Anda di halaman 1dari 2

UJIAN AKHIR SEMESTER EPERAWATAN DEWASA SISTEM PERNAFASAN,

KARDIOVASKULAR & HEMATOLOGI

Nama : Putri Kurniasari

NPM : 1222007311

Kelas : Keperawatan 3B

Dosen : Nunung H, S.Ke, Ns.Msi.Med

Hari /Tanggal : Selasa, 2 Januari 2024

Judul Artikel:

PENERAPAN SLOW DEEP BREATHING UNTUK MENURUNKAN KELETIHAN


PADA PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

Intervensi:

Penerapan Slow Deep Breathing

Resume Jurnal:

Prevalensi Penyakit Ginjal Kronis (PGK) di Indonesia mencapai 2%, dengan faktor risiko
utama meliputi hipertensi, obesitas, dan diabetes melitus. Gagal ginjal terjadi karena
ketidakmampuan ginjal untuk berfungsi secara normal, yang dapat disebabkan oleh senyawa
toksik. Pasien PGK sering mengalami kelelahan, sakit kepala, dan keluhan lainnya. Proses
hemodialisis juga berpotensi menyebabkan kelelahan ekstrem pada pasien.

Manfaat Terapi Relaksasi Napas dalam Lambat pada Pasien PGK yang Menjalani
Hemodialisis Terapi relaksasi napas dalam lambat, seperti slow deep breathing, efektif dalam
mengurangi kelelahan pada pasien PGK yang menjalani hemodialisis. Teknik ini telah
terbukti mampu mengurangi stres oksidatif, meningkatkan energi seluler, elastisitas
pembuluh darah, dan sirkulasi tubuh. Dengan meningkatkan aliran oksigen ke seluruh
jaringan tubuh, teknik ini dapat mengurangi kelelahan secara signifikan.

Hasil Penelitian Terapi Relaksasi pada Pasien PGK yang Menjalani Hemodialisis Penelitian
dilakukan terhadap dua pasien PGK dengan hasil menunjukkan penurunan kelelahan setelah
penerapan terapi relaksasi napas dalam lambat. Pasien menunjukkan perubahan gejala, seperti
peningkatan kemampuan berkonsentrasi dan aktivitas fisik yang lebih baik. Dengan
demikian, terapi relaksasi ini dapat menjadi bagian penting dalam penanganan pasien PGK
yang menjalani hemodialisis. Hal ini memperlihatkan pentingnya pendekatan holistik dalam
penatalaksanaan pasien PGK, di mana perbaikan fungsi organ dan peningkatan energi seluler
dapat membantu mengatasi kelelahan pada pasien.

Anda mungkin juga menyukai