Anda di halaman 1dari 8

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/343104042

PENGARUH TERAPI AKUPRESSURE TERHADAP KADAR ASAM URAT DARAH


PADA LANSIA

Article · December 2015


DOI: 10.35974/jsk.v1i2.86

CITATIONS READS

2 252

3 authors, including:

Iwan Purnawan
Universitas Jenderal Soedirman
24 PUBLICATIONS   56 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

The Effect of Listening to the Quran Reading on Cortisol Patients in the Intensive Care Unit View project

All content following this page was uploaded by Iwan Purnawan on 05 August 2021.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Zd/< > W E >/d/ E

PENGARUH TERAPI AKUPRESSURE TERHADAP KADAR


ASAM URAT DARAH PADA LANSIA

THE EFFECT OF ACCUPRESSURE THERAPY ON BLOOD URIC ACID LEVEL TOWADS


ELDERLY

Arif Rakhman1, Iwan Purnawan2, Arikh Ratna Purwadi3


1,2 FakultasIlmu Keperawatan Universitas Jendral Soedirman
2 Prodi D3 keperawatan Universitas Pendidikan Indonesia
*E-mail: nungatinurhayati@yahoo.co.id

ABSTRAK
Pendahuluan: Asam urat adalah produk akhir dari hasil metabolisme purin. Jumlah
asam urat dalam darah dipengaruhi oleh makanan tinggi purin dan atau terganggunya
pengeluaran asam urat melalui ginjal. Akupresur merupakan salah satu intervensi
keperawatan dengan memberikan tekanan pada titik tertentu di permukaan tubuh
menggunakan jari. Sudah banyak penelitian mengenai efektivitas terapi akupresur,
namun belum ada yang meneliti efek terapi akupresur terhadap asam urat darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi akupresur terhadap
kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten
Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan
pendekatan pre test-post test without control design. Pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling. Besarnya sampel adalah 11 responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik paired
t test. Hasil: Rata-rata kadar asam urat darah sebelum dilakukan terapi akupresur
adalah 5,99 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat setelah dilakukan terapi akupresur
adalah 4,04 mg/dl. Hasil uji paired t test didapatkan hasil t hitung = 2,441 (t hitung >
GDUL W WDEHO GDQ QLODL S S YDOXH . Diskusi: Penurunan ini disebabkan
adanya perbaikan fungsi ginjal dalam mensekresi asam urat dan penurunan produksi
purin dari glikolisis otot yang terjadi akibat stres. Terdapat pengaruh yang signifikan
terapi akupresur terhadap kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur
Nugraha Kabupaten Banyumas. Terapi akupresur dapat menurunkan kadar asam urat
darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas.

Kata Kunci: Akupresur, Asam urat, Lansia

ABSTRACT
Introduction: Uric acid is the last product of purin metabolism. The amount of uric
acid in blood influenced by food high purines and or impairement of uric acid excretion
in kidney. Acupressure is one of nursing intervention by giving a pressure on specific
point. There was many research about acupressure efectivity, but none did research
about the effect of acupressure therapy on blood uric acid level. Objective: This study
aimed to find out the effect of acupressure therapy on blood uric acid level towads
elderly at Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Method: This study
used pre experiment design with pre test- post test without control approach design
and total sampling technique. The amount of sample was 11 respondent which had
fulfill the inclution and exclution criteria. Data analysis used by statistical paired t test.
Result: The average of uric acid level before accupressure therapy was 5.99 mg/dl JURNAL
and uric acid level after acupressure therapy was 4.04 mg/dl. The result of paired t
WHVW ZDV REWDLQHG W REWDLQHG W ! WDEOH W DQG YDOXH RI S
Discussion: The decrease of average blood uric acid level occured by kidney
S . SKOLASTIK
improvement in uric acid secretion and reduction of purin from muscle glicolisis as a KEPERAWATAN
consequence of stress. There was a significant effect of acupressure therapy on blood Vol. 1, No.2
uric acid level in elderly at Panti Werdha Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Juli - Desember 2015
Acupressure therapy could decrease blood uric acid level on elderly at Panti Wreda
Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. ISSN: 2443 ² 0935
E-ISSN: 2443 - 1699
Keywords: Acupressure, Elderly, Uric Acid

62
Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat darah pada lansia

PENDAHULUAN pembuangan asam urat melalui ginjal.


