Anda di halaman 1dari 5

ANALISIS REVIEW JURNAL

Judul Jurnal PENURUNAN TINGKAT KELELAHAN PASIEN GAGAL GINJAL YANG


MENJALANI HEMODIALISIS MELALUI PROMOSI KESEHATAN
TEKNIK RELAKSASI NAFAS DALAM
Nama Jurnal Jurnal Keperawatan Terpadu
Volume dan Halaman Vol 1 No 1 Hal 22-28
Nama Penulis Sitti Rusdianah Jafar
Tanggal Review
Latar Belakang Gagal Ginjal Kronik (GGK) merupakan masalah kesehatan serius dunia,
sebagai peringkat ke 12 penyebab kematian, dan peringkat ke 17 penyebab
kecacatan. Disisi lain data riset kesehatan dasar tahun 2013 menunjukkan
pasien GGK di Indonesia sebesar 0.2% sementara prevalensi GGK di
provinsi NTB sebesar 0,1%. Penatalaksanaan gagal ginjal yang dilakukan
melalui terapi hemodialisis dengan durasi waktu selama 4-5 jam dapat
menyebabkan pasien cenderung mengalami kelelahan. Untuk mengurangi
tingkat kelelahan perlu diberi promosi kesehatan tentang penatalaksanaan
kelelahan melalui teknik relaksasi napas dalam yang bertujuan untuk
memaksimalkan jumlah oksigen yang masuk dan disuplai ke seluruh jaringan
sehingga tubuh dapat memproduksi energi dan menurunkan tingkat
kelelahan. Oleh karena itu, promosi kesehatan penting untuk memberikan
informasi kepada pasien, sehingga pasein dapat melakukan relaksasi napas
dalam secara
mandiri.
Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh promosi kesehatan
teknik relaksasi napas dalam terhadap penurunan tingkat kelelahan pada
pasien hemodialisis sehingga pasien dapat melakukan secara mandiri.
Permasalahan Penelitian Prevalensi penyakit ggk di indonesia sebesar 0,2% , sementara prevalensi
GGK di propinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0.1%. Data rekam medik
RSUD Provinsi NTB tahun 2016 menunjukkan telah terjadi peningkatan
jumlah pasien yang menjalani hemodialisis sebanyak 387 pasien menjadi 412
pasien tahun 2017
Metodologi Penelitian Desain Penelitian : Penelitian ini menggunakan desain pre-experimental one
group pre-test and post-test. Pengambilan Sampel : jumlah sampel sebanyak
60 responden. Tehnik sampel : menggunakan purposive sampling teknik .
Pengumpulan data : Menggunakan Data rekam medik RSUD Provinsi NTB
Hasil Penelitian Hasil uji statistik dengan menggunakan wilcoxon signed rank test menunjukkan
bahwa
terdapat
pengaruh yang signifikan pemberian promosi kesehatan teknik relaksasi napas
dalam terhadap penurunan
tingkat kelelahan pada pasien hemodialisis.

Kelebihan
Kekurangan
ANALISIS REVIEW JURNAL

Judul Jurnal TINGKAT DEPRESI DENGAN KUALITAS HIDUP PASIEN


CHRONIC KIDNEY DISEASE (CKD) YANG MENJALANI Hemodialisa

Nama Jurnal ARTIKEL PENELITIAN / Jurnal Kesehatan


Volume dan Halaman Vol 10 No 2 Hal 67-74
Nama Penulis Achmad Abdul Lutfbis
1
,
Yunike Edmaningsih
2
, Ayu Pratiwi
3

Tanggal Review
Latar Belakang Penyakit Ginjal Kronik (PGK) adalah keadaan dimana lebih dari 3
bulan ginjal mengalami penurunan fungsi dan gangguan struktur. Salah satu
permasalahn psikologis yang kerap muncul dan menyebabkan turunnya
kualitas hidup pasien PGK, terutama yang menjalani hemodialisis jangka
panjang yakni gangguan depresi.

Tujuan Penelitian Untuk mengetahui adanya hubungan tingkat depresi dengan kulaitas hidup
respinden yang menjalani hemodialisa.
Permasalahan Penelitian
Metodologi Penelitian Desain Penelitian : Menggunakan desain deskriptif korelasi dengan
metode cross sectional. Pengambilan Sampel : sebanyak 105 responden.
Teknil sampel : dilakukan dengan teknik non probability sampling dengan
pendekatan purposive sampling. Pengumpulan Data : Penderita PGK yang
menjalani hemodialisis di ruangan hemodialisis RSUD Tangerang.

