 1dari 9

The 10th University Research Colloqium 2019

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Pengaruh Relaksasi Spiritual terhadap Perubahan Tingkat


Ansietas dan Stres Pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU
Muhammadiyah Sruweng

Tri Sumarsih1, Tri Wahyuningsih2, Sawiji3


1
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
2
Perawat Klinis, Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Sruweng
3
Keperawatan, Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong
*Email: tris.smile@gmail.com

Abstrak
Keywords: Latar belakang: Jumlah kasus Tuberkulosis (TB) Paru terus mengalami
tuberkulosis; peningkatan, penderita TB Paru mempunyai resiko mengalami gangguan
relaksasi; psikologis di antaranya cemas dan stres. Beberapa strategi yang dapat
spiritual; dilakukan untuk menurunkan tingkat ansietas/ansietas dan stres salah
ansietas; stres
satunya dengan metode relaksasi spiritual. Terapi spiritual yang
dilakukan meliputi berdoa, meditasi, dan membaca doa sesuai dengan
agama dan kepercayaan yang dapat meningkatkan adaptasi pasien
terhadap stresor.
Tujuan: Mengetahui perubahan tingkat ansietas dan stres pasien
Tuberkulosis Paru sebelum dan setelah diberikan relaksasi spiritual di
RS PKU Muhammadiyah Sruweng.
Metode: Penelitian ini menggunakan metode quasi experiment dengan
rancangan one grup pre test - post test design. Sampel dalam penelitian
ini sebanyak 65 responden dan pengambilan sampel dilakukan dengan
metode total sampling. Tingkat ansietas dan stres diukur menggunakan
kuesioner DASS-42 dengan 14 item pernyataan. Data berdistibusi
normal dengan uji normalitas data menggunakan Kolmogorov-Smirnov,
sedangkan analisa data menggunakan uji paired t- test.
Hasil Penelitian: Hasil penelitian sebelum diberikan relaksasi spiritual
menunjukkan mayoritas responden mengalami tingkat ansietas sedang
sebanyak 38 responden (58.4%) dan tingkat stres dalam kategori sedang
sebanyak 24 responden (36.8%), Setelah diberikan terapi relaksasi
spiritual, responden mengalami perubahan baik tingkat ansietas maupun
stres, di mana tingkat ansietas menurun menjadi skala ringan sebanyak
27 responden (42%) dan tingkat stres menurun menjadi normal
sebanyak 40 responden (61.5%). Hasil analisa data menggunakan uji
paired t- test menunjukkan nilai p value = 0,000.
Kesimpulan: Metode relaksasi spiritual dapat menurunkan tingkat
ansietas dan stres pasien Tuberkulosis Paru di RS PKU Muhammadiyah
Sruweng
Rekomendasi: Metode relaksasi spiritual direkomendasikan dalam
intervensi keperawatan supportif sebagai upaya menurunkan tingkat
ansietas dan stres pasien tuberkulosis paru.