Namun demikian, terdapat beberapa efek
Asam urat merupakan hasil akhir samping dari allopurinol yaitu antara lain:
metabolisme dari purin. Purin adalah protein hipersensitivitas kulit, mengantuk, urtikaria,
yang termasuk golongan nukleo protein mual, muntah, diare, hepatitis, gagal ginjal,
yang bisa didapat dari makanan dan dari dan depresi sumsum tulang (Deglin &
penghancuran sel-sel tubuh yang sudah tua Vallerand, 2005 ; Misnadiarly, 2008 ;
(Misnadiarly, 2008). Kelebihan asam urat Sustrani, 2007). Hal ini jelas dapat
dalam darah dinamakan hiperurisemia. menimbulkan masalah lain. oleh karena itu
Keadaan ini disebabkan karena produksi penanganan nonfarmakologik sebagai
purin yang berlebihan, dan atau penurunan terapi komplementer dalam menurunkan
sekresi asam urat oleh ginjal. Produksi yang kadar assam urat darah sangat diperlukan.
berlebihan terjadi pada keadaan diet tinggi Salah satu terapi nonfarmakologik yang
purin, alkoholisme, obesitas, dan telah terbukti pada beberapa penelitian
dislipidemia. Sedangkan penurunan sekresi mampu mengatasi berbagai permasalahan
terjadi karena adanya penurunan fungsi kesehatan adalah akupresur. Akupresur
ginjal atau terjadi kerusakan pada ginjal, merupakan salah satu intervensi
sehingga sekresi asam urat oleh ginjal tidak keperawatan, yaitu tindakan pemberian
optimal (Syukri, 2007). tekanan ke titik khusus pada tubuh untuk
Angka kejadian hiperurisemia di dunia mengurangi nyeri, menghasilkan relaksasi,
berkisar antara 2,3-17,6%. Prevalensi dan mencegah atau mengurangi rasa mual.
hiperurisemia asimptomatik pada populasi Akupresur merupakan pengobatan yang
umum di Amerika sekitar 2-13%. Meskipun aman karena hanya menggunakan
prevalensi hiperurisemia di Indonesia belum pemijatan dengan jari tangan (Depkes RI,
diketahui secara pasti, prevalensi 2004; Closkey & Bulechek, 2009).
hiperurisemia di Jawa Tengah diketahui
sebesar 24,3% pada laki-laki dan 11,7%
pada perempuan (Kurniari, 2011). BAHAN & METODE PENELITIAN
Tingginya kadar asam urat darah dapat
menyebabkan artritis gout yang Penelitian ini merupakan penelitian pre
mengakibatkan nyeri pada persendian, experiment dengan pendekatan pre test-
resiko kelainan metabolik dan kelainan post test without control design.
hemodinamik. Beberapa kelainan metabolik Pengambilan sampel menggunakan teknik
antara lain: resistensi insulin, kerusakan hati total sampling. Analisis data menggunakan
pada penderita alcoholic fatty liver disease uji statistik paired t test.
(NAFLD), penyakit jantung koroner, dan
disfungsi ginjal pada penderita dengan Pengambilan data dilakukan setelah
diabetes mellitus tipe 2. Sedangkan responden mendapatkan penjelasan tetang
kelainan hemodinamik yang terjadi adalah proses penelitian dan menandatangani
penyakit kardiovaskuler pada penderita lembar inform consent sebagai tanda
hipertensi dan DM tipe 2 (Wisesa & persetujuan.
Suastika, 2009; Mustafiza, 2010; Petta,s. et
al, 2011; Ito. et al, 2011). Dengan demikian Selanjutnya dilakukan pengaturan diet
kelebihan asam urat darah harus segera selama dua hari sebelum dilakukan
ditangani. pengecekan kadar asam urat yang pertama.
Upaya untuk menurunkan kadar asam urat Akupresur diberikan satu kali sehari selama
darah dapat melalui pengaturan diet rendah dua hari. Pengecekan kadar asam urat
purin dan terapi farmakologis (allopurinol). darah yang kedua dilakukan setelah 4 jam
Allopurinol telah terbukti dapat menurunkan pemberian akupresur hari kedua.
kadar asam urat darah dengan cara
menghentikan produksi asam urat melalui
penghambatan kerja enzim santin oksidase HASIL
yang mensintesa senyawa purin sebagai
bahan dasar pembentukan asam urat. Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 11
Selain itu, obat ini juga dapat mempercepat responden yang memenuhi kriteria inklusi

Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015 _ 63


Arif Rakhman, Iwan Purnawan, Arikh Ratna Purwadi

dan eksklusi. Kriteria inklusi responden rata-rata Body Mass Index (BMI) dari 11
adalah untuk lansia dengan kadar asam urat responden adalah 21,89 Kg/m2 sehingga
• PJ GO GDQ ” PJ GO 6HGDQJNDQ rata-rata BMI responden dalam kategori
kriteria esklusinya antara lain: mengidap normal.
penyakit yang mempengaruhi asam urat
darah (hipertiroid, limfoproliperatif, dan Tabel 3. Kadar asam urat darah sebelum
hemolisis), mengkonsumsi obat-obatan dilakukan terapi akupresur
yang mempengaruhi kadar asam urat darah Variabel Mean SD Min Maks
(sklosporin, pirazinamid, etambutol, Kadar
diuretik), cacat fisik atau terdapat luka pada asam
ekstrimitas kaki, edema, dan inkontinensia 5,99 2,56 3,6 11,5
urat pre
urin. test
Gambaran umum responden penelitian Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
dapat dilihat dari beberapa karakteristik bahwa rerata kadar asam urat darah
sebagai berikut: responden sebelum dilakukan terapi
akupresur adalah 5,99 mg/dl dengan nilai
Tabel 1 menunjukan usia responden minimal 3,6 mg/dl, nilai maksimal 11,5
penelitian, yaitu paling rendah 60 tahun dan mg/dl, dan nilai standar deviasi sebesar
yang paling tinggi 98 tahun dengan rata-rata 2,56. Sehingga rerata kadar asam urat
usia 77,81 tahun. Frekuensi responden darah lansia di Panti Wreda Catur Nugraha
paling banyak yaitu usia 82 dan 60 tahun sebelum dilakukan terapi akupresur dalam
sebanyak 2 orang dengan presentase keadaan normal.
18,18%.
Tabel 4. Kadar asam urat darah setelah
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden dilakukan terapi akupresur
penelitian berdasarkan usia
Persentase Variabel Mean SD Min Maks
Usia n
(%)
82 2 18,18 Kadar
60 2 18,18 asam
64 1 9,09 4,04 1,18 2,6 5,9
urat post
78 1 9,09 test
70 1 9,09
98 1 9,09 Tabel 4 menunjukan bahwa rerata kadar
85 1 9,09 asam urat darah setelah dilakukan terapi
87 1 9,09 akupresur adalah 4,04 mg/dl dengan nilai
90 1 9,09 minimal 2,6, nilai maksimal 5,9 dan standar
Total 11 100 deviasi 1,18. Sehingga rerata kadar asam
urat darah lansia di Panti Wreda Catur
Nugraha setelah dilakukan terapi akupresur
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden dalam keadaan normal.
penelitian berdasarkan BMI
BMI Persentase Tabel 5. Hasil uji statistik kadar asam urat
n
(kg/m2) (%) darah sebelum dan setelah dilakukan terapi
<17,0-18,4 1 9,09 akupresur
18,5-25,0 8 72,73 Variabel Mean SD Nilai t Nilai
25,1-27,0 1 9,09 p
>27 1 9,09 Kadar
Total 11 100 asam urat 5,99 2,56
pre test
2,441 0,035
Tabel 2 menunjukan bahwa responden Kadar
mempunyai Body Mass Index paling banyak asam urat 4,04 1,18
pada rentang 18,6-25,0 (72,73%) sebanyak post test
8 orang dalam kategori normal. Sedangkan