Hasil Penelitian Hasil Penelitian : analisa data menggunakan uji Idipendent T = Tes dengan
hasil
Kelebihan
Kekurangan

Hasil Penelitian HASIL PENELITIAN :ANALISA DATA


MENGGUNAKAN UJI
INDIPENDENT T
-
TEST
DENGAN HASIL DEPRESI DENGAN KESEHATAN FISIK
P VALUE
= 0,
701
>
0,05, DEPRESI DENGAN PSIKOLOGIS
P VALUE
= 0,
016
<
0,05, DEPRESI DE
NGAN HU
BUNGAN SOSIAL
P VALUE
=
0,
031
<
0,05, DEPRESI DENGAN LINGKUNGAN HIDUP
P VALUE
= 0,
546
> 0,05 BERARTI SECARA STATISTIK ADA
PERBEDAAN YANG SIGNIFIKAN RATA
-
RATA PASIEN DEPRESI DENGAN KOMPONEN
PSIKOLOGIS DAN HUBUNGAN
SOSIAL
DARI
KUALITAS HIDUP
.
K
ESIMPUL
AN
:
DI
SIMPULKAN
BAHWA
TINGKAT
DEPRESI
MERUPAKAN
FAKTOR

Kelebihan
Kekurangan

ANALISIS REVIEW JURNAL


Judul Jurnal PENGARUH PEMBERIAN AROMATERAPI TERHADAP TINGKAT
INSOMNIA LANSIA
Nama Jurnal Jurnal Kedokteran Diponegoro
Volume dan Halaman Volume 8, Nomor 4, Oktober 2019, Hal 1210-1216
Nama Penulis Novita Damayanti1 , Titis Hadiati2
Tanggal Review
Latar Belakang Semakin bertambahnya usia seorang individu dapat mempengaruh pola pikir
yang mengakibatkan individu tersebut mengalami gangguan tidur/ insomnia.
Insomnia merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi pada
orang-orang dengan usia lanjut (lansia). Terapi untuk mengatasi insomnia pada
lansia terdiri dari terapi farmakologi dan nonfarmakologi. Salah satu terapi non
farmakologi yang dapat digunakan untuk menurunkan tingkat insomnia adalah
dengan menggunakan aromaterapi.
Tujuan Penelitian Mengetahui pengaruh pemberian aromaterapi terhadap tingkat insomnia pada
lansia.
Permasalahan Penelitian Lansia rentan terhadap insomnia karena adanya perubahan pola tidur yang
biasanya menyerang tidur tahap 4 NREM. Keluhan insomnia mencakup
ketidakmampuan untuk tertidur, seringkali terbangun, ketidakmampuan untuk
melanjutkan tidur, serta terbangun lebih awal.
Metodologi Penelitian Desain Penelitian : Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental dengan
rancangan quasi eksperimental pre and post test without control.
Sampel : Dalam penelitian ini peneliti menggunakan sampel 30 orang sesuai
jumlah lansia insomnia yang berada di tempat penelitian.
Teknik Sampel : Total Sampling
Pengumpulan Data : Menggunakan data lansia yang mengalami gangguan
tidur/insomnia. di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading Semarang pada
bulan Mei 2018.
Hasil Penelitian Pada penelitian di dapatkan perbedaan yang bermakna sebelum dan sesudah
penelitian yaitu p=0,001. Dalam penelitian ini ditemukan bahwa insomnia
lebih banyak di alami oleh lansia dengan rentang usia 61-70 tahun. Hasil ini
sesuai dengan teori yang menyebutkan bahwa semakin bertambahnya usia
seseorang semakin berkurang jam tidurnya. Lansia rentan terhadap insomnia
karena adanya perubahan pola tidur yang biasanya menyerang tidur tahap 4
NREM. Keluhan insomnia mencakup ketidakmampuan untuk tertidur,
seringkali terbangun, ketidakmampuan untuk melanjutkan tidur, serta
terbangun lebih awal.
Kelebihan
Kekurangan
Bentuk desain eksperimen ini merupakan pengembangan dari true experimental design, yang sulit
dilaksanakan. Desain ini mempunyai kelompok kontrol, tetapi tidak dapat berfungsi sepenuhnya untuk
mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen. Walaupun demikian,
desain ini lebih baik dari pre-experimental design. Quasi Experimental Design digunakan karena pada
kenyataannya sulit medapatkan kelompok kontrol yang digunakan untuk penelitian. Dalam suatu
kegiatan administrasi atau manajemen misalnya, sering tidak mungkin menggunakan sebagian para
karyawannya untuk eksperimen dan sebagian tidak. Sebagian menggunakan prosedur kerja baru yang
lain tidak. Oleh karena itu, untuk mengatasi kesulitan dalam menentukan kelompok control dalam
penelitian, maka dikembangkan desain Quasi Experimental.

Anda mungkin juga menyukai