645
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

1. PENDAHULUAN meningkatkan adptasi terhadap stresor


Tuberkulosis (TB) paru merupakan (Poter & Perry, 2010).
infeksi akut atau kronis yang disebabkan Berdasarkan hasil wawancara
oleh Mycobacterium tuberculosis. Data dengan 5 pasien tuberkulosis di RS PKU
WHO (World Health organization) tahun Muhammadiyah Sruweng menunjukkan
2017 menunjukkan terdapat 1.020.000 bahwa 2 pasien mengalami ansietas
kasus di Indonesia, dan baru terlaporkan seperti merasa takut tanpa alasan, merasa
ke Kementrian kesehatan 420.000 kasus. khawatir dengan penyakitnya, bibir
Mereka yang belum diperiksa dan diobati serinh kering dan sesak nafas padahal
akan menjadi sumber penularan bagi tidak melakukan aktivitas. 3 pasien
orang disekitarnya (Global Tuberculosis lainnya mengatakan dirinya sering marah
Report (WHO), 2017). Insiden TB paru karena hal sepele, mudah tersinggung,
di Jawa Tengah sebesar 118 per 100.000 dan gelisah. Tujuan dari penelitian ini
penduduk pada tahun 2016. Angka adalah untuk mengetahui pengaruh terapi
keberhasilan pengobatan Tuberkulosis di relaksasi spiritual terhadap tingkat
Jawa Tengah tahun 2016 sebesar 68,69 ansietas dan stres pasien tuberkulosis
persen, hal ini menunjukkan bahwa paru di RS PKU Muhammadiyah
angka keberhasilan pengobatan Sruweng.
tuberkulosis belum mencapai target
rencana strategis Dinas Kesehatan 2. METODE
Propinsi Jawa Tengah yaitu 90 persen Metode yang digunakn dalam
(Profil Dinkes Kesehatan Jawa Tengah, penelitian ini quasi eksperiment dengan
2016). Jumlah kasus tuberkulosis di rancangan one grup pre test post test
Kabupaten Kebumen tahun 2016 design. Responden mendapat 1 kali
ditemukan jumlah kasus baru BTA intervensi terapi relaksasi spiritual
positif sebanyak 648 kasus, naik bila selama 30 menit. Sampel sebanyak 65
dibandingkan yang ditemukan tahun responden dengan teknik total sampling.
2015 (Profil Kesehatan Kabupaten Instrumen untuk mengukur tingkat
Kebumen, 2016). ansietas dan stres dengan kuisioner
Penderita tuberkulosis paru DASS (Depresion Anxiety and Stress
mempunyai resiko mengalami gangguan Scale). Jawaban dari kuisioner terdiri
psikologis akibat penyakit yang diderita, atas empat pilihan yang disusun dalam
masalah psikologis yang sering dialami bentuk skala yaitu 0 : tidak pernah, 1 :
di antaranya cemas, stres dan depresi kadang- kadang, 2 : sering, 3 : sangat
(Dwidiyanti mediana, 2014). sering, Nilai yang diperoleh dari respon
Tuberkulosis merupakan faktor pencetus tingkat stres akan ditotal dan
timbulnya ansietas pada diri pasien dikategorikan menjadi 5, yaitu 0-14 :
terhadap kondisi hidupnya pada masa normal, 18-18 : ringan, 19-25 : sedang,
sekarang dan akan datang, pengobatan 26-33 : berat, ≥ 34 : sangat
yang lama dengan jumlah obat yang berat.sedangkan respon tingkat ansietas
banyak sering membuat pasien dikategorikan menjadi 4 yaitu 0-7 :
tuberkulosis paru mengeluh seperti normal, 8-9 : ringan, 10-14 : sedang, 15-
pusing, perubahan selera makan, susah 19 : berat, ≥ 34 : sangat berat.
tidur, dan cemas. Keadaan ini merupakan Dalam penelitian ini untuk
gejala stres. menguji dan menganalisa data peneliti
Beberapa strategi yang dilakukan menggunakan analisis paired sample t-
untuk menurunkan tingkat ansietas dan test yang dimaksudkan untuk
stres antara lain relaksasi distraksi, membandingkan data sebelum perlakuan
humor, terapi spiritual, aromaterapi, (pre-test) dan sesudah perlakuan (post-
Terapi spiritual seperti berdoa, meditasi, test) dengan syarat data harus
dan membaca bacaan keagamaan mapu

646
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

berdistribusi normal dengan tingkat 3. HASIL DAN PEMBAHASAN


kemaknaan α ≤ 0,005 (Dahlan, 2011). a. Tingkat ansietas dan stres pasien
tuberkulosis paru sebelum intervensi
relaksasi spiritual

Tabel 1. Distribusi responden tingkat ansietas dan stres pasien tuberkulosis paru sebelum
intervensi relaksasi spiritual
Cemas Stres
Tingkat
N % N %
Normal 0 0 17 26,3
Ringan 8 12,3 23 35,4
Sedang 38 58,4 24 36,8
Berat 19 29,3 1 1,5
Sangat berat 0 0 0 0
Total 65 100,0 65 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat sedang sebanyak 38 responden (58,4%)


disimpulkan bahwa sebagian besar dan mengalami stres sedang sebanyak 24
responden sebelum mendapat intervensi responden (36,8%) serta stres ringan
relaksasi spiritual mengalami ansietas sebanyak 23 responden (35,4%).