64 | Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015


Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat darah pada lansia

Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa terjadi karena adanya penurunan fungsi
berdasarkan uji paired t-test diperoleh nilai ginjal atau terjadi kerusakan pada ginjal,
t=2,441 (p=0,035), dengan nilai t tabel sehingga sekresi asam urat oleh ginjal tidak
2,201. Dari hasil tersebut dapat dilihat optimal. Dari dua penyebab tersebut
bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada t- menurut Utami (2008) penurunan sekresi
tabel dan nilai p lHELK NHFLO GDUL . asam urat merupakan penyebab yang
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan paling sering terjadi pada penderita
demikian dapat disimpulkan bahwa ada hiperurisemia (hampir 90% kasus).
pengaruh bermakna terapi akupresur
terhadap kadar asam urat darah pada lansia Terapi akupresur pada titik Ki.3 bertujuan
di Panti Wreda Catur Nugraha Banyumas. untuk memperbaiki atau mengoptimalkan
Dari hasil uji paired t-test tersebut dapat fungsi sekresi ginjal sehingga ginjal akan
disimpulkan bahwa kadar asam urat darah mensekresi asam urat dengan baik dan
lansia di panti Wreda Catur Nugraha setelah terjadi penurunan kadar asam urat darah.
dilakukan terapi akupresur mengalalami Perbaikan fungsi ginjal oleh terapi
penurunan rata-rata sebesr 1,95 mg/dl. akupresur dikarenakan adanya rambatan
energi dari titik akupresur ke organ ginjal,
hal ini dijelaskan dalam penelitian Saputra
PEMBAHASAN (2000) yang meneliti menggunakan
pendekatan biofisika dan biomolekuler.
Hasil uji paired t-test diperoleh nilai t=2,441 Pendekatan biofisika meneliti apakah timbul
(p=0,038), dengan nilai t tabel=2,201. Dari suatu energi ketika titik akupresur di beri
hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai t- rangsangan, titik yang di teliti adalah titik Ki.
hitung lebih besar dari pada t-tabel dan nilai 3 meridian ginjal. Hasilnya yaitu adanya
S OHELK NHFLO GDUL . PDND +R GLWRODN suatu energi yang muncul berupa energi
dan Ha diterima. Dengan demikian dapat listrik. Setelah terbukti adanya suatu energi
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang timbul, penelitian dilanjutkan dengan
bermakna terapi akupresur terhadap kadar menggunakan pendekatan biomolekuler
asam urat darah pada lansia di Panti Wreda yang bertujuan membuktikan apakah energi
Catur Nugraha Banyumas. Rata-rata kadar ini bisa menjalar sampai organ yang dituju.
asam urat darah sebelum dilakukan terapi Hasilnya ada suatu aliran energi merambat
akupresur sebesar 5,99 mg/dl dan nilai rata- melalui interseluler. Aktifitas interseluler
rata kadar asam urat setelah dilakukan disebabkan adanya model respon elektrik
terapi akupresur sebesar 4,04 mg/dl. titik akupresur setelah mendapatkan
Dengan demikian terdapat penurunan rata- rangsangan yaitu polarisasi seluler, regulasi
rata kadar asam urat darah lansia di panti ion dan perubahan energi kimia reaksi
Wreda Catur Nugraha setelah dilakukan pembentukan ATP dari mitokondria menjadi
terapi akupresur sebesar 1,95 mg/dl. energi listrik berupa aliran elektron
kemudian didistribusikan interseluler dan
Penurunan kadar asam urat akibat terapi menyebabkan perubahan potensial sel aktif
akupresur dapat dijelaskan secara ilmiah. lainnya.
Adapun mekanisme turunnya kadar asam
urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Penelitian Li et al (2011) memperkuat teori
Nugraha disebabkan oleh dua hal yaitu aliran energi dari titik Ki.3 ke organ ginjal.
karena adanya perbaikan fungsi sekresi Penelitian ini mengeksplorasi dan
ginjal dan pengeluaran hormon endorfin mengidentifikasi komposisi protein dari
untuk meurunkan stres. ginjal tikus setelah dilakukan akupunktur di
acupoint Taixi (Ki.3). Data hasil penelitian ini
Menurut Syukri (2007) tingginya kadar menunjukkan bahwa akupunktur di Ki.3
asam urat darah dikarenakan produksi purin ginjal meridian shaoyin kaki mampu
yang berlebihan, dan atau penurunan meningkatkan NAD-dependent
sekresi asam urat oleh ginjal. Produksi yang dehidrogenase isocitrate dan Quinon
berlebihan terjadi pada keadaan diet tinggi Reduktase di ginjal, serta mendukung
purin, alkoholisme, obesitas, dan hubungan antara ginjal dan Ki.3.
dislipidemia. Sedangkan penurunan sekresi

Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015 _ 65


Arif Rakhman, Iwan Purnawan, Arikh Ratna Purwadi

Enzim isositrat dehidrogenase merupakan produksi urine (Syukri, 2007; Tamsuri,


katalisator pembentukan isositrat menjadi 2009). Hal ini dapat memicu terjadinya
alfa-ketoglutarat yang hasil akhirnya adalah peningkatan kadar asam urat darah.
ATP dan NADH yang akan menjadi energi. Sehingga dengan meningkatkan hormon
Quinon Reduktase (QR) merupakan enzim endorfin melalui terapi akupresur akan
pemetabolisme fase II. Enzim fase II mengurangi stres dan menurunkan kadar
memiliki peran penting dalam mekanisme asam urat darah.
pertahanan sel dan metabolisme termasuk
detoksifikasi senyawa-senyawa elektrofilik Dalam penelitian ini tidak semua responden
yang dapat mematikan sel (Safitri & mengalami penurunan kadar asam urat
Nurkhasanah, 2011; Septisetyani et al, darah terdapat 2 responden yang
2010). Dengan meningkatnya Quinon mengalami peningkatan dan 1 responden
Reduktase maka pertahanan sel dan dengan kadar asam urat darah yang tetap.
metabolisme akan meningkat termasuk Setelah di telaah, ada beberapa penyebab
detoksifikasi senyawa-senyawa elektrofilik tidak terjadinya penurunan kadar asam urat
yang dapat mematikan selpun meningkat, darah pada responden. Dari pengamatan
sehingga fungsi ginjal akan lebih baik, peneliti, 1 dari 2 responden yang mengalami
termasuk fungsi dalam mensekresi asam peningkatan kadar asam urat, dihari
urat darah. sebelum pemeriksaan post test, responden
terlalu aktif bergerak, hal ini memicu
Titik Ki.3 sudah terbukti secara ilmiah penumpukan asam laktat. Begitu pula
menimbulkan energi listrik ketika responden dengan kadar asam urat darah
dirangsang dan dialirkan interseluler berupa tetap, responden mengeluh kelelahan
aliran-aliran elektron yang menyebabkan setelah bepergian keluar panti. Menurut
perubahan potensial sel aktif lainnya. Selain Mayers (2003) dalam Andry (2009)
itu penelitian titik Ki.3 pada tikus menyatakan bahwa aktifitas fisik berat akan
menunjukan perubahan kinerja ginjal meningkatkan kadar asam urat, hal tersebut
dalam meningkatkan NAD-dependent berkaitan dengan peningkatan asam laktat
dehidrogenase isocitrate dan Quinon dalam darah yang mengakibatkan sekresi
Reduktase di ginjal serta mendukung asam urat terhambat oleh penumpukan
hubungan antara ginjal dan Ki.3. Oleh asam laktat sehingga kandungan asam urat
karena itu terapi akupresur pada titik Ki.3 tubuh meningkat.
mampu mempengaruhi kinerja ginjal,
termasuk juga meningkatkan fungsi sekresi Responden lainnya yang mengalami
asam urat oleh ginjal, sehingga kadar asam peningkatan kadar asam urat darah
urat darah dapat diturunkan. memiliki umur paling tua diantara yang
lainnya yaitu 98 tahun. Peningkatan kadar
Selain meningkatkan fungsi ginjal, terapi asam urat bisa dikarenakan faktor usia,
akupresur juga dapat menurunkan kadar Menurut Sustranti (1998) dalam Andry,
asam urat dalam darah melelui mekanisme Saryono, & Aris (2009) dengan
pengeluaran hormon endorfin. Terapi bertambahnya usia maka kadar asam urat
akupresur dapat meningkatkan kadar cenderung akan tinggi dikarenakan
endorfin dalam darah maupun sistemik, penurunan enzim urikinase yang
tetapi mempunyai daerah tangkap yang mengoksidasi asam urat menjadi alotonin
berbeda dari masing-masing titik akupresur. yang mudah dibuang akan menurun seiring
Endorfin memiliki fungsi utama dalam dengan bertambahnya usia. Jika
memodifikasi neurotransmiter, mengurangi pembentukan enzim ini terganggu maka
rasa sakit, dan meningkatkan kenikmatan. kadar asam urat darah menjadi naik.
Selain itu endorfin juga mempunyai peran
yang besar didalam pengaturan respon Berdasarkan hal tersebut, maka terdapat
terhadap stres (Tomb, 2004; Wade & Tavris, beberapa hal yang disarankan baik untuk
2007). Saat stress, tubuh mengalami peneliti berikutnya, keperawatan, maupun
peningkatan metabolisme seluler, glikolisis masyarakat.
otot, dan peningkatan produksi hormon
antidiuretik yang dapat mengurangi

