net/publication/343104042
CITATIONS READS
2 252
3 authors, including:
Iwan Purnawan
Universitas Jenderal Soedirman
24 PUBLICATIONS 56 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
The Effect of Listening to the Quran Reading on Cortisol Patients in the Intensive Care Unit View project
All content following this page was uploaded by Iwan Purnawan on 05 August 2021.
ABSTRAK
Pendahuluan: Asam urat adalah produk akhir dari hasil metabolisme purin. Jumlah
asam urat dalam darah dipengaruhi oleh makanan tinggi purin dan atau terganggunya
pengeluaran asam urat melalui ginjal. Akupresur merupakan salah satu intervensi
keperawatan dengan memberikan tekanan pada titik tertentu di permukaan tubuh
menggunakan jari. Sudah banyak penelitian mengenai efektivitas terapi akupresur,
namun belum ada yang meneliti efek terapi akupresur terhadap asam urat darah.
Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efek terapi akupresur terhadap
kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten
Banyumas. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian pre experiment dengan
pendekatan pre test-post test without control design. Pengambilan sampel
menggunakan teknik total sampling. Besarnya sampel adalah 11 responden yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi. Analisis data menggunakan uji statistik paired
t test. Hasil: Rata-rata kadar asam urat darah sebelum dilakukan terapi akupresur
adalah 5,99 mg/dl dan rata-rata kadar asam urat setelah dilakukan terapi akupresur
adalah 4,04 mg/dl. Hasil uji paired t test didapatkan hasil t hitung = 2,441 (t hitung >
GDUL W WDEHO GDQ QLODL S S YDOXH . Diskusi: Penurunan ini disebabkan
adanya perbaikan fungsi ginjal dalam mensekresi asam urat dan penurunan produksi
purin dari glikolisis otot yang terjadi akibat stres. Terdapat pengaruh yang signifikan
terapi akupresur terhadap kadar asam urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur
Nugraha Kabupaten Banyumas. Terapi akupresur dapat menurunkan kadar asam urat
darah pada lansia di Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas.
ABSTRACT
Introduction: Uric acid is the last product of purin metabolism. The amount of uric
acid in blood influenced by food high purines and or impairement of uric acid excretion
in kidney. Acupressure is one of nursing intervention by giving a pressure on specific
point. There was many research about acupressure efectivity, but none did research
about the effect of acupressure therapy on blood uric acid level. Objective: This study
aimed to find out the effect of acupressure therapy on blood uric acid level towads
elderly at Panti Wreda Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Method: This study
used pre experiment design with pre test- post test without control approach design
and total sampling technique. The amount of sample was 11 respondent which had
fulfill the inclution and exclution criteria. Data analysis used by statistical paired t test.
Result: The average of uric acid level before accupressure therapy was 5.99 mg/dl JURNAL
and uric acid level after acupressure therapy was 4.04 mg/dl. The result of paired t
WHVW ZDV REWDLQHG W REWDLQHG W ! WDEOH W DQG YDOXH RI S
Discussion: The decrease of average blood uric acid level occured by kidney
S . SKOLASTIK
improvement in uric acid secretion and reduction of purin from muscle glicolisis as a KEPERAWATAN
consequence of stress. There was a significant effect of acupressure therapy on blood Vol. 1, No.2
uric acid level in elderly at Panti Werdha Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. Juli - Desember 2015
Acupressure therapy could decrease blood uric acid level on elderly at Panti Wreda
Catur Nugraha Kabupaten Banyumas. ISSN: 2443 ² 0935
E-ISSN: 2443 - 1699
Keywords: Acupressure, Elderly, Uric Acid
62
Pengaruh terapi akupressure terhadap kadar asam urat darah pada lansia
dan eksklusi. Kriteria inklusi responden rata-rata Body Mass Index (BMI) dari 11
adalah untuk lansia dengan kadar asam urat responden adalah 21,89 Kg/m2 sehingga
• PJ GO GDQ ” PJ GO 6HGDQJNDQ rata-rata BMI responden dalam kategori
kriteria esklusinya antara lain: mengidap normal.