Tabel 2. Tingkat ansietas dan stres pasien tuberkulosis paru setelah intervensi relaksasi spiritual.
Cemas Stres
Tingkat
N % N %
Normal 20 31 40 61,5
Ringan 27 42 23 35,5
Sedang 16 24 2 3
Berat 2 3 0 0
Sangat berat 0 0 0 0
Total 65 100 65 100

Berdasarkan tabel di atas, dapat ansietas ringan sebesar 27 responden


disimpulkan bahwa setelah mendapat (42%), responden dengan stres normal
intervensi relaksasi spiritual sebagian sebesar 40 responden (61,5%).
besar responden menunjukan tingkat

Tabel 3. Pengaruh terapi relaksasi spiritual terhadap tingkat ansietas dan stres pasien
tuberkulosis paru

Varia Inter Me SD Be t p
bel vensi an da
me
an
Ansi pre 13, 3,09
etas 34 4
post 8,4 2,18 4,8 18, 0,0
5 92 27 00
1
Stres pre 17, 3,58
17 6
post 13, 3,45 3,9 17, 0,0
32 3 45 47 00
9

647
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Berdasarkan tabel 3 menunjukkan menjalani pengobatan, maka seseorang


hasil ujji statistik paired sample t- test akan merasa khawatir terhadap kondisi
yaitu tingkat ansietas dan stres pasien tubuhnya pada masa sekarang dan akan
tuberkulosis paru sebelum dan sesudah datang.
intervensi relaksasi spiritual. Pada analisa Masalah psikologi seperti ansietas,
tingkat ansietas pasien tuberkulosis paru stres dan depresi dapat ditemukan pada
sebelum intervensi relaksasi spiritual pasien Tuberkulosis Paru yang menjalani
menunjukan mean 13,34 yang pengobatan karena pasien harus
menunjukkan tingkat ansietas sedang, menjalani pengobatan dalam waktu yang
sedangkan tingkat stres pasien TB paru lama dan teratur dengan jumlah obat
sebelum intervensi menunjukkan mean yang banyak, selama 6-8 bulan (Syam,
17,17 atau termasuk tingkat stres kategori 2013). Ansietas sangat berkaitan dengan
ringan. Setelah dilakukan intervensi perasaan tidak pasti dan tidak berdaya,
relakasi spiritual menunjukan mean menurut Peplau (1952) dalam Suliswati
tingkat ansietas 8,45 atau masuk tingkat (2014) ada empat tingkatan ansietas
ansietas kategori ringan. Nilai t = 18,271 yaitu: ansietas ringan, sedang, berat dan
dan p = 0,000, dan nilai mean tingkat panik. Hasil penelitian di RS PKU
stres 13,22 atau masuk tingkat stres Muhammadiyah Sruweng, sesudah
kategori normal. Nilai t = 17,479 dan p = intervensi relaksasi spiritual menunjukan
0,000. Oleh karena p (0,000 < 0,05) bahwa sebagian besar responden dengan
maka Ha diterima, artinya ada pengaruh kategori ansietas ringan (42 %) hal ini
terapi relaksasi spiritual terhadap tingkat dikarenakan responden merasa lebih
ansietas dan stres pasien tuberkulosis rileks dan tenang setelah menjalani dan
paru di RS PKU Muhammadiyah mencoba mempraktekan terapirelaksasi
Sruweng. spiritual ini dalam mengatasi ansietas
yang dialaminya. Responden merasa
PEMBAHASAN lebih dekat dengan Tuhan- Nya sehingga
1. Tingkat Ansietas Pasien Tuberkulosis membuat ketenangan dalam jiwa dan
sebelum dan sesudah diberikan Terapi menambah semangat hidup responden.
Relaksasi Spiritual Ansietas adalah suatu keadaan
Hasil penelitian di RS PKU patologik yang ditandai oleh perasaan
Muhammadiah Sruweng, sebelum ketakutan diikuti dan disertai tanda
intervensi relaksasi spiritual menunjukan somatik, ansietas juga suatu respon
bahwa sebagian besar responden dengan terhadap suatu ancaman yang sumbernya
kategori ansietas sedang (58,4 %). tidak diketahui, internal, atau konfliktual,
Ansietas yang dialami responden salah satu penyebab ansietas pasien
dikarenakan oleh konsekuensi- adalah konsekuensi yang merupakan
konsekuensi yang merupakan akibat dari akibat dari pengobatan tuberkulosis paru.
pengobatan tuberkulosis paru yang cukup Hal ini berkaitan dengan penelitian yang
lama, pasien akan merasa terancam dilakukan oleh Elizabeth et.al (2013)
kondisi hidupnya dalam kehidupan dimana teknik kombinasi terapi spiritual
secara pribadi maupun dimasyarakat dan guided imagery dapat menurunkan cemas
mengeluh seputar perubahan terhadap dan depresi pada pasien post operasi.
kondisi kesehatan dan fisiknya. Menurut Hasil yang sama terdapat pada penelitian
pengalaman peneliti, pasien yang sudah yang dilakukan Nurliana (2011)
lama menjalani pengobatan tuberkulosis didapatkan bahwa perangsangan ayat-
paru cenderung memiliki tingkat ansietas ayat suci Al-Qur’an bagi ibu yang
lebih tinggi dibandingkan dengan pasien dilakukan kuretase dapat menurunkan
yang baru menjalani pengobatan dan hal ansietas. Hasil penelitian lain dari
ini sering terlihat pada kuisioner dipoint penelitian kedokteran Amerika Utara
7 yang menyatakan merasa takut tanpa (Elzaky, 2011) yang menyimpulkan 97 %
alasan yang jelas. Hal ini disebabkan responden setelah diperdengarkan bacaan
karena dengan lamanya seseorang Al-Qur’an pasien menjadi lebih tenang