66 | Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015


Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat darah pada lansia

1. Bagi penelitian. Dapat dilakukan Ardelia,P. (2008). Panduan Belajar


penelitian serupa dengan Akupunktur Pemula. Banyumas:
menggunakan pendekatan metode Puspita Ardelia.
yang berbeda untuk memperoleh hasil
yang lebih valid. Misalnya dengan Closkey, J.C.M., dan Bulachek, G.M.
menambah kontrol pada penelitian (2009). Nursing intervention
sehingga dapat ditafsirkan dengan clasification (NIC). United States Of
baik, jumlah sampel lebih diperbanyak America: Graphic World.
dengan desain true experiment. Dapat
pula dilakukan penelitian lebih lanjut Deglin, J.H. dan Vallerand, A.H. (2005).
terkait terapi akupresur pada titik Ki.3 Pedoman Obat Untuk Perawat.
hubungannya dengan volume dan Jakarta: EGC.
frekuensi urin.
2. Bagi Institusi pendidikan Keperawatan. Depkes RI. (2004). Pedoman Pelatihan
Terapi akupresur dapat dijadikan Akupresur Untuk Petugas Kesehatan.
masukan untuk pengadaan materi Jakarta : Departemen Kesehatan.
sekaligus praktek untuk melakukan
terapi akupresur yang merupakan salah Itto, H. et. al. (2011). Hyperuricemia is
satu kompetensi perawat. independently associated with
3. Bagi Masyarakat. Terapi akupresur coronary heart disease and renal
dapat dijadikan terapi nonfarmakologik dysfunction in patients with type 2
yang aman bagi tubuh dan dapat diabetes mellitus. Department of
digunakan oleh masyarakat untuk Diabetes, Metabolism and Kidney
mengatasi tingginya kadar asam urat Disease, Edogawa Hospital, Tokyo,
darah. Japan. 6 (11).

Kurniari, P.K., Gde, dan Tjokorda. (2011).