penyakit yang mempengaruhi asam urat
darah (hipertiroid, limfoproliperatif, dan Tabel 3. Kadar asam urat darah sebelum
hemolisis), mengkonsumsi obat-obatan dilakukan terapi akupresur
yang mempengaruhi kadar asam urat darah Variabel Mean SD Min Maks
(sklosporin, pirazinamid, etambutol, Kadar
diuretik), cacat fisik atau terdapat luka pada asam
ekstrimitas kaki, edema, dan inkontinensia 5,99 2,56 3,6 11,5
urat pre
urin. test
Gambaran umum responden penelitian Berdasarkan Tabel 3 dapat diketahui
dapat dilihat dari beberapa karakteristik bahwa rerata kadar asam urat darah
sebagai berikut: responden sebelum dilakukan terapi
akupresur adalah 5,99 mg/dl dengan nilai
Tabel 1 menunjukan usia responden minimal 3,6 mg/dl, nilai maksimal 11,5
penelitian, yaitu paling rendah 60 tahun dan mg/dl, dan nilai standar deviasi sebesar
yang paling tinggi 98 tahun dengan rata-rata 2,56. Sehingga rerata kadar asam urat
usia 77,81 tahun. Frekuensi responden darah lansia di Panti Wreda Catur Nugraha
paling banyak yaitu usia 82 dan 60 tahun sebelum dilakukan terapi akupresur dalam
sebanyak 2 orang dengan presentase keadaan normal.
18,18%.
Tabel 4. Kadar asam urat darah setelah
Tabel 1. Distribusi frekuensi responden dilakukan terapi akupresur
penelitian berdasarkan usia
Persentase Variabel Mean SD Min Maks
Usia n
(%)
82 2 18,18 Kadar
60 2 18,18 asam
64 1 9,09 4,04 1,18 2,6 5,9
urat post
78 1 9,09 test
70 1 9,09
98 1 9,09 Tabel 4 menunjukan bahwa rerata kadar
85 1 9,09 asam urat darah setelah dilakukan terapi
87 1 9,09 akupresur adalah 4,04 mg/dl dengan nilai
90 1 9,09 minimal 2,6, nilai maksimal 5,9 dan standar
Total 11 100 deviasi 1,18. Sehingga rerata kadar asam
urat darah lansia di Panti Wreda Catur
Nugraha setelah dilakukan terapi akupresur
Tabel 2. Distribusi frekuensi responden dalam keadaan normal.
penelitian berdasarkan BMI
BMI Persentase Tabel 5. Hasil uji statistik kadar asam urat
n
(kg/m2) (%) darah sebelum dan setelah dilakukan terapi
<17,0-18,4 1 9,09 akupresur
18,5-25,0 8 72,73 Variabel Mean SD Nilai t Nilai
25,1-27,0 1 9,09 p
>27 1 9,09 Kadar
Total 11 100 asam urat 5,99 2,56
pre test
2,441 0,035
Tabel 2 menunjukan bahwa responden Kadar
mempunyai Body Mass Index paling banyak asam urat 4,04 1,18
pada rentang 18,6-25,0 (72,73%) sebanyak post test
8 orang dalam kategori normal. Sedangkan
Berdasarkan Tabel 5 dapat dilihat bahwa terjadi karena adanya penurunan fungsi
berdasarkan uji paired t-test diperoleh nilai ginjal atau terjadi kerusakan pada ginjal,
t=2,441 (p=0,035), dengan nilai t tabel sehingga sekresi asam urat oleh ginjal tidak
2,201. Dari hasil tersebut dapat dilihat optimal. Dari dua penyebab tersebut
bahwa nilai t-hitung lebih besar dari pada t- menurut Utami (2008) penurunan sekresi
tabel dan nilai p lHELK NHFLO GDUL . asam urat merupakan penyebab yang
maka Ho ditolak dan Ha diterima. Dengan paling sering terjadi pada penderita
demikian dapat disimpulkan bahwa ada hiperurisemia (hampir 90% kasus).
pengaruh bermakna terapi akupresur
terhadap kadar asam urat darah pada lansia Terapi akupresur pada titik Ki.3 bertujuan
di Panti Wreda Catur Nugraha Banyumas. untuk memperbaiki atau mengoptimalkan
Dari hasil uji paired t-test tersebut dapat fungsi sekresi ginjal sehingga ginjal akan
disimpulkan bahwa kadar asam urat darah mensekresi asam urat dengan baik dan
lansia di panti Wreda Catur Nugraha setelah terjadi penurunan kadar asam urat darah.
dilakukan terapi akupresur mengalalami Perbaikan fungsi ginjal oleh terapi
penurunan rata-rata sebesr 1,95 mg/dl. akupresur dikarenakan adanya rambatan
energi dari titik akupresur ke organ ginjal,
hal ini dijelaskan dalam penelitian Saputra
PEMBAHASAN (2000) yang meneliti menggunakan
pendekatan biofisika dan biomolekuler.
Hasil uji paired t-test diperoleh nilai t=2,441 Pendekatan biofisika meneliti apakah timbul
(p=0,038), dengan nilai t tabel=2,201. Dari suatu energi ketika titik akupresur di beri
hasil tersebut dapat dilihat bahwa nilai t- rangsangan, titik yang di teliti adalah titik Ki.
hitung lebih besar dari pada t-tabel dan nilai 3 meridian ginjal. Hasilnya yaitu adanya
S OHELK NHFLO GDUL . PDND +R GLWRODN suatu energi yang muncul berupa energi
dan Ha diterima. Dengan demikian dapat listrik. Setelah terbukti adanya suatu energi
disimpulkan bahwa ada pengaruh yang timbul, penelitian dilanjutkan dengan
bermakna terapi akupresur terhadap kadar menggunakan pendekatan biomolekuler
asam urat darah pada lansia di Panti Wreda yang bertujuan membuktikan apakah energi
Catur Nugraha Banyumas. Rata-rata kadar ini bisa menjalar sampai organ yang dituju.
asam urat darah sebelum dilakukan terapi Hasilnya ada suatu aliran energi merambat
akupresur sebesar 5,99 mg/dl dan nilai rata- melalui interseluler. Aktifitas interseluler
rata kadar asam urat setelah dilakukan disebabkan adanya model respon elektrik
terapi akupresur sebesar 4,04 mg/dl. titik akupresur setelah mendapatkan
Dengan demikian terdapat penurunan rata- rangsangan yaitu polarisasi seluler, regulasi
rata kadar asam urat darah lansia di panti ion dan perubahan energi kimia reaksi
Wreda Catur Nugraha setelah dilakukan pembentukan ATP dari mitokondria menjadi
terapi akupresur sebesar 1,95 mg/dl. energi listrik berupa aliran elektron
kemudian didistribusikan interseluler dan
Penurunan kadar asam urat akibat terapi menyebabkan perubahan potensial sel aktif
akupresur dapat dijelaskan secara ilmiah. lainnya.
Adapun mekanisme turunnya kadar asam
urat darah pada lansia di Panti Wreda Catur Penelitian Li et al (2011) memperkuat teori
Nugraha disebabkan oleh dua hal yaitu aliran energi dari titik Ki.3 ke organ ginjal.
karena adanya perbaikan fungsi sekresi Penelitian ini mengeksplorasi dan
ginjal dan pengeluaran hormon endorfin mengidentifikasi komposisi protein dari
untuk meurunkan stres. ginjal tikus setelah dilakukan akupunktur di
acupoint Taixi (Ki.3). Data hasil penelitian ini
Menurut Syukri (2007) tingginya kadar menunjukkan bahwa akupunktur di Ki.3
asam urat darah dikarenakan produksi purin ginjal meridian shaoyin kaki mampu
yang berlebihan, dan atau penurunan meningkatkan NAD-dependent
sekresi asam urat oleh ginjal. Produksi yang dehidrogenase isocitrate dan Quinon
berlebihan terjadi pada keadaan diet tinggi Reduktase di ginjal, serta mendukung
purin, alkoholisme, obesitas, dan hubungan antara ginjal dan Ki.3.
dislipidemia. Sedangkan penurunan sekresi
damage in patients with non-alcoholic pada penduduk Suku Bali asli di Dusun
fatty liver disease. Alimentary Tenganan Pegringsingan Karangasem.
Pharmacologi and Therapeutics, 34, Bagian Ilmu Penyakit Dalam FK
757-766. Unud/RS Sanglah, Denpasar. Jurnal
Penyakit Dalam, 10 (2): 110-121.
Safitri, P. & Nurkhasanah. (2011). Proses
Metabolisme Tubuh Manusia. Makalah.
Program Studi Pendidikan Biologi
Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas
Muhammadiyah Surakarta.