648
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

dan gelombang otak mereka dari Hasil penelitian di RS PKU


percepatan gerak (12 - 13 db per detik) Muhammadiah Sruweng, sebelum
menjadi lebih lambat (8 - 18 db per detik) intervensi relaksasi spiritual menunjukan
sehingga pasien merasa lebih nyaman. bahwa sebagian besar responden dengan
Salah satu strategi yang digunakan kategori stres sedang (36,8 %). Stres
untuk mengatasi ansietas adalah relaksasi yang dialami responden dikarenakan
spiritual, karena relaksasi spiritual pengobatan tuberkulosis paru yang cukup
merupakan tindakan untuk menciptakan lama dan dengan jumlah obat yang
suatu keadaann yang tenang / rileks pada banyak, pasien akan merasa terancam
diri seseorang yang berlandaskan pada kondisi hidupnya dalam kehidupan
pengetahuan spiritual yang berasal dari secara pribadi maupun dimasyarakat dan
dalam diri manusia. Menurut Purwanto, S mengeluh seputar perubahan terhadap
(2008) terapi relaksasi spiritual kondisi kesehatan dan fisiknya, Menurut
merupakan gabungan dari model pengalaman peneliti, pasien yang sudah
relaksasi dengan keyakinan yang dianut. lama menjalani pengobatan tuberkulosis
Sehingga diharapkan dapat meningkatkan paru cenderung memiliki tingkat stres
ketenangan dan kebijaksanaan dari lebih tinggi dibandingkan dengan pasien
seseorang dalam mengatasi ansietas dan yang baru menjalani pengobatan. Hal ini
stres yang dialami dan meningkatkan disebabkan karena dengan lamanya
hubungan yang lebih dekat dengan Tuhan seseorang menjalani pengobatan, maka
dan alam yang mampu mengarahkan seseorang akan merasa khawatir terhadap
kedalam ketenangan jiwa. kondisi tubuhnya pada masa sekarang
Hal ini berkaitan dengan penelitian dan akan datang. Hal ini seperti
yang dilakukan oleh Elizabeth et.al penelitian yang dilakukan oleh Chilyatiz
(2013) dimana teknik kombinasi terapi Zahroh, Subaiah (2016) bahwa semakin
spiritual guided imagery dapat lama pengobatan TBC maka semakin
menurunkan cemas dan depresi pada berat tingkat stres penderita TBC.
pasien post operasi. Hasil yang sama Hasil penelitian di RS PKU
terdapat pada penelitian yang dilakukan Muhammadiyah Sruweng, sesudah
Nurliana (2011) didapatkan bahwa intervensi relaksasi spiritual menunjukan
perangsangan ayat-ayat suci Al-Qur’an bahwa sebagian besar responden dengan
bagi ibu yang dilakukan kuretase dapat kategori stres normal (61,5 %). Hal ini
menurunkan ansietas. Hasil penelitian dikarenakan responden terlalu fokus pada
lain dari penelitian kedokteran Amerika pengobatan sehingga kurang
Utara (Elzaky, 2011) yang memperhatikan spiritualnya dan kurang
menyimpulkan 97 % responden setelah rileks, dengan melakukan terapi relaksasi
diperdengarkan bacaan Al-Qur’an pasien otot menjadi renggang tidak kaku serta
menjadi lebih tenang dan gelombang otak memberikan ketenangan jiwa. Dengan
mereka dari percepatan gerak (12 - 13 db tercapainya ketenangan jiwa dapat
per detik) menjadi lebih lambat (8 - 18 db memperkuat spirit, semangat hidup,
per detik) sehingga pasien merasa lebih pikiran lebih fokus dan organ- organ
nyaman. Relaksasi dapat merangsang tubuh menjadi normal dengan demikian
pusat ganjaran sehingga timbul mampu mampu memperbaiki kesehatan
ketenangan. Sebagai ejektor dari rasa fisiknya sehingga responden mampu
rileks dan ketenangan yang timbul, mengontrol emosinya. Hasil penelitian
midbrain akan mengeluarkan yang dilakukan oleh Anggraini dan
gammaamino butyric acid (GABA), Subandi (2014) menyatakan bahwa ada
enkephalin, beta endorphin, sehingga pengaruh terapi relaksasi spiritual untuk
ansietas pun akan berkurang. menurunkan stres pada penderita
hipertensi esensial, hasil penelitian ini
2. Tingkat Stres Pasien Tuberkulosis juga sesuai dengan teori yang
sebelum dan sesudah diberikan Terapi menyatakan bahwa penurunan tingkat
Relaksasi Spiritual. stres terjadi karena stimulus intervensi

649
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

spiritual membentuk respon kognitif menurun, penurunan ansietas dan stres


positif yang selanjutnya terjadi sebelum dan sesudah dilakukan
serangkain stres response yang positif intervensi sebesar 4,892 untuk tingkat
pula didalam tubuh. Stimulus respon ansietas dan 3,945 untuk tingkat stres.
kognitif yang telah sampai diamigdala Kondisi menurunnya tingkat
akan menstimulasi bagian ventromedial ansietas dan stres responden, pada
hipotalamus untuk mengaktifkan sistem dasarnya disebabkan oleh banyak faktor,
parasimpatis melalui sistem vagal. diantaranya adalah kesadaran responden
Pengaruh peningkatan respon akan kebutuhan spiritualnya dengan lebih
parasimpatis juga secara langsung mendekatkan diri pada Allah SWT
menyebabkan ketenangan dan kedamaian sehingga mampu membentuk persepsi
jiwa serta spiritualitas responden, yang lain selain ketakutan yaitu
sehingga dapat menurunkan tingkat stres keyakinan bahwa stiap stresor akan dapat
(Olshansky, Sabbah, Hauptman & dihadapi dengan baik dengan bantuan
Colluci, 2008). Allah SWT. Intervensi relaksasi spiritual
Stres adalah suatu proses yang merupakan upaya/ strategi yang
menilai suatu peristiwa sebagai sesuatu dilakukan peneliti guna menghilangkan
yang mengancam, ataupun ansietas dan stres pada pasien
membahayakan dan individu merespon tuberkulosis paru dengan cara tindakan
peristiwa itu dari level fisiologis, untuk menciptakan suatu keadaann yang
emosional, kognitif dan perilaku tenang / rileks pada diri seseorang yang
(Richard, 2010). Salah satu penyebab berlandaskan pada pengetahuan spiritual
stres pasien adalah karena pengobatan yang berasal dari dalam diri manusia
tuberkulosis memerlukan waktu yang sehingga dapat meningkatkan ketenangan
lama dengan jumlah obat yang banyak. dan kebijaksanaan dalam diri pasien
Faktor- faktor yang dapat menyebabkan tuberkulosis paru untuk mengatasi
stres antara lain: stresor ruhani (spiritual), ansietas dan stres yang dialami selama
stresor mental (psikologi), stresor sakit untuk lebih dekat dengan Tuhan dan
jasmani (fisikal) (Pedak, 2009). menimbulkan ketenangan jiwa. Hasil
penelitian Saulia Safitri, Fuad Nashori,
3. Pengaruh Relaksasi Spiritual terhadap dan Indahria Sulistyarini (2017) tentang
Tingkat Ansietas dan Stres Pasien efektivitas relaksasi zikir untuk
Tuberkulosis Paru. menurunkan tingkat strespada penderita
Hasil penelitian menunjukan ada diabetes melitus tipe 2 menunjukan
pengaruh relaksasi spiritual terhadap bahwa terdapat perubahan tingkat dari
tingkat ansietas dan stres pasien sebelum perlakuan dan setelah perlakuan,
tuberkulosis paru dengan p value: 0,000 hasil penelitian menunjukan subjek
(<0,05). Sebelum dilakukan intervensi mengalami stres kategori sedang dan
relaksasi spiritual untuk tingkat ansietas stres dengan kategori tinggi.
rata- rata responden menunjukan mean Hasil penelitian Iswari (2016)
13,34 atau masuk ansietas kategori tentang pengaruh spiritual therapi
sedang dan untuk tingkat stres terhadap tingkat ansietas,stres dan
menunjukan mean 17,17 atau masuk stres depresi keluarga pasien yang dirawat
kategori ringan. Sedangkan untuk hasil diruang intensive care unit menunjukan
sesudah dilakukan intervensi relaksasi ada pengaruh spiritual therapi terhadap
spiritual menunjukan mean untuk tingkat tingkat ansietas,stres dan depresi
ansietas 8,45 atau masuk ansietas sebelum dan sesudah intervensi,dari
kategori ringan dan untuk tingkat stres tingkat ansietas berat (35,5 %) ke tingkat
13,22 atau masuk stres kategori normal. ansietas ringan (45,2 %), tingakat stres
Dari data penelitian menunjukan setelah sedang (38,7 %) ke tingkat stres ringan
diberikan intervensi relaksasi spiritual (38,7 %) dan tingkat depresi ringan ke
tingkat ansietas dan stres yang dialami keadaan normal/tidak depresi. Menurut
responden memiliki kecenderungan Hebert Benson, seorang dokter di

650
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Harvard Medical School menyimpulkan ansietas dan stres pasien


bahwa ketika seseorang terlibat secara tuberkulosis paru.
mendalam dengan doa yang diulang-
ulang (repetitive prayer) ternyata akan
membawa berbagai perubahan fisiologis, REFERENSI
antara lain berkurangnya kecepatan detak [1] Abdul Rahman Saleh. (2009).
jantung, menurunnya kecepatan napas, Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta:
menurunnya tekanan darah, melambatnya Kencana
gelombang otak dan pengurangan [2] Alsagaff. H. (2010). Dasar dasar
menyeluruh kecepatan metabolisme. Ilmu Penyakit Paru. Edisis 4,
Kondisi ini disebut sebagi respon Surabaya: Universitas Airlangga.
relaksasi (relaxation response) (Subandi [3] Amin, Z. & Bahar, A. (2009)
2013). Tuberkulosis Paru. Dalam Buku
Relaksasi pada sistem pernafasan Ajar Ilmu Penyakit Dalam Jilid III.
yang disertai denga zikir akan membuat Ed 5. Jakarta: FKUI, 2230 -2239.
individu menjadi rileks. Kondisi tubuh [4] Ardana, A. T. (2013). Catatan Ilmu
yang rileks akan merangsang otak untuk Kedokteran Jiwa. Bandung: Karya
memproduksi endorphin yang berfungsi Pustaka.
sebagai pereda rasa nyeri. Selain itu [5] Citra Y. Perwitaningrum, Yayi
tubuh akan mengaktifkan sistem saraf Suryo Prabandari, & Rr. Indahria
simpatetik yang dapat menurunkan detak Sulistyarini. (2016). Pengaruh
jantung dan tekanan darah. Zikir yang Terapi Relaksasi Zikir Terhadap
diucapkan akan menambah keimanan penurunan tingkat kecemasan Pada
pada subjeck karena menyadari penderita Dispepsia. Fakultas
keberadaan Nya, perlindungan Nya, serta Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya,
pasrah kepada Nya yang menimbulkan Universitas Islam Indonesia
ketenangan. Subandi (2009) menjelaskan Yogyakarta
bahwa bacaan dzikir mampu [6] C.Zahroh. (2016). Hubungan Lama
menimbulkan perasaan tenang, Pengobatan TBC dengan Tingkat
membangkitkan kepercayaan diri, Stres Penderita TBC di Puskesmas
perasaan aman, tenteram, dan Tembalangan Kabupaten Sampang.
memberikan perasaan bahagia. Journal of Health Science. Jilid 9
(2). Surabaya: UNUSA.
[7] Clift, T. A, Morris, B, Kovacs, M.,
4. KESIMPULAN & Rotterberg, J. (2011). Emotion
a. Tingkat ansietas dan stres pasien modulated Startle In Anxiety
Tuberkulosis Paru sebelum disorders is blunted as a function of
mendapat intervensi relaksasi co. Morbid depresive episode.
spiritual pada kategori ansietas Psycological Medicine, 41, 129.
sedang (58,4%) dan stres kategori 139.
sedang (36,8%). [8] Damanik, D. E. (2006). Pengujian
b. Tingkat ansietas dan stres pasien Realibilitas, Validitas, Analisis Item,
Tuberkulosis Paru setelah intervensi dan Pembuatan Norma Depression,
relaksasi spiritual tingkat ansietas Anxiety and Stres Scale (DASS).
dan stres yang dialami responden http://eprints.lib.ac.id/15253/1/9459
memilki kecenderungan menurun %DPengujian %20realibilitas
dengan ansietas kategori ringan %2DFull% Text % 20(T
(42%) dan stres kategori normal %2017892). pdf. Diakses: 3 agustus
(61,5%). 2018.
c. Terapi relaksasi spiritual [9] Darmanto, D. (2014). Respirology.
berpengaruh terhadap tingkat Edisi 2. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran

651
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

[10] Datak, Gad (2008). Pengaruh Semarang. Semarang: STIKES


Relaksasi Benson Terhadap Nyeri Ngudi Waluyo Ungaran.
Pasca Bedah Pada Pasien [19] Kemenkes RI. (2013). Tuberkulosis
Transuretrhal Resection Of The Temukan Obati Sampai Sembuh.
Prostate Di Rumah Sakit Umum [20] Lippincont, Wilkins. (2011).
Pusat Fatmawati Jakarta. Program Nursing: Memahami berbagai
Pasca Sarjana Fakultas Ilmu Macam Penyakit. Jakarta: Indeks.
Keperawatan Universitas [21] Lazarus, Folkman. (2012). Stres and
Indonesia.Depkes RI. (20100. conitive aprasial. theory of cognive
Situasi Epidemiologi TB Indonesia. aprasial
[11] Departemen Kesehatan Indonesia. [22] Namuwali. D. (2017). Pengaruh
(2010). Diakses melalui Teknik Relaksasi Nafas Dalam
http://tbindonesi. or.id Terhadap Kontrol Emosi Pada
/pdf/Data_tb_2010 pada tanggal 9 Penderita TB Paru diBalai
juli 2018. Kesehatan Paru Masyarakat
[12] Dinas Kesehatan Kebumen 2017. (BPKM) Magelang.
Profil Kesehatan Kabupaten [23] F, Iswari. (2016). Pengaruh
Kebumen 2016. diakses pada tanggal Spiritual Therapy Teerhadap
12 agustus 2018. Tingkat Kecemasan, Stres dan
[13] Hodge, D.R. (2008). Moving Depresi Keluarga Pasien Yang
Toward Culturally Competent Dirawat di Ruang Intensive Care
Practice with Muslims: Modifying Unit. Departemen Keperawatan
Cognitive Therapy with Islamic Kritis PSIK STIKes
Tenets. Social Work, 53, (1), 31- 41. Muhammadiayah Palembang.
[14] Indriana. (2014). Teknik Relaksasi [24] Novita, Nipa. (2017). Pengaruh
Otot Progresif Untuk Untuk Latihan Relaksasi Nafas Dalam
Mengurangi Stres Pada Penderita Terhadap perubahan Skor
Asma. Rumah Sakit Tamar Medical Kecemasan Pasien Ginjal Kronik
Center Pariaman. Vol 2 no.1 Yang Menjalani Hemodialisis Di
[15] Indeswari, et all. (2011). Faktor Rumah Sakit Pendidikan Universitas
HLA-DRB Pada Penderita Hasanuddin. Fakultas Keperawatan
Tuberkulosis Paru Dengan Universitas Hasanuddin Makasar.
Pengobatan Strategi DOTS. [25] Nursalim. (2014). Strategi dan
Fakultas Kedokteran Universitas Intervensi Konseling. Jakarta: PT.
Diponegoro Dan Ikatan Dokter Indeks Permata Puri Media.
Indonesia Wilayah Jawa Tengah. [26] Olshansky, B., Sabbah, H.,
www. Google scholar.com. Diakses Hauptman, P., & Colucci, W.
pada tanggal 9 juli 2018.10. (2008). Parasympathetic Nervous
[16] Jaenudin. (2012). Psikologi System and Heart Failure:
Transpersonal. Bandung: CV. Pathophysiology and Potential
Pustaka Setia. Implication for Therapy. Ciculation,
[17] Jalaluddin. (2015). Psikologi Agama 118, 863-871.
(Memahami Perilaku dengan [27] Pedak, Mustamir. (2009). Metode
Mengaplikasi kan Prinsip Prinsip Supernol Menaklukan Stres. Jakarta:
Psikologi). Jakarta: PT. Raja Hikmah.
Perindo Persada, edisi revisi. [28] Potter, P. A & Perry, A. G. (2010).
[18] Jauhari, J. (2014). Pengaruh Terapi Fundamental of Nursing: Concept,
Psikoreligi: Doa dan Dzikir terhadap Process and Practice. (6 th ed).
Penuru nan Tingkat Depresi pada Philadelpia: Mosby.
Penderita Gagal Ginjal Kronik yang [29] Purwanto. (2008). Mengatasi
Menjalani Hemodialisa di Ruang Insomnia Dengan Terapi Relaksasi.
Hemodialisa Rumah Sakit Kota Universitas Muhammadiyah
Surakarta. Vol 1. no 2.

652
The 10th University Research Colloqium 2019
Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

[30] Preece, K. K. (2011). Relation [41] Suliswati. (2014). Konsep Dasar


among Classroom support, academic Keperawatan Kesehatan Jiwa. EGC.
self- efficacy, and perceived stress Jakarta
during early adolescence, [42] Sugiyono, (2009). Metode
department of psycological and Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
social foundation. Florida: R&D. Bandung: Alfabeta
University Of South Florida. 64 (2): [43] Sugiyono. (2012). Metode
295 -299. Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan
[31] Profil Kesehatan Provinsi Jawa R&D. Bandung: Alfabeta.
Tengah. (2016). diakses pada [44] Sugiyono. (2014). Statistika Untuk
tanggal 9 juli 2018. Penelitian. Bandung: CV. Alfabeta
[32] Psycology Foundation of Australia, [45] Supriyati. (2012). Perbedaaan
(2010). Depression, AnxietyStres Kecemasan Dalam Menghadapi
Scale. Ujian Antar Siswa Program Reguler
http://www.psy.uns10.edu.au/group/ dengan Prgram Akselerasi. Tesis.
dass. Diakses: 20 september 2018. Universitas Sumatra Utara. Sumatra
[33] Rachmat, HartoWidiyas, (2009). Utara
Kecemasan pada Mahasiswa Saat [46] Suryani, et all (2016). Psikoedukasi
Menghadapi Ujian Skripsi Ditinjau Menurunkan Tingkat Depresi, Stres
Dari Kepercayaan Diri. Semarang: dan Kecemasan Pada Pasien
Fakultas Psikologi Universitas Tuberkulosis Paru.
Katolik Soegijapranata. [47] Syahabudin. (2010). Hubungan
[34] Ratih, A.N. (2012). Hubungan Antara Cinta an Stres Dengan
Tingkat Kecemasan Terhadap memafkan Pada Suami dan Istri.
Koping Siswa SMUN 16 Dalam Laporan Penelitian. Yogyakarta:
Menghadapi Ujian Nasional. Skrpsi. Fakultas Psikologi Universitas
Fakultas Ilmu Keperawatan Gajah Mada.
Universitas Indonesia. Depok. [48] Terok. M, et all (2012). Profil
[35] Richard, G. (2010). Psikologi. Tingkat Kecemasan Pasien
Yogyakarta: Pustaka Baca Tuberkulosis Paru di IRNA C BLV
[36] Saleh, A. Y. (2010). Berdzikir untuk Rumah Sakit Prof. Dr. R.D.
Kesehatan Syaraf. Jakarta: Penerbit Kandaou Manado. Poltekes
Zaman Kemenkes Manado.
[37] Sahar. R. (2016). Efektifitas [49] Trimulyaningsih, N. (2009). Terapi
Relaksasi Benson Dan Nafas Dalam Kognitif Perilakuan Religius untuk
Terhadap Perubahan Tingkat Menangani Depresi. Tesis.
Kecemasan Lansia Di PSTW Gau Yogyakarta: Fakultas Psikologi
Mabaji Gowa. Skripsi, Fakultas Universitas Gadjah Mada.
Kedokteran dan Ilmu Kesehatan: [50] WHO. (2017). Global Tuberculosis
UIN Alauddin Makasar. Reporrt 2017. World Health
[38] Saddock, B. J. Sadock, V. A. (2012). Organization.
Kaplan & Sadock buku ajar psikiatri [51] Yusuf, et all. (2016). Kebutuhan
klinis. Jakarta: Penerbit buku Spiritual: Konsep dan Aplikasi
kedokteran EGC. P. 21. Dalam Asuhan Keperawatan.
[39] Stuart, G. W., & Sundden, S. J. Jakarta: Mitra Wacana Media.
(2013). Buku Saku Keperawatan
Jiwa. Edisi 3. EGC. Jakarta
[40] Sufari. T. (2019). Manajemen
Emosi. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

653

Anda mungkin juga menyukai