KESIMPULAN Hubungan Hiperurisemia dan Fractionn
Uric Acid Clearance di Deesa
Kesimpulan dari penelitian ini antara lain: Tenganan Pegringsingan Karangasem
1. Jumlah responden penelitian Bali. Divisi Rematologi, Bagian/SMF
Responden penelitian 11 orang dengan Ilmu Penyakit Dalam FK Unud/RSUP
rerata usia 71,81 tahun dan rerata Body Sanglah. J Peny Dalam, 12 (2), 77-79.
Mass Index (BMI) 21,89 kg/m2.
2. Rerata kadar asam urat darah Li, C.R. et. al. (2011). Effects of acupuncture
responden sebelum dilakukan terapi at taixi acupoint (KI3) on kidney
akupresur adalah 5,99 mg/dl proteome. College of Acupuncture and
3. Rerata kadar asam urat darah Moxibustion, Liaoning University of
responden setelah dilakukan terapi Traditional Chinese Medicine,
akupresur adalah 4,04 mg/dl Shenyang 110847, PR China. Am J
4. Terdapat pengaruh terapi akupresur Chin Med, 39 (4): 92-687.
terhadap kadar asam urat darah pada
lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Misnadiarly. (2008). Mengenal Penyakit
Banyumas. Arthritis Gout. Puslitbang Biomedis
Dan Farmasi, Badan Litbangkes.
Mediakom. edisi 12.
DAFTAR PUSTAKA
Mustafiza, P.V. (2010). Hubungan Antara
Andri., Saryono., & Aris, S.U.(2009). Faktor- Hiperurisemia Dengan Hipertensi.
faktor yang mempengaruhi kadar asam Skripsi: Fakultas Kedokteran
urat pada pekerja kantor di Desa Universitas Sebelas Maret.
Karang Turi Kecamatan Bumiayu
Kabupaten Brebes. Purwokerto: Petta, S. Camma, C. Cabibi, D. Marco, V.D.
Universitas Jenderal Soedirman. & Craxi, A. (2011). Hyperuricemia is
associated with histological liver

Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015 _ 67


Arif Rakhman, Iwan Purnawan, Arikh Ratna Purwadi

damage in patients with non-alcoholic pada penduduk Suku Bali asli di Dusun
fatty liver disease. Alimentary Tenganan Pegringsingan Karangasem.
Pharmacologi and Therapeutics, 34, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK
757-766. Unud/RS Sanglah, Denpasar. Jurnal
Penyakit Dalam, 10 (2): 110-121.
Safitri, P. & Nurkhasanah. (2011). Proses
Metabolisme Tubuh Manusia. Makalah.
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.

Saputra, K. (2000). Akupunktur dalam


pendekatan ilmu kedokteran.
Surabaya: Airlangga University Press.

Septisetyani, E.P. Geonadi, F.A. Fitria, M. &


Diah, A.P.W. (2010). Potensi
panduritan a dalam rimpang temu kunci
(boesenbargia pandurata) sebagai
agen kokemoterapi. Cancer
Chemoprevention Research Center,
Fakultas Farmasi, Universitas Gadjah
Mada, Yogyakarta.

Sustrani, L., Alam, S., dan Hadibroto, I.


(2007). Asam Urat. Jakarta : PT.
Gramedia. Pustaka Utama.

Syukri, M. (2007). Asam urat dan


hiperurisemia. Depatemen Ilmu
Penyakit Dalam, Fakultas Kedokteran,
Unsyiah/BPK RSU dr. Zainoel Abidin
Banda Aceh. Majalah Kedokteran
Nusantara, 40 (1): 52-56.

Tom, D.A. (2004). Buku Saku Psikiatri.


Jakarta : EGC.

Utami, I.W. (2008). Efek fraksi air ekstrak


etanol daun salam (syzygium
polyanthum wight.) terhadap
penurunan kadar asam urat pada
mencit putih (mus musculus) jantan
galur balb-c yang diinduksi dengan
kalium oksonat. Skripsi: Fakultas
Farmasi Universitas Muhamadiah
Surakarta.

Wade, C & Tavris, C. (2007). Psikologi Edisi


9 jilid 1. Surabaya : Penerbit Erlangga.

Wisesa, I.B.N & Suastika,K. (2009).


Hubungan antara konsentrasi asam
urat serum dengan resistensi insulin

68 | Jurnal Skolastik Keperawatan _ Vol.1, No. 2 _ Jul t Des 2015

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai